Pages

Senin, Mei 06, 2013

Dua Kapal Perang TNI AL Laksanakan Operasi Serpas

LAMPUNG-(IDB) : Dua kapal perang TNI Angkatan Laut (KRI) dari jajaran Komando Lintas Laut militer (Kolinlamil) melaksanakan operasi pergeseran Pasukan (serpas) TNI yang tergabung dalam satuan tugas (Satgas) pengamanan pulau-pulau terluar wilayah RI yaitu KRI Teluk Manado-537 dan KRI Teluk Lampung-540.

Kepala Dinas Penerangan Kolinlamil, Letkol Laut (KH) Heddy Sakti A dalam siaran persnya, Minggu (5/5), mengatakan KRI Teluk Manado-537 melaksanakan pergeseran pasukan pengamanan pulau terluar perbatasan negara tetangga di wilayah Indonesia bagian barat antara lain Pulau Rondo, Pulau Berhala, Pulau Nipah, Pulau Ranai, dan Pulau Sekatung. KRI jenis Angkut Tank Klas Frosch (ATF) dengan komandan Mayor Laut (P) Dewa Gede Oka, melaksanakan lintas laut menuju pangkalan Jakarta setelah melaksanakan debarkasi pasukan marinir di dermaga Panjang Lampung.

KRI Teluk Manado-537 bertolak dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta pada tanggal 9 April 2013 untuk mengangkut pasukan marinir dan TNI AD dari Kodam I Bukit Barisan dan Kodam Iskandar Muda dalam rangka penugasan pengamanan pulau terluar wilayah barat.

Sedangkan KRI Teluk Lampung-540, bertolak dari Dermaga Ujung Surabaya pada 4 April 2013 untuk mengangkut pasukan marinir dan TNI AD dari Kodam IX Udayana dan Kodam XVII Cenderawasih guna melaksanakan pengamanan pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga di wilayah Indonesia Bagian Timur.

KRI Teluk Lampung-540 jenis angkut tank klas frosch dari jajaran Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya, saat ini tengah melaksanakan embarkasi dan debarkasi di Dermaga Biak, Papua.

Kapal perang yang dikomandani Letkol Laut (P) Marwiji Harahap, selain menurunkan pasukan di pulau-pulau terluar wilayah Indonesia Timur seperti Pulau Miangas, Pulau Marore, Pulau Marampit, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau Bras, Pulau Dana, dan Pulau Rote, sekaligus juga menarik pasukan yang telah bertugas selama enam bulan di pulau-pulau tersebut untuk kembali ke home base-nya masing-masing.






Sumber : Jurnas

Latgab Lanjutan, TNI Terjunkan Pasukan Khusus Di Sangatta

latgab-sub
SANGGATTA-(IDB) : Situasi keamanan di Kalimantan Timur tidak menentu TNI terjunkan pasukan untuk menyusup ke daerah yang dikuasai musuh, penerjunan dilaksanakan pada pukul 01.00 WITA dini hari di sekitar Kaubun, Sangatta, Kalimatan Timur, Senin (6/5/2013).


Pasukan Gabungan yang diterjunkan berhasil mendarat dengan selamat, selanjutnya bertugas menyiapkan lokasi yang aman untuk pendaratan Pasukan Gabungan yang akan melaksanakan Operasi Darat Gabungan lanjutan.


Pasukan diterjunkan dengan dua shorty penerjunan, dengan jumlah personil 52 orang, terdiri dari 25 orang sebagai Kendali Depan Operasi Linud (KDOL) Kostrad, 14 orang pasukan Intai Para Amfibi (IPAM) dari Marinir dan 13 orang bertugas sebagai Pengendali Tempur (Dalpur) dari Pakhas Angkatan Udara.


Pengiriman pasukan ini didasarkan perkiraan Intelijen TNI bahwa aliansi negara Sonora berhasil membentuk dan membangun kekuatan separatis yang di beri nama “Gerakan Sumpit Merdeka (GSM)” di wilayah Kalimantan Timur dan “Gerakan Nusa Merdeka (GNM)” di wilayah Nusa Tenggara Barat, dengan situasi demikian selanjutnya Panglima TNI atas persetujuan Presiden RI menggelar operasi militer untuk menghancurkan kekuatan musuh.

latgab-tengahPenerjunan pasukan ini merupakan lanjutan kegiatan latihan lapangan pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013, pelaksanaannya ditinjau langsung Direktur Latihan (Dirlat) Kodiklat TNI Brigjen TNI Hinsa Siburian selaku Deputy Olah Yuda (DEOYU) Latgab TNI tahun 2013. Untuk pelaksanaan di Bima, Nusa Tenggara Barat rencananya dilaksanakan tanggal 9 Mei mendatang.


Sementara itu, pada pukul 06.00 WITA pesawat F-16 TNI AU membombardir kedudukan musuh yang disimulasikan dekat dengan pantai Sekerat, Sangatta, Kalimantan Timur untuk melemahkan kekuatannya.






Sumber : Poskota

Militer Yang Tangguh Dan Modern Bisa Sebagai Alat Diplomasi Internasional

SITUBONDO-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan setiap negara, termasuk Indonesia medambakan memiliki militer tangguh dari segala aspek. Militer bisa menjadi alat perdamaian dunia dan diplomasi politik internasional.

"Sebagai bangsa yang cinta damai, Indonesia harus selalu mengedepankan solusi damai tanpa harus peperangan. Itulah mainset dan sikap mental bangsa Indonesia dan TNI," tegas Presiden SBY usai menyaksikan latihan pendahuluan Latgab TNI 2013 di Situbondo, Jawa Timur, akhir pekan lalu.


Presiden SBY bersama Wakil Presiden Boediono menyempatkan pendaratan menggunakan kendaraan tempur baja tank amfibi jenis LVT-7 A1 di Pantai Banongan Situbondo.


Ikut mendampingi, diantaranya Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, KSAL Laksamana TNI Marsetio dan beberapa anggota Komisi I DPR, diantaranya Susaningtyas Kertopati.


Indonesia tidak punya niat melakukan agresi kepada negara lain. Presiden menyatakan, meningkatkan kemampuan TNI dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Bangsa Indonesia cinta damai, tetapi tentunya kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI adalah harga mati," tegas Presiden SBY.


Itu artinya, kata Presiden, perang bukan pilihan pertama. Indonesia selalu mengedepankan diplomasi dan politik damai untuk menyelesaikan sengketa antarnegara. "Perang adalah cara terakhir manakala tidak ada cara lain, diplomasi dan politik, misalnya," lanjut Presiden.


Di sisi lain, meningkatkan kemampuan TNI telah menjadi tuntutan zaman yang harus dipenuhi. Kekuatan militer berorientasi pada kekuatan modern. Militer tak hanya bertumpu pada kekuatan personil maupun kecanggihan alutsista.


Melainkan, menurut Presiden, alutsista dan personil menjadi satu keutuhan tak terpisahkan. "Selain memiliki persenjataan yang canggih dan personil mental kuat, TNI harus harus terlatih dan profesional," ujarnya.


Harapan Presiden SBY, TNI menjadi militer yang profesional dilengkapi dengan alutsista canggih, seperti yang telah dimiliki negara - negara maju. Pertumbuhan perekonomian nasional yang positif akan berkorelasi pada pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista.


Ke depan, Susaningtyas mengatakan, Latgab TNI jangan kendor. TNI harus terus meningkatkan kemampuan operasi, di samping pembangunan alutsista yang sedang dipenuhi. "Latgab ini berguna agar prajurit terlatih dan profesional," nilai Susaningtyas.


DPR sendiri, lanjut Susaningtyas, terus mendukung program - program pemerintah untuk pembangunanTNI yang kuat. Dalam upaya menjaga kedaulatan bangsa Indonesia, TNI harus didukung alutsista yang canggih dan modern.







Sumber : SuaraKarya

Re-embarkasi Material Tempur Dan Personel

SITUBONDO-(IDB) : Perairan Banongan, 4 Mei 2013--Material tempur dan personil prajurit TNI AL mulai melaksanakan embarkasi kembali ke KRI setelah sebelumnya sukses melaksanakan latihan pendahuluan di Asembagus, Situbondo, Sabtu (4/5). Setelah proses re-embarkasi selesai dilaksanakan, rencananya, (5/5) KRI-KRI pengangkut material tempur dan personel akan melakukan pergeseran untuk melaksanakan latihan pelaksanaan di Sangatta Kalimantan Timur.

Material tempur seperti kendaran tempur ampibi, senjata artileri dan personil pasukan pendarat Marinir TNI AL sedikit mulai sedikit memasuki KRI-KRI jenis Landing Platform Dock (LPD)  dan Landing Ship Tank (LST) di perairan Banongan Situbondo.  Setelah semua material masuk ke KRI, maka seluruh unsur-unsur laut akan segera bertolak ke Sangatta untuk melaksanakan latihan pelaksanaan ke daerah operasi dalam rangka Latgab TNI 2013.

Dalam rangkaian Latgab TNI 2013, TNI AL juga telah melakukan uji coba penembakan strategis rudal Exocet MM-40 yang ditembakkan dari KRI Sultan Iskandar Muda-367, Rudal C-802 yang ditembakkan oleh KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, dan Torpedo SUT yang ditembakkan dari KRI Cakra-401 dengan sasaran ex-KRI Teluk Semangka-512.


Kendaraan Tempur Ampibi Marinir kembali ke geladak KRI Surabaya-591 untuk melanjutkan pendaratan di Sangatta, Kaltim dalam rangka latihan pelaksanaan Latgab TNI 2013, (4/5).

TNI AL pada Latgab kali ini mengerahkan 36 kapal perang (KRI) berbagai jenis mulai dari kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo(KCT) ,Kapal Buru Ranjau (BR), dan Penyapu Ranjau (PR) , Landing Ship Tank (LST) Landing Platform Dock (LPD) Kapal Patroli dan Kapal Bantu. Sedangkan Korps Marinir mengerahkan 59 tank ampibi , yaitu 17 BMP-3F (Boyevaya Mashina Pyekhota), 33 BTR-50 (Browne Trasporter), 7 LVT-7A1 (Landing Vehicle Track), serta 2 BVP-2 (Bojove Vozidlo Pechoty), 2 unit Roket Multilaras RM 70 Grad, 16 perahu karet , 4 unit Meriam Howitzer 105 MM dan lebih dari 2000 Prajurit Marinir yang kesemuanya diangkut dengan kapal perang jenis LST dan LPD. Sementara Pupenerbal mengerahkan 3 Cassa sebagai patroli maritim  dan 5 helikopter untuk kegiatan air surveillance.

Selain melakukan uji coba penembakan, TNI AL juga sebelumnya melakukan serial manuver latihan peperangan laut unsur KRI dan Pesud di Laut Jawa dengan materi Mind Fild Transit /dimana seluruh unsur melewati medan ranjau, Air Defence Exercise/ latihan pertahanan udara, Screen Exercise/Latihan Tabir, Anti Submarine Warfare Exercise dengan menembakkan roket RBU-6000 (Reaktivno Bombovaja Ustanovka)/ latihan peperangan anti kapal selam, Cross Deck Helly, Evakuasi Medis Udara (penyelamatan), Replenisment At Sea Approach/ KRI secara bergantian melaksanakan approach manuver sebagai kapal penerima dan pemberi , Gunnery Exercise/ penembakan senjata artileri dengan meriam 76 MM, Bantuan Tembakan Udara (BTU) oleh pesawat F-16 TNI AU dan penembakan anti serangan udara/anti air rapid open fire exercise.

Persiapan Pendaratan Di Sangatta Prajurit Marinir Bindik DI KRI

Prajurit Pasukan Pendarat Marinir TNI AL yang onboard di KRI Surabaya-591 melaksanakan kegiatan olahraga bersama untuk menjaga kesehatan dan kondisi fisik selama di KRI agar tetap mampu tampil prima saat melaksanakan operasi pendaratan ampibi, latihan lanjutan Latgab TNI 2013 di Sangatta, Kalimantan Timur. 





Sumber : Kormar

Taklimat Presiden SBY Dari KRI Makassar-590 Sebelum Operasi Amfibi Dilaksanakan Di Asembagus

SITUBONDO-(IDB) : Presiden Republik Indonesia Dr. H Susilo Bambang Yudoyono selaku Panglima Tertinggi TNI memerintahkan seluruh kekuatan TNI agar merebut kembali wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dikuasai musuh agar kembali kepangkuan Ibu Pertiwi.  Perintah tersebut disampaikan Presiden SBY  melalui Taklimat yang disampaikan dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590.

Demikian skenario latihan umum dalam Latihan Gabungan TNI 2013 yang berlangsung di perairan Laut Jawa Jumat, (3/5). Taklimat Panglima Tertinggi TNI itu disiarkan langsung dari KRI Makassar-590, yang diakses radio komunikasi seluruh unsur kapal perang yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) dalam rangka Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013. Dalam sekejap puluhan tank amfibi dan pasukan Marinir dimuntahkan dari dalam lambung KRI Makassar-590, KRI Surabaya-591, KRI Teluk Penyu-513 dan KRI Teluk Banten-516.

Pendaratan pasukan Marinir diawali dengan sabotase peledakan benteng pertahanan musuh oleh tim gabungan Pasukan Khusus (Pasus) TNI, disusul suara dentuman meriam Bantuan Tembakan Kapal (BTK) laut oleh meriam kapal-kapal perang kombatan yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla).

Gelombang pertama pendaratan, Tank LVT-7 A1 yang dinaiki Presiden SBY dan Wapres Budiono menerobos ombak Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, kemudian diikuti gelombang pendaratan berikutnya yaitu Tank BMP-3F, Tank BVP-2, Tank BTR-57 Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA) dan kapal pendarat angkut personel Landing Craft Utility (LCU) KRI Makassar dan KRI Surabaya.

Begitu mencapai pantai pendaratan, persenjataan tempur Marinir berupa Meriam Howitzer 105 mm serta kendaraan peluncur Roket Multi Laras RM-70 Grad melakukan tembakan penghancuran berupa Bantuan Tembakan Artileri (BTA) dari pantai dengan sasaran sejauh lebih dari 4 Km yang berada di daerah Puslatpur Marinir Asembagus.  Pada kesempatan itu Presiden SBY dan Wapres Boediono didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono serta para pejabat tinggi TNI dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II serta anggota DPR RI menyaksikan langsung dari menara tinjau pantai Banongan Asembagus.

Selanjutnya Presiden RI  beserta rombongan menuju daerah tinjau latihan Marinir di T-12 Karang Tekok menyaksikan manuver tempur darat dan udara. Puluhan Tank milik Marinir dan TNI AD serta senjata Artileri Medan (Armed) membombardir kawasan tersebut. Manuver tempur makin seru ketika unsur udara yang terdiri dari, 5 pesawat Sukhoi SU 27/30, 5 pesawat Hawk SPO dan PBR, 5 pesawat F-16 serta 6 helikopter serbu MI-17 milik TNI AD turut membombardir sasaran yang berada di sekitar Puslatpur Marinir Karang Tekok Tersebut.

Latihan GabunganTNI Tahun 2013 merupakan bagian dari aplikasi strategi pertahanan negara Republik Indonesia yang  bersifat defensif aktif, yang mengandung pengertian bahwa pertahanan negara tidak ditujukan untuk melancarkan agresi terhadap negara lain. Namun secara aktif menangkal, mencegah dan mengatasi segala bentuk ancaman yang ditujukan terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa.

Bentuk aplikasinya antara lain dengan  mengantisipasi dan merespon kemungkinan terjadinya kontinjensi seperti  aksi separatisme bersenjata, baik oleh gerakan separatisme yang berdiri sendiri, maupun gerakan separatisme  yang didukung dan disponsori pihak asing sebagai bagian dari strategi pihak asing dalam rangka untuk mencapai tujuannya yaitu menguasai serta mengendalikan sumber daya alam Indonesia.

Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi tahun 2013 ini sekaligus sebagai kampanye militer yang didalamnya terdapat operasi dukungan udara/pengintaian udara, operasi intelijen taktis, operasi pasukan khusus, operasi dukungan udara/operasi perebutan pengendalian pangkalan udara (OP3U), operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi lintas udara (Linud), opersai pendaratan administrasi, operasi teritorial dan operasi darat gabungan. 

Hal ini sesuai dengan tema Latgab TNI kali ini yaitu “Latihan Gabungan TNI Adalah Komando Gabungan (Kogab) TNI melaksanakan Kampanye Militer di daerah Asembagus Situbondo, Sangatta Kalimantan Timur dan Bima Nusa Tenggara Barat Dalam Rangka Menegakkan Kedaulatan Serta Keutuhan NKRI”. Latihan di Asembagus ini merupakan latihan pendahuluan, sedangkan latihan lapangan akan dilanjutkan di Sangatta dan Bima yang dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 4 sampai dengan 29 Mei 2013.

Latihan ini melibatkan sebanyak 16.745 prajurit dan berbagi jenis Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI dari tiga matra, termasuk 42 kapal perang TNI AL,  helikopter dan pesawat intai maritim TNI AL, puluhan Tank Amfibi, senjata artileri dan roket milik Marinir. TNI AD mengerahkan 14 Tank Scorpio, 5 Tank Stormer Apc dan 2 Stormer Co, 13 Tank AMX, 21 meriam, 12 Helikopter Mi-17, 12 Helikopter Bell dan 3 Bolcow. Sedangkan TNI AU melibatkan 5 pesawat Sukhoi SU 27/30, 5 pesawat Hawk SPO dan 5 Hawk PBR, 5 pesawat F-16, 11 pesawat C-130, 2 pesawat B-737 intai, 2 pesawat Cassa CN-212, 2 CN-235, 1 CN-235 MPA serta 6 helikopter. 





Sumber : Koarmatim