Pages

Kamis, Januari 24, 2013

China Kembangkan Teknologi Jubah Kamuflase

Illustration
BEIJING-(IDB) : Ilmuwan China mengembangkan teknologi jubah baru yang dapat mendistorsi cahaya. Dengan demikian, jubah tersebut bisa digunakan untuk mengelabui musuh untuk tentara di medan perang, bahkan pesawat terbang selama terjadinya pertempuran.

Dilansir Theregister, Rabu (23/1/2013), ilmuwan transformasi optik membuat terobosan dalam beberapa tahun belakangan ini. Mereka dapat "memanipulasi" cahaya sedemikian rupa untuk membuat objek terlihat.

Tie Jun Cui dan tim peneliti di Southeast University di Nanjing mengembangkan perangkat cloaking (jubah tembus pandang) yang terbuat dari ribuan resonator. Resonator ini diatur dalam lingkaran yang konsentris.

Menurut ExtremeTech, dengan sistem tersebut, maka secara efektif cahaya yang masuk pada objek akan terdistorsi. Sehingga, membuatnya seolah terlihat lebih kecil dan menciptakan dua "gambar hantu" di kedua sisi.

Peneliti asal negeri Tirai Bambu ini melaporkan temuannya dalam makalah Creation of Ghost Illusions Using Metamaterials in Wave Dynamics. "Dengan menggunakan teori transformasi ruang dan kemampuan rekayasa metamaterial, kami mengusulkan dan menyadari ilusi perangkat 'hantu' fungsional," tulis peneliti.

Dengan kata lain, "perangkat ilusi hantu" ini dapat menyamarkan objek yang menggunakan jubah tersebut. Sehingga, tentara bisa berkamuflase atau membuat pesawat tempur terlihat seperti dua burung. Laporan yang ditulis peneliti juga menyebutkan, teknologi kamuflase ini diperuntukkan untuk bidang pertahanan dan keamanan.




Sumber : Okezone

27 komentar:

  1. mantapppp ....ayo ilmuan indonesia maju terus....kalau merwka bisa kita juga pasti bisa....

    BalasHapus
  2. Bikin tempe juga bisa...

    BalasHapus
  3. >Anonim, semangat dan kepenginan she sah-sah saja, tapi tidak semua yg dilandasi semangat dan keinginan itu dapat terwujud.
    Emangnya bikin "Uli" apa?
    Belum apa-apa sudah mantappp, dan wooouuw sambil guling2.

    BalasHapus
  4. Wah bapak bapak ini rekk ketinggalan jaman
    Kita loh sudah buat itu sejak berabad abad lalu
    G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ percaya : demit,setan,jin,kuntilanak dibuat penampakan
    Santet :paku,silet,palu,kaca di buat tak tampak
    G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ perlu ilmuwan butuhnya DUKUN broo
    G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ perlu penelitian yg perlu sesajen-nya

    Gimana sii cintai produk produk dalam negeri donkk

    BalasHapus
  5. dalam ilmu fisika dan rekayasa sih indonesia sebenernya sudah mampu hanya saja kemalasan dan keragu-raguan dari pihak pemerintah pusat untuk melakukan riset yg lebih mendalam karena membutuhkan material yg masih sulit untuk ditemui disini..
    jubah yg china buat itu versi lama kita bisa membuat yg lbih ampuh dari itu..
    Sekarang tinggal Pemerintah kita aja maunya slalu cepat dan praktis tidak mau mengeluarkan uang banyak untuk kemajuan bangsanya sendiri..
    Untuk pembuatan ada uangnya gak??? Sudah bicara kesenjangan hidup untuk ilmuwan saja sudah bagus!! :(
    kalo ada maling yg pakai jubah kaya gitu ceburin kelumpur lapindo

    BalasHapus
  6. liat tuh si dahlan teknologi orang maen renov aja!!
    Dia tabrakan yah sudah selesai teknologinya..
    Betul juga ya di lemparin tanah liat atau lumpur..
    Ntar juga nongol wujud aslinya.. Kocak

    BalasHapus
  7. kalau sudah pakai jubah ini pasti ngintip dulu ketetangga sebelah

    BalasHapus
  8. saya pernah lihat untuk versi militer barat disalah satu stasiun tv memang ada jadi klo pake baju tsb sama sekali tdk terlihat pun dg senapanya(untuk prajurit serbu)tapi bentuknya mirip pakean penyelam bkn jubah.

    BalasHapus
  9. Kita punya KOLOR IJO. Dijamin 'stealth' kalo diantara dedaunan.

    BalasHapus
  10. bukannya dari dulu tentara kita udah lebih maju peralatannya,sembunyi di balik ilalang ato pohon pisang aja bisa nggak kliatan,bahkan rompi peluru tembus pandang,jadi pelurunya cuma lewat disampingnya ato klo kena bajunya doang bolong-bolong, boro-boro dagingnya tembus,kulitnya lecet juga enggak,bahkan mampu mengendalikan kondisi alam,bisa tiba2 timbul kabut tebal atau hujan badai yg buat musuh bingung,tapi emang enggak semua personelnya pake soalnya teknologinya rumit.....huehuehehuehe

    BalasHapus
  11. Itu dulu, sekarang walau ngebaca mantra ribuan kali nggak ngaruh, masBro.

    BalasHapus
  12. mao kolor ijo ke, robot gedek ke, mr.gepeng ke itu kan stealth permanen semua...
    Bukan kamuflasu 1badan 2gambar kaya jurus bayangan gitu
    coba tanya ke ahlinya http://www.yohanessurya.com/news.php?pid=203&id=197

    BalasHapus
  13. imba banget dah ini negara malingin teknologinya, keknya 1-2 tahun lalu udah ada deh di US, malinginnya cepet amat

    BalasHapus
  14. Apa indon nak bikin jubah ha...ha... Bisa hanya bikin gaduh dan banyak cakap

    BalasHapus
  15. Jonindo kapan ke malaysia jadi TKI lagi jon kita berangkat kesana yuk cari rezeki jadi tukang jual jamu di malayasia di indonesia uang sudah pada di koropsi

    BalasHapus
  16. Siapa bilang Indonesia tidak bisa bikin jubah kamuflase. Itu cuma masalah rumus dan rekayasa fisika. Apalagi Indonesia juga punya ilmuan fisika kaliber dunia Prof. DR Yohanes Surya. Tidak ada yg sulit bagi ilmuan2 Indonesia. Kita ambil contoh aja, Indonesia berhasil membuat sebuah teknologi anti radar dengan menggunakan pasir pantai di banyuwangi yg katanya mengandung silikon. Sehingga ketika di ujicobakan oleh sebuah plat, plat tersebut tidak bisa terdeteksi radar. Itu hasil karya ilmuan Institut Teknologi Surabaya (ITS). Memang untuk mengembangkannya lebih lanjut membutuhkan biaya yg sangat besar. Tetapi bukan hal yg mustahil bagi Indonesia kalau pemerintahnya mendukung. Contoh lain, kita telah berhasil membuat nuklir cair menjadi CT Scan tubuh oleh BATAN (Badan Teknologi Nuklir). Dan itu hanya baru ada didunia saat ini, sampai2 amerika serikat aja tertarik untuk ikut mengembangkannya bekerja sama dgn BATAN. Pabriknya dibuat di California. Jika skr lihat penyakit menggunakan rongsen atau pemindai otak. Sekarang langsung disuntikkan ketubuh nelalui aliran darah itu nuklirnya. Itu semua hasil karya ilmuan Indonesia jebolan Amerika dan Jepang. Dan asal kalian juga tahu, teknologi jaringan 4G yang dapat memiliki kemampuan hingga lebih dari 45 Mbps adalah merupakan karya org Indonesia tepatnya org Medan-Sumut yg bekerja di Jepang. Pokoknya banyak deh teknologi tinggi yg dihasilkan oleh anak2 Indonesia. Semua mungkin bagi Indonesia asal pemerintahnya mendukung. Toh UAV buatan malaysia yg katanya di klaim paling canggih di ASEAN merupakan buatan bangsa Indonesia yg bekerja di sana (eks karyawan IPTN). Malaysia emang bisa bikin apa sih kalo di pikir2. Semuanya hasil teknologi sumbangan bangsa asing seperti mobil Proton dari Mitsubishi Jepang. Panser dari Turki, dll. Indonesia mau bikin tank medium aja merupakan karya dan rancang bangun bangsa sendiri yg nanti tahun 2014 sudah jadi prototipenya.

    BalasHapus
  17. Diaini juga sukses, buktinya itu koruptor udah pake jubah kamuflase koq, bisa nyaru jadi apa Dan siapa aja tergantung wani piro.. Wkwkwkwkw

    BalasHapus
  18. wah sayang tni kita kayanya blm membutuhkan ini
    apa karna tni kita masih suka bermain debus ya?? "konon katanya" perangkat teknologi debus ini lebih rumit lagi dari pada si jubah tembus pandang.
    us navy aja pernah di buat bingung ☺

    BalasHapus
  19. malaysia cuma bisa menikmati teknologi orang indonesia gak akan dapet ilmunya kalau pun dapet ya paling cuma sedikit..
    Tanya aja tuh sama yg bikin uav kujang pak endri rachman
    jadi ilmuwan yg ada di malaysia cuma sekedar rekan bisnis ngerti..??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggeh ngerti, ndoroBro Anonim yang puuiinnteeerrrrrr.

      Hapus
    2. coba tanya sama diri sediri aja pak !!
      Biar promosi dikit ahh
      Hehehehehe :D

      Hapus
  20. Hhahahah kalo cuma jubah ngilang mah tanya aja ki joko bodoh ato mak lampir pasti dah ada!!! Manjangin rudal balistik antar pulau ahlinya mak erot!! Pokok nya lengkap!!!

    BalasHapus
  21. Mau Tahu siapa Endri Rachman, orang
    nomer satu di teknologi ruang angkasa
    malaysia?
    Gambaran Umum Endri Rachman
    Saat Ini:
    Founder & Owner di PT Globalindo
    Technology Service Indonesia
    Dulu:
    - Aeronautics Lecturer & UAV Researcher di
    Universiti Sains Malaysia
    - Flight Control Engineer di PT Dirgantara
    Indonesia (IPTN)
    - Lecturer of Computer Science di IGI-LPKIG
    - dsb..
    Pendidikan
    Technische Universitaet Braunschweig
    Pengalaman Endri Rachman:
    Founder & Owner
    PT Globalindo Technology Service Indonesia
    August 2007 – Present (5 years 3 months)
    Bandung
    Aeronautics Lecturer & UAV Researcher
    Universiti Sains Malaysia
    Educational Institution; 10,001+
    employees; Perguruan Tinggi industry
    November 1999 – April 2012 (12 years 6
    months) Penang, Malaysia
    Flight Control Engineer
    PT Dirgantara Indonesia (IPTN)
    May 1987 – November 1999 (12 years 7
    months) Bandung
    Lecturer of Computer Science
    IGI-LPKIG
    August 1997 – October 1999 (2 years 3
    months) Bandung
    Lecturer of Mechanical Engineering and
    Head of Catia Training Center
    Universitas Muhammadiyah Surakarta
    February 1997 – October 1999 (2 years 9
    months) Surakarta
    Technical Assistant
    Institute for Electronics and Electrics -
    Technische Universitaet Braunschweig
    January 1995 – May 1995 (5 months)
    Braunschweig Area, Germany
    Research Assistant in Flight Dynamics
    Aerospace Research Establishment (DLR-
    Germany)
    Government Agency; 5001-10,000
    employees; Aviasi & Penerbangan industry
    September 1993 – August 1994 (1 year)
    Braunschweig Area, Germany
    Gelar Kehormatan dan Penghargaan Endri
    Rachman:
    Gold Medal for R&D product "Small Flight
    Control Simulator of F-16"
    Malaysian Ministry of Science, Technology
    and Innovation (MOSTI)
    February 2006
    Malaysian Ministry of Science, Technology
    and Innovation has awarded the gold
    medal to me for winning the 5th -
    Invention & Innovation Competition for
    catagory " aerospace and aviation " for
    product " Small Flight Control Simulator of
    F-16" Regarding Malaysian Technology
    Expo (MTE) 2006 on February 23-26, at
    PWTC, Kuala Lumpuer-Malaysia.
    Best Paper at Conference ACIT 2002
    ACIT-2002 Conference's Organization
    Commitee
    December 2002
    The paper " Computer Simulation of
    Relaxed Static Stable Fighter F-16 using
    numerical algorithms" has been awarded as
    the best paper regarding the international
    Arab conference on Information
    Technology 2002, on December 2002, at
    the University of Qatar, Doha-Qatar.
    Gold Winner Certificate for MTE 2006
    Malaysian Ministry of Education
    April 2006
    The Malaysian Ministry of Education has
    awarded the certificate to me for winning
    the 5th - Invention and Innovation
    competition during Malaysian Technology
    Expo (MTE) - 2006.
    Pendidikan Endri Rachman:
    Technische Universitaet Braunschweig
    Dipl.-Ing (TH), Aeronautics (Flight Dynamics
    & Flight Control)
    1988 – 1996
    Kalau sampai kang Endri pulang kampung
    ke Bandung, proyek ruang angkasa malon
    dibuang saja ke laut.
    muekekekeke..
    =))

    BalasHapus
  22. bukannya nggak mau bikin takut di salahgunakan aja.contohnya teknologi debus pernah disiarin di sctv klo nggak salah, residivis yg dikepung polri tapi dia cuma keliling2 diluar rumahnya telanjang dada bawa parang, didor cuma pasang tampang serem sambil cuek bebek, polisinya aja cuma bisa ngeliatin dari jauh sambil memble,bahayakan...heuheuueheu :D

    BalasHapus
  23. kalo ngga salah ni orang udah balik ke bandung deh
    karna program n250 mau dilanjutin
    maklum anak didiknya eyang habibie...
    Makanya Malon jangan suka ngeklaim uav orang !!
    Bagus yg di klain itu yg masih pake remot bukan program autonomousnya..
    Sudah pantaslah di membuka mata dan pikiran untuk menghargai orang lain...

    BalasHapus
  24. program autonomous yg udah mantap punya apa belom ? klo canggih punya bisa dong di cangkokkin ke rudal balistik lapan dong biar jadi,..alah lupa namanya ....hihihihi..:D

    BalasHapus