Pages

Kamis, Februari 28, 2013

TNI AD Berencana Latihan Bersama AD Jepang

JAKARTA-(IDB) : Kostrad berencana akan latihan bersama dengan pasukan bela diri darat Jepang. Rencana itu dibicarakan ketika Panglima Kostrad Letjen TNI M Munir menerima kunjungan kehormatan delegasi Japan Ground Self Defense Forces (JGSDF), di Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2013).

Dalam siaran pers Penerangan Kostrad disebutkan, delegasi Japan Ground Self Defense Forces (JGSDF) dipimpin Deputy Chief Policy and Programs Department JGSDF Kolonel Kakino. Ikut bersamanya Kolonel Kasamatsu (Chief International Security Cooperation and Policy Office), Letkol Miyamoto, Msg Nakada, dan Atase Pertahanan Jepang untuk Indonesia Kaptain (Navy) Kondo Toshiaki.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas tentang rencana penyelenggaraan latihan bersama antara TNI-AD dan Angkatan Darat Jepang tahun depan. Titik berat pelaksanaan latihannya adalah masalah penanggulangan bencana alam yang terjadi di wilayah kedua Negara.

Usai pertemuan, kedua belah pihak berkesempatan untuk bertukar cinderamata. Sebelum meninggalkan Markas Kostrad, Pangkostrad dan rombongan Delegasi JGSDF berfoto bersama dan mengunjungi Museum Dharma Bhakti Kostrad. 




Sumber : Kompas

Perkembangan Terkahir Program Rudal C-705 Dan KFX/IFX...!!!

JAKARTA-(IDB) : Selasa (26/2) malam, Kepala pusat komunikasi publik Kementerian Pertahanan mengadakan acara silahturahmi dengan awak media di Gedung Kemhan di Jakarta. Acara tersebut lebih merupakan pisah sambut pejabat baru di lingkungan Komunikasi Publik Kemhan. 

Kini, Kapuskomlik Kemhan dijabat oleh Brigjen TNI Sisiriadi, menggantikan Brigjen TNI Bambang Hartawan yang akan menempati pos baru sebagai Karo TU Kemhan. Brigjen TNI Sisriadi sendiri bukan orang asing di kalangan awak media. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kadispen TNI AD. Namun, sebelum menjabat sebagai Kapuskomlik, Brigjen TNI Sisriadi menjabat sebagai Dirtekind Ditjen Pothan Kemhan.

Latar belakang sebagai Dirtekind tersebutlah yang menarik bagi ARC. Dalam kesempatan berbincang-bincang, ARC pun menanyakan soal kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan berbagai negara. Salah satunya yaitu mengenai kerjasama produksi Rudal C-705 dengan China. 

Birgjen TNI Sisriadi pun menjelaskan, hingga kini proses kerja sama tersebut masih terus dinegosiasikan alias belum banyak perkembangan berarti. Pasalnya, menurutnya pihak China mengajukan skema kerja sama yang tidak bagus bagi Indonesia. "mereka inginnya kerja sama itu dimulai dari awal sekali, seperti bagaimana cara merakit. padahal, kita tidak butuh itu. yang kita butuh itu kan desain, sistem pemandu dan know how-nya", kata Brigjen Sisriadi.


Lebih lanjut, China juga meminta kontrak senilai US$ 35 juta hanya untuk Transfer teknologi bagaimana menguji coba rudal tersebut sebelum digunakan. Sepertipemeriksaan fisik, uji kalibrasi dan lainnya. Menurut Kemhan, hal tersebut tidak bisa diterima lantaran pengetahuan semacam itu seharusnya memang sudah termasuk dalam kontrak pembelian, bukan Transfer Teknologi. 

Namun demikian, Kapuskomlik Kemhan memastikan bahwa pihaknya telah membeli Rudal C-705 untuk melengkapi KCR-40 buatan PT. Palindo Marine Shipyard. 

Hanya saja, Brigjen Sisriadi hanya tersenyum ketika dikejar berapa banyak yang telah dibeli. "coba saja kamu hitung sendiri, hingga tahun 2014 kita akan punya setidaknya 6 buah KCR-40. berarti kita beli berapa..?", candanya. Alhasil, untuk masalah Rudal ini, Kemhan masih melakukan negosiasi dengan pihak China.

Selanjutknya Kapuskomlik Kemhan yang baru menjabat itu juga menjelaskan soal Proyek KFX/IFX. Seperti pada berita sebelumnya, tidak ada kabar baru mengenai proyek ini. Kapuskomlik memastikan, di tahun 2013 ini, Korea Selatan menunda pembiayaan program KFX. Hal tersebut dilakukan lantaran Korea Selatan memajukan terlebih dahulu program FX-III mereka. 

Dari program FX-III tersebut, Korsel akan meminta ToT atau Offset yang  nantinya akan digunakan untuk program KFX. Pasalnya memang ada beberapa teknologi yang belum dikuasai baik Indonesia maupun Korsel. Nah, hal tersebut bisa diraih melalui ToT program FX-III. Kapuskomlik Kemhan juga yakin Korea Selatan tidak akan membatalkan proyek ini secara sepihak. "mereka sudah keluar banyak lho.. jauh lebih banyak dibanding kita. akan sangat rugi bagi mereka", tandas Kapuskomlik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi.





Sumber : ARC

Indonesia Korsel Tunda Proyek KF/IF-X Hingga Tahun Depan

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menunda kerjasama industri pesawat tempur bersama Indonesia yang diberi nama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Alasannya pemerintah Korsel masih dalam tahap transisi kekuasaan terkait pergantian presiden baru Korsel.

"Ditunda setahun setengah karena ada perubahan pemimpin Korea yang baru dilantik kemarin kan presidennya, jadi dia Ingin meyakinkan pemerintah supaya lebih ada data, dasarnya menghadapi parlemen," kata Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Pos Hutabarat di acara Seminar Pembangunan Industri Pertahanan Yang Terintegrasi Melalui Penguasaan Teknologi, Guna Kemandirian Bangsa di Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Pos menuturkan penundaan kerjasama ini terhitung mulai Januari 2013 hingga satu tahun setengah. Sehingga pada Juni 2014 kerjasama ini bisa realisasi kembali. "Tapi realisasinya dalam hal engineering ya," katanya.

Ia menjelaskan dalam proyek ini pemerintah Indonesia berkontribusi hanya 20% selebihnya oleh pemerintah dan BUMN strategis Korsel. Rencananya dari proyek ini akan diproduksi pesawat tempur KFX/IFX atau F-33 yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 masih di bawah generasi F-35 buata AS yang sudah mencapai generasi 5. Namun kemampuan KFX/IFX ini sudah di atas pesawat tempur F-16.

Pesawat KFX/IFX akan dibuat 250 unit, dari jumlah itu Indonesia akan mendapat 50 unit di 2020. Harga satu pesawat tempur ini sekitar US$ 70-80 juta per unit.

"Tapi kita yang ini mungkin bisa dapat US$ 50-60 juta, karena kita ikut membangun, dari APBN kita," katanya.

Sebelumnya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan terlibat dalam pengembangan dan produksi pesawat jet tempur buatan Indonesia. Pesawat itu dikembangkan atas kerja sama Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan Indonesia, pesawat tempur KFX/IFX.

Direktur Utama Dirgantara Indonesia Budi Santoso menuturkan, untuk mengembangan pesawat yang lebih canggih dari F-16 dan di bawah F-35 ini, PT DI telah mengirimkan sebanyak 30 orang tenaga insinyur ke Korsel untuk terlibat dalam pengembangan proyek pesawat temput versi Indonesia dan Korsel.

"Baru pulang Desember (2012) 30 orang. Kami mengirim atas nama Kemenhan. Jadi 1,5 tahun tim kita ada di Korea. Kita 1,5 tahun sama-sama mendesain. Kita ada yang belajar dari Korea, dan Korea ada yang belajar dari kita (PT DI)," tutur Budi.




Sumber : Detik

JAT Kedatangan Tamu Seprofesi BJT Dari Perancis

YOGYAKARTA-(IDB) : Home base Jupiter Aerobatic Team (JAT) berbeda dari biasanya, mulai (26-28/2) kedatangan rival seprofesinya dalam mengukir dirgantara yaitu Breitling Jet Team (BJT) yang bermarkas di Dijon Prancis.

Mereka datang melintasi langit Yogyakarta menggunakan tujuh pesawat L 39 C Albatros dan landing menggunakan run way two nine.

Kunjungan tim Brietling ke Indonesia merupakan “rangkaian tour dunia dan tim ini telah melaksanakan Tour ke Asia Tenggara sebelum ke Indonesia.

Brietling Jet Team telah singgah ke beberapa negara seprti Philipina, Singapura, Thailan, Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia BJT singgah di dua kota yaitu Yogyakarta dan Jakarta, ujar Citra Yahya Humas BJT di Indonesia

Rencananya BJT take off hari kamis (28/2) dari Home base JAT dan akan melaksanakan penerbangan bersama JAT di atas Candi Borobudur yang merupakan Heritage world.

BJT adalah tim aerobatic profesional sipil terbesar didunia. Setiap penampilannya BJT selalu menyuguhkan manuver yang mengundang decak kagum.

Formasi yang kas dari BJT antara lain Rocket, Crossbow, Black Diamont, Blackbird, Avenger dan dan arrowhead.

Namun sayang selama di Yogyakarta BJT tidak melaksanakan acrobatic dan baru bermanuver khasnya di atas Lanud halim Perdana Kusuma.

Brieting Jet Team yang bermarkas di Dijon Prancis dibentuk tahun 2003 dan diawaki oleh Jacques”speedy” Bothelin (leader), Patrick “Gaston” Marchand, Christophe “Douky” Deketelaera, Francois”Ponpon” Ponsot, Bernard “Charbo” Charbonnel dan Frederic “Fredo” Schweil.

Di Home base JAT kemarin diterima oleh Kepala Dinas Operasi lanud Adi Sutjipto Kol Pnb Minggit Tribowo dan Komandan Skadron Pendidikan 102 Letkol Pnb Dedy Susanto, SE.




Sumber : TNI AU

Satkopaskaarmabar Latihan Pencarian Ranjau Laut

JAKARTA-(IDB) : Satuan Komando Pasukan Katak Komando Armada RI Kawasan Barat (Satkopaskaarmabar) melaksanakan simulasi pencarian ranjau laut pada Geladi Tugas Tempur (Glagaspur) Setingkat K-2 di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/2).
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut adalah, selam pencarian yang di simulasikan pencarian ranjau laut dengan mengunakan  Circle Search.  Setelah berhasil menemukan ranjau laut, tindakan selanjutnya adalah mengamankan dan menghancurkan ranjau laut tersebut dengan  cara RTB (Rise Touw Beach) di pantai.

Wakil Komandan (Wadan) Satkopaskaarmabar Letkol Laut (T) L. Sihombing mengatakan, Glagaspur Setingkat K-2 tersebut merupakan latihan bertingkat dan berlanjut untuk meningkatkan kualitas latihan secara teknik maupun taktik di lapangan dengan tujuan meningkatkan kemampuan dibidang orientasi bawah permukaan baik secara individu maupun tim sehingga diharapkan dapat terjalin kerjasama yang solid pada saat melaksanakan operasi di lapangan.

Dalam latihan tersebut, Wadan Satkopaskaarmabar menekankan kepada seluruh prajurit Satkopaskaarmabar pelaku latihan agar menjaga keamanan baik personel maupun material dengan selalu mengacu kepada standar prosedur operasi.





Sumber : Koarmabar

KSAD: Dansat Ikuti Protap Pengamanan Daerah Rawan

BANDUNG-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memerintahkan kepada para Komandan Satuan (Dansat) agar mengasah kembali naluri tempur dan mempedomani prinsip-prinsip operasi dengan baik dan benar.

Perintah KSAD tersebut terkait gugurnya 8 Prajurit TNI AD di wilayah Papua baru-baru ini. Dalam kasus penembakan prajurit TNI oleh kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka, delapan prajurit gugur dalam waktu satu jam di dua tempat berbeda yaitu wilayah Distrik Tinggi Nambut Kabupaten Puncak dan Distrik Sinak Kabupaten Puncak Jaya Papua.

"Saya perintahkan kepada para Dansat agar ikuti kembali prosedur tetap (Protap) pengamanan dalam penugasan di daerah rawan, sehingga setiap prajurit memiliki kesiapsiagaan dan kewaspadaan,” tegas Jenderal Pramono dalam amanat tertulis dibacakan oleh Wakil KSAD, Letjen TNI Moeldoko dalam Upacara Pembukaan Apel Komandan Satuan TNI AD Terpusat Tahun 2013 di Pussenif Kodiklat TNI AD, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/2).

Apel Komandan Satuan TNI AD ini berlangsung hingga 1 Maret 2013. Adapun, peserta apel kali ini diikuti oleh 307 orang. Menurut Pramono, Apel Dansat ini bertujuan untuk menyamakan visi dan persepsi para Dansat guna mengoptimalkan pembinaan Satuan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

Apel Dansat ini sekaligus sebagai upaya penguatan fungsi dan peran Komandan Satuan dalam merespon dan menyikapi tantangan tugas ke depan yang semakin dinamis dan kompleks.

Setelah Apel Dansat ini, Pramono mengharapkan pemahaman para Dansat terhadap pokok-pokok Kebijakan Pimpinan TNI AD tahun 2013, yang ditandai dengan meningkatnya profesionalitas Dansat melalui kepemimpinan lapangan yang dilandasi keunggulan etika dan moralitas.

Para Dansat juga diharapkan mampu mengoptimalkan peran sebagai Komandan Satuan melalui sinergitas fungsi intelijen, operasi, pendidikan dan latihan dalam mendukung tugas pokok TNI AD.

Sesuai siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad), Pramono menekankan kepada para Dansat agar mengoptimalkan pengawasan melekat (Waskat), konseling dan Jam Komandan (Jamdan) untuk mencegah timbulnya masalah-masalah di satuan.

“Tumbuhkan kepedulian dan kepekaan yang tinggi terhadap perkembangan prajurit di satuan dan lingkungannya, sehingga dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan terhadap tindakan prajurit yang merusak nama baik satuan dan citra TNI AD,” katanya.

Hadir pada Apel Komandan Satuan TNI AD Terpusat Tahun 2013 antara lain Panglima Kostrad Letjen TNI M. Munir, Komandan Kodiklat TNI AD Letjen TNI Gatot Nurmantyo, para Asisten Kasad, para Pangkotama serta Kabalakpus TNI AD.





Sumber : Jurnas

TNI AU Laksanakan Latihan Crash Team

MALANG-(IDB) : Pesawat C-130 Hercules seri 1305 milik Skadron Udara 32 mengalami accident sebelum landing di Lanud Abdulrachman Saleh sekitar pukul 07.00, Wib, salah satu engine sebelah kiri lepas dari pesawat dan terbakar. Pesawat yang membawa 10 orang penumpang berhasil mendarat darurat di runway Lanud Abd. Saleh (27/2).
Untuk mengamankan situasi, Tim Pemadam Kebakaran (PK) Lanud Abd. Saleh segera dikerahkan setelah tower mendapat informasi terjadinya accident. Selanjutnya PK langsung menyiapkan 2 unit mobil PK yang masing-masing ditempatkan diujung landasan. Dengan kesigapan personil crash team, accident dapat dikuasai selama kurang lebih 10 menit.

Para penumpang segera dievakuasi oleh tim SAR setelah pesawat diamankan oleh unsur pengamanan dari Lanud. Para korban dilarikan ke rumah sakit Lanud Abd. dengan 2 buah ambulance milik Rumah Sakit Lanud Abd. untuk mendapatkan pertolongan medis. Berkat kesiapan pasukan operasi dan Crash Team Lanud Abd. Saleh Accident tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat.

Diantara 10 orang penumpang 7 diantaranya mengalami luka ringan dan berat. Para korban yang telah dibawa kerumah sakit TNI AU Lanud Abd. Saleh menerima pertolongan pertama dari tim medis. Keenam korban yang mengalami patah tulang dan luka ringan dirawat di Rumkit Lanud Abd. Saleh, sementara 1 orang mengalami gegar otak segera dikirim ke Rumah Sakit Tentara Supra Oen Malang yang memiliki fasilitas medis lebih lengkap.

Kejadian diatas merupakan skenario dari Latihan Crash Team dalam rangka Latihan Garuda Perkasa 2013. Latihan Crash Team ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan personil Lanud Abd. Saleh tentang prosedur penanganan accident pesawat dan cara-cara pengoperasian peralatan yang digunakan oleh kesatuan kerja crash team. Latihan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, hal ini dimaksudkan agar setiap personel tanggap dan senantiasa siap melakukan tugasnya dengan benar apabila sewaktu-waktu terjadi emergency pesawat di Lanud Abd. Saleh.

Komandan Lanud Abd. Saleh Marsma TNI Gutomo, S. IP. mengomandoi langsung latihan ini, dan semua personil terbaik menjadi gegap gempita menangani event ini, karena skenario latihan dirahasiakan sehingga semua tim terkait merasakan latihan tersebut seperti penanganan accident yang sebenarnya.





Sumber : TNI AU

KRI Singa – 651 Siap Laksanakan Operasi Tameng Hiu-13

SURABAYA-(IDB) : Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Koarmatim Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si, memerintahkan kepada para Komandan Unsur di jajaran Satkat Koarmatim untuk menyiapkan unsurnya dalam kegiatan operasi. Perintah tersebut segera ditindak lanjuti oleh Komandan KRI Singa-651 Mayor Laut (P) Wijayanto dengan melaksanakan Latihan Glagaspur Tingkat 2, yang usai digelar belum lama ini, Jumat (22/2). 

Latihan Glagaspur Tingkat 2 KRI SINGA-651 ini merupakan latihan manuvra laut dan kelanjutan latihan Glagaspur Tingkat 1 yang telah dilaksanakan pada minggu lalu. Pada latihan tahap laut ini didampingi oleh tim penilai dari Kolatarmatim yang di pimpin oleh Mayor laut (P) Tony Herdianto selaku Katim penilai.

Adapun skenario latihan L2 tersebut terdiri dari, Peran persiapan kapal berlayar dan bertempur, Laporan kesiapan masing – masing divisi kepada Kepala Departemen, Peran muka belakang, Peran parade, Peran melewati medan ranjau, Peran cuaca buruk, Peran orang jatuh dilaut, Peran pemeriksaan dan penggeledahan, Peran tempur bahaya umum dilanjutkan Peran tempur bahaya permukaan dan Peran tempur bahaya kapal selam, Peran kebakaran, Peran kebocoran, Peran penghancuran, Peran peninggalan dan Peran Lawan Sabotase Bawah air (LSBA).

Dalam latihan tersebut, Tim Kolatarmatim menilai bahwa latihan yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari semangat yang dipelihatkan oleh prajurit KRI Singa – 651 sangat tinggi. Kemudian prosedur – prosedur dalam pelaksanaan peran-peran tersebut juga sudah berjalan sesuai dengan prosedur. Namun masih ditemukan adanya kekurangan dalam pelaksanaan L2 tersebut dimana personel riil yang dilibatkan dalam latihan masih sangat kurang apabila  disesuaikan dengan DSP. Hal tersebut harus diantisipasi untuk latihan – latihan yang akan datang.

Dari hasil penilaian tersebut, maka dengan demikian KRI Singa – 651 dinyatakan  siap untuk melaksanakan operasi di medan tugas, dan dalam waktu dekat ini dipersiapkan untuk melaksanakan Operasi Tameng Hiu – 13. 





Sumber : Koarmatim

AL China Dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Keamanan Maritim Di Kawasan

JAKARTA-(IDB) : Angkatan Laut Indonesia dan China sepakat untuk bekerja sama meningkatkan keamanan maritim di kawasan regional.

Demikian salah satu poin yang terungkap dalam forum pertemuan pertama "navy to navy talk" TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut China di Markas Besar Angkatan Laut China di Beijing, Selasa petang.

Dalam pertemuan tertutup itu, delegasi TNI Angkatan Laut dipimpin Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Didit Herdiawan, sedangkan mitranya dari Angkatan Laut China adalah Asisten Kepala Staf Angkatan Laut China Laksamana Muda Han Xiaohu.

Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Didit Herdiawan mengatakan laut memiliki peran yang sangat penting. Yakni, tidak saja karena dapat menjadi jalur pelayaran, jalur perdagangan, tetapi juga karena sumber daya alamnya yang melimpah.

"Maka sudah seharusnya kita bekerja sama untuk mengamankan wilayah laut di masing-masing negara. Sebab, bagaimana pun keamanan laut yang kondusif di negara masing-masing akan berdampak bagi keamanan laut secara regional," katanya.

Indonesia dan China dapat mengamankan seluruh wilayah maritimnya, terutama yang menjadi lintasan pelayaran dan perdagangan internasional.

"Kita dapat bekerja sama secara konstruktif untuk mengamankan wilayah maritimnya masing-masing, yang menjadi lintasan pelayaran dan perdagangan internasional," ujar Didit menegaskan.

Ia menambahkan, "Mari kita amankan wilayah laut kita masing-masing terutama yang menjadi jalur pelayaran dan perdagangan internasional, bagi seluruh pengguna."

Pada kesempatan yang sama Asisten Kepala Staf Angkatan Laut China Laksamana Muda Han Xiaohu mengatakan pihaknya sangat menyambut baik ajakan kerja sama dari TNI Angkatan Laut, diawali dengan adanya "navy to navy talk".

"Ini merupakan langkah nyata untuk peningkatan kerja sama angkatan laut kedua negara, termasuk dalam mengamankan wilayah laut masing-masing dan regional," ujarnya.

Indonesia, lanjut Han Xiaohu, merupakan mitra yang strategis dalam berbagai kerja sama termasuk kerja sama keamanan laut.

Pertemuan "navy to navy talk" TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut China akan berlangsung hingga Kamis (28/2), diakhiri dengan penandatanganan pokok-pokok kerja sama angkatan laut kedua negara.

Pelaksanaan "navy to navy talk" angkatan laut Indonesia-China merupakan bagian kerja sama pertahanan kedua negara yang akan dilaksanakan rutin setiap dua tahun sekali.

Selain membahas berbagai isu keamanan laut, forum itu juga menjadi wadah untuk membahas berbagai potensi kerja sama operasional yang dapat dilakukan angkatan laut Indonesia dan China.





Sumber : Investor