Pages

Sabtu, Maret 02, 2013

Skuadron Tempur F-35 AS Akan Terbang Kembali

WASHINGTON DC-(IDB) : Pentagon, Kamis (28/2/2013), menyatakan pesawat-pesawat tempur F-35 Angkatan Udara AS yang sempat dikandangkan selama sepekan akan kembali mengudara.

Jet-jet tempur F-35 harus dikandangkan setelah dalam sebuah uji coba di California ditemukan retakan di salah satu bilah mesin pesawat canggih itu.

"Penerbangan dan operasi F-35 akan kembali normal paling cepat pada Jumat (1/2/2013), tergantung kondisi cuaca," kata juru bicara Pentagin Kyra Hawn.

Dalam pemeriksaan selama sepakan itu, Hawn menambahkan, tidak ditemukan adanya keretakan mesin lain dari 50 unit F-35 yang dimiliki AU Amerika Serikat itu.

Berakhirnya larangan terbang itu merupakan kabar baik bagi skuadron tempur F-35 yang bernilai 396 miliar dolar itu. Armada F-35 ini adalah program persenjataan terbesar Pentagon yang terancam mengalami pemangkasan anggaran besar-besaran saat pemotongan anggaran otomatis berlaku pada Jumat.

Berakhirnya larangan terbang itu hanya berselisih dua hari setelah kepala prgram F-35 Pentagon mengkritik pembuat mesin Pratt & Whitney dan kontraktor utama Lockheed Martin Corp karena dituding mencoba memeras keuangan Pentagon.

Juru bicara Pratt & Whitney, Matthew Bates, mengatakan pimpinan program F-35 memutuskan untuk mengandangkan pesawat-pesawat ini setelah ditemukan adanya retakan pada bilah turbin pada 19 Februari lalu.

Kerusakan itu ditemukan dalam sebuah pemeriksaan rutin yang dilakukan setiap 50 jam terbang Bates mengatakan pihaknya bekerja siang malam dengan para pakar Pentagin untuk mencari penyebab keretakan bilah turbin itu.




Sumber : Kompas

Penundaan Jet Tempur Buatan RI-Korea Jangan Berlarut-larut

Kerja sama RI-Korsel untuk memproduksi pesawat tempur yang mestinya berjalan sejak Januari 2013 terpaksa diundur menjadi Juni 2014.
JAKARTA-(IDB) : Penundaan pembuatan pesawat jet tempur Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) yang dilakukan bersama Korea Selatan sangat merugikan Indonesia. Karena, itu dapat mengganggu jadwal upaya modernisasi alutsista TNI.

"Komisi I berharap, alasan teknis penundaan sementara produksi bersama pesawat tempur itu tidak berlarut-larut. Karena jika itu terjadi, jelas akan merugikan pihak Indonesia," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq kepada JurnalParlemen, Jumat (1/3).

Mahfudz mengatakan, hingga kini pihaknya belum tahu soal alasan yang sebenarnya penundaan itu. Karenanya, masalah ini akan disinggung saat rapat kerja antara Komisi I dengan Kementerian Pertahanan.

"Jujur saja, kita belum tahu alasan sebenarnya penundaan produksi pesawat tempur dengan Korsel itu. Apakah hanya semata alasan teknis saja, atau ada alasan lainnya. Ini yang kita belum tau, dan  Komisi I perlu mendapat penjelasan dalam kaitannya ini," tukasnya.

Mahfudz pun meminta Kemenhan untuk mengantisipasinya dengan mencari kerjasama di bidang pertahanan, alih tekhnologi dan produksi Alutsista dengan negara lain yang memiliki sistem pertahanan modern. 

Sebenarnya, Komisi I selama ini telah mendorong Kemenhan untuk juga membuka kerjasama pertahanan yang lebih luas dengan Turki sebagai negara bagian NATO yang punya alutsista produksi sendiri. Dan selama ini pihak Turki telah menawarkan diri kepada Indonesia untuk bekerjasama. "Sayangnya Pemerintah RI sejauh ini belum merespons tawaran itu," tukasnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menunda kerja sama industri pesawat tempur bersama Indonesia yang diberi nama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Alasannya pemerintah Korsel masih dalam tahap transisi kekuasaan terkait pergantian Presiden baru Korsel.

"Ditunda setahun setengah, karena ada perubahan pemimpin di Korea. Jadi dia (Korea) ingin meyakinkan pemerintah supaya lebih ada data sebagai dasar menghadapi parlemen," kata Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Pos Hutabarat di Jakarta, Kamis (28/2) kemarin.

Pos menuturkan penundaan kerja sama ini terhitung mulai Januari 2013 hingga satu tahun setengah. Sehingga pada Juni 2014 kerja sama ini bisa terealisasi kembali.

Ia menjelaskan dalam proyek ini pemerintah Indonesia berkontribusi hanya 20% selebihnya oleh pemerintah dan BUMN strategis Korsel. Rencananya dari proyek ini akan diproduksi pesawat tempur KFX/IFX atau F-33 yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 masih di bawah generasi F-35 buatan AS yang sudah mencapai generasi 5. Namun kemampuan KFX/IFX ini sudah di atas pesawat tempur F-16.

Pesawat KFX/IFX akan dibuat 250 unit. Dari jumlah itu Indonesia akan mendapat 50 unit di 2020. Harga satu pesawat tempur ini sekitar 70-80 juta dolar AS per unit.




Sumber : Jurnamen

Menhan : Komplit, Alutsista Penggentar Milik Indonesia

JAKARTA-(IDB) :Menteri Pertahanan (menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, alutsista yang mempunyai efek penggentar (deterrence) milik Indonesia sudah lengkap. Apalagi, kesepakatan soal pembelian main battle tank (MBT) Leopard dari Jerman menurutnya sudah final.

"Untuk deterrence saya kira kita sudahlah (lengkap)," kata Menteri Pertahanan Purnomo di komplek kantor presiden, Jakarta, Jumat (1/3).

Selain tank leopard yang berberat 60 ton yang berjumlah lebih seratus unit, Indonesia juga sudah memesan tank medium dibawah leopard dengan berat 30 hingga 40 ton. Selama ini Indonesia hanya punya light tank.

"Sudah (tank disetujui) bagian paket dan kita sudah punya satuan rudal," kata Purnomo lagi.

Pada akhir kabinet diperkirakan sistem penggentar Indonesia sudah lengkap yang mana kebanyakan alustsista tersebut dipasok dari Jerman.

Untuk saat ini, Alutsista penggentar yang dimiliki Indonesia antara lain, pesawat grobb, satuan rudal dengan jangkauan 300 kilometer dan 150 kilometer, helikopter Puma yang bisa digunakan untuk penggunaan keperluan militer dan sipil, jet heavy fighter dan jet light fighter, main battle tank, medium battle tank dan light battle tank.

"Sekarang sedang proses akhir (leopard). Kita kan akan dapatkan cukup banyak dari sana (Jerman). Pokoknya lebih dari seratus dan itu sudah cukup efek penggentarnya," tutupnya.




Sumber : Beritasatu

PT. PAL Ekspansi Wilayah Produksi Kapal Perang

LAMPUNG-(IDB) : PT PAL Persero berencana membuat kapal perang di Tanggamus melalui industri maritim.

Hal itu diungkapkan Firmansyah, Direktur Utama PT PAL yang meninjau demaga Kota Agung serta lokasi kawasan industri maritim. Dan selama ini BUMN tersebut cenderung memproduksi kapal untuk kepentingan militer.

"Bisa nanti di sini kami buat kapal perang karena PT PAL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi kapal," kata Firmansyah, Kamis (28/2/2013).

Ia mengaku jika PT PAL memang memperluas tempat produksi dan Tanggamus jadi lokasi utama pengembangan perusahaan.

RIMIP Menjadikan Indonesia Produsen Kapal Perang Terbesar Di Kawasan

Kawasan industri terpadu kapal Republik Indonesia (Repindo) International Marine Industrial Park (RIMIP) di Tanggamus resmi diluncurkan, Selasa (17/7/2012). Tempat ini akan menjadi lokasi industri perkapalan terbesar di Asia Tenggara.

Launching RIMIP dilakukan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Wilayah Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi di Dermaga Batu Balai, Kecamatan Limau. Turut menyaksikan perwakilan Pemprov Lampung, Pemkab Tanggamus, serta warga sekitar Demaga Batu Balai.

Direktur Utama PT Repindo Jagad Raya, Rita Manik, mengungkapkan, industri perkapalan ini akan berdiri di lahan seluas sekitar 3.500 hektare. Posisi lahan tersebut memanjang dari Kecamatan Kota Agung Timur, Limau, hingga Cukuh Balak.

"Untuk pembangunan tahap awal, di lahan 262 hektare milik PT Pertamina di Dermaga Batu Balai," ujar Rita. "Tahap awal ini, kami membangun crude (terminal penampungan) untuk distribusi minyak wilayah Sumatera," imbuhnya.

Tahap selanjutnya, akan dibangun tiga galangan atau tempat pembuatan kapal baru. Masing-masing galangan kecil yang terbagi enam unit, menengah (empat unit), dan besar (dua unit).

Selain itu, bakal dibangun pula industri penunjang. Mulai dari pabrik logistik untuk material bahan kapal, kawasan pergudangan, hingga bangunan lepas pantai. Ini belum ditambah dengan ragam industri lainnya, seperti docking atau reparasi kapal dan ship recyle atau tempat rongsokan kapal.

"Selama ini, kami sudah mendirikan industri galangan kapal di Batam yang sekarang menjadi terbesar di Asia Tenggara. Tapi nantinya di sini (Tanggamus), akan lebih besar dari sana (Batam). Industri ini bukan milik perusahaan saja, tapi juga masyarakat dan daerah Tanggamus. Tempat ini akan menjadi penentu dalam industri maritim dunia," papar Rita.

Di Indonesia, RIMIP di Tanggamus merupakan industri perkapalan keempat setelah Surabaya, Cilegon, dan Batam. Menurut Rita, ketiganya sejauh ini masih kurang mengakomodasi produksi dan perbaikan kapal, sehingga diperlukan tempat baru.

"Pilihan kami berinvestasi di sini, karena kondisi perairan Teluk Semaka yang tenang tapi dalam. Perairan ini sangat mendukung untuk industri maritim. Begitu juga dengan kondisi masyarakat yang kooperatif," jelas Rita.

Cilegon Penuh

Anggaran pembangunan tahap awal dialokasikan sebesar Rp 1,8 triliun. Pembangunan tahap awal direncanakan selesai dalam dua tahun. Secara keseluruhan, proyek ini ditargetkan baru rampung pada 2031 mendatang.

"Pendirian industri maritim di sini merupakan salah satu dari rencana pengembangan enam koridor potensi ekonomi di Indonesia," ujar Dirjen Pengembangan Wilayah Industri Kementerian Perindustrian Deddi Mulyadi.

Deddi mengungkapkan, kawasan industri perkapalan di Cilegon saat ini sudah penuh, sehingga diperlukan kawasan baru. Salah satu lokasi yang terpilih adalah Tanggamus. "Nantinya (diharapkan) bisa memudahkan investor industri, karena akan lebih terarah. Selain itu, lokasi ini bisa berkembang lebih optimal," kata Deddi.





Sumber : Tribunnews

Pangarmatim Terima Kunjungan Commander Of The Royal Thailand Naval Cadet Training Unit

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum menerima kunjungan Commander Of The Royal Thailand Naval Cadet Training Unit Rear Admiral Sucheep Whoungmaitree, di ruang VIP Gedung Nala Koarmatim, Ujung, Surabaya (28/2).

Kedatangan Komandan Unit Pelatihan Kadet Angkatan Laut Thailand ini didampingi oleh Atase Pertahanan Thailand Captain Aphicat, Komandan HTMS Chaophraya (FF455) Captain Sorrawaet Chawana, Komandan HTMS Bangpakong (FF 456) Captain Yuttanna Lamsa Ard dan Komandan HTMS Pattani (OPV 511) Commander Sakda Wattanathum. Kunjungan Komandan Skuadron Latihan Thailand ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan mempererat hubungan antara angkatan laut kedua negara.

Pangarmatim dalam menerima kunjungan ini didampingi oleh Kepala staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Darwanto, M.A.P, dan para Asisten Pangarmatim. Usai diterima Pangarmatim, Komandan Skuadron Latihan Thailand dan rombongan mengunjungi  Gedung Candrasa yang berada di komplek Mako Koarmatim serta mengunjungi  salah satu unsur  bawah air  yang dimiliki Koarmatim. 





Sumber : Koarmatim

Pangarmatim Tinjau Kesiapan Arsenal Dukung Latgab TNI 2013

SURABAYA-(IDB) : Untuk mendukung kesiapan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum meninjau Arsenal Batuporon, Selasa (26/2). Untuk mensukseskan hajatan besar tersebut, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) juga telah melakukan beberapa latihan parsial pada tiap unsur maupun pada tiap satuan. Hal yang tidak kalah penting dalam persiapan ini, adalah mengetahui kesiapan persenjataan yang akan dipergunakan dalam latihan gabungan TNI yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang.

Dalam kunjungannya ini Pangarmatim didampingi Asintel, Asops dan Aslog Pangarmatim serta para Komandan Satuan dan Komandan Unsur yang terlibat dalam latihan gabungan nanti. Rombongan diterima oleh Kepala Arsenal Kolonel Laut (E) Endarto Pantja Irianto,  S.T., M.T. dilanjutkan dengan paparan mengenai tugas dan tanggung jawab Arsenal di Ruang Rapat Mako Arsenal.

Dalam paparannya Kepala Arsenal menyampaikan, bahwa Arsenal yang merupakan unsur pelaksana teknis Dinas Senjata dan Elektronika TNI Angkatan Laut (Dissenlekal) bertugas melaksanakan dukungan material senjata, amonisi dan senjata khusus kepada semua unsur/satuan pemakai TNI Angkatan Laut. Selain itu Arsenal juga bertugas untuk melaksanakan penerimaan, penataan, pengujian, pemeliharaan dan perbaikan, distribusi, pencelaan serta penghapusan terhadap material senjata maupun amonisi TNI Angkatan Laut.

Kemudian Pangarmatim dan rombongan dengan didampingi Kepala Arsenal dan perwira Arsenal melaksanakan peninjauan ke beberapa ruangan dan fasilitas yang dimilki Arsenal. Melihat dari kelengkapan dan kesiapan baik material maupun personel, maka Arsenal siap mendukung pelaksanaan Latihan Gabungan TNI tahun 2013.




Sumber : Koarmatim

KRI Teluk Bone-511 Angkut Pasukan ke Atambua

SURABAYA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Bone - 511, hari ini Senin (28/1) berangkat menuju Atambua dengan membawa 650 personel TNI Angkatan Darat. Pemberangkatan Satuan Tugas (Satgas) ini dilepas dalam upacara militer yang digelar di Dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya. Dengan Inspektur Upacara (Irup) Panglima Divisi 2 Kostrad Mayor Jenderal TNI Setyo Sularso.

Personel TNI yang dikirim ke Atambua perbatasan Republik Indonesia dengan Timor Leste itu merupakan pasukan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) dari Batalyon 503 Mojosari, Jawa Timur. Pasukan ini akan bertugas sebagai penjaga perbatasan selama 6 bulan ke depan dipimpin oleh Mayor Inf Fredino Jamin Silalahi.

Upacara pemberangkatan pasukan penjaga perbatasan ini, dihadiri oleh Kepala Staf Koarmatim Laksma TNI Darwanto S.H., M.A.P, Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Dan Guspurlatim) Laksma TNI Ari Soedewo S.E., serta para perwira yang lainnya.




Sumber : Koarmatim

MONUSCO Inspeksi Peralatan Satgas Kizi TNI di Kongo

monaco-sub-1
KONGO-(IDB) : Tim Inspeksi COE (Contingent Owned Equipment) MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) yang diketuai oleh Mr. James Boima beserta 3 orang stafnya, beberapa waktu lalu melakukan inspeksi terhadap keseluruhan peralatan dan perlengkapan yang dimiliki Satgas Kizi TNI Konga XX-J/Monusco yang saat ini tengah melaksanakan tugas misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo.

Kedatangan tim inspeksi diterima langsung oleh Dansatgas Konga XX-J/Monusco Letkol Czi Irfan Siddiq beserta perwira staf di Bumi Nusantara Camp, selanjutnya menuju Aula Sudirman guna menerima paparan singkat dari Dansatgas.

Pemeriksaan yang rutin dilaksanakan setiap triwulan ini, bertujuan untuk memeriksa kondisi dan kesiapan operasional seluruh peralatan serta perlengkapan yang digunakan selama misi di Kongo. Keseluruhan peralatan dan perlengkapan tersebut harus sesuai dengan standar yang telah disepakati dalam MoU antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PBB. Selanjutnya hasil inspeksi COE ini, menjadi dasar pemberian reimbursment kepada Pemerintah Republik Indonesia.

monaco-tengahPemeriksaan dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu pemeriksaan terhadap major equipment dan self-sustainment. Major Equipment meliputi kendaraan dan alat-alat berat Zeni sedangkan self-sustainment  meliputi semua perlengkapan yang mendukung kegiatan sehari-hari diantaranya sarana tempat tinggal, dapur, alat komunikasi dan perlengkapan perorangan prajurit. Inspeksi dilakukan di 2 (dua) tempat yakni di Base Camp Bumi Nusantara dan di lokasi-lokasi tempat prajurit bekerja dikarenakan saat ini Kontingen Garuda masih melaksanakan beberapa tugas-tugas zeni yang diberikan dari Brigade Ituri.

Dari hasil pemeriksaan terhadap masing-masing bagian, keseluruhan peralatan dan perlengkapan yang dimiliki Satgas Kizi TNI Konga XX-J mendapatkan kategori lulus sesuai dengan standar yang ditetapkan. 

monaco-tengah-1
Namun demikian, ada beberapa kekurangan yang masih dapat ditolerir mengingat kondisi peralatan yang memang sudah memasuki usia tua. Hal ini, mendapat perhatian khusus dari tim COE karena berkaitan dengan keselamatan kerja para prajurit di lapangan. 

Tim COE memberikan beberapa saran diantaranya agar dilaksanakan disposal terhadap peralatan yang memiliki kondisi rusak berat dan segera melaksanakan perbaikan terhadap alat-alat yang rusak ringan untuk menunjang pekerjaan selama misi.

Di akhir inspeksi, Mr. James Boima beserta rombongan menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI yang telah bekerja dengan baik dan profesional. Meskipun tidak sedikit peralatan yang dimiliki Kontingen Garuda telah melebihi batas usia pakai.





Sumber : Poskota

Kasum TNI Kunjungi Puslatpur Marinir Baluran

BALURAN-(IDB) : Kepala Sataf Umum TNI Marsekal Madya TNI Daryatmo, S.IP melakukan kunjungan kerja ke Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Kamis, (28/2).

Dalam kunjungannya kali ini, Kasum TNI didampingi Komandan Kodiklat TNI Mayjen TNI Chaidir Serunting Sakti, M.Sc, Waasops Panglima TNI Laksma TNI Widodo dan Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso.

Kedatangan Kasum TNI tersebut disambut oleh Komandan Puslatpur Baluran Mayor Marinir Agus Gunawan Wibisono dan beberpa pejabat dari Pasmar-1, Kodiklat TNI, Divisi-2 Kostrad, Koopsau-2, Armatim serta Pemda Kabupaten Situbondo.

Kunjungan Kasum TNI ke Puslatpur Baluran tersebut dalam rangka mengecek kesiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam latihan gabungan TNI tahun 2013. Kunjungan diawali dengan melihat pantai Banongan yang akan digunakan sebagai tempat pendaratan amfibi, kemudian dilanjutkan dengan meninjau pelabuhan Jangkar yang akan digunakan untuk bongkar umum, usai dari pelabuhan Jangkar dilanjutkan dengan mengecek kesiapan Mess Keris Samudera yang akan digunakan sebagai sarana pendukung dalam Latihan Gabungan TNI 2013.

Dalam kesempatan tersebut, Kasum TNI beserta rombongan juga meninjau daerah yang akan digunakan sebagai tempat manuver pasukan dan Alutsista TNI dari titik tinjau T.12, setelah meninjau dari T.12, Kasum TNI meninjau Mako Puslatpur Baluran dan barak pasukan.

Seluruh rangkaian kunjungan diakhiri dengan pelepasan oleh Komandan Puslatpur Baluran beserta pejabat laiinya, setelah sebelumnya Kasum TNI menerima jajar kehormatan dari para prajurit Puslatpurmar Baluran.Kasum TNI beserta rombongan kemudian bertolak ke Surabaya dengan menggunakan Helly Super Puma milik TNI AU.





Sumber : Kormar

Darkormar Tinjau Pembangunan Mako Pasmar 3 Sorong

SORONG-(IDB) : Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington meninjau pembangunan Mako Pasmar-3 di Sorong, Rabu, (27/2).

Dalam kunjungannya kali ini, Dankormar didampingi Asintel Dankormar Kolonel Marinir Imam Sopingi, Asops Dankormar Kolonel Marinir Kasirun Situmorang, Asrena Dankormar Kolonel Marinir I Wayan Ari Wijaya dan Kolonel Marinir Purwadi.

Kedatangan Komandan Korps Marinir beserta rombongan disambut oleh Komandan Lanal Sorong Kolonel Laut (P) Irvansyah di bandara DEO Sorong. Kemudian dilanjutkan dengan meninjau langsung pembangunan Mako Pasmar-3 yang berada di KM 16 Kota Sorong. Usai meninjau pembangunan Mako Pasmar-3, orang nomor satu di korps Baret Ungu tersebut juga meninjau Mako Brigif-3 Marinir yang berada di Katapop Distrik Salawati Kabupaten Sorong.

Selain mengunjungi pembangunan Mako Pasmar-3, sebelumnya Komandan Korps Marinir juga mengunjungi kesiapan prajurit Korps Marinir yang berada di Merauke dan di Jayapura.




Sumber : Kormar

Wamenhan Terima Kunjungan Dubes Rusia Dan Turki

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin berturut-turut menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich dan Duta Besar Turki untuk Indonesia Zekeriya Akcam, Jumat (1/3), di kantor Kemhan Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Wamenhan didampingi Dirtekind Ditjen Pothan Kemhan Marsma TNI Darlis Pangaribuan, M.Sc, Kapusada Baranahan Kemhan Marsma TNI Asep Sumaruddin, M.Sc dan Staf Dittekind Ditjen Pothan Kemhan Kolonel (Tek) Gita A. 

Pada kesempatan pertama, Dubes Rusia untuk Indonesia menyampaikan kepada Wamenhan mengenai kerjasama industri pertahanan kedua negara khususnya pesawat militer Sukhoi yang merupakan produksi Rusia. Selain itu dibicarakan juga mengenai kelanjutan state loan, procurement, maintenance facility center dan simulator.

Selanjutnya pada hari dan tempat yang sama, Wamenhan juga menerima Dubes Turki untuk Indonesia. Kesempatan tersebut dipergunakan Dubes Turki untuk membahas implementasi kerjasama pertahanan yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu perjanjian kerjasama di bidang komunikasi dan prototype

Wamenhan Berharap Indonesia Rusia Perluas Kerjasama Pertahanan

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (16/1), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia HE Mr. Mikhail Yurievich Galuzin di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Saat menerima kunjungan Dubes Rusia, Wamenhan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan  Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan Sekretaris Ditjen Strahan Kemhan Laksma TNI Uus Kustiwa. Kunjungan Dubes Rusia ini merupakan kunjungan perkenalan sebagai Duta Besar Rusia yang baru sejak awal minggu ini. Wamenhan berharap hubungan baik kedua negara dapat terus terjaga terutama dengan Kementerian Pertahanan.

Dubes Rusia menyatakan bahwa hubungan pertahanan Indonesia-Rusia merupakan komponen yang sangat penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Karena itu, Dubes Rusia berharap dapat melanjutkan hubungan baik dan kerjasama-kerjasama penting yang telah terjalin antara kedua negara.

Sementara itu, Wamenhan meyakini bahwa Duta Besar Rusia yang baru akan dapat cepat menyesuaikan diri dengan Indonesia karena dari latar belakang penugasannya pernah menangani Asia Tenggara. Wamenhan juga menjelaskan bahwa dirinya lah yang pertama kali menandatangani piagam kerjasama pertahanan kedua negara di Moskow yang saat itu disaksikan oleh Presiden kedua negara, sehingga Wamenhan merasakan peningkatan hubungan pertahanan antara kedua negara yang cukup signifikan.

Hubungan pertahanan antara Kemhan RI dan Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan banyak manfaat terutama dalam bidang pengadaan Alutsista untuk TNI. Wamenhan memberikan saran agar kerjasama pertahanan yang ditandatangani diperluas tidak hanya dalam bidang logistik pertahanan tetapi juga kegiatan pertahanan secara luas.

Kementerian Pertahanan RI siap melakukan pertemuan lebih lanjut untuk memformulasikan suatu dokumen kerjasama kegiatan di bidang pertahanan dan militer sebelum Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir pada tahun 2014 nanti. Kerjasama yang lebih luas ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama pertahanan tidak hanya dalam satu aspek pertahanan saja. Wamenhan berharap kerjasama tersebut meliputi peningkatan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertahanan dan TNI.

Mengenai perluasan cakupan bidang kerjasama pertahanan, Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyatakan hal itu dapat dibicarakan dalam Sidang Komisi bersama kerjasama pertahanan kedua negara yang akan dilaksanakan pada minggu depan di Jakarta. Dubes Rusia berharap sidang komisi bersama ini dapat membuahkan hasil dalam rangka memperluas kerjasama pertahanan kedua negara. Dubes Rusia mendukung kemungkinan perluasan kerjasama pertahanan dalam hal peningkatan potensi-potensi militer yang diwujudkan dalam kegiatan bersama militer kedua negara.





Sumber : DMC

Indonesia Kolimbia Jajaki Kerjasama Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (1/3) menerima kunjungan Duta Besar Kolombia untuk Indonesia HE Mr Alfonso Enrique Garzan Mendez di Kantor Kemhan Jakarta. Kedatangannya yang juga didampingi oleh Wakil Duta Besarnya kali ini adalah untuk menindaklanjuti hasil kunjungan Wamenhan ke Kolombia pada tahun 2012 lalu.

Dubes Kolombia mengharapkan untuk dapat mendalami kerjasama pertahanan dalam bidang saling membagi informasi dan pengalaman di bidang counter terorisme, informasi intelijen, kejahatan trans nasional, dan saling kunjung pejabat tinggi pertahanan dan Angkatan Bersenjata. Dubes Kolombia mengharapkan hal-hal tersebut dapat disusun dalam MoU kerjasama pertahanan kedua negara.

Wamenhan membenarkan sempat bertemu dan bertukar fikiran dengan pejabat Kementerian Pertahanan Kolombia saat dirinya berkunjung ke Kolombia pada tahun lalu dan menganggap pentingnya kerjasama pertahanan kedua negara. Wamenhan menyambut baik kemungkinan disusunnya draft MoU kerjasama pertahanan kedua negara baik dalam pengembangan kemampuan pertahanan maupun saling tukar informasi dan pengalaman.

Disadari oleh Wamenhan bahwa peningkatan profesionalisme SDM pertahanan mendapat tantang dengan semakin meningkatkan ancaman terorisme internasional dan kejahatan trans nasional. Dalam hal inilah kedua negara dapat bertemu dan saling membagi pengalaman dan bertukar pikiran. Selain itu, kerjasama juga dapat dijalin dalam hal industri pertahanan serta peningkatan capacity building. Penyusunan draft kerjasama dapat dimulai antara Kementerian Pertahanan kedua negara dibantu Kedutaan besar masing-masing negara.

Saat menerima Dubes Kolombia untuk Indonesia beserta rombongannya, Wamenhan didampingi oleh Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Sonny ESP dan Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan Dr Ir Pos M Hutabarat MA. PhD. 




Sumber : DMC 

First Cutting Ceremony LST TNI AL Ketiga

LAMPUNG-(IDB) : Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Kasal Laksamana Pertama (Laksma) TNI Ir. Sayid Anwar membuka First Steel Cutting pembangunan Kapal Angkut Tank-3 TNI Angkatan Laut di salah satu galangan kapal mitra TNI Angkatan Laut Srengsem Panjang Lampung, Kamis (28/3).
Kegiatan tersebut, dihadiri Kadismatal Laksma TNI Ir. Bambang Nariyono, M.M., Kadisadal Laksma TNI Mulyadi, S.I.P, M.A.P, Kadislaikmatal Laksma TNI Hary Pratomo, Pusada Baranahan Kemhan yang diwakili oleh Kabid Matra Laut Kolonel Laut (T) Sriyanto, Danlanal Lampung Kolonel Laut (E) Ir. Fery Sidjaja dan Danbrigif 3 Marinir Kolonel (Mar) Hardimo.   

Pelaksanaan Steel Cutting Kapal Angkut Tank-3 TNI Angkatan Laut ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Waaslog Kasal.
    
Dalam sambutannya Waaslog Kasal Laksma TNI Ir. Sayid Anwar mengatakan, dengan adanya pembangunan Kapal Angkut Tank TNI Angkatan Laut diharapkan dapat memajukan industri pertahanan dalam negeri sehingga dapat mengurangi ketergantungan dari luar negeri. Pelaksanaan pembangunan ini sebagai wujud pembinaan dari pemerintah dalam hal ini Kemhan/TNI, dengan harapan mitra kerja tetap memberikan Technigal Support di luar masa Warrantinya sehingga kapal ini dapat berfungsi sesuai usia.

Melalui pelaksanaan Steel Cutting Kapal Angkut Tank-3 TNI Angkatan Laut tersebut, membuktikan bahwa mitra kerja berkomitmen dan siap menjadi lead integrator pembangunan produk Alat Utama Sistem Senjata (Alut Sista) bidang kemaritiman.




Sumber : Koarmabar

Australia Beli Super Hornet Dan EA-18G Growler Masing-Masing 12 Buah

EA-18G Growler
WASHINGTON-(IDB) : Pentagon telah memberitahu Kongres AS tentang rencana penjualan 12 jet tempur Super Hornet dan 12 pesawat perang elektronik Growler yang dibuat Boeing ke Australia dengan harga sekitar 3,7 miliar dollar AS (atau sekitar Rp 35,7 triliun).

Penjualan yang tertunda itu, yang diumumkan dalam sebuah posting-an di situs web Department Pertahanan AS, terjadi saat AS sedang meningkatkan kehadiran militernya di Australia sebagai bagian dari pembentukan poros Pentagon di Asia Pasifik.
 
Super Hornet
Penjualan yang diusulkan itu, yang mencakup komponen, dukungan pelatihan dan logistik, akan menguntungkan perusahaan Boeing di Chicago tersebut, yang membuat pesawat, serta berbagai unit General Electric, Data Link Solutions, BAE Systems, Northrop Grumman, Raytheon, dan Visions Systems International. 





Sumber : Kompas