PHNOM PENH-(IDB) : "Kamboja akan menggunakan bagian dari 195 juta dolar Amerika
Serikat pinjaman dari China untuk membeli 12 helikopter militer dan
meningkatkan armada kecilnya, kata Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Banh,
Rabu.
Kesepakatan terbaru itu menggarisbawahi persekutuan ketat Beijing
dengan negara Asia Tenggara itu. Tea Banh mengatakan, 12 helikopter
militer Zhi-9 buatan China itu akan digunakan terutama untuk misi kemanusiaan. Dia tidak mengungkapkan berapa harga helikopter itu.
"Jelas, ini akan membantu efisiensi dan kemampuan," kata Tea Banh
dalam upacara di mana Wakil Kepala Staf Militer China, Jenderal Qi
Jianguo, menandatangani kesepakatan untuk membantu kereta angkatan
bersenjata Kamboja.
China telah memainkan peran kunci dalam meningkatkan militer
Kamboja yang bobrok dengan persediaan selama dua tahun terakhir, dan
menyediakan pinjaman besar serta banyak investasi skala besar di bidang
konstruksi, energi, transportasi dan pertanian.
Kritik-kritik menuduh China menggunakan otot ekonomi untuk
memastikan Kamboja bekerja pada kepentingan strategis di dalam
10-anggota ASEAN, yang mengharuskan konsensus pada semua keputusannya.
Pada tahun lalu, perusahaan-perusahaan China telah berjanji untuk
menanamkan modal delapan miliar dolar AS di Kamboja, setara dengan
hampir dua pertiga dari seluruh ekonominya. Pinjaman 195 juta dolar
Amerika Serikat dibuat pada akhir 2012.
MOJOSARI-(IDB) : Wakasad Letjen TNI Budiman mengadakan kunjungan ke Yonif Linud 503
Kostrad, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa(22/1). Kunjungan ini
dalam rangka memeriksa kesiapan Yonif Linud-503 yang akan melaksanakan
tugas pengamanan perbatasan RI-Timor Leste (RDTL).
Penerangan Kostrad dalam siaran pers kepada Jurnal Nasional,
Kamis (24/01) mengatakan, kedatangan Wakasad beserta rombongan disambut
Danbrigif Linud-18 Kostrad Kolonel Inf Syafrizal dan Danyonif Linud-503
Kostrad Mayor Inf F. J. Silalahi.
Pada kesempatan tersebut
Wakasad memeriksa kesiapan Yonif Linud-503 Kostrad, baik personel maupun
materill dalam sebuah gelar pasukan. Adapun materiil yang diperiksa
meliputi persenjataan, munisi, kendaraan, protap perorangan prajurit dan
perlengkapan pendukung lainnya. Di sela sela kunjungan, Wakasad
menyempatkan diri mendatangi dan melihat kondisi perumahan prajurit di
Asrama Yonif Linud-503 Kostrad.
Turut hadir dalam kunjungan ini
Asops Kasad Mayjen TNI Dedi K. Thamin, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI
Murdjito, Pangdivif-2 Kostrad Mayjen TNI Setyo Sularso, Waaslog Kasad
Brigjen TNI Bayu Purwiyono dan sejumlah pejabat TNI-AD lainnya.
JAKARTA-(IDB) : Mabes TNI Angkatan Laut memprediksi rencana
pembentukan Armada RI Kawasan Tengah (Armateng) akan selesai pada 2014
mendatang.
Namun hingga kini TNI AL masih menunggu persetujuan Presiden
terkait pengesahan revisi Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Susunan Organisasi TNI.
"Begitu Perpres disetujui, kami akan langsung lakukan pembangunan
infrastruktur armada. Sangat mungkin terealisasi pada 2014 mendatang,"
kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama
TNI Untung Suropati, di Jakarta, Rabu (23/1).
Belum disahkannya Perpres, dinilai karena ada sebagian usulan yang masih
ditunda. Namun, sebagian besar usulan sudah disetujui oleh Panglima TNI Laksamana
Agus Suhartono.
Menurut dia, Markas Komando Armada RI Kawasan Tengah akan ditempatkan di
Surabaya, yang saat ini merupakan markas Komando Armada RI Kawasan Timur
(Armatim), sementara Armatim akan ditempatkan di Sorong, Papua Barat.
Di Surabaya juga markas Komando Pertahanan Laut (Kohanla) akan ditempatkan.
Keberadaan tiga armada, jelasnya, memungkinkan dibentuknya Kohanla yang akan
membawahkan tiga armada itu. Sedangkan Komando Armada RI Kawasan Barat
(Armabar) untuk sementara akan tetap ditempatkan di Jakarta.
"Kami merencanakan, markas besar akan dipusatkan di tengah, di
Surabaya," tuturnya.
Untung menambahkan, untuk membangun satu armada diperlukan waktu sedikitnya dua
hingga tiga tahun, dimana pembangunan infrastruktur adalah yang paling memakan
banyak waktu.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio sebelumnya
mengharapkan pembentukan Komando Pertahanan Laut (Kohanla) dapat disetujui oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pembentukan Kohanla sudah disetujui oleh Panglima TNI dan sudah
dipaparkan. Semoga pembentukan Kohanla segera disetujui," kata Marsetio.
Menurut dia, pembentukan Kohanla perlu dilengkapi dengan
revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10/2010 tentang Organisasi TNI untuk
pembangunan infrastruktur untuk Armada RI Kawasan Tengah.
Terbentuknya Kohanla nantinya akan membawahi tiga armada yaitu Armada Barat,
Armada Tengah dan Armada Timur, dimana saat ini hanya Armada Barat dan Armada
Timur saja.
Marsetio mengatakan, secara bertahap infrastruktur Kohanla
akan diprogramkan, termasuk dalam anggaran 2013 ini.
Untuk target pembentukan Kohanla sendiri, tambah KSAL, tergantung persetujuan
Perpres dan keputusan Panglima TNI, namun tentunya juga sangat tergantung
alokasi anggaran.
Pengembangan postur ini akan diikuti oleh strata kepangkatan. Untuk Kohanla
akan dipimpin oleh laksamana bintang 3 atau Laksamana Madya (Laksdya).
Sedangkan untuk masing-masing armada dipimpin oleh laksamana bintang dua atau
Laksamana Muda (Laksda).
Anggota Komisi I bidang Pertahanan DPR RI Susaningtyas Nefo Handayani
Kertopati, berpendapat, pembentukan
Komando Pertahanan Laut (Kohanla) yang tinggal menunggu persetujuan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono sangat penting mengingat luasnya wilayah laut
Indonesia.
"Saat ini dari 17.499 pulau yang dimiliki Indonesia,
terdapat 92 pulau terluar dan 12 pulau di antaranya merupakan pulau-pulau
strategis yang tersebar di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga, serta
digunakan sebagai titik-titik batas terluar (base point) pengukuran batas
wilayah NKRI dengan negara tetangga," kata Susaningtyas.
Terkait dengan fungsi pertahanan dan keamanan negara, kata anggota DPR dari
Fraksi Partai Hanura ini, kedudukan pulau terluar merupakan beranda nusantara
yang harus terus dipantau dan diawasi.
PYONGYANG-(IDB) : Korea Utara (Korut) Desember lalu
meluncurkan roket jarak jauh ke luar angkasa. Ternyata teknologi roket
itu berasal dari industri rumahan yang ada di Negara Komunis itu.
Peluncuran roket itu dikecam dunia internasional karena dianggap sebagai
kedok uji coba rudal jarak jauh Korut. Tetapi pihak Korut bersikeras,
roket itu hanya digunakannya untuk membawa satelit yang sudah mengorbit
di luar angkasa saat ini.
Beberapa pecahan roket itu diperiksa oleh Korea Selatan (Korsel) sebagai
pihak yang paling khawatir dengan uji coba roket tersebut. Korsel pun
mendapatkan penemuan mencengangkan dari roket jarak jauh tersebut.
"Roket jarak jauh yang diluncurkan Korut bulan lalu, sebagian besar
(dibuat) menggunakan teknologi domestik atau rumahan," ujar pihak
Kementerian Pertahanan Korsel, seperti dikutip AFP, Senin (21/1/2013).
Negeri Kim Jong-Un saat ini tidak bisa mengimpor teknologi canggih,
akibat sanksi yang dijatuhkan kepada mereka. Namun, lewat penemuan ini,
jelas sekali menunjukkan bahwa Korut bisa memproduksi bagian roket tanpa
bantuan pihak asing.
Berdasarkan 10 pecahan roket Korut yang ditemukan, alat-alat tersebut
dibuat dengan teknologi rumahan namun bisa menghasilkan bagian roket
yang kualitasnya sebanding dengan teknologi impor.
"Sebagian besar bagian roket yang dihasilkan adalah buatan sendiri,
meskipun produk-produk tersebut pada dasarnya serupa dengan bahan
impor," lanjut Kemhan Korsel.
Uji coba yang dilakukan Korut tahun lalu, mengundang kontroversi karena
dianggap membahayakan kawasan Semenanjung Korea. Tetapi Korut menolak
anggapan bahwa mereka tengah melakukan uji coba rudal yang bisa
digunakan untuk hulu ledak nuklir. Korut bersikeras, roket itu hanya
untuk digunakan mengorbitkan satelit cuaca yang mereka buat.
|
Illustration |
BEIJING-(IDB) : Ilmuwan China mengembangkan teknologi jubah
baru yang dapat mendistorsi cahaya. Dengan demikian, jubah tersebut bisa
digunakan untuk mengelabui musuh untuk tentara di medan perang, bahkan
pesawat terbang selama terjadinya pertempuran.
Dilansir Theregister,
Rabu (23/1/2013), ilmuwan transformasi optik membuat terobosan dalam
beberapa tahun belakangan ini. Mereka dapat "memanipulasi" cahaya
sedemikian rupa untuk membuat objek terlihat.
Tie Jun Cui dan
tim peneliti di Southeast University di Nanjing mengembangkan perangkat
cloaking (jubah tembus pandang) yang terbuat dari ribuan resonator.
Resonator ini diatur dalam lingkaran yang konsentris.
Menurut
ExtremeTech, dengan sistem tersebut, maka secara efektif cahaya yang
masuk pada objek akan terdistorsi. Sehingga, membuatnya seolah terlihat
lebih kecil dan menciptakan dua "gambar hantu" di kedua sisi.
Peneliti
asal negeri Tirai Bambu ini melaporkan temuannya dalam makalah Creation
of Ghost Illusions Using Metamaterials in Wave Dynamics. "Dengan
menggunakan teori transformasi ruang dan kemampuan rekayasa
metamaterial, kami mengusulkan dan menyadari ilusi perangkat 'hantu'
fungsional," tulis peneliti.
Dengan kata lain, "perangkat ilusi
hantu" ini dapat menyamarkan objek yang menggunakan jubah tersebut.
Sehingga, tentara bisa berkamuflase atau membuat pesawat tempur terlihat
seperti dua burung. Laporan yang ditulis peneliti juga menyebutkan,
teknologi kamuflase ini diperuntukkan untuk bidang pertahanan dan
keamanan.
YOGYAKARTA-(IDB) : Ternyata di Indonesia merekrut penerbang pesawat sangat sulit.
Terbukti dari 369 calon penerbang yang sudah mendaftar, hanya 17 calon
yang bisa ikut penentuan tahap akhir tahap dua. Padahal yang dibutuhkan
sebanyak 25 penerbang.
"Animo masyarakat tahun ini tinggi,
tetapi kwalitasnya yang bisa kami rekrut ya hanya segitu," kata Marsekal
Muda Bambang Wahyudi, Asisten Personel Panglima Tentara Nasional
Indonesia (TNI) di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Adisutjipto,
Yogyakarta, Rabu (23/1).
Dari sekian banyak yang mendaftar
dari para lulusan Sekolah Menengah Atas, setelah diferivikasi yang lulus
di tingkat daerah hanya 247 orang. Setelah seleksi di daerah, maka yang
lolos di tingkat pusat hanya 60 orang. Yaitu 47 orang dari seleksi di
daerah dan 13 lainnya dari mantan calon taruna Akademi Militer, calon
Kadet Akademi Angkatan Laut dan calon Karbol Akademi Angkatan Udara.
"Dari 60 orang yang dipanggil di seleksi pusat, ada 8 yang mengundurkan
diri sebelum mengikuti seleksi pusat tahap satu," kata dia.
Bagi calon yang dinyatakan lolos pada tahap kedua, akan mengikuti
Pendidikan Pertama (Dikma) yang dimulai 1 Februari 2013 di Landasan
Udara Adi Sumarmo Solo. Yaitu selama 5 bulan.
Tahap berikutnya
mereka akan mengikuti bina kelas dan bina terbang selama 28 bulan di
Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta. Para calon penerbang itu masuk
dalam program Perwira Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP) Penerbang
TNI.
Para calon penerbang itu diarahkan untuk mengisi atau mengawaki alat utama sistem senjata. Yaitu
pesawat TNI, baik fix wing maupun rotasi wing (helikopter). Bagi yang
lulus, mereka akan disiapkan sebagai penerbang handal TNI. Baik TNI
Angkatan Udara maupun Angkatan Darat. "Masalah terbang itu skill. Tetapi
bisa jangka pendek atau jangka panjang," kata dia.
Menurut
Mayor Hamdi Londong Allo, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Landasan
Udara Adisutjipto, mayoritas pendaftar gugur pada tahap uji kesehatan.
Tes-tes yang harus dilalui adalah tes akadenik, kesehatan, psikologis,
bakat kemampuan terbang dan lain-lain. "Yang mendaftar banyak tapi
ternyata yang tidak lolos banyak juga, dari 17 orang yang lolos di tahap
kedua juga masih ada yang kurang dan perlu seleksi lagi. Terakhir satu
lagi gugur," kata Londong.
Richard Luki S asal Bali, salah
satu peserta penerbang menyatakan ia tertarik menjadi penerbang karena
menjadi cita-cita sejak kecil. Apalagi kakaknya sudah ada yang menjadi
pernebang. Bapaknya merupakan Pegawai Negeri Sipil di TNI Angkatan Darat
di Bali. "Saya sangat antusias, karena menjadi cita-cita sejak kecil,"
kata dia.