Pages

Rabu, Maret 20, 2013

Menhan: TNI Bersiaga Cegah Konflik Sabah Meluas Ke Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Konflik memperebutkan wilayah Sabah antara pemerintah Malaysia dan Kesultanan Sulu Filipina masih memanas. Menindaklanjuti hal ini, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, TNI akan berjaga-jaga wilayah perbatasan agar konflik di wilayah Sabah tidak meluas.

"Konflik yang terjadi di wilayah Sabah berada sekitar 150 km dari perbatasan Indonesia. Namun, penjagaan di perbatasan tetap dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran," kata Menhan usai pembukaan Dialog Pertahanan Internasional Jakarta (Jakarta International Defense Dialogue/JIDD) 2013 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Dijelaskan dia, koordinasi telah dilakukan dengan Mabes TNI untuk mencegah meluasnya konflik ke Indonesia. "Yang pasti jangan sampai ada kebocoran. Kuncinya daerah perbatasan. Kita sudah perkuat dengan aparat kita, supaya tidak terjadi rembesan-rembesan, ujarnya.

Purnomo pun berharap agar Malaysia dan Filipina mampu menyelesaikan konflik yang terjadi di Sabah dengan cara diplomatik. Terkait konflik tersebut, Menhan menyebutkan Menteri Luar Negeri Albert del Rosario akan bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa pada Jumat 22 Maret mendatang.

Selain itu, Purnomo memastikan akan menemui Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi yang turut hadir dalam forum JIDD guna membahas perkembangan konflik Sabah.

Melalui forum JIDD ini, sambung dia, diharapkan persoalan-persoalan perbatasan dengan negara tetangga bisa diatasi dengan diplomasi.

"Diplomasi merupakan cara yang baik untuk mengantisipasi ketegangan yang terjadi dengan negara tetangga akibat persoalan perbatasan," ujar Purnomo.

Ia mengatakan, persoalan perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini tidak sampai pada taraf "hard power" -- yang dapat menimbulkan konflik meningkat. "Persoalan perbatasan selalu dapat diatasi dengan baik," ujar Purnomo.

Konflik bersenjata terjadi sejak Kesultanan Sulu mengklaim wilayah Sabah yang masuk dalam bagian negara Malaysia merupakan tanah mereka. Namun, PBB maupun Presiden Filipina, Benigno Aquino telah mengatakan perundingan sebagai cara terbaik menyelesaikan klaim kesultanan Filipina atas wilayah Malaysia di Sabah.





Sumber : SCTV

DPR : Pengganti KSAD Otoritas SBY

JAKARTA-(IDB) : Pada 5 Mei 2013 mendatang KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memasuki masa pensiun. Presiden SBY berwenang penuh menunjuk kandidat KSAD yang baru.

"Itu sepenuhnya wewenang Presiden," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik saat berbincang, Rabu (20/3/2013).

Mahfudz belum mendengar selentingan siapa pengganti Pramono. Meskipun sejumlah nama diakui Mahfudz mulai beredar.

"Kita belum mendengar apakah sudah ada penggantinya. Tapi ada nama beredar belum bisa kita sampaikan," katanya.

Pandangan senada disampaikan anggota Komisi I DPR M Najib. Menurutnya Presiden berhak menunjuk langsung KSAD tanpa persetujuan DPR melalui fit and proper test.

"Sepenuhnya otoritas Presiden. Siapa yang akan mengganti Pramono Edhie sepenuhnya di tangah Presiden di mana DPR tak punya otoritas untuk itu. Jika yang dipersiapkan figur yang senior, berprestasi dan memiliki komitmen kuat dalam menjaga NKRI tentu semua berjalan lancar," imbuh Najib.





Sumber : Detik

Berita Foto : Kedatangan 2 Helikopter Mi-35P Dari Ukraina

JAKARTA-(IDB) : Helikopter Mi-35P milik Puspenerbad TNI-AD yang diperbaiki di Ukraina pada hari ini telah sampai di Indonesia.


2 unit Mi-35P dengan serial nomor 070385 dan 070386 telah selesai di perbaiki di Ukraina. Dan siang tadi 2 unit helikopter Mi-35P telah sampai dengan menggunakan pesawat Antonov di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Menurut informasi yang ada kembalinya helikopter milik Puspenerbad ini mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan.



Sumber : Kaskus

PT Pindad Dan Litbang TNI AD Kembangkan 'Gatling Gun'

JAKARTA-(IDB) : Salah satu alat yang menarik perhatian pengunjung Jakarta International Defence Dialog (JIDD) adalah gattling gun yang dipamerkan di stan Kementerian Pertahanan. Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao bahkan sempat melongok melihat-lihat laras kaliber 7.56.

Dirut PT Pindad Adik Avianto mengatakan, saat ini gattling gun itu memang masih dalam fase prototipe. Uji statis telah selesai dilaksanakan. Dalam waktu dekat akan diadakan uji dinamik. Senjata ini bisa memuntahkan peluru dengan kecepatan 3.000 butir per menit. 

Kecepatan itu untuk mengimbangi kecepatan alat yang membawanya seperti helikopter serbu atau kapal perang.

Menurut Adik, proyek ini berasal dari pengembangan Litbang TNI AD. Sesuai dengan perencanaan dan doktrin, di waktu-waktu mendatang, dibutuhkan senjata seperti ini. "Jadi kalau ke depan kita pengadaan, Pindad sudah bisa menyediakan," kata Adik. 




Sumber : Kompas

Menhan: Pertahanan Dan Diplomasi Tidak Terpisah

JAKARTA-(IDB) : Pertahanan dan diplomasi adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Kehadiran keduanya membangun tatanan lingkungan yang damai untuk menggalang kerja sama, transparansi, dan kepercayaan baik antarnegara dan antarmiliter.

Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro seusai pembukaan Jakarta International Defence Dialogue (JIDD), Rabu (20/3/2013). Dalam acara yang berlangsung 20-21 Maret ini, selain pameran berbagai persenjataan buatan Indonesia juga digelar berbagai forum pembahasan soal diplomasi dan pertahanan di Asia Pasifik. Dengan demikian tercapai kerja sama antara pemerintah untuk menghadapi berbagai tantangan seperti bencana alam dan terorisme.

Pada hari pertama akan dibahas soal perkembangan geopolitik di kawasan Asia-Pasifik. Ada kecenderungan, Asia menjadi pusat perhatian dunia saat ini. Beberapa negara menjadi kuat dan memegang peranan penting dalam geopolitik. Pada saat yang bersamaan, ada ketegangan- ketegangan yang terjadi di kawasan. Pembahasan lain terkait ekonomi dan keamanan.

Hadir sebagai pembicara dalam JIDD antara lain Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Mendag Gita Wirjawan, Menhan Singapura Ng Eng Hen, Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, Menhan Pakistan Syed Naveed Qamar, dan KSAL Laksamana Marsetio. 





Sumber : Kompas

Berita Foto : Presiden SBY Buka JIDD

JAKARTA-(IDB) : Presiden SBY membuka Jakarta International Defense Dialogue dan Asia Pacific Security Defense Expo di Plenary Hall, JCC, Jakarta, Rabu (23/3/2011). Acara yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan ini diikuiti para menteri pertahanan dan petinggi militer dari 34 negara.
Pembukaan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) dan Asia Pacific Security Defense Expo ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Presiden SBY.
Dalam sambutannya, Presiden SBY menyinggung beberapa isu, antara lain perang di Libya, perang di Afghanistan, dan bocoran wikileaks. 
Para peserta Jakarta International Defense Dialogue mendengarkan sambutan yang disampaikan Presiden SBY. 
Presiden SBY tiba di lokasi acara di Plenary Hall, JCC, Jakarta.
Presiden SBY menyalami para peserta yang umumnya menteri pertahanan dan petinggi militer. 
Presiden SBY menyalami peserta JIDD dengan didampingi Perdana Menteri yang merangkap Menteri Pertahanan Timor Leste Xanana Gusmao.
Presiden SBY menyalami Wakil PM sekaligus Menteri Pertahanan Singapura Teo Chee Hean. 





Sumber : Detik

SBY Bertemu Dengan Xanana Gusmao & Tony Blair Hari Ini

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menerima kunjungan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, di Istana Merdeka Jakarta Pusat pada siang nanti.

Berdasarkan informasi dari Biro Pers Kepresidenan, Rabu (20/3/2013), Presiden SBY bertemu Xanana pukul 14.00 WIB.

Setelah itu, Presiden SBY juga akan menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, di Kantor Presiden pada pukul 15.30 WIB.

Belum diketahui pasti apa agenda pembahasan yang akan dilakukan Presiden dengan dua tokoh tersebut.

Kunjungan Xanana Gusmao dan Tony Blair, selain bertemu dengan Presiden, juga dalam rangka menghadiri pertemuan Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan di Jakarta Convention Centre, Senayan. Mereka diundang sebagai pembicara.

Selain dihadiri oleh para kepala negara dan mantan kepala negara, JIDD juga dihadiri oleh para menteri pertahanan dari berbagai negara.


Kemaren SBY Terima Kunjungan Presiden Belarus

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menerima kunjungan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari ini.

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, mengatakan, Presiden Belarus berkunjung ke Indonesia menjelang peringatan 20 tahun pembukaan hubungan diplomatik kedua negara.

“Kunjungan kenegaraan Presiden Belarus ke Indonesia menjelang 20 tahun pembukaan hubungan diplomatic, mencerminkan semakin diliriknya Indonesia oleh negara-negara di kawasan Eropa Timur sebagai mitra penting mereka di Asia,” ujar Faizasyah dalam keterangan persnya kepada wartawan, Selasa (19/3/2013).

Presiden Belarus, kata Faizasyah, akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden SBY membahas upaya memajukan kerja sama ekonomi. Selain itu, akan dibahas pula peningkatan kerja sama di bidang pertanian serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setelah itu, Presiden Belarus akan menggelar pertemuan dengan sejumlah pelaku bisnis di Indonesia dan meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.

Faizasyah berharap, kunjungan kenegaraan Presiden Belarus bisa menghasilkan kerja sama konkret di berbagai bidang, utamanya di bidang ekonomi.

Sebagai anggota Eurasian Economic Community bersama dengan Rusia dan Kazakhstan, Belarus merupakan salah satu pintu masuk utama produk-produk Indonesia ke kawasan Eropa Timur dan Rusia.






Sumber : Okezone

TNI AU Dukung Terjun Taktis Batalyon 501

SITUBONDO-(IDB) : Sebanyak tujuh pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma dan Skadron Udara 32 Lanud Abdulrahman Saleh Malang, mendukung pelaksanaan misi latihan penerjunaan pasukan Linud 501 Braja Yudha Madiun, dengan Dropping Zone (DZ) daerah Asembagus Situbondo Jawa Timur, Selasa (19/3). 

Sebanyak 480 prajurit Linud Batalyon 501 Braja Yudha Madiun, melaksanakan penerjunan di daerah Asembagus, Situbondo Jawa Timur. Penerjunan dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon 501, Mayor Inf Andy yang diberangkatkan dari Lanud Iswahjudi.

Tepat pukul 05.12 pagi ketujuh pesawat C-130 Hercules secara berurutan berangkat dari landasan pacu Lanud Iswahjudi, dengan membawa 480 penerjun dari prajurit Batalyon 501 Brajayudha, menuju droping Zone (DZ) daerah Asembagus Situbondo, guna melatih skill dan meningkatkan profesionalisme prajurit, serta persiapan latihan gabungan (Latgab) TNI mendatang.




Sumber : TNI AU

Koarmabar Gelar Latihan Operasi Siaga Tempur Unsur SSAT

JAKARTA-(IDB) : Latihan pratugas pada hakekatnya merupakan suatu bentuk latihan operasi tempur laut dengan memproyeksikan gelar unsur-unsur SSAT yang terdiri dari KRI, pesawat udara, pasukan marinir dan didukung oleh pangkalan-pangkalan TNI Angkatan Laut, demikian dikatakan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksda TNI Arief Rudianto, S.E., pada upacara pembukaan latihan pratugas Satgas operasi siaga tempur laut XIII/13 di Markas Komando (Mako) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Jakarta Pusat.
 
Lebih lanjut dalam amanat Pangarmabar yang dibacakan Asisten Operasi (Asops) Pangarmabar Kolonel Laut (P) Agung Prasetiawan mengatakan, latihan pratugas ini merupakan wujud dari tanggung jawab, pengabdian dan loyalitas dalam menjaga keutuhan NKRI. Selain itu, latihan ini juga sebagai sarana uji terampil guna meningkatkan kualitas, kemampuan dan profesionalisme prajurit serta menjalin kerja sama antar unsur-unsur Koarmabar dalam tugas operasi tempur laut.
Melalui Latihan ini, Koarmabar bertekad mampu meningkatkan kontribusi pengabdian dalam menjaga stabilitas keamanan nasional khususnya di wilayah perairan laut Indonesia kawasan barat.

Latihan ini dilaksanakan untuk mewujudkan empat sasaran penting dalam upaya meningkatkan kemampuan serta kualitas tempur laut Koarmabar, diantaranya terwujudnya pengetahuan dan keterampilan para peserta latihan dalam melaksanakan tugas pengamanan wilayah laut Indonesia, khususnya di wilayah perairan laut Indonesia kawasan barat.

Selain itu terbentuknya kerja sama antar unsur SSAT dalam pelaksanaan tugas operasi, memahami dan mampu mengaplikasikan protap henrikhan (penghentian, pemeriksaan, dan penahanan) dapat memahami Unclos 82, aturan pelibatan, HAM dan Hukum Humaniter dalam penyelenggaraan operasi serta memiliki naluri tempur yang tinggi terhadap berbagai jenis peperangan atas air, bawah air, udara dan peperangan elektronika.

Tema latihan kali ini yaitu “Melalui Latihan Pratugas Operasi Siaga Tempur Laut XIII/13, Koarmabar Siap Melaksanakan Tugas Operasi Pengamanan di Wilayah Laut Indonesia Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI” dan direncanakan akan diselenggarakan di perairan laut Jawa mulai tanggal 18 Maret sampai dengan 28 Maret 2013.

Diakhir amanat Pangarmabar memberikan penekanan kepada peserta latihan agar menghayati dan melaksanakan tugas dengan profesional, penuh dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi sehingga mampu memberikan hasil terbaik serta mematuhi setiap perintah dan komando guna menghindari terjadinya kecelakaan dalam latihan yang dapat merugikan materil dan personel.





Sumber : Koarmabar

Delegasi Indonesia Ancam Menolak Ratifikasi Perjanjian Perdagangan Senjata

Indonesia akan meratifikasi perjanjian tersebut jika pasal-pasal yang memberatkan sudah dihapus. Draf Perjanjian Perdagangan Senjata dinilai hanya menguntungkan negara maju.
NEW YORK-(IDB) : Delegasi Parlemen Indonesia yang mengikuti Konferensi PBB tentang Perjanjian Perdagangan Senjata (UN Conference on The Arms Trade Treaty) di New York, Amerika Serikat, menebar ancaman di forum.

Mereka menegaskan tidak akan meratifikasi Perjanjian Perdagangan Senjata jika sejumlah pasal yang memberatkan Indonesia tetap dipertahankan.

Pasal-pasal yang dinilai memberatkan antara lain tentang penilaian pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan secara sepihak oleh negara penyuplai senjata. Konten pasal ini cenderung hanya menguntungkan negara-negara maju. Indonesia sebagai negara pengguna senjata atau konsumen berada di posisi sulit.

"Pasal ini sangat subyektif dan sarat kepentingan politik negara-negara besar. Apalagi pengalaman selama ini menunjukkan adanya praktik standar ganda dalam implementasinya," kata Muhammad Najib, anggota Komisi I DPR, yang jadi juru bicara delegasi Parlemen Indonesia. 

Pasal lain yang sulit diterima adalah dimasukkannya amunisi dan komponen yang setiap saat dapat diembargo jika Indonesia dianggap melanggar hak asasi manusia. Tidak fairnya, penilaian pelanggaran hanya dilakukan negara produsen. Jika diterapkan, pasal ini akan melumpuhkan alustista yang sudah dibeli dengan harga mahal.

"Delegasi Indonesia juga mengusulkan perlu ditegaskannya hak sebuah negara untuk melindungi seluruh wilayah dan teritorinya serta seluruh penduduknya," ujar Najib melalui pesan pendek dari New York, Amerika Serikat, Selasa (19/3).





Sumber : Jurnamen