Pages

Selasa, Februari 05, 2013

Menuju The Great Indonesia (Feat New N250 By WH)


ANALISIS-(IDB) : Berbagai perhitungan dan kalkulasi ekonomi telah dilakukan oleh para pakar dalam 10 tahun terakhir untuk meneropong, seperti apa kira-kira kekuatan ekonomi dunia pada pertengahan abad 21 nanti, yakni tahun 2050.
 
Hasil perhitungan mereka relatif sama, yakni negara-negara itu juga yang akan masuk menjadi 10 negara terkuat secara ekonomi. Perbedaannya ada pertukaran posisi untuk beberapa negara.
 
Misalkan, perhitungan yang dilakukan oleh Carnegie Endowment for International Peace (April 2010), menempatkan Ekonomi dunia akan dipimpin oleh China, disusul di nomer dua oleh India lalu Amerika Serikat di urutan ketiga.

Lembaga ini menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia nomer 13 pada tahun 2050, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4,8 % per tahun.

Perhitungan ini langsung disangkal oleh Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Menurut hitungannya Indonesia akan menempati posisi 6 sebagai negara ekonomi terkuat pada tahun 2050, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,8 % per tahun dan pada 2014 angka tersebut terkerek lagi ke 7-8%.  Dengan hitung-hitungan itu, Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi nomer 10 dunia pada tahun 2025.


Sementara menurut perhitungan the 2012 edition of The Wealth Report India akan memimpin di tahun 2050, yang kemudian disusul China dan Amerika Serikat.
Menurut anda, siapa kira kira negara yang berada di urutan nomer 4, setelah Amerika Serikat ?. Negara itu, tak lain adalah Indonesia.

Sementara data yang dirilis price waterhouse cooper (PwC) tanggal 17 Januari 2011, menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi nomer 8 dunia GDP PPP), mengalahkan Jerman, Perancis dan Inggris.

Peringkat 1: China, 2: AS, 3: India, 4: Brasil, 5: Jepang, 6: Rusia, 7: Meksiko, :  Indonesia, 9: Jerman, 10:  Perancis, 11: Inggris.

Data ini diolah price waterhouse cooper berdasarkan data estimasi ekonomi Word Bank tahun 2009.

Angka itu keluar setelah melakukan penghitungan antara lain meliputi:  Populasi penduduk yang tumbuh dan didominasi oleh usia pekerja, kekayaan alam,  investasi di infrastruktur dan pendidikan, serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Perhitungan yang dirilis PwC, mirip dengan kalkulasi yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Menurut hitungan pemerintah, pada 2045, PDB Indonesia diperkirakan mencapai US$16,6 triliun dengan pendapatan per kapita sebesar US$48.900. Tahun itu, Indonesia diharapkan masuk 7 atau 8 besar negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Multi Polar
 
Amerika Serikat dan Jepang sedang menghadapi jalan yang sulit, karena dari status super power ekonomi kini menjadi negara yang harus berbagi kepemimpinan itu dengan kekuatan baru seperti China dan India.

Negara-negara tersebut harus memiliki cara pandang yang  lebih kolaboratif, agar tidak menimbulkan gesekan di tengah mulai memanasnya geopolitik dunia saat ini.

Indonesia termasuk kekuatan ekonomi dunia yang diprediksikan masuk ke dalam 10 besar pada tahun 2050.  Hal itu bisa dicapai  jika Indonesia tidak salah dalam melangkah.

China dan India
 
Perubahan kekuatan ekonomi dunia menuju pertengahan abad 21 semakin dipercepat dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Eropa dan Amerika Serikat. Di pertengahan abad 21 (2050), China akan mengambil alih posisi super power dari Amerika Serikat dan India menyusul menemani China sebagai pemimpin ekonomi dunia.

New Triad
 
China, India dan Amerika Serikat akan menjadi tiga kekuatan ekonomi terbesar di tahun 2050, dengan total  GDP  70 persen dibandingkan gabungan GDP anggota G-20 lainnya.

Posisi pimpinan ekonomi dunia, akan pindah tangan dari Amerika Serikat kepada China pada tahun 2023. Sementara tahun ini, China telah mengambil alih kekuatan ekonomi nomer dua dari Jepang.

Eropa
 
Tahun-tahun perjalanan menuju 2050 akan menjadi tahun yang kritis bagi negara-negara Uni Eropa, beserta 27  anggotanya. Jerman, Inggris, Perancis dan Italia yang saat ini masuk ke dalam 7 ekonomi terkuat dunia, akan mengalami pertumbuhan ekonomi hanya 1,5 persen per tahun hingga 2050. Untuk itu sumbangan ekonomi keempat negara ini ke G-20 turun dari 24 persen tahun 2009 menjadi 10 persen tahun 2050.

Rusia
 
Rusia yang memiliki kekuatan besar secara sejarah dan juga kaya sumber daya alam juga akan terkendala, karena populasi penduduknya pada tahun 2050  susut menjadi 109 juta jiwa dibandingkansekarang yang berjumlah 140 juta jiwa.

Kekuatan China, India dan AS ini, akan memaksa Rusia memperkuat hubungan ekonomi dan keamanan mereka dengan Eropa dan menggalang balance of power  dengan tetangga negara besar.

Jepang
 
Pada tahun 2050, Jepang menjadi seperti Inggris di tahun 1900. Kekuatan ekonomi Jepang akan terus tergerus. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi Jepang bergerak lamban 1,1 persen per tahun dan menjadi negara dengan pertumbuhan terendah di antara negara anggota G-20.
Kekuatan ekonomi negara Asia yang terus berkembang, seperti China, India dan Indonesia akan semakin menekan Jepang.

Di tahun 2050 Ekonomi China diperkirakan 7 kali lebih besar dari ekonomi Jepang dan India 2,5 kali lebih besar dari Jepang.

Seperti halnya Inggris di abad lalu, Jepang akan mendorong regional balance of power dan memperkuat kerjasama pertahanan dengan Amerika Serikat.
Pada masa mendatang akan terjadi patron patron yang rumit antara China dan India, serta Rusia dan China, untuk berkompetisi secara ekonomi dan militer. Mereka bisa menjadi rival jika urusan perdagangan dan perbatasan negara, tidak dikelola dengan benar.
Sekarang saja rivalitas itu mulai telah terlihat, yakni antara China dan Jepang.
Perhatikan Posisi Indonesia di Tahun 2050
Perhatikan Posisi Indonesia Tahun 2050
Indonesia
 
Kekuatan Ekonomi G-20 diperkirakan akan tumbuh 3,5 persen per tahun, naik dari 38,3 triliun USD pada tahun 2009, menjadi 160 triliun USD tahun 2050. Kenaikan angka 120 triliun USD itu (160 T- 38,3 T), 60 persen-nya dipasok oleh 6 negara: Brazil, Rusia, India, China, Indonesia dan Meksiko.


 
GDP dari keenam negara tersebut akan meningkat sekitar 6 persen per tahun. Tahun 2010, share GDP negara–negara G20 akan naik dari 19,6 persen tahun 2009 menjadi 50,6 persen pada tahun 2050.  Bertolak belakang dengan itu GDP negara-negara G7 akan tumbuh kurang dari 2,1 persen per tahun, sehingga sumbangan mereka (share) ke G20 akan turun dari 72,3 persen menjadi 40,5 persen di tahun 2050.

Untuk Indonesia dianggap menjadi faktor yang penting dalam menggerakkan ekonomi G-20, karena 6 negara itulah yang memagang kekuatan mayoritas ekonomi negara G-20 pada tahun 2050 nanti.

Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4,8 % per tahun, lembaga Riset Internasional Carnegie mencatat, jumlah penduduk miskin Indonesia pada tahun 2050 akan berkurang drastis. Living under $1,25/day pada tahun 2005 berjumlah 27,4 persen, maka tahun 2050 tinggal 2,3 persen, bahkan menyalip India.

Living under $2/day tahun 2005  berjumlah 55,9 persen,  maka pada tahun 2050 tinggal 3,7 persen. Angka kemiskinan itu akan lebih kecil lagi, jika target pertumbuhan ekonomi  6 sampai 7 persen/tahun bisa dicapai.
Dengan demikian opportunity yang dimiliki bangsa Indonesia untuk tumbuh berkembang dan maju dengan pesat sangat terbuka lebar.
Dengan opportunity sebesar di atas, tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak membangun New N-250 sebagai jalan membangun transportasi udara Indonesia yang lebih modern di masa depan.

New N-250 (by WH)

Sebelum mulai lagi membangun pesawat komersial untuk mengisi pasar 70-90 penumpang, hal yang pertama kali dilakukan adalah study pangsa pasar. Termasuk mendatangi para calon pembeli potensial, untuk mendapatkan informasi apa saja yang mereka butuhkan agar bisa terus bersaing meraih untung dan tumbuh dalam sekian dekade ke depan. Sekalinya pasar sudah didefinisikan, baru mencari teknologi yang applicable untuk New N250.

Dengan infiormasi yang terbatas, saya pribadi memperkirakan (WH) perlu waktu sekitar 7 tahunan: 2-3 tahun untuk redesign, dan 4 tahun untuk proses sertifikasi sampai bisa dijual. Kalau sukes dalam kurun waktutersebut, bisa dikatakan cukup excellent.
The last N250 can still continue to be developed with the latest technologies to fill the market and to win the competition.

Dan kalau PT DI secara berangsur-angsur memulainya tahun ini (Feb 2013 ?), maka keseluruhan di 2019 bangsa ini “tiba-tiba” akan berubah bentuk:
- Mampu membuat & menjual pesawat di bawah 100 penumpang
- Mampu membuat fregat
- Mampu membuat kapal selam
- Mampu membuat roket, satelit, missile
- Kekuatan pokok minimum, MEF, tercapai
- Dan seterusnya,  masih banyak

N-250 IPTN
Saat ini N250 sudah ada PA1 (Prototype Aircraft 1 untuk 50 seat) dan PA2 untuk 70 seat yang dulu sudah sering malang melintang menjalani flight test. 
 
Kedua pesawat ini melakukan manuver membelok tajam dengan kemiringan hampir 90 derajat juga sudah bukan hal yang aneh. Untuk menyelesaikan sertifikasi perlu 2000-an jam terbang lagi, kalau hanya dengan kedua pesawat ini akan perlu waktu lama. 
 
Dan sebetulnya, PA3 dan kalau nggak salah ingat PA4 juga, dulu sudah disiapkan, masing-masing untuk 70 penumpang. Tujuannya agar sertifikasi bisa dilakukan cepat, paralel dengan 4 pesawat. Kokpit, badan dan bagian-bagianlainnya dulu sudah mulai terlihat penampakannya saat sedangg dirakit. Dengan 4 pesawat ready maka perkiraan sertifikasi 4 tahun bisa optimis tercapai. By the way, bagaimanapun, time schedule dari PT DI yang lebih valid.

Semuanya tidak harus dimodali dari nol. Komputer & software yang diperlukan, demikian juga engineer, bisa pinjam dulu atau sharing dengan punyanya proyek N219 & fighter IFX. Kebutuhan pilot yang bakal banyak untuk flight test PA1 – PA4, bisa mulai dari sekarang mumpung banjir order: helikopter, CN295 dan lain-lain yang masing-masing harus di test flight sebelum diserahkan ke pembeli. Mesin-mesin produksi bisa sharing dengan yang buat heli, CN235, CN295, dan seterusnya. Apalagi pusat produksi CN235 dan CN295 akan dipindah dari Spanyol ke Bandung.

Asal pangsa pasar sudah jelas, New N250 tidak perlu ragu-ragu untuk diteruskan, karena ibaratnya tinggal selangkah lagi. Basic aircraft bisa dipertahankan, diteruskan dan tidak perlu diganti.
Kalau kita lihat Boeing 737, di awal pengembangannya akhir 1960 an juga sebetulnya malah tidak terlalu mulus. Ketika pesawat sudah jadi kemudian flight test, ditemui adanya masalah aerodinamika sayapnya. Ketika di-test terbang pada sudut serang tinggi (gampangnya, ini sudut kalau pesawat dinaikkan hidungnya), pilot merasakan getaran. Getaran ini diakibatkan oleh turbulensi di atas sayap yang memukul-mukul permukaan sayap shg timbul getaran.

Turbulensi ini terjadi karena lepasnya lapisan udara laminer dari permukaan kulit sayap. Ketika sudut serang bertambah, udara di permukaan kulit atas sayap bergerak akan makin cepat. Bila kecepatan alir ini semakin cepat, maka energi kinetik pada fluida ini tidak bisa mempertahankan aliran untuk terus menempel pada permukaan kulit, sehingga aliran udara terlepas dari permukaan kulit dan berubah jadi turbulensi lokal. Lapisan udara laminer pada permukaan kulit inilah biang terciptanya gaya angkat pada sayap. Sesuai regulasi, harusnya fenomena ini terjadi pada sudut serang sangat tinggi sekitar 24-an derajat, dimana kalau hidung pesawat terus diangkat, lapisan udara yang terlepas di permukaan sayap makin banyak, sehingga gaya angkat di sayap drop dan akhirnya stall, pesawat jatuh.

Kejadian yang menimpa baby 737 ini menjadi sangat serius, pesawat sudah pasti nggak bakal lulus sertifikasi, karena jauh sebelum sudut stall pesawat akan stall duluan. Separasi aliran udara di sayap terjadi di awal, jauh sebelum sudut serang mencapai batas maksimum untuk stall. Untuk mendesain sayap baru jelas akan mahal dan lama. Boeing memutuskan jalan terus dengan desain sayap yang ada. Engineer Boeing pada akhirnya menemukan solusi permanen nan “murah” tanpa mengganti desain sayap, yakni dengan memasangkan banyak vortex generator (berbentuk sirip segitiga kecil setinggi sekitar 5 cm) di hampir sepanjang permukaan atas sayap. Sirip kecil vortex generator ini tugasnya membuat pusaran udara (vortex) dari ujung siripnya. Aliran vortex ini akan berputar terus menembus lapisan udara laminer di permukaan kulit, tujuannya untuk “menyisipkan” energi kinetik dari udara luar ke lapisan laminer di kulit, agar tidak terjadi separasi & kmd turbulen.

Solusi ini dipakai hingga kini, bahkan Boeing 737-400 pun masih memakai barisan vortex generator di atas sayapnya (monggo dilihat-lihat), artinya masih pakai desain sayap 737 awal, saya nggak sempat lihat untuk yang 737-NG. Ini salah satu petunjuk bahwa sekalinya membuat pesawat, maka untuk seterusnya dalam memenuhi tuntutan pasar tidak perlu membuat pesawat yang sama sekali baru, kecuali untuk tuntutan jumlah penumpang dan jarak yang jauh berbeda. Basic design pesawat lama tinggal dipoles-poles kandungan teknologinya. Biarpun awalnya bermasalah, 737 telah menjadi satu2nya pesawat penumpang yang paling banyak diproduksi, dan hal ini tidak terlepas dari analisa pasarnya yang sangat akurat.

N-250 IPTN
N-250 IPTN
Sekalinya suatu saat nanti New N250 masuk pasaran, ini menjadi pertanda lompatan bersejarah bangsa. Berkapasitas 70-90 penumpang dengan mesin turbin dan baling-baling (turbo propeler), New N250 berpotensi besar memenangkan persaingan penerbangan jarak pendek (1,300 an km) karena lebih irit dibanding pesawat jarak sedang bermesin turbofans (4,000-an km). Kelebihan pesawat bermesin turbofans adalah speednya lebih cepat, namun untuk jarak pendek masalah speed menjadi tidak terlalu berpengaruh bagi penumpangnya dibanding turbo prop.

Jakarta-Surabaya, Jakarta-Padang, Surabaya-Bandung, Surabaya-Makassar, Makassar-Balikpapan, Makassar-Menado, dan lain lain adalah contoh-contoh rute dalam jangkauan ideal N250, meskipun untuk yang lebih jauh lagi seperti Jakarta-Makassar juga monggo. Dengan ekonomi negara kita yang makin besar, sekarang nomer 15an, 2025 nanti masuk 10 besar dunia, dan 2050 menjadi 5 besar dunia. Maknanya adalah, hingga 2025 saja akan ada tambahan kelas menengah rata-rata 7 juta “OKB” (orang kaya baru) per tahun. Artinya, padatnya penerbangan rute sejarak Jakarta – Surabaya akan terus bermunculan dimana-mana di seluruh Indonesia. Isyarat boom OKB ini kini menjadi salah satu alasan utama Indonesia menjadi daya tarik dunia.

Dari semua aspek, saat ini sebetulnya timingnya sudah pas untuk meneruskan kembali N250.
Konsepnya Pak Habibie adalah berawal di akhir dan berakhir di awal. Setelah N250 sukses dipakai dipasar, maka baru kemudian memasuki tahapan riset untuk membuat komponen-komponen sendiri misalnya leanding gear, mesin dst. Pasar dalam negeri cukup potensial untuk menyerap barang2 buatan sendiri.

ToT rudal C-705 bisa kita manfaatkan dalam pengembangan mesin pesawat. Setelah didapat teknologi pengontrolan missile, berikutnya kita bisa membuat rudal jelajah (cruise missile) yang dipasangi mesin turbofan. Membuat mesin turbofan untuk cruise missile kalau fail tidak terlalu beresiko dibanding kalau dicoba di pesawat berpilot. Dan kalau missile yang dibuat ada ribuan akan menjadi wahana luar biasa dalam pengembangan mesin turbofan sendiri.  So, kapan lagi ? 






Sumber : JKGR

Pesawat TNI AU Gagal Take Off Di Pekanbaru

PEKANBARU-(IDB) : Inilah jadinya bila pesawat milik TNI AU batal mengangkasa karena mengalami gangguan teknis di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat komersial menjadi terganggu.

Informasi dari pihak Bandara SSK II Pekanbaru, pesawat itu bersiap terbang sekitar pukul 13.30 WIB. Sang pilot pun sudah membawa pesawat yang tak disebutkan jenisnya itu menuju runway. Namun tiba-tiba pesawat berhenti di ujung runway.

"Karena evakuasi butuh waktu, maka bandara untuk sementara ditutup selama 20 menit," kata petugas bandara yang enggan disebut namanya kepada detikcom, Selasa (5/2/2013).

Pesawat Garuda dan Lion tujuan Jakarta terpaksa harus menunda keberangkatannya. Sementara dua pesawat yang datang, Garuda dari Jakarta dan Wings Air dari Batam, hanya berputar-putar saat evakuasi berlangsung.

Setelah beberapa lama, pesawat berhasil TNI AU itu berhasil ditarik dari runway sehingga bandara pun berangsur normal. "Pesawat sudah di apron. Sekarang semua normal," jelasnya.

Bandara SSK II terletak di kompleks yang sama dengan lanud TNI. Saat kejadian, cuaca cerah. Hujan baru turun setelah evakuasi selesai.

Sejauh ini belum ada keterangan dari pihak TNI AU mengenai insiden ini.

TNI AU Benarkan Pesawat Gagal Take Off di Pekanbaru: Ada Masalah di Rem

TNI AU membenarkan salah satu pesawatnya mengalami gangguan di Bandara Sultan Syarif Karim (SSK) II Pekanbaru. Mereka menyebut ada masalah di rem, sehingga latihan urung dilakukan.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Pekanbaru Mayor Filfadri mengatakan, awalnya pesawat jenis Hawk-100 tidak ada masalah. Bahkan sebelum dioperasikan, pesawat sudah dicek secara keseluruhan. Semuanya normal.

"Belum sempat terbang. Saat di landasan, mendadak ada peringatan terjadi gangguan sistem pengereman," kata Mayor Filfadri kepada detikcom melalui telepon, Sealsa (5/2/2013).

Pesawat tempur itu akhirnya ditarik ke apron. Setelah dicek, tidak ada kerusakan fatal di pesawat. "Butuh waktu 15 menit untuk mengevakuasi," katanya.

Sebelumnya, seorang petugas Bandara SSK II Pekanbaru menginformasikan pesawat TNI AU mengalami gangguan teknis di landasan. Pesawat siap berangkat pada pukul 13.30 WIB. Di landasan pesawat berhenti dan akhirnya ditarik ke apron.

Akibat kejadian ini, dua pesawat komersial mengalami penundaan keberangkatan. Dua pesawat dari Jakarta dan Batam baru bisa mendarat setelah evakuasi.





Sumber : Detik

Indonesia Satu-Satunya Negara Di Asean Yang Mampu Buat Flight Simulator

BANDUNG-(IDB) : Banyak orang  tidak tahu, PT Dirgantara Indonesia (Persero) selain memproduksi pesawat terbang, juga memproduksi beberapa alat peraga untuk menerbangkan pesawat terbang,  atau biasa disebut dengan Flight Simulator (FS).

Ide datangnya usaha pembuatan flight simulator datang dari permintaan pihak Malaysia untuk pesawat CN-235 yang dimilikinya. Mereka mendorong PTDI membuat FS  agar para pilot negara itu  dapat melatih diri sehingga mereka dapat mengawaki dengan baik pesawat-pesawat CN235 TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia) produksi PTDI yang dimiliki.

Permintaan Malaysia ini disambut baik PTDI. Itu guna menangkap peluang bisnis serta mengingat bahwa sistem avionik yang terpasang pada FS CN235 tidaklah jauh berbeda dengan sistem yang ada pada pesawat sesungguhnya. Pengembangan bisnisnya juga tidak jauh beda dengan bisnis utama PTDI dalam merancang dan memproduksi pesawat CN235. 

Oleh karena itu, sejak tahun 2000, PTDI melakukan ekspansi usaha dengan merancang bangun dan memproduksi FS CN235. Dan pada tahun 2004, PTDI telah memenuhi pesanan Sapura Technology Malaysia dengan mengirimkan FS CN235, dan pada saat ini Sapura Technology telah memiliki dua unit FS CN235 buatan PTDI.

Dalam membuat sebuah flight simulator pesawat dibutuhkan data base pesawat yang akan dibuatnya, agar FS yang dibuat dapat mencerminkan kondisi pesawat yang sebenarnya. Namun untuk mendapatkan data base tersebut tidaklah mudah dan kalaupun ada, harganyapun sangat mahal.

Selain FS CN235, PTDI juga telah memproduksi beberapa macam simulator, di antaranya FS untuk helikopter Superpuma untuk kebutuhan TNI-AU, flight simulator untuk kapal laut, Nav Trans, Olah Yudha dan untuk kebutuhan Suralaya pembangkit listrik serta simulator untuk menangkap ikan.

Untuk dunia penerbangan, biasa disebut dengan FS, yang dipergunakan untuk melatih para awak pilotnya dengan biaya yang jauh lebih murah dan efisien bila dibandingkan dengan melakukan praktek uji terbang menggunakan pesawat seseungguhnya. 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, flight simulator adalah sebuah alat bantu untuk melatih para pilot dalam menerbangkan sebuah pesawat terbang. Alat ini, mensimulasikan kondisi pesawat terbang yang sebenarnya. 

Kemajuan teknologi memiliki andil besar dalam pelatihan menggunakan simulator terbang, Kecanggihan simulator terbang saat ini sudah dapat mensimulasikan reaksi terhadap faktor-faktor lingkungan eksternal, seperti kerapatan udara, turbulensi, awan, curah hujan, bahkan mampu membawa karakteristik pesawat tersebut secara lebih nyata lewat simulasi.

Keuntungan Gunakan Flight Simulator 

Pada saat ini, baru ada beberapa perusahan di belahan dunia yang mampu membuat flight simulator. Umumnya adalah perusahaan yang telah mengembangkan teknologi tinggi, seperti Amerika dan Perancis. Di negara-negara kawasan Asean, barangkali hanya Indonesia dengan PTDI-nya saja yang mampu  membuat FS.

Beberapa keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan penerbangan jika perusahaannya menggunakan FS ialah menghemat biaya pelatihan   sangat mahal pilot yang akan mengawaki sebuah pesawat terbang tertentu. Dengan menggunakan flight simulator yang dimilikinya, biaya bisa ditekan semurah mungkin. 

Para pilot dapat memelihara atau menjaga kemampuan terbangnya, juga perusahaan akan dapat memanfaatkan secara maksimal pesawat-pesawatnya dari pada selama puluhan jam digunakan hanya untuk latihan terbang sesungguhnya. Dengan demikian, biaya operasional lainnya akan dapat ditekan.

Bagi pilot yang tidak terbang dengan menggunakan pesawat sebenarnya, namun menggunakan flight simulator, mereka tetap akan mendapatkan lisensi jam terbang. Dengan demikian kemampuan terbang pilot yang bersangkutan tetap tercatat dengan baik.





Sumber : Antara

Tantangan Bagi TNI Petugas OP Di Lebanon

BEIRUT-(IDB) : Tidak mengenal waktu, tidak takut ketinggian dan tidak mengenal cuaca. Itulah tugas dan tanggung jawab yang harus dihadapi oleh seorang prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) atau Indobatt (Indonesian Battalyon) selaku Petugas OP (Observation Post) di Lebanon. 

Dari ketinggian 7 m, di tambah cuaca yang memburuk di wilayah Lebanon Selatan ini tidak menjadikan petugas OP yang terus memantau keamanan maupun perkembangan situasi yang berada diluar lingkungan Indobatt UN POSN 7-1 ini untuk secara bergilir melakukan pergantian jaga. 

Kejadian demi kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan datangnya menuntut para Petugas OP harus tetap jeli dan tidak boleh lengah dalam melihat situasi. Dalam keseharian jika petugas OP menemukan atau melihat kejadian yang di anggap membahayakan, maka seorang petugas OP langsung melaporkan kepada piket setempat untuk dapat ditindaklanjuti ke Duty Officer (DO). 

Beberapa kejadian yang sering ditemui oleh petugas OP, yakni; adanya warga masyarakat sekitar yang berburu menggunakan senjata yang dapat membahayakan bagi masyarakat sekitar lain serta beberapa kali didapati Over Flight yang dilakukan oleh Pesawat Israel yang memasuki wilayah Udara Lebanon. 

Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-G/UNIFIL, Mayor Inf Lucky Avianto yang melihat kinerja personilnya merasa bangga, Dansatgas pun yakin para personilnya telah lulus dalam seleksi kesehatan sehingga walaupun menghadapi cuaca yang memburuk di Lebanon ini personilnya tetap mampu melewatinya dan tetap siap dalam menjalankan perannya. Dansatgas pun juga berpesan agar dalam melaksanakan tugasnya para petugas OP selain di tuntut agar tetap waspada faktor keamanan pun juga harus tetap diperhatikan.





Sumber : TNI

Mabes TNI Memperkuat Komando Di Daerah

JAKARTA-(IDB) : Markas Besar (Mabes) TNI memperkuat komando kewilayahan untuk menekan konflik yang kerap terjadi di daerah. Penguatan komando ini dilakukan dengan mengefektifkan komunikasi dengan pemerintah daerah serta instansi sosial dan politik di daerah. "Masalah-masalah sosial perlu disikapi dan diantisipasi, serta dikoordinasikan dengan para pejabat di daerah agar permasalahan tersebut tidak berkembang menjadi gejolak sosial yang lebih luas," kata Kasum TNI, Marsdya Daryatmo, saat membuka rapat koordinasi teritorial (Rakorter) TNI, di Jakarta, Senin (4/2).

Rakorter diikuti 150 peserta yang terdiri dari 63 pejabat TNI AD, 45 pejabat TNI AL, 22 pejabat TNI AU, 1 pejabat Kohanudnas, dan 19 peninjau. Daryatmo menyatakan perkembangan kondisi sosial di Indonesia saat ini berlangsung dengan dinamika yang cukup tinggi. Hal tersebut lebih banyak disebabkan oleh masalah hukum dan politik yang tidak bisa diselesaikan secara tuntas oleh pihak yang berwenang.

Akibatnya, muncul berbagai permasalahan sosial di masyarakat, seperti demonstrasi anarkis, konflik sosial, tindakan kriminal, dan lain sebagainya. "Keadaan seperti itu tentu akan memengaruhi mekanisme pelaksanaan kegiatan tugastugas komando kewilayahan di wilayah kerja masing-masing," kata Daryatmo.

Di samping itu, kejadiankejadian bencana alam, seperti banjir, kebakaran hutan, gempa bumi, dan lain sebagainya sering terjadi di sekitar wilayah kerja. "Keadaan tersebut menuntut TNI untuk selalu siap dan ikut serta menanggulangi bersama-sama instansi lainnya," tambah dia.

Kasum TNI juga menyampaikan beberapa penekanan untuk dipedomani dalam pelaksanaan Rakorter TNI 2013 ini. Pertama, rakorter harus dimanfaatkan sebagai sarana koordinasi dan komunikasi sesama pejabat komando kewilayahan. Ini perlu dilakukan agar diperoleh kesamaan persepsi, interpretasi, serta sinkronisasi dalam tugas pemberdayaan wilayah pertahanan di wilayah kerja masing-masing.

Kedua, prajurit di daerah harus benar-benar memahami Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI menyangkut tugas pokok TNI, khususnya tentang operasi militer selain perang. "Sehingga tidak muncul permasalahan-permasalahan prinsip yang tidak diharapkan ketika tugas tersebut diimplementasikan di lapangan," jelas Daryatmo.

Ketiga, seluruh prajurit diminta berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi setempat, khususnya yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. "Sehingga manfaat dari kegiatan pemberdayaan wilayah pertahanan dapat dipahami oleh semua pihak," ujar dia.

Penyelenggaraan Rakorter TNI adalah untuk menyampaikan evaluasi pelaksanaan kegiatan teritorial tahun 2012 dan kerja sama dengan instansi terkait yang telah dijalin dengan tujuan memperoleh masukan untuk peningkatan kegiatan Pembinaan teritotial (Binter). Rakorter juga dilakukan untuk meningkatkan sinkronisasi dengan kementerian/instansi terkait serta penyampaian program kerja tahun anggaran 2013. 





Sumber : KoranJakarta

Analisis : Mengajak Singapura Berharmoni

ANALISIS-(IDB) : Negeri multi etnis yang terjepit di mulut Johor dan diapit Batam merupakan simbol dari keberhasilan menata cara pandang multi dimensi ditengah keterbatasan sumber daya alam.  Apakah itu membangun struktur ekonomi berbasis jasa, membangun kesejahteraan sumber daya manusianya dan membangun sistem pertahanan menyengat untuk meyakinkan komunitasnya terhadap apa yang disebut keberlangsungan hidup dan kewibawaan menjaga keunggulan Singapura.

Maka keseharian Singapura bisa dilihat dari kesibukannya meningkatkan image, menarik wisatawan, memelihara posisi keunggulan sebagai pusat jasa bisnis dunia. Menyelenggarakan balap mobil formula satu malam hari adalah diferensiasi marketing yang tak terduga dan sukses untuk mengambil hati pelancong.  Belum lagi ketika korban perkosaan di India tiba-tiba harus dirawat di RS Mount Elizabeth dan akhirnya meninggal, merupakan bagian dari upaya memasarkan diri, menyatakan diri sebagai yang terbaik.  Setidaknya ingin mempopulerkan imagenya yang sudah dikenal luas itu.

Untuk urusan pertahanan negeri  Singapura baru sadar diri setelah tahun 80an.  Sebelumnya negeri kecil dan kancil itu bukanlah sebuah sarang tawon yang siap menyengat siapa saja yang hendak mengganggu.  Negeri Lee Kwan Yew itu mulai membenahi militernya dengan berguru ke Israel.  Walau tidak sama persis posisi kedua negara itu memang “terkepung” oleh negeri Muslim.  Bedanya kalau Israel menjadi musuh abadi Arab, Singapura tidak sampai demikian tapi bukan tak mungkin oleh sebuah sebab kedua negara yang mengapit pulau Temasek itu bisa saja bersekongkol untuk “menghabisi’ Singapura.

Sekarang, Singapura adalah negara dengan alutsista militer terkuat di Asia Tenggara.  Mereka membangun pertahanan model sarang tawon, berani ganggu aku sengat. Angkatan Udaranya punya 2 skuadron F15 dan 6 Skuadron F16.  Di laut punya 6 kapal selam dan puluhan kapal kombatan yang terintegrasi sistem pertempurannya.  Saat ini mereka sedang membangun pertahanan Iron Dome untuk pertahanan anti rudal dan mempersiapkan kehadiran F35 yang siluman itu.

Dengan payung yang sedemikian kuat itu pertanyaannya tentu untuk apa Singapura membentengi dirinya dengan kemampuan pre emptive strike.  Inilah dia, kewibawaan Singapura sekaligus kesombongannya adalah selalu menjaga jarak dengan dua tetangganya.  Padahal sesungguhnya kekhawatiran Singapura yang nota bene negara dengan tingkat kesejahteraan terbaik di kawasan ini adalah pada soal ketidakpastian masa depan dan keberlangsungan perjalanan negeri sejahtera itu.

Meski mempunyai kekuatan militer paling gres, anatomi kependudukan Singapura sesungguhnya rawan perpecahan. Catatan tentang soal kependudukan saat ini jumlah penduduk Singapura sekitar 35 % adalah orang luar alias pendatang.  Tahun 2030 diprediksi jumlah itu bisa mencapai 50% dari total penduduk Singapura.  Keragaman etnis yang dipimpin oleh etnis Cina boleh jadi memberikan sentuhan untuk selalu berimprovisasi mempertahankan status quo. Namun pergaulan sopan pada dua jirannya sesungguhnya merupakan kunci menjaga stabilitas dirinya.  Untuk urusan sumber daya alam misalnya pasokan air, suplai logistik sayur mayur sampai kebutuhan pasir laut sangat tergantung pada dua negara disebelahnya.

Kelemahan utama pada negeri jasa dan hanya satu pulau seperti Singapura ini adalah kepanikan. Meski memiliki kekuatan militer canggih, kepanikan merupakan musuh nomor satu di negara yang mengandalkan sektor jasa.  Misalnya Malaysia melakukan embargo air atau Indonesia menyetop arus wisatawan belanja,  kemudian ada wabah yang menyebabkan kematian massal.  Kondisi ini boleh jadi menimbulkan kegelisahan dan kepanikan yang menyebabkan runtuhnya image sebagai negara pusat jasa tadi.

Oleh karena itu, pola bertetangga yang baik yang mengedepankan kesetaraan adalah cara pandang yang cemerlang yang harus disetel tuningnya oleh Pemerintah Singapura.  Bukankah Singapura telah berhasil dalam membangun cara pandang sebagaimana yang diungkap di awal tulisan ini.  Jujur saja masih banyak yang harus dibenahi dalam pola pertemanan antara Indonesia dan Singapura.  Sikap negara sejahtera meski kecil cenderung meremehkan jirannya yang besar tapi belum sejahtera, padahal secara ekosistem telah tercipta saling ketergantungan.

Ke depan Indonesia akan semakin maju kekuatan ekonominya.  Saat ini saja telah menjadi kekuatan ekonomi dengan PDB terbesar di ASEAN dan terbesar ke 16 di dunia.  Bursa Jakarta telah jauh mengungguli bursa Singapura selama lima tahun terakhir ini.  Belum lagi pembangunan militer Indonesia yang terus dipacu untuk mengejar ketertinggalannya.  Gelontoran anggaran militer RI yang besar memberikan harapan bahwa tahun 2014 nanti kebutuhan alutsista yang dipenuhi akan mencapai 38% dari target.  Artinya masih banyak yang akan dibeli dan tidak mustahil tahun 2020 nanti menjadi kekuatan yang mengungguli negara Singapura.

Ruang persahabatan tiga negara ini, Indonesia, Malaysia dan Singapura, merupakan peluang untuk menjalin keharmonisan dan kesetaraan.  Hal yang tak terbantahkan adalah takdir geografi Singapura diapit oleh dua jirannya yang juga semakin maju.  Nilai lebih dari dua jiran ini adalah jumlah populasi yang besar dan tersedianya sumber daya alam yang melimpah sementara Singapura harus berjuang melawan keterbatasan lahan.  Peluang mengajak berharmoni dengan dua jirannya dalam kesetaraan pergaulan diyakini lebih bermanfaat daripada mengedepankan keunggulan militer dan ekonomi.  Singapura harus bisa merangkul kedua sahabatnya itu dengan harmoni dan kesetaraan.
 
 
 
 
 
Sumber : Analisis

Tahap Akhir Tender Pengganti Dewaruci

Kapal type Barque inilah calon pengganti Dewaruci
JAKARTA-(IDB) : Tim peneliti pengganti KRI Dewaruci tinggal memilih di antara dua pabrikan, yakni dari Spanyol atau Polandia. Walaupun belum diumumkan apa nama dua perusahaan pembuatnya, dipastikan pengganti kapal tiang tinggi itu berasal dari dua negara tersebut.

"Tim peneliti saat ini sudah di sana dan sedang bekerja untuk menentukan perusahaan mana yang cocok. Rencananya tahun ini akan ditentukan," kata Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana Madya Marsetio, di Jakarta, Minggu (3/2). Marsetio memastikan tiga dari lima perusahaan yang tertarik membuat pengganti KRI Dewaruci tak memenuhi kriteria.

Menurut Kasal, tim peneliti masih melihat kelayakan dari dua perusahaan tersebut. Tim juga sedang bekerja untuk menentukan mana yang terbaik agar pada 2014 nanti pengganti KRI Dewaruci sudah bisa beroperasi. "Yang jelas, semua mekanisme pengadaan ada di Kementerian Pertahanan. Kami hanya bagian dari tim. Tapi kami berharap penggantinya yang terbaik," kata Marsetio.

Dia yakin pengganti KRI Dewaruci jauh lebih canggih. Pengganti KRI Dewaruci ini dipastikan buatan tahun 2013. "Bisa dibayangkan betapa canggihnya kapal itu. Bandingkan dengan umur KRI Dewaruci yang sudah memasuki 60 tahun," jelas dia.

Dewaruci Tetap Dioperasikan
 
Walaupun nanti sudah ada pengganti, KRI Dewaruci tetap akan dioperasikan. Tahun ini saja, KRI Dewaruci masih bisa mengikuti Australian Cruise Ship Reviews. "Ke depan tetap akan kita operasikan walaupun hanya berlayar di dalam negeri," kata dia. KRI Dewaruci disiapkan untuk mengarungi dunia sambil menggembleng para kadet Angkatan Laut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama Untung Suropati, mengatakan ada lima perusahaan yang mengajukan penawaran, yakni dua dari Spanyol, satu dari Polandia, dan dua dari Belanda. Sedangkan perusahaan Jerman tidak lagi disertakan karena sudah tidak membuat kapal layar tiang tinggi.

Padahal, KRI Dewaruci adalah buatan Jerman. Adapun spesifikasi kapal pengganti nanti diharapkan mampu menampung 120 kadet dan 80 awak kapal. Kapal baru itu rencananya mampu menampung total 180 sampai dengan 200 orang. Adapun tipe kapal yang akan dipilih adalah tipe Barque.

Mengenai harga, TNI AL, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan masih membahasnya. Namun, beredar kabar pemerintah menyiapkan anggaran 80 juta dollar AS. "Kapal pengganti itu dijadwalkan selesai 2014," kata Untung. Seperti diketahui, TNI AL telah mengoperasikan kapal latih KRI Dewaruci sejak 1953.

Kapal layar legendaris itu buatan HC Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman, pada 1952. KRI Dewaruci memiliki panjang 58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, dan bobot mati 847 ton. Kapal ini dilengkapi sistem navigasi canggih dan sudah terkomputerisasi. Kapal tipe Barquentin ini memiliki tiga tiang utama dengan 16 layar ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 10,5 knot.





Sumber : KoranJakarta

Jepang Akhirnya Ekspor Suku Cadang Pesawat Tempur F35 Amerika

TOKYO-(IDB) : Pemerintah Jepang, Senin (4/2/2013), memperkenankan mengekspor suku cadang pesawat tempur tercanggih AS, Stealth F-35, sebagian bagian terkecuali di mana selama ini Jepang tidak melakukan ekspor suku cadang tersebut. Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga pun mengakui adanya pelonggaran ekspor tersebut kali ini.

"Meskipun demikian Jepang tidak ingin ada konflik internasional apa pun," paparnya. Sedangkan untuk ekspor ke negara lain Jepang masih mempertimbangkan lebih lanjut. 

Selain AS, Israel tampaknya juga akan menerima suku cadang tersebut. Sementara ketegangan di Timur Tengah saat ini masih terus terjadi antara para militer terkait.

Suga juga diperkirakan akan menyampaikan bahwa pengembangan suku cadang ini terutama untuk maksud menjaga diri, demi kepentingan nasional Jepang. Sedangkan ekspor tersebut dipastikan akan dikontrol sangat ketat baik oleh Jepang maupun oleh AS sendiri.

"Kita memang dalam proses mendiskusikan di dalam pemerintah bagaimana mengantisipasi hal-hal ini khususnya terkait tiga prinsip persenjataan ekspor Jepang," jelasnya,lagi.

Sesuai prinsip yang diperkenalkan tahun  1967  oleh PM Eisaku Sato, Jepang melarang ekspor senjata ke negara komunis, sesuai daftar larangan embargo yang diputuskan PBB pula dan ke negara yang terkait konflik perang. Bahkan semakin diperkuat larangan itu tahun 1976.

Tahun 1983 karena hubungan semakin dekat dengan AS, Jepang mulai memasok teknologi persenjataan saat itu dan memproduksi peluru kendali bersama AS tahun 2004.

Prinsip itu dihapus bulan December 2011,  oleh Partai Demokrat (DPJ) sehingga memungkinkan Jepang mengembangkan bersama persenjataan dan memproduksinya untuk kepentingan perdamaian dunia.

Perlengkapan noncombat seperti sabuk proteksi dibuat Jepang untuk badan beladiri Jepang (SDF) dimaksudkan bagi keperluan kemanusiaan.

Kesepakatan dengan AS membuat suku cadang F-35 itu khususnya peralatan yang membuat pesawat tidak terdeteksi oleh radar, akan dilakukan tahun fiskal 2016.

Hal in juga untuk upaya membeli 42 unit pesawat F-35 sebagai generasi mendatang pasukan beladiri udara Jepang (ASDF).

Pesawat tempur dibuat secara konsorsium dengan pemimpinnya adalah Lockheed Martin Corp. Perusahaan Jepang tidak masuk konsorsium tersebut tetapi Jepang telah meminta Washington agar suku cadang diproduksi di Jepang dan diekspor ke AS di masa mendatang.




Sumber : Tribunnews

TNI AL Dan AL Brunei Laksanakan Latma "Helang Laut 14-A/13"

SURABAYA-(IDB) : TNI Angkatan Laut yang diwakili Komando Armada RI Kawasan Timur menggelar latihan bersama dengan Angkatan Tentara Laut Diraja Brunei Darussalam di Surabaya pada 4-6 Februari 2013.

Latihan bersama dengan sandi "Helang Laut 14-A/13" itu, dibuka Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Darwanto di Pusat Latihan Kapal Perang Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, Senin.

Hadir pada pembukaan itu, Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Gupurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, utusan Angkatan Tentara Laut Diraja Brunei (ATLDB) yang dipimpin Letnan Kolonel (L) Pengiran Mohammad Bin Pengiran HJ Damit, Komandan Kapal Diraja Brunei (KDB) Darulaman, dan petinggi Koarmatim.

Panglima Komando Armada RI Kawasana Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono dalam sambutan yang dibacakan Kasarmatim mengatakan bahwa latihan bersama ini bertujuan meningkatkan profesionalisme dan memelihara serta menjaga kesiapsiagaan prajurit.

"Dengan Latihan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan hubungan baik dan saling pengertian antara Angkatan Laut kedua negara," katanya.

Menurut Pangarmatim, sebagai dua negara yang bertetangga baik dalam naungan komunitas ASEAN, Indonesia dan Brunei Darussalam sangat menyadari pentingnya memelihara dan meningkatkan hubungan baik kedua negara.

"Hubungan baik itu dapat dilihat dari berbagai kerja sama yang sudah dijalin, termasuk salah satunya di bidang militer," ujarnya.

Menyadari pentingnya stabilitas keamanan maritim di wilayah kedua negara, Pangarmatim berharap kerja sama Angkatan Laut kedua negara perlu terus diperkuat dan latihan ini dapat menjadi salah satu cara untuk mencapai hasil yang optimal.

"Latihan bersama ini harus dilaksanakan dengan serius dan fokus untuk meningkatkan profesionalitas sesuai tugas sebagai angkatan laut guna menjaga dan melindungi negara kita," tambahnya.

Kegiatan latihan bersama ini meliputi diskusi taktik bertempat di KRI Sultan Hasanuddin-366, paparan skenario latihan di ruang "Tactical Floor Game" Kolatarmatim, dan latihan "Command Post Exercise" di ASTT Kobangdikal. 





Sumber : Antara