Pages

Rabu, Maret 20, 2013

Berita Foto : Kedatangan 2 Helikopter Mi-35P Dari Ukraina

JAKARTA-(IDB) : Helikopter Mi-35P milik Puspenerbad TNI-AD yang diperbaiki di Ukraina pada hari ini telah sampai di Indonesia.


2 unit Mi-35P dengan serial nomor 070385 dan 070386 telah selesai di perbaiki di Ukraina. Dan siang tadi 2 unit helikopter Mi-35P telah sampai dengan menggunakan pesawat Antonov di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Menurut informasi yang ada kembalinya helikopter milik Puspenerbad ini mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan.



Sumber : Kaskus

29 komentar:

  1. laah ini kan heli blm terlalu lama dibeli kok udah ada perbaikan..??
    ada yg tau??

    BalasHapus
  2. Istilah perbaikan tapi sebenernya diupgrade.

    BalasHapus
  3. Kena banjir kalee!?... jd hrs turun mesin.. hehehe...

    BalasHapus
  4. Tuk psbang n heli, ter bang atau tdk apabila jam ops tlah tiba harus melewati checking bisa a check, b check, c check atau d check. Checking diper lukan untuk pemenuh an prosedur perawatn Mengingat workshop maintenance blm ada ya mesti dikirim ke tmpt yg ada workshop perawtn yg bersertifikat. Selain check procedure ada lagi program SLEP, Mod/Up Grade n Refur bishment. Dmk smg manfaat.

    BalasHapus
  5. spesifikasinya d tambah ..

    BalasHapus
  6. seperti saat kita beli mobil atau motor ada tahap service gratis dan service berkala di bengkel resmi, kalau terlewatkan maka hilang masa garansinya... harusnya produsen Mi heicopter bikin bengkel resmi di Indonesia saja he he

    BalasHapus
  7. Ini bukan perbaikan atau upgrade,, tapi murni pesanan TNI,, ingat dulu tni pernah bilang kalau alutsista MEF tahap 1 sudah clear, tinggal menunggu kedatangannya saja, tapi untuk meredam kawasan regional yang menganggap bahwa kawasan asia dalam masa perlombaan alutsista, berita kedatangan semua alutsista di indonesia didatangkan dngn berbagai alasan, dari mulai upgrade \ meningkatkan kemampuan sampai sabotase,, padahal itu semua untung meredam ketegangan kawasan regional saja,,

    MAJU TERUS TNI,

    BalasHapus
  8. Ini resiko punya heli dr macam2 merk. Beli saja g ada jaminan ILS atau Integrated Logis tic Support dipastikan suku cadang nanti pas ti ada yg tdk origin of manufacture tapi dari vendor. Gpp agar ada pemerataan. He.,he..he

    BalasHapus
  9. Jauh lebih berisiko kalo indo hanya beli satu macam boler

    BalasHapus
  10. paling aman dan murah kalau pakai macem heli produksi sendiri... Gandiwa piye lanjutane?

    BalasHapus
  11. Pernah sekali saya tanya sama tentara dari divisi pemeliharaan pesawat penerbad.
    Knapa kog kita jauh" service mi35 ke ukraina.
    Dia jawab
    Kan kita masih dapet garansi.
    Bener kata ano 9.22 sama halnya kayak motor dapet service gratis pertama Gitu

    BalasHapus
  12. Gratis? Bukan gratis kalo gratis ya ke pabriknya di Rusia bu kan ke Ukraina. TNI be linya kan ke Rusia, bro bukan ke Ukraina. Dan ini C

    BalasHapus
  13. Apapun itulah yg terbaik!!! Sampun paripurna pemikiran dephan kuwi!!!

    BalasHapus
  14. Ini heli baru beli,cuma di rahasiakan jadi bilangnya perbaikan
    Mungkiin hehe

    BalasHapus
  15. Suka-tidak suka, pro/kontra, ini salah satu kelemahan alutsista made in Russia, rata-rata usia pakainya lebih pendek dari made in Barat.....ini pernah diungkapkan oleh BJ Habibie saat pertama kali kita mau akuisisi 12 pesawat Su-30 pada awal tahun 1997, sebelum krismon, yang akhirnya dibatalkan....sampai kita akuisisi beneran tahun 2003, meski eceran belinya.

    BalasHapus
  16. bung Boler@ kan ada istilah bengkel autorizet (seperti PT.DI itu termasuk bengkel authorizetnya CASA kan?) , jadi kalau kita beli Motor Gas Gas ya gak harus service ke spanyol kan?... soal service gratis itu kan kalau sepeda motor/mobil ada tahapan service gratis lalu service berkala jd itu cuma contoh, kalau heli mungkin gak ada fasilitas service gratis, tapi tergantung produsennya juga kok soalnya itu strategi marketing. tapi saya rasa tetap harus service berkala...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba baca dg seksama komen awal sy. Tuk program service C-chek 2(dua) Mi-35 SP tsb di dukung anggaran puluhan milyar serta melalui proses tender. Jadi tdk gratis n dipilih work shop yg murah tapi memenuhi syarat tek nis dan Ukrania yg di pilih oleh puspenerbad. Dmk infonya tapi kalo msh akan diplesetkan ya gpp yg penting kan sdh dijelaskan.

      Hapus
  17. Alutsista Soviet/Rusia sudah terbukti dalam peperangan al:

    1. PD II, alutsista Soviet menang lawan German.
    2. Perang Korea, KORUT dengan alutsista Soviet imbang lawan KORSEL bekkingan Amerika.
    3 Perang Vietnam, VietCong bekkingan alutsista Soviet menang lawan Vietnam Selatan bekkingan Amrik.
    4. Perang Afganistan I, Soviet kalah lawan Mujahidin. Tapi perang Afganistan II, Amrik juga belum menang melawan al-qaeda.

    Silahkan tambah ato koreksi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasanya ini terlalu disederhanakan....membandingkan kualitas peralatan perang dengan hasil peperangan itu sendiri...sementara hasil akhir perang kan tidak melulu disebabkan oleh faktor alutsistanya...sangat kompleks ada faktor Jumlah SDM (poin 1), strategi perang, dan terutama kemauan dan tujuan kuat dari masing2 pihak yang terlibat dalam peperangan (ini cocok di poin 2,3,4)....

      Hapus
  18. Sebernya yg dtg itu pesanan baru agar tidak terlalalu......trus dibilang service/upgrade untuk masa sekarang total 5+2=7 heli mi 35

    BalasHapus
  19. o iya aku baru tau. ternyata setiap hampir 3 jam sekali Mi 35 itu terbang diatas semarang. makanya banyak menghabiskan jam terbang. apa benar itu?

    BalasHapus
  20. Kalau masalah heli,
    Tentara kita aja pada suka buatan rusia.
    Contoh dulu saya pernah tanya ke pusat penerbangan angkatan laut di juanda.
    Kata Orang sana heli rusia bagus"
    Bahannya kuat top markotop.
    Tapi emang sih perawatannya harus ekstra

    BalasHapus
  21. Iya bodi badak....tapi untuk urusan modularitas, sistem elektronik, usia pakai, hal ini memang masih tertinggal dari produk barat....coba deh cari2 info lain mengenai sisi negatif dari alutsista russia...kan ujung2nya pasti ke hal2 itu juga.

    BalasHapus
  22. Alutsista Ruskie sblm Glasnoss, memang apa adanya yg penting kalau dibuat tempur kuat, dan dpt memenangkan pertempuran.
    Namun stlh Ruskie dan bukan USSR banyak sentuhan baru pada alutsista Ruskie apalagi sudah menjurus pada produk pasar.
    Yg sudah terbukti bahwa daya tahan bahan metalnya memang luar biasa, contoh Tank Marinir blm ada yg keropok walau berkali- kali di rendam air laut.
    Sedangkan alutsista modern Ruskie sekarang hampir sama dengan buatan Barat, ada sistim modular, cost, dan integrasi sistem sudah nggak ada beda dengan produk Barat, lihat avionik Sukro, rudal Yakhont. Karena Ruskie juga memakai ilmu ICT yg sama untuk sistim dan integrasi sistim seperti Barat.

    BalasHapus
  23. Ya kalo gitu menurut njenengan bagus produk dari rusia ya kang??

    BalasHapus
  24. Kalau mau bener2 tau bagusan mana, tanya sama Israel aja....mereka pasti lebih paham...hahahaha...biasa pake produk barat, tapi pernah juga pake rampasan buatan russia, upgrade alutsista negara blok timur mereka juga ahlinya (contoh MiG 21 milik rumania).....ayo silahkan nanya pakarnya aja...(Kalo mau n nggak gengsi yak...haha)

    BalasHapus
  25. soal heli yang diservice di ukrania, itu kyknya sudah diulas di salah satu majalah terkemuka di indonesia, itu karean biaya perawatan maintanence untuk produk alutsista buatan rusia sangat mahal, itu heli pembelian pertama pada masa presiden megawati, dan TNI memilih ukrania krn ukrania juga mempunyai kemampuan yang sama menservice heli itu dengan biaya yang lebih ringan dibanding rusia.
    Tau apa nggak di ulasan berikutnya kenapa kemhan+TNI akhirnya memilih improved CBG, sebenarnya pemerintah mempunyai rencana membeli KS kilo, kapal selam ini diakui kemhan lebihhebat dibanding CBG, tapi ternyata besarnya yg harus dianggarkan menjadi kendala. Satu unit kilo class seharga 300 juta dollar, tapi untuk menyiapkan galangan, sstem refueling dan lainnya pemerintah harus menyiapkan anggaran sebesar 400juta dollar, setelah itu juga harus menyiapan anggaran lagi untuk mengoperasikan sekian tahun. Kemhan mengakui alutsista rusia itu sangat mahal biaya perawatan dan operasonalnya. Jadi kalau indonesia membeli ks kilo class artinya bisa membeli tapi tidak bisa mengoperasikannya.
    Kalau ks CBG harga 340jt dollars, tni tdk perlu menyiapan anggaran besar untuk mengoperasikannya karn infrastruktur yg dipunyai TNI sudah mencukupi, dan ada TOT senilai 100 juta dollar dgn kapal selam ketiga diproduksi di indonesia. Jadi pertimbangan utama pemeritah membeli alutsista yaitu: life cycle maintanance cost, communalities, dan established.

    BalasHapus
  26. setuju, alut rusia itu maintanance mahal, mesinnya boros, patgulipatnya gede, pada saat perang pesawat yg dibanggakannya (mig29) banyak hancurnya, tidak combat proven, kalo buatan barat bagus tp embargonya yg bahaya, mending beli heli serbu terbaru buatan Cina atau Turki, drpada kena tipu negara besar

    BalasHapus
  27. Apa pun heli/pesawatnya alat angkutnya ANTONOV! kapan ya PT.DI belajar bikin ANTONOV versi Indonesia?

    BalasHapus