Pages

Jumat, November 01, 2013

Penyadapan AS Di Indonesia Bisa Jadi Skandal Politik Besar

JAKARTA-(IDB) : Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menegaskan sangat mungkin pihak Amerika Serikat (AS) memang meakukan penyadapan komunikasi di Indonesia.

"Apalagi pihak pemerintah AS pernah nyatakan bahwa mereka lakukan hal yang lazim dilakukan di dunia intelijen," kata Mahfudz ketika dikonfirmasi, Kamis (31/10/2013).
Informasi mengenai aksi AS  memata-matai Asia Tenggara termasuk Indonesia dilansir  media Australia, Sydney Morning Herald (SMH) mengutip data yang dibocorkan Edward Snowden.

Disebutkan aksi penyadapan dilakukan gabungan dua badan rahasia AS yakni CIA dan NSA  yang dikenal dengan nama "Special Collection Service".


Amerika Serikat diketahui menyadap dan memantau komunikasi elektronik di Asia Tenggara melalui fasilitas mata-mata yang tersebar di kedutaan besarnya di beberapa negara di kawasan itu, termasuk kedutaan AS  di Jalan Medan Merdeka Jakarta Pusat, seperti dilaporkan media Australia, Sydney Morning Herald (SMH) mengutip data yang dibocorkan Edward Snowden.

Menurut Mahfudz penyadapan ilegal oleh pihak AS ini bisa menjadi skandal politik besar di Indonesia jika terbongkar siapa-siapa  saja pihak Indonesia yang disadap oleh Amerika.

Masalah ini telah dilaporkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa   kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Yang saya ketahui Menlu telah melaporkan ke Bapak Presiden bahwa Menlu telah berkomunikasi dengan Kuasa Usaha Kedubes AS di Jakarta yang intinya menyampaikan protes dan keprihatinan yang mendalam atas berita adanya fasilitas pemantauan komunikasi intelejen di Kedubes AS di Jakarta," kata Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri,Teuku Faizasyah, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (30/10/2013).

Menurut Teuku, posisi pemerintah Indonesia sudah disampaikan Menlu dalam pembicaraan tersebut bahwa apabila berita termaksud benar, maka tindakan tersebut tidaklah bersahabat.

"Dan ini bertentangan dengann hubungan baik Indonesia dengan AS," ujar Teuku.




Sumber : Tribunnews

7 komentar:

  1. mahfud asal ngomong tok, latah, trus bisanya apa kalo amerika ketahuan nyadap......embargo amerika???, hentikan proyek di freeport???, serang kedutaan amerika???, makanya angkatan bersenjata dan intelijennya diperkuat jangan di korup dananya

    BalasHapus
  2. NIKITA MIRZANI PAMER TOKET

    baroinfo.com/selebritis/nikita-mirzani-pamer-payudara-di-hut-insert

    BalasHapus
  3. Kebangetan dah pemerintah... 20 tahun dimata-matai kagak tau... wawasan nusantara para pejabat wajib dipertanyakan.. Pulau cocos di selatan Jawa bukannya sudah ada sejak mak lampir belum lahir.

    BalasHapus
  4. Hayo kalau gak baik baik ntar f-16 dibatalkan loh sama AS hibahnya biarpun sudah indonesia baya upgrednya, pasti sby diem aja sby bencis berteman sama USA itu banyak ruginya mending sama rusia

    BalasHapus
  5. Pasti pemerintah akan lunak berhadapan dengan AS,,,, hehehehe soalnya kan ada pemimpin kita yang ngincar jadi sekjen pbb nanti kalau udah ga menjabat lagi,,, aahhh politik memang begituuu

    BalasHapus
  6. Igattt...igattt ...kita di bawah beyee....sudah masuk perangkap lagi contoh : f16 bekas yata yta di tahan padahal sudah bayar kontan , bellom di pakek bellom datng f16 indonesia sudah di pegang lehernya , berdoa ajaa lah kita yg salah semua , salah kelola akibat
    Petinggi negara gak sadar sadar kekuasaan hartaa..terus , bellom senjata bekas di borong buatan barat semua bakal sia sia belaka , yg membuat kami heran heran....para jendral ad masih sennang senjata buatan barat walau sejujurnya kita di rugikan terrus mirip f16 harta melayang barang gak jellas . Nasipp bangsa indonesia akibat aliran orde baru negara beserta pengguninya lemmas tidak bisa mandiri akibat ulah peminpin sendiri datang bisanya merusak

    BalasHapus