JAKARTA-(IDB) : Ketegangan diplomatik masih menyelimuti Jakarta-Canberra menyusul
terungkapnya aksi penyadapan Australia terhadap Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabatnya. Dalam salah satu dokumen yang
dibocorkan Edward Snowden, Badan Intelijen Australia (DSD) menyadap SBY
pada Agustus 2009.
Apa sebenarnya yang diincar Australia pada periode Agustus 2009 itu? Mantan Duta Besar RI untuk Rusia, Hamid Awaluddin, menduga rencana RI membeli kapal selam Rusia ikut menjadi target penyadapan. Pasalnya, tarik-ulur atau negosiasi seputar jadi-tidaknya Indonesia membeli kapal selam Rusia terjadi pada Agustus 2009.
“Teknologi kapal selam yang saat itu hendak dibeli Indonesia dari Rusia sungguh dahsyat. RI berencana membeli dua kapal selam. Kalau jadi, (Australia) tentu takut sama kita,” kata Hamid kepada VIVAnews, Jumat 22 November 2013.
Sejumlah pejabat RI yang ketika itu disadap oleh Australia, diyakini Hamid ada kaitannya dengan rencana pembelian kapal selam Rusia itu. “Sofyan Djalil saat itu Menteri Negara BUMN, Sri Mulyani Indrawati saat itu Menteri Koordinator Perekonomian. Mereka terkait dengan aspek ekonomi negosiasi itu (kapal selam), yakni pembiayaan. Ada anggarannya atau tidak,” kata Hamid.
Penyadapan terhadap Sofyan Djalil juga terkait dengan dana BUMN untuk membangun dermaga kapal selam tersebut. Sementara Dino Patti Djalal yang juga disadap ketika itu merupakan Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri. Komunikasi-komunikasi dari pihak asing sangat mungkin masuk melalui Dino.
Pada akhirnya, kata Hamid, Indonesia batal membeli kapal selam Rusia karena alasan keterbatasan biaya. RI akhirnya lebih memilih membeli kapal selam Korea Selatan.
Untuk diketahui, Rusia pada tahun 2012 memiliki 60 kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi canggih. Meskipun pembelian kapal selam dari Rusia batal dilakukan pada tahun 2009 itu, kini Rusia kembali menawarkan 10 unit kapal selamnya kepada Indonesia.
“Ada tawaran kapal selam dari Rusia. Mereka membuka kesempatan karena kedekatan Indonesia dengan Rusia,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, 17 Agustus 2013.
Jakarta Moskow Tingkatkan Kerjasama
Dalam kunjungannya ke parlemen Indonesia Kamis kemarin, 21 November 2013, parlemen Rusia menyepakati peningkatan kerjasama dengan Indonesia, termasuk dalam teknologi sadap dan antisadap.
Selain bertemu pimpinan parlemen Rusia, DPR juga melakukan pertemuan selama hampir 4 jam dengan Duta Besar Rusia untuk RI. “Saya gembira Rusia mendukung Indonesia. Kami sudah berbicara langsung (soal peningkatan kemitraan),” kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso.
DPR mengingatkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi target penyadapan Australia, untuk tidak terlena dengan kerjasama dengan pemerintah AS. “Indonesia juga harus meningkatkan kerjasama dengan negara lain, termasuk Rusia,” kata Priyo.
Apa sebenarnya yang diincar Australia pada periode Agustus 2009 itu? Mantan Duta Besar RI untuk Rusia, Hamid Awaluddin, menduga rencana RI membeli kapal selam Rusia ikut menjadi target penyadapan. Pasalnya, tarik-ulur atau negosiasi seputar jadi-tidaknya Indonesia membeli kapal selam Rusia terjadi pada Agustus 2009.
“Teknologi kapal selam yang saat itu hendak dibeli Indonesia dari Rusia sungguh dahsyat. RI berencana membeli dua kapal selam. Kalau jadi, (Australia) tentu takut sama kita,” kata Hamid kepada VIVAnews, Jumat 22 November 2013.
Sejumlah pejabat RI yang ketika itu disadap oleh Australia, diyakini Hamid ada kaitannya dengan rencana pembelian kapal selam Rusia itu. “Sofyan Djalil saat itu Menteri Negara BUMN, Sri Mulyani Indrawati saat itu Menteri Koordinator Perekonomian. Mereka terkait dengan aspek ekonomi negosiasi itu (kapal selam), yakni pembiayaan. Ada anggarannya atau tidak,” kata Hamid.
Penyadapan terhadap Sofyan Djalil juga terkait dengan dana BUMN untuk membangun dermaga kapal selam tersebut. Sementara Dino Patti Djalal yang juga disadap ketika itu merupakan Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri. Komunikasi-komunikasi dari pihak asing sangat mungkin masuk melalui Dino.
Pada akhirnya, kata Hamid, Indonesia batal membeli kapal selam Rusia karena alasan keterbatasan biaya. RI akhirnya lebih memilih membeli kapal selam Korea Selatan.
Untuk diketahui, Rusia pada tahun 2012 memiliki 60 kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi canggih. Meskipun pembelian kapal selam dari Rusia batal dilakukan pada tahun 2009 itu, kini Rusia kembali menawarkan 10 unit kapal selamnya kepada Indonesia.
“Ada tawaran kapal selam dari Rusia. Mereka membuka kesempatan karena kedekatan Indonesia dengan Rusia,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, 17 Agustus 2013.
Jakarta Moskow Tingkatkan Kerjasama
Dalam kunjungannya ke parlemen Indonesia Kamis kemarin, 21 November 2013, parlemen Rusia menyepakati peningkatan kerjasama dengan Indonesia, termasuk dalam teknologi sadap dan antisadap.
Selain bertemu pimpinan parlemen Rusia, DPR juga melakukan pertemuan selama hampir 4 jam dengan Duta Besar Rusia untuk RI. “Saya gembira Rusia mendukung Indonesia. Kami sudah berbicara langsung (soal peningkatan kemitraan),” kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso.
DPR mengingatkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi target penyadapan Australia, untuk tidak terlena dengan kerjasama dengan pemerintah AS. “Indonesia juga harus meningkatkan kerjasama dengan negara lain, termasuk Rusia,” kata Priyo.
Sumber : Vivanews
musuh dalam karung....habisi aja, salah indonesia juga ga mau merapat ke Ruski udah tau dikepung ma centeng centengnya ASU
BalasHapusNahhh loooh USA ♍àΰ mengirimkan pasukanya di cocos sebanyak 1100 di tahun 2014 warning untuk ido itu ayo kita bangun aliansi dengan rusky Dan cina untuk perkuwat pertahanan kita Dan kita harus kuwatkan 3 matra dengan senjata yg lebih mutahir untuk persiapan jikalo ada keadan yg buruk SIAP damai harus SIAP PERANG nkri harga mati,,,,,,,,,
BalasHapusMengapa telpon Bu Ani juga disadap? Suatu hari SBY terima telpon dari Bu Ani:
BalasHapusPak, beliin kapal selam 20 ya, mau arisan nih.
Di pak Raden aja, itu lho yg sebelahnya Soto
Suroboyo. Sama jeruk 2 kilo ya...dan jgn lupa
beli 10 tusuk sate torpedo. Sama 10 bakso
nuklir Interpretasi agen Australia:
Indonesia is planning to buy 20 nuclear
submarine with 2 Kilo Class, 10 torpedos, and
10 nuclear missiles from Russia. They will be
stationed in Surabaya Navy Port, for quick
deployment to attack Australia. Recommendation:
Tap the 1st lady's phone! She is the strategic
military planner!
wkwkwk ngakak tuju tanjakan
HapusEmang bener bu Ani itu memang senang sekali dengan ALUTSISTA maklum darah dan lingkungannya militer....
Hapusha ha ha ha ,,, ano 19:00 ,,, ini joke musti dimasukin ke blog nya australia tuh ,,, biar sadar mereka itu bodoh ,,, (good job Sir!)
HapusSatu hal yang harus disiapkan,,,
BalasHapusDengan situasi kritis seperti sekarang,,,
Indonesia harus mengantisipasi BATALnya :
24 F16, Hercules dan Apache,,,
3 Kapal Selam Changbogo karena KORSEL itu binaannya AS
Batalnya 3 Frigate Nakhoda Ragam dari Inggris ,,,
Segera pastikan dulu,,, kalau nggak ya alihkan beli alutsista dari RUSIA sekarang juga !
Tinggal punya nyali apa gak tu para pemimpin,..?? ntar di pelototin dikit aja ma om obama dah keder... saya rasa Indonesia gak berani sejauh itu. kalaupun toh para pemimpin ini berani menentukan nasib negaranya saya rasa dah dari dulu ne negara dah gagah perkasa dan g bakalan ada kasus seperti ini. ini terjadi juga karena kesalah kita sendiri toh udah banyak pelajaran yang kita alami bagaimana meraka Asu dan sekutunya selalu merugikan Indonesia. tapi toh para pemimpin masih juga manggut-manggut di depan mereka.
HapusKarena awal naiknya jdi pemimpin itu yang jdi calonya mereka..
Hapuskita bersatu brooo....musuh yata dari selatan ausi , kita tahu ausi manusia buangan dari london .dari dulunya mereka ke turunan bajingan , bila perlu pemilu di tunda ,kita gayang ....ausi baru bicara pemilu .
BalasHapusNegara harus secepatnya merapat ke rusky, perbanyak kerjasama militer & teknologi, perbanyak alutsista dari rusky.. indo cepat lambat akan buka front dgn amrik ausie sekutu imprealis kapitallis..
BalasHapusCenteng2 ASU = seluruh negara Commonwealth = negara2 boneka bikinan Inggris = Malon, Singoporn, Asutralia, New Zealand dll... hati2 sama mereka... yg pasti Freeport targetnya... ingat jaman Soekarno, PMA dpt bagian seuprit klo mengolah SDA kita, Soekarno dikudeta dgn isu Komunis oleh CIA pd saat itu dgn merekrut Jendral TNI AD dan semua berubah! Secara logika siapa yg selama ini punya niat ga baik sama negara ini? Ya ASU dan konco2nya!
BalasHapuskoment yg isinya cm nafsu tp ga ngukur diri..
BalasHapusAda yg suruh merapat ke rusia lah,china lah..malah ada yg gila nyuruh pemerintah buru2 bli su35 bm,pak fa,s300,s400 dll..
Mo merapat ke rusia/china?
Mmgnya mereka mau?
Klo ga mau gmna?? Hehehe
Bkn nya slama ini koar2 indonesia bangsa yg besar,punya sejarah kepahlawanan yg tiada tandingan,ngusir penjajah cm pake bambu runcing doank pdhl musuh pake senjata modern..tp koq skrg byk yg triak2,ngemis2 minta tlg rusia sm china ckckkckck
Jiran pun pd cekikikan ngliat tingkah lu pd,klo ngomong gde nya selangit pdhl nol besar..
mana bambu runcingnya kluarkan dong buat nglawan australi,sambil nyanyi lagu maju tak gentar pasti kita menang hahaha
Pejabat Indonesia
BalasHapusBusuk & Korup Semua