Pages

Senin, Januari 28, 2013

TNI POLRI Tandatangani MoU Pelaksanaan Kamtibmas

JAKARTA-(IDB) : Markas Besar Polri berencana menandatangani nota kesepakatan dengan TNI. Kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk meningkat kerjasama di antara mereka.

"Peningkatan kerjasama TNI-Polri. Dalam rangka memberikan pelayanan masyarakat berkaitan dengan bidang tugas masing-masing," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol. Agus Rianto di kantornya, Jakarta, Senin 28 Januari 2013.

Agus mengatakan teknis perbantuan TNI kepada Polri perlu dijabarkan secara lebih detail khususnya dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas) di dalam negeri. Hal itu agar tugas dan fungsi yang digariskan oleh undang-undang dapat direalisasikan dengan lebih baik oleh keduanya.

"Secara garis besar menyikapi aksi-aksi masyarakat. Mungkin dalam unjuk rasa, demonstrasi, atau kegiatan anarkis, konflik-konflik," ujarnya.

Agus mengungkapkan dengan keterbatasan personel Polri, perbantuan TNI kepada Polri sudah dilaksanakan. Polri mengamankan unjuk rasa, sedangkan TNI menjaga objek-objek vital. Dan sekarang hal ini akan dikuatkan lagi dengan MoU.

"Personel TNI yang diperbantukan kepada Polri itu ada di bawah kendali Polri. Nanti diserahkan ke pimpinan satuan wilayah, seperti Kapolda atau Kapolres," dia menjelaskan.

Agus menegaskan kesepakatan tersebut bukan berarti Polri tidak mampu menjaga kamtibmas di Indonesia. Dia juga membantah kesepakatan tersebut merupakan cikal bakal pelaksanaan RUU Kamnas.
"Jangan sampai ke sana dulu lah. Ini kita bahas dulu Mou TNI-Polri," ucapnya.




Sumber : Vivanews

Tahun 2014 KCR Mulai Diperkuat Dengan Rudal C-705

BATAM-(IDB) : TNI Angkatan Laut akan menggunakan rudal C-705 asal Cina pada kapal cepat rudal (KCR) buatan dalam negeri. Rencananya, sebanyak 16 kapal perang KCR-40 buatan pabrik kapal di Batam, PT Palindo Marine, bakal dilengkapi dengan peluru kendali tersebut.
"Kontrak sudah diteken, rudal diperkirakan tiba pada tahun 2014," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama, Untung Suropati, kepada Tempo, Senin, 28 Januari 2013.

Sesuai UU Nomor 16 Tahun 2012, pemerintah akan melakukan kerja sama transfer teknologi dalam skema pembelian alat utama sistem persenjataan ini. Dengan skema transfer teknologi ini, diharapkan tiga pabrik dalam negeri: PT. Pindad, Lapan, dan PT. Dirgantara Indonesia, bakal mampu membuat rudal sendiri.

Sebelumnya, Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Pos Batubara, mengaku sedang menegosiasikan kontrak transfer teknologi dengan produsen Tiongkok itu. "Masih kami upayakan ke arah sana," kata Pos, ditemui usai peresmian KRI Beladau 643 di Batam, pekan lalu.

Dia memastikan produsen lokal akan terlibat dalam proses transfer teknologi antara Cina dan Indonesia. "Harapannya kita mampu produksi sendiri," ujar dia.

Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, mengatakan sejumlah produsen lokal mulai terlibat dalam persenjataan KCR 40. "PT. Pindad mulai terlibat, tapi persentasenya masih kecil," kata Ediwan.

Dia enggan menyebutkan nilai kontrak pengadaan rudal Cina tersebut. "Kontrak pengadaan senjata dipisah dengan pembuatan kapalnya," kata Ediwan. Nilai pembuatan kapal cepat rudal 40 mencapai Rp 75 miliar per unit. Seluruhnya menggunakan skema pinjaman dalam negeri. 





Sumber : Tempo

KRI Teluk Bone-511 Angkut Pasukan ke Atambua

SURABAYA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Bone - 511, hari ini Senin (28/1) berangkat menuju Atambua dengan membawa 650 personel TNI Angkatan Darat. Pemberangkatan Satuan Tugas (Satgas) ini dilepas dalam upacara militer yang digelar di Dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya. Dengan Inspektur Upacara (Irup) Panglima Divisi 2 Kostrad Mayor Jenderal TNI Setyo Sularso.

Personel TNI yang dikirim ke Atambua perbatasan Republik Indonesia dengan Timor Leste itu merupakan pasukan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) dari Batalyon 503 Mojosari, Jawa Timur. Pasukan ini akan bertugas sebagai penjaga perbatasan selama 6 bulan ke depan dipimpin oleh Mayor Inf Fredino Jamin Silalahi.

Upacara pemberangkatan pasukan penjaga perbatasan ini, dihadiri oleh Kepala Staf Koarmatim Laksma TNI Darwanto S.H., M.A.P, Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Dan Guspurlatim) Laksma TNI Ari Soedewo S.E., serta para perwira yang lainnya.





Sumber : Koarmatim

KRI Rencong - 622 Laksanakan Cast And Recovery

SURABAYA-(IDB) : Kolonel Laut (P) Syufenri M,Si.selaku Komandan Satuan Kapal Cepat Koarmatim (Dansatkat Koarmatim)meninjau langsung pelaksanaan latihan Cast and Recovery prajurit Pendidikan Pasukan Para Intai Amphibi (Diktaifib)Angkatan 39 dengan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI)Rencong -622. Senin (28/1). Di Selat Madura, Jawa Timur.

Cast and Recovery merupakan salah satu teknik penyusupan kedaerah lawan dengan menggunakan kapal cepat sebagai sarana angkut, kemudian dalam kecepatan tinggi pasukan khusus itu melaksanakan terjun laut untuk kemudian masuk daerah lawan secara rahasia.

Latihan ini diikuti oleh 32 personel Diktaifib Angkatan 39. Dalam latihan yang berlangsung lancar ini, seluruh peserta latihan dapat melaksanakan program latihan dengan tertib, aman serta tidak ada kerugian baik material maupun personel, itu semua tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara Komandan KRI Rencong -622 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi dengan Komandan  Sekolah Khusus (Sesus) Mayor Marinir Ferdy Erwin, T.

Dalam latihan ini kecepatan gerak kapal diatur dalam tiga penerjunan, pernerjunan pertama kapal berkecepatan 18 Konot, penerjunan kedua kecepatan kapal 20 Knot dan pada penerjunan ke 3 kapal bergerak lebih cepat lagi sampai pada kecepatan 23 Knot. Seluruh siswa peserta Cast and Recovery terdiri dari 9 Perwira, 10 Bintara dan 13 Tamtama, para calon pasukan khusus TNI AL itu mengikuti pendidikan selama 8 bulan.





Sumber : Koarmatim

KRI Frans Kaesiepo - 368 Juarai Lomba Artileri Koarmatim

SURABAYA-(IDB) ; Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaesiepo - 368 berhasil menjuarai lomba menembak artileri  tingkat Koarmatim dengan mengumpulkan nilai tertinggi 3486. Jumat (25/1). 

Lomba artileri merupakan lomba menembak antar kapal perang di lingkungan Koarmatim yang diikuti oleh 25 kapal perang dari  berbagai type.  Yang menjadi sasaran tembak adalah Pulau Gundul yang berada di laut Jawa atau di sekitar Semarang, Jawa tengah. 

Urutan kedua ditempati oleh KRI Sultan Iskandar Muda - 367 dengan nilai 2714 dan pada urutan ketiga ditempati oleh KRI Hiu - 804 dengan nilai 1160.




Sumber : Koarmatim

Pangarmatim Wawancara Dengan TV One

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., melakukan wawancara dengan stasiun televisi nasional TV One, bertempat di atas geladak KRI Sultan Hasanuddin-366 yang sedang bersandar di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Jum’at (25/01).

Wawancara tersebut merupakan salah satu program acara Ruang Kita stasiun TV One, yang ditayangkan secara langsung pada pukul 13.30 WIB. Sebelum wawancara dimulai ditampilkan demontrasi peperangan laut khusus Maritime Interdiction Operation (MIO) oleh tim anti teror Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim.

Dalam simulasi peperangan laut khusus itu, Koarmatim mengerahkan satu Kapal Selam, satu Kapal Klas Ship Integrited Geomatrical Modulary Approach (Sigma) KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Cakra-401, satu Kapal Patroli Cepat KRI Badau-841, dan satu tim Visit Boarding Search and Seizure (VBSS) dari Satkopaska Koarmatim didukung kendaraan tempur laut Rigid Hul Inflatable Boat (RHIB) berupa Combat Boat dan Sea Rider, kendaraan tempur darat satu unit Chetah, Commob dan motor trail serta Helikopter Bolcow NV-414.

Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung itu, Pangarmatim menyampaikan beberapa hal, di antaranya tentang tugas pokok Koarmatim sebagai penjaga kedaulatan dan penegakkan hukum di laut yurisdiksi nasional. Pangarmatim juga menyampaikan tentang pembinaan material kapal perang dalam mendukung tugas operasi tersebut.

Lebih lanjut Pangarmatim memaparkan secara singkat tugas operasi tempur laut yang diemban oleh KRI Sultan Hasanuddin dalam misi penjaga perdamaian Maritime Task Force (MTF) United Nation Interim of Lebanon (UNIFIL) Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-D yang baru tiba pada tanggal 14 Januari 2013 yang lalu.

Acara ini dipandu oleh presenter TV One, Diaz Kaslina dengan produser Aditya Wardhana didukung kurang lebih 50 orang crew. Tayangan berdurasi satu jam mulai pukul 13.30 sampai dengan 14.30 disiarkan empat segmen secara live.

Segmen selanjutnya presenter TV One mewawancarai Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Koarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandagho. Dansatkopaska memaparkan tentang tugas pokok Kopaska sebagai pasukan khusus matra laut, dalam menyelenggarakan operasi tempur laut khusus atau Naval Special Warvare.

Program acara ini juga mewancarai Komandan KRI Hasanuddin Letkol Laut (P) Dato Rusman serta Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Yayan Sofyan. Pada kesempatan itu Komandan KRI Frans Kaisiepo menyampaikan tentang keberhasilan kapal perang yang di komandaninya mendapat mendali dari Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy),dalam latihan Multilateral Kakadu tahun 2012 di Australia. 




Sumber : Koarmatim

Force Commander Minustah Apresiasi Hasil Kerja Satgas Kizi TNI

haiti-sub 
HAITI-(IDB) : “Saya merasa bangga dan menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap hasil kerja keras dan seluruh usaha yang selama ini dilakukan oleh Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti).
 
Demikian antara lain disampaikan Force Commander MINUSTAH Mayor Jenderal Fernando Goulart saat memberikan pengarahan kepada seluruh personel Satgas pada kunjungannya ke Markas Indonesia Engineering Company, Bumi Garuda Camp, Gonaives – Haiti.

Kunjungan Force Commander MINUSTAH Mayor Jenderal Fernando Goulart beserta rombongan ke Markas Indonesia Engineering Company, disambut secara langsung oleh Komandan Satgas (Dansatgas) Kizi TNI Konga XXXII-B Letkol Czi Arief Novianto dengan jajar kehormatan.

Lebih lanjut dikatakan oleh Force Commander, bahwa rasa bangga dan apresiasinya kepada prajurit TNI yang tergabung dalam Konga XXXII-B/MINUSTAH, karena dengan penuh dedikasi dan semangat yang tinggi Satgas Kizi TNI telah mampu melaksanakan tugasnya dengan baik yang diberikan oleh MINUSTAH, diantaranya pembangunan jembatan dan perbaikan jalan.

haiti-tengahSebelum mengakhiri sambutannya, “kepada seluruh personel Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/MINUSTAH agar tetap menjaga kedisplinan serta mentaati seluruh peraturan umum yang berlaku selaku personel pasukan perdamaian PBB”, kata Force Commander.

Usai memberikan pengarahan kepada seluruh personel Satgas Kizi TNI, Force Commander Mayor Jenderal Fernando Goulart beserta rombongan menerima paparan dari Dansatgas Konga XXXII-B/MINUSTAH Letkol Czi Arief Novianto, diantaranya tentang gambaran singkat kegiatan Satgas Kizi TNI selama kurun waktu 3 bulan ini dan rencana kegiatan yang akan dilakukan ke depan serta kendala-kendala yang dihadapi di lapangan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.




Sumber : Poskota

Empat Hercules Hibah Australia Masih Sangat Layak


Australia Hibahkan Pesawat Militer Bekas Untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Empat pesawat C-130H bekas pakai milik Angkatan Udara Australia (RAAF) yang ditawarkan kepada Indonesia masih sangat layak untuk dioperasionalkan. Kondisi pisiknya bagus. Bahkan sudah semi glass cockpit artinya sudah separuh sistem digital dan separuhnya masih analog (manual).
 
Empat pesawat tersebut dipensiunkan dari Skadron ke-37 RAAF tahun 2008-2009 masing-masing bernomor seri A97-001, A97-003, A97-010 dan A97-012. Kini tersimpan di pangkalan udara Richmond New South Wales Australia.

Kelayakan pesawat tersebut diutarakan tim tehnis Indonesia yang dikirim ke Australia yang  memang ahli di bidangnya masing-masing.

Untuk bidang mesin (engine) Letkol Tek Semri Bija dari Depohar (Depo Pemeliharaan) 30 Lanud Abdulrachman Saleh, bidang structure (air frame/rangka) Letkol Ferly Irnando yang merupakan supervisor air frame dari Depohar 10 lanud Husein Sastranegara.

Kol. Teguh dari Mabes TNI AU sekaligus sebagai ketua tim dan ahli di bidang avionik saat ia masih bertugas di Depohar 20 lanud Iswahyudi serta satu personil dari Kementerian Pertahanan yang melihat dari sisi kelaikan.

Menurut Letkol tek Semri Bija yang kini menjabat Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang, hercules yang dimiliki TNI AU masih full analog (manual:red), sehingga pembacaan instrumen masih didasarkan pada kemampuan operatornya dan sifatnya subyektif.

“Kalau sudah digital ataupun semi digital, angka atau petunjuk yang terbaca dari depan ataupun samping tetap akan sama tidak ada deviasi," katanya.

Semula memang jadi tanda tanya besar kenapa dijual apakah pernah mengalami musibah. “Ternyata alasan utama karena pemerintah Australia sudah tidak mau lagi menanggung biaya perawatannnya,” kata Letkol Semri.

Yang sangat menarik, tambahnya, sekalipun pesawatnya di-off-kan tapi tetap dirawat dengan baik. Ada alat avioniknya yang sengaja dilepas dan dibungkus dengan rapi.

Perawatan pesawat milik RAAF, untuk pemeliharaan ringan ditangani oleh masing-masing skadron.

Tapi untuk pemeliharaan sedang dan berat diserahkan pada pihak swasta yakni QDS Qansas Defense Service yang bangunannya berada di komplek pangkalan udara Richmond. Termasuk juga re-engineering untuk pesawat herculesnya.

Meski sempat menjadi polemik di kalangan anggota DPR RI, namun tim tehnis sendiri sempat meyakinkan kondisi hercules milik RAAF yang akan dihibahkan ke Indonesia dalam kondisi sangat layak dioperasionalkan.

Hasil inspeksi dilaporkan ke manajemen TNI Angkatan Udara dilanjutkan ke Mabes TNI dan diteruskan ke Kemhan.:




Sumber : PelitaOnline

TNi AU, BPNB Dan BPPT Berkolaborasi Lakukan Modifikasi Cuaca

JAKARTA-(IDB) : Kemaren diperkirakan akan muncul pasang surut air laut dan curah hujan tinggi yang berpotensi banjir di Jakarta.
 
Untuk mengurangi resiko itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan TNI Angkatan Udara melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggunakan Hercules C-130 dan Skadron Udara 31.

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC ini bertujuan mengurangi hujan sehingga banjir dapat diredam.

“Ada dua upaya yang dilakukankan yaitu menghambat pertumbuhan awan, dan menjatuhkkan hujan di luar daerah rawan banjir,” ujar Ketua pelaksana rekayasa cuaca Dr Tri Handoko Seto,
Pertama “mempercepat proses awan  menjadi  terhadap awan-awan yang sedang tumbuh di daerah ‘upwind’  yang bergerak memasuki Daerah Aliran Sugai (DAS).

Kedua mengganggu proses pertumbuhan awan di dalam DAS yang bergerak meninggalkan DASagar awan tidak menjadi hujan di dalam DAS.

 “Lanud Halim sebagai pelaksana operasional  siap melaksanakan tugas dan membatu apaun yang bisa”  ujar Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI A. Asep Adang Supriyadi, saat menyaksikan loading 4 ton garam di  Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma .

Pesawat yang digunakan dalam kondisi siap dan baru selesai dimodifikasi khusus untuk  rekayasa cuaca.

“Awak pesawatnya sudah  professional,” tegasnya.

Ia berharap. mudah-mudahan selama pelaksanakan rekayasa cuaca ini dapat berjalan dengan aman dan lancar karena kita berkerja dan berbuat untuk kepentingan masyarakat, Negara dan bangsa.



Sumber : PelitaOnline