Pages

Selasa, Mei 28, 2013

Pertukaran Delegasi Militer Untuk Perkuat Kerja Sama

HANOI-(IDB) : Menteri Pertahanan Vietnam, Jenderal Phung Quang Thanh, dan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, memandang perlu adanya usaha untuk makin memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara. Caranya, antara lain dengan pertukaran delegasi militer antara Indonesia dan Vietnam.

Pandangan itu muncul dalam pertemuan antara Sjafrie dan Phung Quang, Senin (27/5/2013) di Hanoi Vietnam. Selain memperkenalkan pesawat CN-295 yang telah dipakai oleh TNI Angkatan Udara, kedatangan Sjafrie di Vietnam juga dimaksudkan untuk memperkuat kerjasama bidang pertahanan dengan negara tersebut.

"Guru bangsa kita punya kebanggaan yang sama, yaitu sama-sama bangkit untuk kebanggaan nasional. Oleh karena itu, perlu pertukaran delegasi militer agar hubungan kedua negara menjadi lebih baik. Kami akan memikirkan untuk mempelajari dan membeli peralatan militer dari Indonesia," tutur Phung Quang.

Sementara itu, Sjafrie menawarkan Pusat Pelatihan Keamanan dan Perdamaian di Sentul, Jawa Barat, untuk digunakan oleh militer Vietnam yang ikut dalam kontingen Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Kami juga ingin militer Indonesia dapat menerima pengalaman historis dari Vietnam dalam operasi gerilya," tambah Sjafrie.

Sjafrie juga menawarkan peluang kerjasama antara pasukan khusus kedua negara. Pasalnya, jika pasukan khusus di suatu kawasan seperti Asean saling berinteraksi, kawasan itu akan semakin solid. 






Sumber : Kompas

Vietnam Berminat Pesawat CN-295 Produksi PT. DI

HANOI-(IDB) : Menteri Pertahanan Vietnam Jenderal Phung Quang Thanh menyatakan tertarik dengan pesawat CN-295 yang merupakan hasil kolaborasi PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military.

Phung Quang akan mengirim tim guna mempelajari pesawat tersebut dan industri pertahanan Tentara Nasional Indonesia pada umumnya di tahun 2014.


Demikian disampaikan Phung Quang saat bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Menteri Pertahanan Vietnam di Hanoi, Vietnam, Senin (27/5/2013), seperti dilaporkan wartawan Kompas M Hernowo dari Hanoi.


Kedatangan Sjafrie ke Vietnam dengan memakai CN-295 merupakan bagian dari road show pesawat tersebut ke enam negara ASEAN, yaitu Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Malaysia.


Selain untuk memperkenalkan pesawat CN-295 yang telah dipakai oleh TNI Angakatan Udara, road show yang berlangsung dari 22-31 Mei ini juga untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan negara ASEAN.


Phung Quang menuturkan, Vietnam membutuhkan pesawat terbang yang mampu menerjunkan pasukan, mengangkut pasukan, punya daya angkut maksimal 10 ton, dan memiliki pintu di bagian belakang. "Saya telah mempelajari CN-295 dan saya merasa suka dengan pesawat ini. Saya ingin perwira saya mempelajari pesawat ini lebih jauh," kata Phung Quang.


Mendengar hal ini, Sjafrie menjelaskan, CN-295 adalah pesawat yang punya pintu di belakang, bisa mengangkut penerjun dan dua mobil mewah. Daya muat pesawat tersebut 9 ton dan mampu terbang 9 jam tanpa berhenti.


"Bahan baku pesawat ini 50 persen dari Indonesia dan ada fasilitas pemeliharaannya di Bandung," jelas Sjafrie. "Kami mengundang tim dari Vietnam berkunjung ke pabrik pesawat Indonesia untuk melihat industri CN-295 dan industri pertahanan kami lainnya," tambah Sjafrie. 


Phung Quang lalu menyatakan akan mengirim tim untuk mempelajari industri pesawat terbang dan pertahanan dari TNI pada tahun 2014.







Sumber : Kompas

Apel Kesiapan Latgama Malindo Darsasa-8AB/2013

JAKARTA-(IDB) : Prajurit TNI agar memanfaatkan momentum kegiatan Latihan Gabungan Bersama Malaysia-Indonesia (Latgama Malindo) Darsasa-8AB/2013 sebagai wahana pertukaran ilmu pengetahuan.

Khususnya yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan keterampilan dan profesionalisme prajurit.


Demikian dikatakan Wakil Asisten Operasi (Waasops)Panglima TNI Laksma TNI Widodo, pada Apel Kesiapan Gelar Latgama Malindo Darsasa-8AB/2013 di Mako Brigif-2/Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (27/05/13).


Waasops Panglima TNI mengatakan, sebagai tuan rumah, prajurit TNI harus memberikan yang terbaik. Tunjukkan bahwa prajurit TNI adalah prajurit profesional yang terlatih dan berdisiplin tinggi.


“Laksanakan latihan ini dengan semaksimal dan seoptimal mungkin sejalan dengan tujuan dan sasaran latihan yang sudah ditetapkan,” tegasnya.

Kepada para prajurit yang terlibat latihan, Laksma TNI Widodo menekankan, utamakan dan perhatikan faktor keamanan dalam setiap tindakan dan aktivitas.

Mengeliminir semaksimal mungkin tindakan-tindakan yang akan menyebabkan kerugian baik materiil maupun personil serta menjalani hubungan baik yang harmonis dalam interaksi dan aktivitas kegiatan yang didasari oleh prinsip saling menghormati dan menghargai diantara sesama prajurit kedua angkatan bersenjata (TNI dan ATM).

Usai apel kesiapan, Waasops Panglima TNI melanjutkan pemeriksaan alat peralatan khusus yang akan digunakan untuk latihan seperti, senjata, nubika, kendaraan taktis selider milik Denjaka TNI AL dan kendaraan taktis milik Denbravo Paskhas TNI AU.

Sementara itu, Direktur Latihan Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana menekankan kepada para pelaksana latihan Malindo yang akan berlangsung di Medan tanggal 7 s.d. 12 Juni 2013, agar prajurit tidak sombong, santun dan jangan memalukan.


“Jadilah prajurit yang disegani, dirindukan dan jangan jadi prajurit gila atau orang melihat jadi benci, karena kalian adalah prajurit disegani, karena kalian adalah prajurit yang menumpas teroris,” tandasnya.






Sumber : TNI

Satgas Latma Carat Adakan Pelatihan Dan Enginering SMEE

JAKARTA-(IDB) : Prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut dengan United States Marine Corps (USMC) yang terlibat Satuan Tugas (Satgas) Latihan Bersama (Latma) Cooperation Afload Readiness And Training (Carat) 2013 merlaksanakan  Pelatihan dan Enginering Subject Matter Experth Excange (SMEE) yang meliputi pembuatan Seabee Alternative building System (SABS), Concrete Cloth (CC) dan Explosive Remnant of War – Colecting Point (ERW-CP) di Tanjung Pasir, Tangerang, Banten.


Pelatihan dan Enginering Subject Matter Experth Excange (SMEE) yang berlangsung tanggal 18 sampai  dengan  28 Mei 2013 tersebut dipimpin Komandan Pleton  Batalyon Zeni – 2 Marinir Lenan Dua Marinir Suyudi Kusuma, melaksanakan pelatihan bangunan yang dikembangkan oleh US NAVY.


Latihan keterampilan  Konstruksi Bangunan Tahan Gempa meliputi SABS (Saebe Alternative Building System); DIskusi Proses pengerjaan dan efektifitas; Mempelajari karakteristik bangunan SABS; Mempelajari kegunaan bangunan SABS; Membangun pekerjaan lantai bangunan SABS; Membangun pekerjaan dinding bangunan SABS; Membangun pekerjaan Pintu dan jendela bangunan SABS; Membangun pekerjaan atap dari bangunan SABS; Merangkai pekerjaan kelistrikan bangunan SABS; Finishing bangunan SABS.

Kegiatan Concrete Clothe (CC) meliputi DIskusi Proses pengerjaan dan efektifitas; Mempelajari karakteristik CC; Mempelajari kegunaan CC; Membuat sanitasi buatan dengan CC dan Membuat selokan di daerah POSAL dengan CC.


Latihan Keterampilan Jihandak (Penjinakan Bahan Peledak) yaitu ERW-cp (explosive Remnant of War – check point) dengan melakukan kegiatan pelatihan meliputi Pengetahuan tentang ERW; DIskusi Proses pengerjaan dan efektifitas; Mempelajari karakteristik ERW; Mempelajari kegunaan ERW; Mampu mendemonstrasikan pembuatan dan pelaksanaan   Jihandak dengan menggunakan ERW.






Sumber : Poskota

Crash Team Lanud Iswahjudi, Latihan Evakuasi Penerbang

MAGETAN-(IDB) : Dipimpin langsung oleh Kasubsi PK Disops Lanud Iswahjudi Kapten Tek Sugeng, Crash Team Lanud Iswahjudi, mengadakan latihan simulasi emergency di Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Jumat (24/5).
 
Pada kesempatan tersebut Crash Team Lanud Iswahjudi yang terdiri dari personil dari PK, Satpom, Paskhas, Intel dan Lambangja, mengadakan pelatihan emergency berupa evakuasi penerbang dari dalam cockpit pasawat F-5 Tiger.

Namun sebelum pelaksanaan latihan evakuasi atau mengeluarkan penerbang dari dalam cockpit, terlebih dahulu diadakan refreshing tentang tata cara membuka dan menutup canopy pesawat F-5 Tiger, oleh Perwira Teknik dari Skadron Udara 14.






Sumber : TNI AU

DND To Procure 2 Naval Vessels

MANILA-(IDB) : The Department of National Defense (DND) is now rushing the procurement of big-ticket items, including the acquisition of two naval vessels to improve the country’s territorial defense.

In line with this, DND planners held a pre-procurement conference yesterday for the acquisition of two service support vessels (SSVs) worth P2 billion each for an outlay of P4 billion.

“We are rushing our procurement of big-ticket items for the Armed Forces of the Philippines (AFP),” said Defense Undersecretary Fernando Manalo, whose office is directly in charge of the acquisition of military hardware.

Defense sources said that Japan, Singapore, South Korea, France, and Italy have expressed interest in supplying the country with two SSVs that are multi-role vessels which could serve as a Navy platform for search and rescue operations during disasters since the ships could be fitted with hospital facilities and a helipad, aside from its primary role as a transport vessel capable of transporting one battalion of troops with armored vehicles.

“It’s a mission capable ship, though a little smaller than the MRV (multi-role vessel),” the source said.

He said the pre-bidding conference would be held soon for the procurement of the two vessels with several defense contractors expected to participate.

On top of this, the DND is also in the final phase of its procurement of a squadron of T50 trainer jets from South Korea through a government-to-government deal.

South Korea is also being eyed to supply the country with two brand new missile-firing frigates instead of the two Maestrale warships being offered by the Italian government.

The AFP has lagged behind its neighbors in terms of military assets and equipment due to neglect by the past administrations.

However, with the recent developments in the region, the Aquino government is prioritizing the acquisition of military hardware for the AFP to rebuild a credible defense capability to secure the country’s territory.

China’s aggressive posture in its territorial claims in disputed areas in the West Philippine Sea and South China Sea had prompted the AFP to speed up procurement plans for new military hardware.






Source : Philstar