Pages

Selasa, Februari 05, 2013

Menuju The Great Indonesia (Feat New N250 By WH)


ANALISIS-(IDB) : Berbagai perhitungan dan kalkulasi ekonomi telah dilakukan oleh para pakar dalam 10 tahun terakhir untuk meneropong, seperti apa kira-kira kekuatan ekonomi dunia pada pertengahan abad 21 nanti, yakni tahun 2050.
 
Hasil perhitungan mereka relatif sama, yakni negara-negara itu juga yang akan masuk menjadi 10 negara terkuat secara ekonomi. Perbedaannya ada pertukaran posisi untuk beberapa negara.
 
Misalkan, perhitungan yang dilakukan oleh Carnegie Endowment for International Peace (April 2010), menempatkan Ekonomi dunia akan dipimpin oleh China, disusul di nomer dua oleh India lalu Amerika Serikat di urutan ketiga.

Lembaga ini menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia nomer 13 pada tahun 2050, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4,8 % per tahun.

Perhitungan ini langsung disangkal oleh Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Menurut hitungannya Indonesia akan menempati posisi 6 sebagai negara ekonomi terkuat pada tahun 2050, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,8 % per tahun dan pada 2014 angka tersebut terkerek lagi ke 7-8%.  Dengan hitung-hitungan itu, Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi nomer 10 dunia pada tahun 2025.


Sementara menurut perhitungan the 2012 edition of The Wealth Report India akan memimpin di tahun 2050, yang kemudian disusul China dan Amerika Serikat.
Menurut anda, siapa kira kira negara yang berada di urutan nomer 4, setelah Amerika Serikat ?. Negara itu, tak lain adalah Indonesia.

Sementara data yang dirilis price waterhouse cooper (PwC) tanggal 17 Januari 2011, menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi nomer 8 dunia GDP PPP), mengalahkan Jerman, Perancis dan Inggris.

Peringkat 1: China, 2: AS, 3: India, 4: Brasil, 5: Jepang, 6: Rusia, 7: Meksiko, :  Indonesia, 9: Jerman, 10:  Perancis, 11: Inggris.

Data ini diolah price waterhouse cooper berdasarkan data estimasi ekonomi Word Bank tahun 2009.

Angka itu keluar setelah melakukan penghitungan antara lain meliputi:  Populasi penduduk yang tumbuh dan didominasi oleh usia pekerja, kekayaan alam,  investasi di infrastruktur dan pendidikan, serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Perhitungan yang dirilis PwC, mirip dengan kalkulasi yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Menurut hitungan pemerintah, pada 2045, PDB Indonesia diperkirakan mencapai US$16,6 triliun dengan pendapatan per kapita sebesar US$48.900. Tahun itu, Indonesia diharapkan masuk 7 atau 8 besar negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Multi Polar
 
Amerika Serikat dan Jepang sedang menghadapi jalan yang sulit, karena dari status super power ekonomi kini menjadi negara yang harus berbagi kepemimpinan itu dengan kekuatan baru seperti China dan India.

Negara-negara tersebut harus memiliki cara pandang yang  lebih kolaboratif, agar tidak menimbulkan gesekan di tengah mulai memanasnya geopolitik dunia saat ini.

Indonesia termasuk kekuatan ekonomi dunia yang diprediksikan masuk ke dalam 10 besar pada tahun 2050.  Hal itu bisa dicapai  jika Indonesia tidak salah dalam melangkah.

China dan India
 
Perubahan kekuatan ekonomi dunia menuju pertengahan abad 21 semakin dipercepat dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Eropa dan Amerika Serikat. Di pertengahan abad 21 (2050), China akan mengambil alih posisi super power dari Amerika Serikat dan India menyusul menemani China sebagai pemimpin ekonomi dunia.

New Triad
 
China, India dan Amerika Serikat akan menjadi tiga kekuatan ekonomi terbesar di tahun 2050, dengan total  GDP  70 persen dibandingkan gabungan GDP anggota G-20 lainnya.

Posisi pimpinan ekonomi dunia, akan pindah tangan dari Amerika Serikat kepada China pada tahun 2023. Sementara tahun ini, China telah mengambil alih kekuatan ekonomi nomer dua dari Jepang.

Eropa
 
Tahun-tahun perjalanan menuju 2050 akan menjadi tahun yang kritis bagi negara-negara Uni Eropa, beserta 27  anggotanya. Jerman, Inggris, Perancis dan Italia yang saat ini masuk ke dalam 7 ekonomi terkuat dunia, akan mengalami pertumbuhan ekonomi hanya 1,5 persen per tahun hingga 2050. Untuk itu sumbangan ekonomi keempat negara ini ke G-20 turun dari 24 persen tahun 2009 menjadi 10 persen tahun 2050.

Rusia
 
Rusia yang memiliki kekuatan besar secara sejarah dan juga kaya sumber daya alam juga akan terkendala, karena populasi penduduknya pada tahun 2050  susut menjadi 109 juta jiwa dibandingkansekarang yang berjumlah 140 juta jiwa.

Kekuatan China, India dan AS ini, akan memaksa Rusia memperkuat hubungan ekonomi dan keamanan mereka dengan Eropa dan menggalang balance of power  dengan tetangga negara besar.

Jepang
 
Pada tahun 2050, Jepang menjadi seperti Inggris di tahun 1900. Kekuatan ekonomi Jepang akan terus tergerus. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi Jepang bergerak lamban 1,1 persen per tahun dan menjadi negara dengan pertumbuhan terendah di antara negara anggota G-20.
Kekuatan ekonomi negara Asia yang terus berkembang, seperti China, India dan Indonesia akan semakin menekan Jepang.

Di tahun 2050 Ekonomi China diperkirakan 7 kali lebih besar dari ekonomi Jepang dan India 2,5 kali lebih besar dari Jepang.

Seperti halnya Inggris di abad lalu, Jepang akan mendorong regional balance of power dan memperkuat kerjasama pertahanan dengan Amerika Serikat.
Pada masa mendatang akan terjadi patron patron yang rumit antara China dan India, serta Rusia dan China, untuk berkompetisi secara ekonomi dan militer. Mereka bisa menjadi rival jika urusan perdagangan dan perbatasan negara, tidak dikelola dengan benar.
Sekarang saja rivalitas itu mulai telah terlihat, yakni antara China dan Jepang.
Perhatikan Posisi Indonesia di Tahun 2050
Perhatikan Posisi Indonesia Tahun 2050
Indonesia
 
Kekuatan Ekonomi G-20 diperkirakan akan tumbuh 3,5 persen per tahun, naik dari 38,3 triliun USD pada tahun 2009, menjadi 160 triliun USD tahun 2050. Kenaikan angka 120 triliun USD itu (160 T- 38,3 T), 60 persen-nya dipasok oleh 6 negara: Brazil, Rusia, India, China, Indonesia dan Meksiko.


 
GDP dari keenam negara tersebut akan meningkat sekitar 6 persen per tahun. Tahun 2010, share GDP negara–negara G20 akan naik dari 19,6 persen tahun 2009 menjadi 50,6 persen pada tahun 2050.  Bertolak belakang dengan itu GDP negara-negara G7 akan tumbuh kurang dari 2,1 persen per tahun, sehingga sumbangan mereka (share) ke G20 akan turun dari 72,3 persen menjadi 40,5 persen di tahun 2050.

Untuk Indonesia dianggap menjadi faktor yang penting dalam menggerakkan ekonomi G-20, karena 6 negara itulah yang memagang kekuatan mayoritas ekonomi negara G-20 pada tahun 2050 nanti.

Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4,8 % per tahun, lembaga Riset Internasional Carnegie mencatat, jumlah penduduk miskin Indonesia pada tahun 2050 akan berkurang drastis. Living under $1,25/day pada tahun 2005 berjumlah 27,4 persen, maka tahun 2050 tinggal 2,3 persen, bahkan menyalip India.

Living under $2/day tahun 2005  berjumlah 55,9 persen,  maka pada tahun 2050 tinggal 3,7 persen. Angka kemiskinan itu akan lebih kecil lagi, jika target pertumbuhan ekonomi  6 sampai 7 persen/tahun bisa dicapai.
Dengan demikian opportunity yang dimiliki bangsa Indonesia untuk tumbuh berkembang dan maju dengan pesat sangat terbuka lebar.
Dengan opportunity sebesar di atas, tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak membangun New N-250 sebagai jalan membangun transportasi udara Indonesia yang lebih modern di masa depan.

New N-250 (by WH)

Sebelum mulai lagi membangun pesawat komersial untuk mengisi pasar 70-90 penumpang, hal yang pertama kali dilakukan adalah study pangsa pasar. Termasuk mendatangi para calon pembeli potensial, untuk mendapatkan informasi apa saja yang mereka butuhkan agar bisa terus bersaing meraih untung dan tumbuh dalam sekian dekade ke depan. Sekalinya pasar sudah didefinisikan, baru mencari teknologi yang applicable untuk New N250.

Dengan infiormasi yang terbatas, saya pribadi memperkirakan (WH) perlu waktu sekitar 7 tahunan: 2-3 tahun untuk redesign, dan 4 tahun untuk proses sertifikasi sampai bisa dijual. Kalau sukes dalam kurun waktutersebut, bisa dikatakan cukup excellent.
The last N250 can still continue to be developed with the latest technologies to fill the market and to win the competition.

Dan kalau PT DI secara berangsur-angsur memulainya tahun ini (Feb 2013 ?), maka keseluruhan di 2019 bangsa ini “tiba-tiba” akan berubah bentuk:
- Mampu membuat & menjual pesawat di bawah 100 penumpang
- Mampu membuat fregat
- Mampu membuat kapal selam
- Mampu membuat roket, satelit, missile
- Kekuatan pokok minimum, MEF, tercapai
- Dan seterusnya,  masih banyak

N-250 IPTN
Saat ini N250 sudah ada PA1 (Prototype Aircraft 1 untuk 50 seat) dan PA2 untuk 70 seat yang dulu sudah sering malang melintang menjalani flight test. 
 
Kedua pesawat ini melakukan manuver membelok tajam dengan kemiringan hampir 90 derajat juga sudah bukan hal yang aneh. Untuk menyelesaikan sertifikasi perlu 2000-an jam terbang lagi, kalau hanya dengan kedua pesawat ini akan perlu waktu lama. 
 
Dan sebetulnya, PA3 dan kalau nggak salah ingat PA4 juga, dulu sudah disiapkan, masing-masing untuk 70 penumpang. Tujuannya agar sertifikasi bisa dilakukan cepat, paralel dengan 4 pesawat. Kokpit, badan dan bagian-bagianlainnya dulu sudah mulai terlihat penampakannya saat sedangg dirakit. Dengan 4 pesawat ready maka perkiraan sertifikasi 4 tahun bisa optimis tercapai. By the way, bagaimanapun, time schedule dari PT DI yang lebih valid.

Semuanya tidak harus dimodali dari nol. Komputer & software yang diperlukan, demikian juga engineer, bisa pinjam dulu atau sharing dengan punyanya proyek N219 & fighter IFX. Kebutuhan pilot yang bakal banyak untuk flight test PA1 – PA4, bisa mulai dari sekarang mumpung banjir order: helikopter, CN295 dan lain-lain yang masing-masing harus di test flight sebelum diserahkan ke pembeli. Mesin-mesin produksi bisa sharing dengan yang buat heli, CN235, CN295, dan seterusnya. Apalagi pusat produksi CN235 dan CN295 akan dipindah dari Spanyol ke Bandung.

Asal pangsa pasar sudah jelas, New N250 tidak perlu ragu-ragu untuk diteruskan, karena ibaratnya tinggal selangkah lagi. Basic aircraft bisa dipertahankan, diteruskan dan tidak perlu diganti.
Kalau kita lihat Boeing 737, di awal pengembangannya akhir 1960 an juga sebetulnya malah tidak terlalu mulus. Ketika pesawat sudah jadi kemudian flight test, ditemui adanya masalah aerodinamika sayapnya. Ketika di-test terbang pada sudut serang tinggi (gampangnya, ini sudut kalau pesawat dinaikkan hidungnya), pilot merasakan getaran. Getaran ini diakibatkan oleh turbulensi di atas sayap yang memukul-mukul permukaan sayap shg timbul getaran.

Turbulensi ini terjadi karena lepasnya lapisan udara laminer dari permukaan kulit sayap. Ketika sudut serang bertambah, udara di permukaan kulit atas sayap bergerak akan makin cepat. Bila kecepatan alir ini semakin cepat, maka energi kinetik pada fluida ini tidak bisa mempertahankan aliran untuk terus menempel pada permukaan kulit, sehingga aliran udara terlepas dari permukaan kulit dan berubah jadi turbulensi lokal. Lapisan udara laminer pada permukaan kulit inilah biang terciptanya gaya angkat pada sayap. Sesuai regulasi, harusnya fenomena ini terjadi pada sudut serang sangat tinggi sekitar 24-an derajat, dimana kalau hidung pesawat terus diangkat, lapisan udara yang terlepas di permukaan sayap makin banyak, sehingga gaya angkat di sayap drop dan akhirnya stall, pesawat jatuh.

Kejadian yang menimpa baby 737 ini menjadi sangat serius, pesawat sudah pasti nggak bakal lulus sertifikasi, karena jauh sebelum sudut stall pesawat akan stall duluan. Separasi aliran udara di sayap terjadi di awal, jauh sebelum sudut serang mencapai batas maksimum untuk stall. Untuk mendesain sayap baru jelas akan mahal dan lama. Boeing memutuskan jalan terus dengan desain sayap yang ada. Engineer Boeing pada akhirnya menemukan solusi permanen nan “murah” tanpa mengganti desain sayap, yakni dengan memasangkan banyak vortex generator (berbentuk sirip segitiga kecil setinggi sekitar 5 cm) di hampir sepanjang permukaan atas sayap. Sirip kecil vortex generator ini tugasnya membuat pusaran udara (vortex) dari ujung siripnya. Aliran vortex ini akan berputar terus menembus lapisan udara laminer di permukaan kulit, tujuannya untuk “menyisipkan” energi kinetik dari udara luar ke lapisan laminer di kulit, agar tidak terjadi separasi & kmd turbulen.

Solusi ini dipakai hingga kini, bahkan Boeing 737-400 pun masih memakai barisan vortex generator di atas sayapnya (monggo dilihat-lihat), artinya masih pakai desain sayap 737 awal, saya nggak sempat lihat untuk yang 737-NG. Ini salah satu petunjuk bahwa sekalinya membuat pesawat, maka untuk seterusnya dalam memenuhi tuntutan pasar tidak perlu membuat pesawat yang sama sekali baru, kecuali untuk tuntutan jumlah penumpang dan jarak yang jauh berbeda. Basic design pesawat lama tinggal dipoles-poles kandungan teknologinya. Biarpun awalnya bermasalah, 737 telah menjadi satu2nya pesawat penumpang yang paling banyak diproduksi, dan hal ini tidak terlepas dari analisa pasarnya yang sangat akurat.

N-250 IPTN
N-250 IPTN
Sekalinya suatu saat nanti New N250 masuk pasaran, ini menjadi pertanda lompatan bersejarah bangsa. Berkapasitas 70-90 penumpang dengan mesin turbin dan baling-baling (turbo propeler), New N250 berpotensi besar memenangkan persaingan penerbangan jarak pendek (1,300 an km) karena lebih irit dibanding pesawat jarak sedang bermesin turbofans (4,000-an km). Kelebihan pesawat bermesin turbofans adalah speednya lebih cepat, namun untuk jarak pendek masalah speed menjadi tidak terlalu berpengaruh bagi penumpangnya dibanding turbo prop.

Jakarta-Surabaya, Jakarta-Padang, Surabaya-Bandung, Surabaya-Makassar, Makassar-Balikpapan, Makassar-Menado, dan lain lain adalah contoh-contoh rute dalam jangkauan ideal N250, meskipun untuk yang lebih jauh lagi seperti Jakarta-Makassar juga monggo. Dengan ekonomi negara kita yang makin besar, sekarang nomer 15an, 2025 nanti masuk 10 besar dunia, dan 2050 menjadi 5 besar dunia. Maknanya adalah, hingga 2025 saja akan ada tambahan kelas menengah rata-rata 7 juta “OKB” (orang kaya baru) per tahun. Artinya, padatnya penerbangan rute sejarak Jakarta – Surabaya akan terus bermunculan dimana-mana di seluruh Indonesia. Isyarat boom OKB ini kini menjadi salah satu alasan utama Indonesia menjadi daya tarik dunia.

Dari semua aspek, saat ini sebetulnya timingnya sudah pas untuk meneruskan kembali N250.
Konsepnya Pak Habibie adalah berawal di akhir dan berakhir di awal. Setelah N250 sukses dipakai dipasar, maka baru kemudian memasuki tahapan riset untuk membuat komponen-komponen sendiri misalnya leanding gear, mesin dst. Pasar dalam negeri cukup potensial untuk menyerap barang2 buatan sendiri.

ToT rudal C-705 bisa kita manfaatkan dalam pengembangan mesin pesawat. Setelah didapat teknologi pengontrolan missile, berikutnya kita bisa membuat rudal jelajah (cruise missile) yang dipasangi mesin turbofan. Membuat mesin turbofan untuk cruise missile kalau fail tidak terlalu beresiko dibanding kalau dicoba di pesawat berpilot. Dan kalau missile yang dibuat ada ribuan akan menjadi wahana luar biasa dalam pengembangan mesin turbofan sendiri.  So, kapan lagi ? 






Sumber : JKGR

18 komentar:

  1. Kalau mengikuti ulasan sang jago ilmu futuristik, kita yg bodo banget jadi kaya dibawa ke suasana "Fly" bak habis ngemah daun Ghat, Cisarua.
    Betapa tidak, sangat indah, menjanjikan yang enak, dan betul memang semuanya berawal dari mimpi dan apalagi telah disajikan data dan angka yg, biyuh...biyuh....eram tenan, baguse.
    Gpp, dalam kondisi yg penuh dengan kontrakdisi antara yg betul.bener dan pener, dan yg brengsek, corrupt, dan miss management ulasan-ulasan ahli analisa futuristik sangat diperlukan agar mindset masyarakat tidak apatis, monngo kerso thd apapun yg akan terjadi di masa yad.
    Kok jadi ngelantur.
    Perihal kebangkitan bangsa ini, memang tidak dari prakira yg bersifat hitungan atau kalkulasi ilmu duniawi saj, namun sudah banyak pakar yang waro'i yang zuhud dan menjauhi kehidupan duniawi juga memprediksi demikian dg ungkapan yg bernuansa seloka, tdk terang benderang apalagi disertai paparan angka dan data.
    Kondisi sekarang memang harus dilalui oleh bangsa kita, untuk menuju kondisi bangsa dan negara yang adi luhung di kemudian hari, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem katata raharja, bak ungkapan seorang dalang pewayangan.
    Untuk itu, perlu tekad bagaimana cara dan kiat untuk dapat mewujudkannya, cancut taliwondo, ojo kepincut yen ono bondo.
    Hayo, maju dan gelorakan semangat untuk maju, rawe -rawe rantas malang- malang putung.
    Yang jadi pertanyaan saya adalah generasi terdahulu yg dibina dan di didik oleh Bp. B.J.Habibie sdh pada sepuh, untuk menggantikannya masih butuh waktu dan kesempatan, dan kalau melihat dan merasakan hasil pendidikan saat sekarang ini, banyak anak-anak yg lebih senang dg ilmu aplikatif tinimbang ilmu fisika, padahal untuk terjun ke industri manufaktur seperti yg digambarkan, di perlukan banyak SDM yg menguasai ilmu Fisika dasar disamping ilmu dasar yg lain.
    Ini tantangan sendiri untuk mendapatkan SDM, belum political will dari Pemerintah untuk menguatkan Industri Hulu dan Industri yg lain dimana kehadiran industri hulu tsb sangat berperan dlm strategi menuju kemandirian Industri Manufaktur ber teknologi tinggi.
    Saya berdo'a dan tetap semangat apapun negaraku, Indonesiaku akan Jaya nanti. Merdeka!!!

    BalasHapus
  2. sebelum sampai 2050 berarti NKRI haruz punya NUKLIR
    klo ga punya... sama aja BOHONG...
    "BADAN BESAR tpi ga bisa BRANTEM ketika di ajak BRANTEM"

    percuma susembada Alutsista klo g ada Nuklir
    "Rambo bnyk senjata alutsista" tp mati d tembak Nuklir

    knp di ajak brantem?? ya biar ekonomi hancur sebelum berkembang n brbuah...

    "Senang Liat Orang Susah"
    "Susah Liat Orang Senang"

    ya itu negara tetangga...
    Singapur,Malay n Australia+Slandia'baru..
    kesal dia liat NKRI Besar n Utuh.
    ya povinsi Papua kita di ganggu..
    OPM mreka danai n ksih senjata slundupan dri Papua'NewGini

    Ancaman trbesar NKRI sih Australia
    jd kita hruz bisa me'Dikte doi..
    klo g nurut..??

    BalasHapus
  3. RAWE-RAWE RANTAS...
    MALANG-MALANG KUTUNG...
    ...."JAYALAH INDONESIA"....

    BalasHapus
  4. bagus maju terus indonesiaku, jadilah negara yg terkuat di dunia, biar martabat dan harga diri bangsa dan negara ini bisa sedikit menengadah ke atas dan tidak lagi selalu terperunduk ke bawah karena takut dan merasa lemah nya diri karena kita bukan lagi negara dan bangsa yg mudah di jajah seperti tempo dulue. AMIN

    BalasHapus
  5. itu ulasan nya wahhhh banget deh buat org kyk mabok janda...ahaahhahah,yg kayak ntu mah masih diatas kertas ibarat org maen bola dan bola itu bundar sama kyk roda kehidupan,apapun bisa terjadi,jangan terlalu percaya diri beheye tapi jgn pula jadi org pesimistis,lha sdmnya aja banyak pintar tapi yg jujur udah hampir punah perbaiki dolo mental bangsa ini baru buat proyeksi indah kayak gitu.Rasulullah bilang tuntutlah ilmu sampai negeri cina tinggal contoh aja hukum china buat koruptornya yg nggak ada beda ama penghianat negara yg dia tipu seluruh rakyat tapi hukumannya lebih ringan dibanding curanmor,maling ayam,kutang ,sendal jepit,susu,padahal yg dirugikan mereka sifatnya individual,ahh...keblingerlahh...

    BalasHapus
  6. di usung tinggi-tinggiiiiii... abis gitu GUBRAK! kayak taon '98.

    Terus orang bule2x bilang "Sakit ya?? enak ya??"

    BalasHapus
  7. masih ada ya orang yang ngejelekin bangsa sendiri disaat bangsa2 lain memuji... apatis banget,,,,
    dulu secara fundamental memang tdk kuat sehingga mereka dengan mudah mempermainkan ekonomi indonesia...
    upgrade wawasan dong....

    BalasHapus
  8. ane optimis dngn apa yg di uraikan
    ane perhatiin ekonomi INA dari 2008 dan saat itu GDP kita 400-500M USD sekrng 4 th kmudian sudah tembus 1,125 T USD dngn prtumbuhan ekonomi konstan 6,3-6,8%
    dilihat dari usia produktiv 60% penduduk INA di usia produktiv sisanya anak2 dan orang tua
    jika dilihat dari persentase inipertumbuhan ekonomi konstan hingga 2020-2025
    dilihat dari upah minimum yg diperkirakan 2015-2018 akan menyentuh 3jt ini akan menaikan inflasi nasional tetapi kelebihannya adalah akan meningkatkan penjualan dan pajak pemerintah mulai dari ppn, pph, dll
    penjualan rumah pun akan meningkat

    ini bisa lebih cepat lagi jika
    1 KKN dapat di tekan dngn cara dimulai dari diri sndiri (ada mkanan buat adenya sndiri aja di korup) hehr
    2 Subsidi BBM dan TDL tepat sasaran sehingga bisa di tekan Subsidi dan dpt dialihkan dengan pembngunan jln yg bisa menggerakan sektor ekonomi daerah (sprti nanti jln tol solo-semarng, aceh-lampung, sukabumi-jkt)
    3 terealisasinya PLTN sebagai sumber energi listrik krna jika terkonsentrasi ke gas dan minyak akan menaikan TDL kita

    ini cuma sbgian kcil yg bisa sya uraikan karna keterbtasan ilmu dan ketikan saya
    smoga ini segera tercapai dan tidak ada lagi yg berani menghina kita
    ini sudah sya perkirakan untuk menyongsong masa depan yv gemilang
    aamin

    salam anak nuklir

    BalasHapus
  9. kayanya terlalu jauh membahas antara proyeksi ekonomi indonesia dengan pengembangan n-250. namun saya sepakat bahwa n-250 (70-80 seats) itu masih bisa dikembangkan karena market masih terbuka. untuk proyeksi pertumbuhan 7-8 persen apa dasarnya ya? saya masih ragu, terutama yang bicara orang politik bukan teknokrat atau ekonom sejati. untuk yng diatas saya, saya juga belum sependapat dengan fundamental kita yang telah kuat. faktanya memang belum. yang sudah kuat itu fundamental perbankan bukan fiskal negara. selama negara masih menerapkan subsidi langsung energi sebesar 2-3% dari PDB hampir pasti ekonomi kita akan begitu-begitu saja (bahkan memburuk kedepannya)selain itu ada segudang PR untuk membenahi dan membentuk prinsip good governance bagi pejabat eksekutif/yudikatif/legislatif kita. namun, saya masih optimis seharusnya kedepannya kita akan lebih baik.

    BalasHapus
  10. saat ini orang miskin indonesia berjumlah 29 juta (9-10%), dan akan terus berkurang dengan kekuatan ekonomi indonesia yang terbesar di SEA (South East Asia), masih lumayan dari orang miskin india yg berjumlah 300 juta, asalkan koruptor di indonesia di hukum MATI ! Dan uang negara gak di curi koruptor, 2020 pun pasti indonesia akan maju dan gak ada yg namanya TKI lagi (asalkan pemerintah bisa membuat lapangan kerja yg banyak) maka PDB/GDP per kapita indonesia akan tinggi, dan menjadi Macan Asia kembali, yg harus di cermati dalam permasalahan indonesia saat ini adalah:

    1. Korupsi di indonesia harus di hapuskan, karena selama ada korupsi indonesia TIDAK AKAN MAJU, cara memberantasnya dengan cara hukuman MATI bagi orang yg korupsi diatas 1 Milyar, namun adakah presiden yg berani menghukum mati??
    2. Kita harus bisa mengelola dan tendang perusahaan2 yg mengeruk SDA indonesia kaya FREEPORT itu harus di ambil oleh pemerintah secara 100% dengan begitu rakyat papua akan sejahtera, Indonesia negara kaya dengan sumber daya alam (SDA) tapi dikeruk terus oleh asing hampir di seluruh bagian nusantara pasti ada pengeruk asing (emas, gas, minyak, dll)
    3. Pemerintah gagal membuat lapangan pekerjaan, padahal indonesia punya lahan yg sangat luas 10Xnya negara malaysia tapi ironis pemerintah gak bisa membuat lapangan kerja, maka dari itu 2014 harus ada presiden yg bisa membuat lapangan pekerjaan yg banyak dan hapuskan yg namanya TKI, saat ini jumlah TKI indonesia mencapai 6 juta, dan klo pemerintah berhasil membuat lapangan kerja maka pengangguran di indonesia akan berkurang, tdk ada lagi TKI, dan PDB per kapita indonesia akan tinggi karena setiap warga sudah punya pekerjaan
    4. Tingkatkan terus Militer indonesia sampai masuk 10 besar, saat ini indonesia peringkat 15 dunia, dan kembangkan terus alutsista dlm negeri karena negara yg masuk 10 besar harus bisa membuat peralatan militer dlm negeri,
    5. Pemerintah harus bisa menaikan tukar rupiah terhadap dollar AS, seperti saat jaman orba 1 USD = Rp 2000 dan saat rupiah di keluarkan pertama kali nilai tukar terhadap dolaar AS hanya 1-2 rupiah saja, kalau nilai tukar rupiah mencapai Rp 100-1000 rupiah pasti indonesia akan cepat jadi negara maju.

    Kalau 5 maslah itu berhasil terselesaikan, gue percaya 100% Indonesia akan cepat jadi negara maju dibidang Ekonomi dan Militer dan tentunya sebagai Macan Asia, the Great Indonesia, pasti akan terwujud, jayalah terus Indonesiaku !

    BalasHapus
    Balasan
    1. maav gan ane sanggah yg nilai tukar rupiah gan

      pnentuan nilai tujar rupiah trhadap dolar bukan wewenang presiden atau siapa tetapi pasar
      skrng kita terima saja nilai tukar 9650an gan
      proyeksi pmerintah nilai tukar itu stabil antara 8500-10rb gan gk boleh lebih dan jngn kurang
      klo lebih inflasi akan tinggi krena ada beberapa sektor yg mesti impor
      klo kurang nilai impor kita akan membludak daripada ekspor dan ini akan mematikan UKM atau pabrik bahan2 primer

      jadi harus stabil gan

      klo 2000 ntar di gerus impor smua pabrik kita pada tutup ntar
      pengangguran bertwbaran dimana2

      slm anak nuklir

      Hapus
    2. Maap bro sebelumnya, tapi BI (Bank Indonesia) lah yg sangat berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, saya tidak bicara presiden bisa menukarkan rupiah. lihat aja 1 ringgit masa 3000 rupiah, seharusnya 1000 rupiah = 3 ringgit dan itu terjadi jika rupiah menguat terhadap dollar AS (menguat dalam arti rupiah menurun dari 9600 kelevel yg lebih rendah misalnya jadi 8000 dst),

      klo rupiah berada di kisaran 2000-5000/dollar AS bukankah lebih bagus?? nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain jadi tinggi, seperti kepada ringgit, baht kita akan lebih untung, dan tidak akan terjadi impor bro, dan kalo ditukarkan ke ringgit kita bisa dapat bnyak barang,, krena nilai tukar rupiah jadi tinggi.

      Dulu, nilai tukar rupiah tahun 1997 stabil di 2000-4000/ dollar AS dan ekonomi indonesia begitu bagus, harga murah, nilai tukar ke mata uang asing tinggi dan pada tahun 1998 malah anjlok ke posisi 14.000/dollar AS dan sekarang sudah lumayan turun ke 9600/per dollar AS,,

      Hapus
  11. Optimis banget bahkan bisa lebih cepat dari prakiraan ahli ahli tersebut ,Betapa tidak kita punya kekayaan alam yang melimpah ,penduduk usia produktif kita bakal paling besar,punya sdm mumpuni dengan 20% budget dari APBN untuk pendidikan ,semoga ttp tinggi dipemerintahan berikutnya.Yang perlu cuma mental petinggi kita ditingkatkan sering tak percaya dengan produk anak negri sendiri.Anggaran riset juga perlu ditingkatkan masak cuma 0,08% dari PDB ,hasil apa yang bakal dicapai kalau begitu?Apa yang disampaikan anak nuklir dan V.KING memang tepat tapi untuk point no 5 mas broo v.king itu otoritas BI menentukan.Tergantung situasi dan kondisi ekonomi dunia dan dalam neg sendiri saat itu.Apakah kita negera lebih banyak import atau export?lebih untung mana Rp dinaikkan atau sebaliknya sesuai keadaan saat itu. Kalau Rp kuat harga barang import turun .Beli mobil build up orang Indonesia santai aja tapi barang export kita nggak laku diluar katena mahal,gitu sebaliknya.Jepang dan china mata uangnya ditekan terus rendah biar exportnya maju. Yang menarik paparan diatas adalah mimpi bikin turbo fan sendiri.. Kalo mau mau bikin Turbo fan kayaknya masih jauh tuh Riset bikin Pulse jet aja sebagai dasar bikin Turbofan belum pernah terdengar.Nazi waktu PD II sudah bikin dan terbang ke London Jadi rudal jelajah pertama yang.menghancurkan London.Bikin pulse jet cuma dari pipa berbentuk huruf U di isi bahan bakar jet prinsipnya kayak meriam bambu tapi meledak terus menerus.Mulailah dari sana dulu yang paling sederhana,terus ramjet,turbu jet baru turbo fan.Bikin turbufan butuh material tahan panas buatcompresornya,China dan India sampai sekarang belum berhasil walau sudah riset bertahun tahun.Kembangkan dulu riset nano material kita kan banyak ahli nano...Tapi kalo dipakai cuman untuk sekali terbang buat rudal kayaknya bisa.Para pecinta pesawat remote control yang umumnya anak muda di eropa sudah bisa bikin cuman dari Compresor mobil yang dimodifikasi,juga dari pipa biasa.Apapun itu kalo tak ada kemauan,dana dan riset terarah ya percuma mimpi.......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ooh, jadi gitu ya,, thanks atas pencerahanya bro, hehehe Gue cuma ingin mata uang rupiah gak kaya sampah yg murah banget,, hehehe buat anak nuklir thanks juga,,

      Hapus
  12. itu malayshit ko kemane ye ga masuk itungan apa? kasian cuih wkkwkwk"

    BalasHapus
  13. V king ngaur lo!!! Impor expor ada karena kebutuhan dan permintaan barang! Bukan nilai uang!! Ntar th 2019 kalo sukses redenominasi rupiah atau penghilangan nol tiga digit berari dgn nilai sekarang U$ 1 = Rp 9,6 atau 1ringgit = Rp2,5!!!

    BalasHapus
  14. Untuk Michael Joshua ,nggak usak bilang orang lain idiot,yg komen di sini berbagai latar belakang pendidikan cuma punya nasionalis yang tinggi untuk negara.Nggak mungkin setiap orang ahli dlm segala hal.Kalau salah mohon di betulkan .Jangan Cuma bisa bilang org lain Idiot,komen anda sendiri gimana???

    BalasHapus