Pages

Rabu, Maret 27, 2013

Dankormar Cek Kesiapan Satgasmar Ambalat XVI

 
SURABAYA-(IDB) : Komandan Korps Marinir  Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington melakukan inspeksi kesiapan Satgasmar Ambalat XVI di lapangan apel Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo, Selasa, (26/3).

Didepan prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVI, orang nomor satu dijajaran Korps Baret Ungu tersebut mengatakan setelah mendapat laporan kesiapan dari Dansatgasmar Ambalat XVI, Komandan Korps Marinir yakin bahwa prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVI mampu menjaga nama baik Korps Marinir dalam mengemban tugas negara di daerah penugasan Ambalat Kalimantan Timur demi keutuhan wilayah NKRI.

“Tugas yang paling berat kalian yaitu mengatasi kejenuhan dan mengatasi hawa nafsu, itulah musuh yang paling berat yang kalian hadapi, namun saya yakin prajurit-prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVI mampu melaksanakan tugas-tugas dengan baik,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Komandan Korps Marinir mengharapkan kepada seluruh anggota satgas agar menjauhi perselisihan dengan masyarakat, selain itu juga bisa menjadi bagian dari masyarakat dan mencari nilai-nilai kearifan budaya lokal sehingga kehadiran Satgasmar Ambalat XVI bisa diterima masyarakat, dan yang tidak kalah pentingnya yaitu agar selalu menjalin kerjasama dengan satuan tugas yang lain seperti Polri, TNI dan masyarakat.

 
Sementara itu, Komandan Satgas Ambalat XVI Kapten Marinir M. Ali Wardana mengatakan sebelum berangkat ke daerah penugasan, Satgasmar Ambalat telah menerima pembekalan-pembekalan tentang kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan Humaniter, pengetahuan hukum laut internasional, situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan dan pengetahuan agama, adat istiadat serta bahasa yang dipakai masyarakat pulau Sebatik, selain itu juga telah melaksanakan latihan Pra Tugas di Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati Pasuruan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari S, Asops Dankormar Kolonel Marinir Purwadi, Asrena Dankormar Kolonel Marinir I Wayan Ari Wijaya, para Asisten Pasmar-1, Dankolak Pasmar-1 dan perwira dijajaran Brigif-1 Marinir.





Sumber : Kormar

Kormar Terima Kunjungan Foreign Study Tour Pakistan Navy Staff Course

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf  Korps Marinir  Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara mewakili Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A Faridz Washington menerima kunjungan Perwira Siswa Foreign Sudy Tour -42 th Pakistan Navy Staff Course di Holding Room Markas Komando Korps Marinir Kwitang Jakarta Pusat, Selasa (26/3). 

Rombongan yang berjumlah 17 orang tersebut dipimpin oleh Commodore Sajid Mahmoed.  Dalam menerima rombongan tersebut Kas Kormar didampingi oleh para Asisten Dankormar dan Kadis Kormar.

Dalam kesempatan tersebut Kas  Kormar memberikan paparan tentang Korps Marinir kepada rombongan. 

Selesai mendengarkan paparan, rombongan menyaksikan tayangan “Profile Korps Marinir” dan diskusi.  

Dalam acara tersebut juga dilaksanakan tukar menukar cindera mata dan foto bersama.  





Sumber : Kormar

Joint Production NC-212i PT.DI Dan Airbus

LANGKAWI-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan Airbus Military baru saja melakukan Joint Development untuk pembagunan pesawat NC212i. Hal ini menandakan bahwa PT DI sudah setara dengan Airbus.

"Hari ini kita tandatangan joint development dengan Airbus Military untuk produksi pesawat NC212i," ucap Direktur Utama PT DI Budi Santoso ketika ditemui di The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA '13), Langkawi, Malaysia, Selasa (26/3/2013).

Dikatakan Budi, penandatanganan tersebut merevisi dari kerjasama pembangunan pesawat yang dulu namanya CASA ini hanya berupa lisensi saat ini menjadi profit sharing.

"Jadinya, produksi NC212i ini tidak lagi di Prancis tetapi di Indonesia. Dengan produksi di Indonesia kita jauh lebih banyak untung karena akan melibatkan banyak tenaga kerja dalam negeri untuk membuat pesawat. Jadi nantinya Airbus sendiri buat NC212i, PT DI juga buat NC212i dengan spesifikasi yang sama," ujarnya.

Walaupun sama-sama produksi pesawat yang sama, PT DI dengan Airbus Military melakukan pemasaran yang berbeda.

"NC 212i buatan PT DI hanya boleh jual di Asia Pasific, kalau Airbus hanya boleh jual di Afrika, Amerika Timur dan Eropa. Tidak bersaing seperti dulu lagi. Banyak manfaatnya dan saat ini jika ada yang coba menyerang PT DI sama saja menyerang Airbus, karena kita sudah sejajar," katanya.





Sumber : Detik

Pesawat Made In Indoensia Yang Dipakai Para Pemimpin Negara

imgJAKARTA-(IDB) : Pesawat buatan Indonesia sangat diperhitungkan kualitasnya oleh negara lain. Buktinya pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yaitu CN235-200 digunakan oleh para pemimpin negara sebagai pesawat VIP.

Salah satu bukti bahwa produk PT DI berkualitas yakni pesawat CN 235-200 digunakan oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia, Presiden Korea Selatan dan Pakistan.

Berikut ini penjelasan soal profil CN235, buatan PT DI:

1. CN-235 Pesawat Multiguna 

img

CN235-220 merupakan pesawat yang dibuat khusus untuk multi missions platform atau multiguna karena bisa untuk militer, kargo, dan bahkan untuk VIP yang saat ini digunakan 3 pimpinan negara yakni Malaysia, Korea dan Pakistan.

2. Harga CN235 Relatif Murah 

img

Harga yang ditawarkan untuk pesawat ini hanya US$ 24 juta hingga US$ 27 juta per unit atau sekitar Rp 250 miliar untuk pesawat militer maupun VIP.

Pesawat ini didesain untuk 30 orang, namun khusus untuk VIP seperti untuk Presiden hanya dibuat 10 orang saja.

3. Spesifikasi CN235 

img

Spesifikasi pesawat CN235-200 :

• Berat maksimal saat take-off mencapai 16.500 kilogram
• Berat maksimal saat landing mencapai 16.000 kg
• Berat maksimal tanpa bahan bakar 15.400 kg.
• Kecepatan maksimum 236 ktas
• Wing Span 27.300 meter
• Length 21,40 meter
• Height 8,12 meter
• Gross Wing Area 61,08 meter2
• Wheel Track 3,90 meter
• Wheel Base 6,92 meter

4. Pesawat CN235-200 Buatan PT DI Anti Peluru
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) membuat pesawat khusus VIP untuk Perdana Menteri Malaysia, Korea Selatan dan Pakistan berkapasitas 10 orang. Pesawat CN235-200 dirancang anti peluru demi pertimbangan keamanan pemimpin negara.

"Pesawat yang kami buat khusus untuk VIP dari CN235-200 merupakan pesawat anti peluru," kata Vice President Corporate Communication PT DI, Sonni Soleh Ibrahim ketika ditemui disela pameran pesawat 12th Langkawi International Maritime & Exhibition 2013 (LIMA '13), Malaysia, Selasa (26/3/2013).

Dengan teknologi ini, maka para penumpang pesawat terjaga dari serangan senjati api. "Anti senjata api, kalau ada yang tembak dari luar, peluru tidak akan mengenai para penumpang di dalamnya," ucap Sonni.

Mengapa Presiden Indonesia tidak pakai pesawat CN 235-200?

"Ya saya tidak tahu. Tapi bisa dilihat saja kalau Presiden ke luar kota bawa berapa orang? Sementara pesawat ini cuma muat 10 penumpang, ya alasannya sih katanya seperti itu," tandas Sonni.
 
 
 
 
 
Sumber : Detik

Penawaran Kapal Bersayap Dari Korea Selatan


 

JAKARTA-(IDB) : Sosok menyerupai pesawat itu dipajang di dekat pintu masuk ajang JIDD/APSDEX 2013 beberapa waktu lalu. Tak pelak lagi, keberadaannya mengundang perhatian pengunjung. Namun demikian, itu bukanlah pesawat. 

Melainkan sebuah wahana terbang yang dikenal dengan Wing in Ground Effect. Namun untuk mudahnya, kita sebut saja mahluk yang satu ini dengan Kapal Terbang.

Boleh dibilang, wahana WiG ini merupakan perpaduan antara kapal dan pesawat. Tubuhnya terbangun antara hull kapal dan sayap yang tidak biasa. Tidak biasa lantaran sayap ini berbeda dengan sayap pesawat pada umumnya. 

Ketika meluncur,sayap pada WiG akan menghasilkan efek daya angkat, namun tidak terbang tinggi seperti pesawat pada umumnya. Sementara body alias hull WiG memang terbentuk seperti kapal pada umumnya, sehingga bisa mendarat, melaju dan take off dari air. 

 
Sehingga, kapal terbang ini mampu meluncur jauh lebih cepat dibanding kapal biasa. Alhasil, wahana WiG pun tetap diklasifikasikan sebagai kapal bukan pesawat.

Pada ajang JIDD/APSDEX 2013, Kapal terbang yang dipamerkan ini merupakan produksi ARON Korea Selatan. Berbeda dengan wahana WiG produksi Rusia seperti ekranoplane misalnya, WiG Korea selatan ini mampu terbang hingga ketinggian 150 meter. Fitur ini tentu dibutuhkan untuk bermanuver menghindari ombak besar misalnya.

Sejatinya, wahana produksi ARON ini memiliki beberapa varian. Namun yang dibawa pada ajang APSDEX/JIDD 2013 adalah dari tipe M-50. Tipe ARON M-50 ini memiliki kapasitas 5 penumpang untuk versi transportnya.  Sementara untuk versi militernya, wahana ini mampu menggotong Pod senapan mesin, Pengindera malam, atau bahkan kalau diminta tanki bbm tahan peluru.




Sumber : ARC

Berita Video : TNI AD Kembali Uji Coba Meriam KH-178

LUMAJANG-(IDB) : TNI AD kembali menguji coba meriam KH-178 kaliber 105mm buatan Korea Selatan. Uji coba berlangsung di pesisir pantai desa bades kecamatan Pasirian Lumajang Jawa Timur. Setelah dilakukan paparan mengenai meriam , dua buah meriam di uji coba oleh prajurit TNI AD.

 
Uji coba pertama dilakukan dari desa bades dengan target sasaran di pesisir pantai Wotgalih kecamatan Yosowilangun dengan jarak target mencapai 18 kilometer . Uji coba kedua dilakukan dari kali Mujur dengan jarak target enam dan sebelas kilometer di desa Wotgaih Yosowilangun. Dari hasil uji coba, secara umum meriam bekerja sesuai dengan spesifikasinya. Meriam KH- 178 tersebut akan ditempatkan di beberapa satuan armed. Antara lain yonarmed 9 kostrad, yonarmed 8 kostrad dan yonarmed 15 DAM II Sriwijaya.




Sumber : ARC

20 KRI Ikuti Latihan Perang Parsial Di Laut Jawa

SURABAYA-(IDB) : Sebanyak 20 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari jajaran Koarmatim, Koarmabar dan Kolinlamil mengikuti latihan perang di sekitar Laut Jawa, dengan sandi “Latihan Parsial III Operasi Amfibi 2013”. Unsur – unsur kapal perang berbagai jenis  mulai dari kapal jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo (KCT), Kapal Buru Ranjau (BR) dan Penyapu Ranjau (PR), Kapal Amfibi dan Landing Platform Dock (LPD), kapal patroli dan kapal bantu, bertolak dari Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Selasa (26/03) menuju daerah latihan di sekitar perairan Laut Jawa.

Keberangkatan unsur kapal perang tersebut dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, yang berada di kapal markas KRI Makassar-590. Bertindak sebagai Panglima Komando Tugas Gabungan Amfibi (Pangkogasgabfib) adalah Komandan Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Timur (Danguskamlatim) Laksamana Pertama TNI Wuspo Lukito, S.E.

Selain melibatkan puluhan kapal perang, dalam Latihan Parsial III Operasi Amfibi juga mengerahkan sekitar 2.000 pasukan Marinir TNI AL dan peralatan tempur yang dimiliki, diantaranya 15 unit Tank Amfibi (Boyevaya Mashina Pyekhota) BMP-3F, 25 unit Tank Amfibi (Browne Transporter) BTR-50, 4 unit Tank LVT-7, 2 unit Tank (Bojové Vozidlo Pěchoty) BVP-2, 6 unit Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA), 4 unit Meriam Howitzer 105 mm, 2 unit peluncur roket multi laras RM 70 Grad,16 perahu karet serta didukung 3 helikopter Bell dan 1 helikopter Bolcow dari Puspenerbal Juanda.

Semua peralatan tempur tersebut diangkut oleh KRI Makassar-590, KRI Teluk Mandar-514, KRI Teluk Cenderawasih-533, KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Gilimanuk-531 dan KRI Teluk Sabang-544. Sedangkan untuk kegiatan air surveillance dalam latihan ini didukung 3 helikopter Bell dan 1 helikopter Bolcow.

Selama perjalanan Lintas Laut (Linla), unsur–unsur kapal perang yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla) tersebut,  melakukan manuver dengan berbagai macam formasi tempur laut untuk menghadapi serangan bahaya kapal perang atas air maupun bawah air serta latihan anti serangan pesawat udara. Gerakan manuver dengan membentuk formasi-formasi tempur itu, bertujuan untuk melindungi dan menyerang lawan hingga berhasil mendaratkan pasukan pendarat dan menguasai tumpuan pantai. 





Sumber : Koarmatim

Kopaska Koarmatim Laksanakan Sabotase Objek Vital Dan Combat Swimer

SURABAYA-(IDB) : Komando Pasukan Katak (Kopaska) adalah pasukan elite yang dimiliki TNI-AL yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang tempur dan sabotase bawah air. Pasukan khusus TNI AL ini terdiri dari dua satuan, satu berada di Koarmatim, Ujung, Surabaya dan satu lagi berada di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) yang bermarkas di Pondok Dayung Jakarta Utara.


Dalam rangkaian latihan K3 Kopaska hari ini Selasa (26/03) menggelar latihan Sabutase Objek Vital dan Combat Swimer di wilayah Jembatan Suramadu Surabaya. Latihan  dipimpin langsung oleh Perwira Staf Operasi (Pasops) Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim Letkol Laut (P)  Srigunanto.


Latihan K3 ini melibatkan 152 personel yang terdiri dari enam Tim Kopaska dan pendukung. Selain itu juga melibatkan personel Badan Pengelola Wilayah Surabaya (BPWS) jembatan Suramadu, Kepolisian dan Jasa marga Surabaya.


Adapun peralatan dan senjata yang digunakan dalam latihan ini berupa dua unit kendaraan tempur air cepat atau Sea Rider dan Combat Boat serta empat unit Perahu Karet. Jenis senjata yang dipakai antara lain senapan serbu MP-5, M-4, Sniper AW, APS, dan pistol Sig Sauer.


Latihan tempur K3 pada tahap Full Tactical Exercise (FTX) juga menggunakan Bahan Peledak (Handak) jenis TNT dan Power Gel untuk latihan peledakan atau demolisi. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur prajurit Kopaska Koarmatim serta menjalin koordinasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan tugas Pengamanan Obyek Vital Nasional yang berada di wilayah Jawa Timur.





Sumber : Koarmatim

Pesawat Made In Bandung Indonesia Di Ajang LIMA Malayisa

 3 Pesawat Made in Bandung Dipamerkan di Malaysia 
LANGKAWI-(IDB) : Sebanyak 3 jenis pesawat milik PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dipamerkan pada acara The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA '13) Langkawi, Malaysia. Bahkan tiga negara sudah datang langsung dan berminat kembali membeli pesawat buatan PT DI.
"Kita pamerkan di LIMA 2013 ini ada 3 unit pesawat, ada CN295 aircraft Service, ada C212 400, ada CN235-200 dan CN235 ASW," kata Vice Presiden Corporate Communication PT DI, Sonni Saleh Ibrahim, ditemui diacara LIMA '13, Langkawi, Malaysia, Selasa (26/3/2013).

Selain itu ada 1 unit CN295 yang saat ini dimiliki oleh TNI-AU juga terparkir di hangggar Bandara Internasional Langkawi. "Kita pamerkan CN295 tersebut, karena banyak peminatnya, salah satunya Malaysia yang sebelumnya sudah punya 8 unit," kata Sonni.

Disela-sela pameran, beberapa negara yang berkunjung ke booth PT DI mengungkapkan ketertarikannya kembali untuk membeli pesawat buatan Indonesia tersebut. Selain Malaysia, ada pula Uni Emirat Arab dan Filipina.

"UEA sebelumnya juga sudah beli 6 pesawat dari kami, dari pembicaraan, mereka tertarik membeli lagi, Malaysia juga, selain beli pesawat baru, dia ingin memperbaruhi teknologi CN235 yang sudah beberapa tahun lalu dibeli," tandasnya.(rrd/hen)

 PTDI Genjot Produksi Pesawat Made In Bandung  

Setelah seluruh utangnya Rp 4 triliun diputihkan negara, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali menggenjot produksi pesawat dari pabriknya di Bandung. Tahun lalu, BUMN produsen pesawat ini berhasil mendapatkan pemasukan Rp 1 triliun.
"Dulu PTDI banyak tersandung utang-utang dari sisa-sisa kepemimpinan manajemen lama. Akibat utang yang banyak, PTDI sudah mendapatkan pinjaman dari bank, akibatnya tidak ada biaya untuk produksi pesawat, bahkan gajian pun susah," ujar Direktur Utama PTDI Budi Santoso di sela The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA 2013), Langkawi, Malaysia, Selasa (26/3/2013).

Dikatakan Budi, setelah utang-utangnya diputihkan, PTDI bisa kembali meminjam modal dari bank, saat ini juga mendapat modal kerja dari pemerintah Rp 1,4 triliun dari Rp 2,2 triliun yang disetujui pemerintah.

"Sekarang kita akan genjot penjualan pesawat, kita yakin kita bisa unggul di Asia Pasifik," ucapnya.

Diakui Budi, memang saat ini cukup banyak sekali pesaing di industri pesawat terbang, dan PTDI mengakui untuk bisa bersaing di pesawat sipil cukup sulit.

"Selain pesaingnya banyak, brand (merek) PTDI di pesawat sipil kurang baik, apalagi melawan Airbus, Boeing. Namun di mata militer, PTDI jempolan, dan punya nama besar," ucapnya.

Saat ini di pameran tersebut, PTDI memamerkan berbagai pesawat buatan anak bangsa ini, di antaranya CN295, CN235, C212-400, dan CN235 ASW.

"Dan banyak yang berminat, terutama Malaysia, Filipina, UEA (Uni Emirat Arab)," tandas Budi.(rrd/dnl)

 Hadiri Pameran Dirgantara, PM Malaysia Kunjungi Pesawat Buatan PT DI 

Perdana Menteri Malaysia (PM) Najib Razak disela-sela acara pameran pesawat di Langkawi Malaysia menyempatkan datang ke booth PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Selama ini Negeri Jiran tersebut sudah sejak lama menjadi pelanggan PT DI.
"Oh ini ya pesawat barunya, bagus," ucap Nazib ketika datang ke Booth PT DI di acara pameran pesawat The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace Exibhition (LIMA '13) Langkawi, Malaysia, Selasa (26/3/2013).

Sebelumnya juga beberapa petinggi Tentara Diraja Malaysia juga berkunjung khusus ke pesawat CN295 yang terparkir di hanggar Bandara Langkawi Malaysia. Pesawat CN 295 merupakan produk terbaru yang merupakan kerjasama PT DI dengan Airbus Military, Spanyol.

Menurut Vice President Logistics & Customer Support Division PT DI Mula W. Wangsaputra, Malaysia sudah sejak lama menggunakan produk-produk pesawat buatan PT DI. "Untuk CN235 saja mereka sudah punya 6," ucap Mula.

Mula bercerita di tengah kesulitan keuangan yang sempat membuat PT DI kolaps, pihak Malaysia rela menghapuskan pinalti sebesar US$ 3 juta, terkait keterlambatan pengiriman pesawat.

"Dulu waktu kita krisis, kita sempat tidak mampu menyelesaikan pengerjaan 2 pesawat dari 6 pesawat yang dipesan oleh Malaysia tepat waktu. Dan itu sesuai kontrak kita kena pinalti US$ 3 juta, namun setelah merayu, Malaysia bersedia menghapuskan denda sebanyak itu," tandas Mula.(rrd/hen)

Turki Punya Pesawat Anti Kapal Selam Buatan PT DI, RI Malah Tak Punya  
 
Turki ternyata memiliki salah satu pesawat canggih buatan Indonesia yakni CN235 ASW yang diciptakan untuk mendeteksi kapal selam. CN235 ASW merupakan kependekan dari Anti-Submarine Warfare.
"Turki itu punya pesawat buatan kita yang diciptakan untuk anti kapal selam," kata Vice President Corporate Communication PT Dirgantara Indonesia, Sonni Ibrahim, ketika ditemui disela acara The 12th Langkawi International Maritime & Exhibition 2013 (LIMA '13), Malaysia, Selasa (26/3/2013).

Dikatakan Sonni, pesawat tersebut memang didesain khusus untuk anti kapal selam karena memiliki dua buah torpedo.

"CN235 ASW ini memiliki sonar dan radar yang bisa mendeteksi keberadaan kapal selam musuh, ketika terdeteksi musuh di dalam laut, dari atas pesawat torpedo dijatuhkan dan dibelakang torpedo ada parutnya, setelah jatuh ke laut torpedo langsung mengejar musuh karena juga memiliki radar di dalamnya," ungkap Sonni.

Selain itu, Turki juga punya pesawat buatan PT DI jenis CN235 yang tidak memiliki torpedo.

"CN235 yang biasa juga beberapa dimiliki Turki, Malaysia juga ada, ini yang tanpa rudal, tapi kegunaanya untuk mendeteksi keberadaan musuh, CN235 ini seperti komando, menentukan target musuh dimana, berapa pasukan yang perlu dibawa, pesawat jenis apa yang digunakan untuk menyerang," jelas Sonni.

Namun sayangnya, negara seluas Indonesia dan produknya dibuat sendiri di dalam negeri, tetapi tidak ada satu pun jenis CN235 ASW yang dimiliki Indonesia. "Indonesia belum punya," tandas Sonni.





Sumber : Detik

JAT Di Ajang LIMA Malaysia

Tim Aerobatik Indonesia Beraksi di Malaysia  
Tim Aerobatik Indonesia Beraksi di Malaysia  LANGKAWI-(IDB) : Tim Aerobatik Jupiter (TNI Angkatan Udara hari ini, Selasa, 26 Maret 2016 mulai beraksi dalam perhelatan Langkawi Internasional Maritime and Aerospace (LIMA) 2013. Inilah penampilan pertama tim aerobatik Indonesia di Malaysia atau yang kedua di luar negeri, setelah tahun lalu tampil di Thailand. Tim Jupiter akan adu piawai di langit Langkawi dengan tim aerobatik dari Prancis, Amerika Serikat, Rusia, dan tim tuan rumah, Keris Sakti.

Kami siap memukau publik internasional yang hadir di Langkawi, ujar team leader Jupiter, Kolonel Penerbang Dedy Susanto ketika ditemui di Bandar Udara Internasional Langkawi kemarin. "Dalam gladi bersih tadi semuanya berjalan baik. Kami harapkan demikian pula saat tampil di pembukaan nanti. Mohon doanya.”


Rencananya, Tim Jupiter akan tampil antara pukul 10.00-12.00 hari ini. Penampilan Tim Jupiter akan disaksikan Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, dan para undangan dari negara sahabat.


Tim Jupiter akan terbang sehari sekali hingga tanggal 28. "Pada tanggal 29-30 Maret menjadi dua kali sehari karena hari itu LIMA 2013 terbuka untuk masyarakat luas," ujar Dedy.


Menurut Dedy, enam KT-1B Wong Bee TNI Angkatan Udara akan melakukan 18 manuver andalan. Waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit. "Pesawat dalam keadaan prima, ruang udara mendukung, dan semoga cuaca juga cerah," ujarnya.


Tim Jupiter memboyong 13 pilot dan 35 kru ke LIMA 2013. Para penunggang angin dari Skuadron Pendidikan 102 Lanud Adi Sutjipto itu terbang ke Langkawi dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Jumat lalu, "Profesionalisme pilot tempur tidak ditunjukkan dalam berperang saja, tapi saat damai perlu ditampilkan dalam akrobatik udara," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat melepas tim Jupiter di Halim.


"Nanti orang luar bisa ukur kemampuan Indonesia. Itu pesan yang ingin saya sampaikan, bahwa kita tidak kalah kualitas," Purnomo menambahkan.


Bagi tim Jupiter, ini menjadi muhibah kedua ke luar negeri. "Yang pertama ke Thailand 2012 untuk memperingati 100 Tahun Penerbangan Thailand," ujar Dedy.


Menurut Dedy, rute Jakarta-Langkawi ditempuh selama dua hari. Hari pertama dari Halim ke Pekanbaru. Hari kedua dari Pekanbaru singgah sebentar di Medan lalu langsung ke Langkawi. Kami cuma mengalami sedikit gangguan cuaca di Pekanbaru, kata dia.


Pada ajang dua tahunan ini, Indonesia juga memamerkan satu unit pesawat CN 295 versi militer. Pesawat ini diminati banyak negara, seperti Korea Selatan, Turki, dan negara-negara ASEAN.

 Langit Langkawi Cerah untuk Tim Jupiter 

Langit Langkawi Cerah untuk Tim Jupiter  Langit di atas Pulau Langkawi bersahabat untuk tim aerobatik Jupiter. Awan berada di horison, matahari bersinar cerah hari ini, Selasa, 26 Maret 2013.
Bila langit tetap cerah, Tim Jupiter akan mengeluarkan seluruh manuver di hari pertama Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2013 ini. "Semuanya ada 18 manuver," ujar Letkol Dedy Santoso, team leader Tim Jupiter. "Durasinya 20 menit."

Bila cuaca kurang ramah, Tim Jupiter maksimal hanya akan tampil 16 manuver.

Menurut Ali, sopir di Langkawi Limousine Service, Langkawi sedang musim kemarau. "Hujan jarang terjadi, kalau pun turun sebentar-sebentar," kata Ali, yang mengaku telah bekerja di Langkawi selama lima tahun.

Hari ini LIMA 2013 akan dibuka. Acara dua tahunan ini digelar mulai hari hingga 30 Maret.

 Pesawat Andalan Tim Jupiter 

Inilah Pesawat Andalan Tim Jupiter  Gampang mengenali pesawat yang digunakan Tim Jupiter di Langkawi Internasional Maritime and Aerospace (LIMA) 2013. Meski KT-1B Wong Bee berbadan mungil, penampilannya tampak gahar berkat warna merah-putih yang menyelimuti seluruh pesawat.

Saat terbang, pesawat-pesawat itu bak anak panah yang menyambar-nyambar. Pola tersebut digagas mantan anggota tim Jupiter almarhum Marsekal Muda TNI (Purnawirawan) Djoko Purwoko.


Menurut team leader Jupiter, Kolonel Penerbang Dedy Susanto, Wong Bee nyaman diajak akrobat. Pesawat ini gesit dan bertenaga untuk melakukan berbagai manuver sulit. “Inilah pesawat yang kami miliki dan layak untuk dipakai akrobat,” ujarnya soal pemilihan pesawat tersebut.


Namun, bukan cuma itu alasan Indonesia membeli pesawat Korea Selatan ini. Wong Bee yang dibeli Indonesia adalah versi modifikasi. Bernama KT-1B, pesawat ini telah dimodifikasi sehingga memungkinkan pilot untuk mempersiapkan ketrampilan menerbangkan pesawat tempur jet supersonik. Selain itu, pesawat ini juga bisa menjadi pesawat tempur ringan jika dilengkapi persenjataan yang sesuai.


Indonesia kini memiliki belasan Wong Bee. Satu di antaranya jatuh di Bali pada Juni 2010. Indonesia mulai membeli Wong Bee berikut suku cadangnya pada April 2003 senilai US$ 60 juta. Indonesia kembali membeli lima pesawat ini pada Mei 2005.

Selain Indonesia, pesawat ini juga dibeli berbagai negara di Amerika tengah, Asia Tenggara, hingga Turki.

 Perkenalkan, Awak Tim Aerobatik Jupiter 

Perkenalkan, Awak Tim Aerobatik JupiterAda kesibukan yang tidak biasa di Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, sejak Februari lalu. Pesawat KT-01 Wong Bee bercat merah-putih milik Jupiter Aerobatic Team (JAT) lebih sering lepas landas. "Selama sebulan kami berlatih intensif, setiap hari, untuk mempersiapkan atraksi di Langkawi Internasional Maritime and Aerospace (LIMA) 2013,” ujar team leader Jupiter, Kolonel Penerbang Dedy Susanto, ketika ditemui di Bandar Udara Internasional Langkawi kemarin.
"Biasanya paling kami berlatih satu atau dua kali sepekan karena kami harus mengajar," kata Dedy lagi.


Penerbang Jupiter memang para instruktur penerbang di skuadron pendidikan yang bermarkas di Lanud Adisutjipto itu. Karena itu pula, tim ini bernama Jupiter yang merupakan call sign (panggilan) para instruktur terbang TNI AU.


Formasi lengkap Tim Aerobatik Jupiter adalah enam Wong Bee yang dicat meniru pola panah dalam balutan merah-putih. Rancangan warna itu dibuat almarhum Marsekal Muda TNI (Purnawirawan) Djoko Purwoko, yang juga pernah menjadi anggota tim aerobatik TNI AU.


Kesibukan di Adisutjipto memuncak pada Kamis, 21 Maret 2013. Ini menjadi hari latihan terakhir sebelum menuju Malaysia. Latihan dimulai dengan briefing pukul 09.00 WIB. Hari itu KT 01 Wong Bee melatih sepuluh manuver utama. Latihan kelar pukul 10.15 WIB. Total jenderal, tim JAT telah berlatih selama 27 sorte dan mencapai 40 jam dari Januari hingga Maret 2013, semipersiapan ke Langkawi.


Keesokan harinya, Tim Jupiter terbang ke Halim Perdana Kusuma, Jakarta, untuk selanjutnya dilepas oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menuju Langkawi, Malaysia. Di Langkawi, Tim Jupiter akan unjuk kebolehan mulai hari ini hingga 30 Maret.


Selain membawa 13 pilot, ikut dalam rombongan 35 kru darat dan tim pendukung lainnya. Rombongan diangkut Hercules A-1308 dan A-1326. Rencananya, tim akan akan menampilkan aneka manuver andalan, antara lain Jupiter Roll, Loop, XClover Leap, Mirror, Tango, Jupiter Roll back, Hi “G” TurnRoll Slide, Break Off, hingga Bomb Brust.


Bertindak sebagai flight leader adalah Letnan Kolonel Pnb Dedy “Leopard” Susanto yang juga menjabat sebagai Komandan Skuadron Pendidikan 102. Sebagai wingmen adalah Mayor Penerbang HS Condor Romas dan Mayor Penerbang Frando Marpaung. Pilot lainnya dalam tim ini adalah Mayor Pnb Marcelinus, Mayor Pnb HM Kisha, dan Kapten Pnb IB Adi Brata.


Menurut Dedy, Tim Aerobatik Jupiter merupakan salah satu tim aerobatik milik TNI AU dalam bentuk skuadron khusus yang dibentuk pada 1996. Awalnya, tim ini hanya menggunakan empat pesawat Hawk MK-53. Setelah lama vakum, tim ini kembali pada 2008 dengan pesawat latih KT-1B Woong Bee.


Pertunjukan pertama di depan masyarakat umum dilakukan pada tanggal 4 Juli 2008 di Yogyakarta dan yang kedua di Jakarta pada bulan November 2008. Sejak itu, tim Jupiter berkali-kali menunjukkan kebolehan mengendalikan angin. Misalnya, beratraksi pada pembukaan Asian Fair tahun 2011 di Bali, Centennial of RTAF Founding Father Aviation atau 100 tahun penerbangan Thailand (2012), Babel Air Show (2012). “Dan Indo Defence tahun 2012 di Jakarta,” kata Dedy.

 Menhan Malaysia Puji Tim Jupiter Indonesia 

Tim aerobatik TNI Angkatan Udara, Jupiter, memukau pengunjung Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2013 yang berlangsung di Pulau Langkawi, Malaysia, mulai hari ini hingga 30 Maret. Undangan terpaku selama pertunjukan dari Tim Jupiter.

Turut hadir dalam atraksi tersebut Perdana Menteri Datuk Sri M. Najib. Hadir pula mantan PM Dr Mahathir Mohammad, Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, dan Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro.

Perdana Menteri, Deputi Perdana Menteri, Menteri Pertahanan Malaysia, dan Mahathir, yang duduk semeja dengan Menteri Purnomo, menyatakan kagum terhadap maneuver yang ditampilkan Tim Jupiter. "Luar biasa," kata Menteri Pertahanan Malaysia. Para undangan di tribun kehormatan selalu mengiringi setiap akhir manuver dengan tepuk tangan meriah.

Inilah kali pertama Jupiter Aerobatic Team (JAT) tampil di Malaysia untuk tampil di ajang dua tahunan tersebut.

Lepas landas pukul 12.20, tim Jupiter beraksi selama 20 menit di tengah angin yang bertiup kencang dan berawan. Namun, tim yang dipimpin Kolonel Penerbang Dedy Susanto tetap prima menampilkan 18 manuver andalan.

Manuver yang ditampilkan antara lain Jupiter Roll, Loop, XClover Leap, Mirror, Tango, Jupiter Roll Back, Hi “G” TurnRoll Slide, Break Off, hingga Bomb Brust. Tepuk tangan meriah pecah setiap kali sebuah manuver selesai.

Salah satu manuver paling menegangkan adalah Mirror. Dua pesawat yang berjalan searah menjadi bayangan cermin pasangannya. Artinya, pesawat yang berada di atas harus terbang terbalik. Kecepatan kedua pesawat dalam manuver ini sekitar 240 kilometer per jam.

Pada ajang dua tahunan ini, Indonesia juga memamerkan satu unit pesawat CN 295 versi militer. Pesawat ini diminati banyak negara, seperti Korea Selatan, Turki, dan negara-negara ASEAN.
Sumber : Tempo

Pesawat CN295 Mengundang Kagum Di Ajang LIMA Malaysia

LANGKAWI-(IDB) : Indonesia memamerkan pesawat CN 295 di Langkawi Internasional Maritime and Aerospace (LIMA) 2013. Tampil di dekat helikopter Apache, penampilan adik CN 235 itu tak kalah mengundang penasaran pengunjung pada hari pertama perhelatan. Apalagi, kabin CN 295 bisa dikunjungi.

Pengunjung juga diperbolehkan berfoto di kokpit. "Ini buatan Indonesia," ujar Najib, seorang pengunjung, saat akan berfoto di dalam kabin. 

CN 295 adalah pesawat terbaru rancangan PT Dirgantara dan Cassa, Spanyol. Di Spanyol, pesawat ini sudah diproduksi lebih dulu dan digunakan sebagai pesawat militer angkut kelas medium. Dua negara tetangga sudah menyatakan tertarik untuk membeli, yakni Thailand, Filipina, dan Malaysia. TNI Angkatan Udara sendiri akan membeli sembilan pesawat ini. Total jenderal, 100 CN 295 sudah diproduksi dan digunakan 17 angkatan perang. Tujuh angkatan peran di antaranya bahkan memesan kembali pesawat tersebut.

CN 295 lebih besar dari kakaknya dan yang terpanjang di kelasnya, sehingga bisa digunakan untuk aneka tujuan. Dari pemburu kapal selam, kargo, hingga pesawat angkut personal. Keunggulan CN 295 dibandingkan pesawat angkut di kelas yang sama adalah pesawat ini hanya butuh landasan pacu yang pendek, selain bisa take off dan landing di medan darurat.

Adapun biaya operasional per jamnya lebih hemat dibandingkan pesawat yang sekelas. Hal ini berkat konsumsi bahan bakar yang irit dan suku cadang yang murah. “CN 295 yang tercanggih di kelasnya,” ujar Sony.

Tak mengherankan, pesawat ini diandalkan untuk misi-misi kemanusiaan di wilayah terpencil di Irak, Afganistan, hingga Chad dan Haiti.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, PT Dirgantara menjadi wakil Indonesia dari kalangan industri, bersama Tim Aerobartik Jupiter dari militer. "Kami harap pameran di Langkawi akan menarik banyak perhatian internasional," ujar Purnomo saat melepas CN 295 ke Langkawi di Halim Perdana Kusuma, Jumat lalu.

Selain memamerkan CN 295, PT DI yang juga membuka stan pamer menawarkan CN 212 dan CN 235. Kedua pesawat yang lebih dulu diproduksi PT Dirgantara ini juga diminati Korea Selatan dan Filipina. “Semua hadir dalam berbagai versi, tergantung kebutuhan,” kata Sonny Saleh Ibrahim, Asisten Presiden Direktur PT Dirgantara di Langkawi.

LIMA 2013 dihadiri 38 negara dari seluruh benua. Perhelatan berlangsung mulai hari ini hingga 30 Maret.

Spesifikasi CN 295

KARAKTERISTIK
Panjang: 24,50 meter
Tinggi: 8,66 meter
Rentang sayap: 25,81 meter

Berat maksimum: 23.200 kg
Daya angkut: 9,250 kg
- Personel: 71 orang
- Pasukan penerjun: 49 orang
- Evakuasi: 24 ranjang + 6 tenaga medis

Kecepatan: 480 km/jam
Mesin: 2 x PW-127G turboprop
Jarak jelajah: 5.400 km tanpa muatan





Sumber : Tempo

Pangarmabar Terima Kunjungan Pasis AL Pakistan

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Pangarmabar Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E. menerima kunjungan perwakilan Perwira Siswa Foreign Study Tour-42th Pakistan Navy Staff Course yang dipimpin Commodore Sajid Mahmood di Ruang VIP Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No. 67 Jakarta Pusat, Selasa (26/3).
 
Pangarmabar dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI M. Atok Urrahman mengatakan,  Kunjungan Perwira Siawa Foreign Study Tour-42th Pakistan Navy Staff Course yang berjumlah 17 orang ini akan memberikan pengaruh yang positif untuk lebih meningkatkan hubungan baik dan kerja sama antara angkatan laut masing-masing negara.

Setelah diterima Pangarmabar rombongan selanjutnya memperoleh penjelasan tentang Koarmabar yang memiliki tanggung jawab untuk mengamankan jalur komunikasi laut, jalur laut perdagangan dan misi sipil sebagai bagian dari peranan Angkatan Laut Indonesia serta tidak hanya fokus pada pelaksana an operasi militer untuk perang, tetapi juga pada operasi militer selain perang.

Selanjutnya rombongan Perwira Siawa Foreign Study Tour-42th Pakistan Navy Staff Course menyaksikan tugas pokok dan tugas-tugas Koarmabar melalui penayangan profil yang didampingi Kasarmabar.

Setelah menyelesaikan kegiatan kunjungan, ketua delegasi Angkatan Laut Pakistan Commodore Sajid Mahmood selaku pimpinan rombongan mengucapkan terimakasih atas sambutan dan penerimaan hangat dalam kunjungannya ke Koarmabar.




Sumber : Poskota

17 Perwira Siswa AL Pakistan Kunjungi Mabesal

JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 17 Perwira Siswa Foreign Study Tour-42th Pakistan Navy Staff Course melaksanakan kunjungan ke Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur.
 
Rombongan yang dipimpin oleh Commodore Sajid Mahmood selaku ketua delegasi dari Angkatan Laut Pakistan ini, disambut oleh Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasal, Laksamana Pertama TNI Arie H. Sembiring.

Dalam kunjungannya tersebut, rombongan Perwira Siswa, peserta Foreign Study Tour-42th Pakistan Navy Staff Course berkesempatan menyaksikan video visualisasi  tentang profile TNI Angkatan Laut, dilanjutkan mendengarkan paparan singkat tentang kerja sama dan latihan TNI AL yang telah dilakukan dengan negara-negara sahabat selama ini, sekaligus penjelasan tentang upaya TNI AL guna menjaga keamanan wilayah-wilayah strategis seperti halnya Selat Malaka dari tindak kriminal lainnya di wilayah perairan.

Pada kesempatan ini, ketua delegasi Angkatan Laut Pakistan Commodore Sajid Mahmood selaku pimpinan rombongan mengucapkan terimakasih atas sambutan dan penerimaan hangat dalam kunjungannya ke Mabesal. “Kami berharap kerja sama TNI AL dan Angkatan Laut Pakistan akan semakin baik di masa depan,” katanya.

Selain mengunjungi Mabesal di Cilangkap, rombongan  Foreign Study Tour-42th  Pakistan Navy Staff Course juga dijadwalkan akan mengunjungi Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) di Cipulir, Jakarta Selatan, mengunjungi Markas Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dan Markas Korps Marinir.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Asisten Pengamanan Kasal Laksamana Pertama TNI Drs. Antonius Sugiarto, Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Kadisdikal) Laksamana Pertama TNI Dr. Ir. Supartono, M.M., serta para pejabat terkait lainnya.





Sumber : Poskota