JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR RI bersama dengan pemerintah sepakat untuk mengembangkan dan membangun pertahanan di dunia maya atau cyber defence. Kesepatan tersebut merupakan salah satu point dari enam point kesimpulan Rapat Gabungan Komisi I DPR RI dengan pemerintah yang secara khusus membahas terkait masalah penyadapan
Rapat Gabungan berlangsung secara
tertutup dan dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq, Kamis
(28/11) di DPR RI, Jakarta. Hadir dari pihak pemerintah antara lain
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Luar Negeri Marty
Natalegawa, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, Kepala Badan Intelijen
Negara (BIN) Marciano Norman dan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg)
Mayjen TNI Djoko Setiadi.
Pada konperensi pers, Ketua Komisi I
DPR RI dan pemerintah mengatakan, Indonesia dari sisi kemampuan Sumber
Daya Manusia (SDM) di bidang cyber sudah sangat mumpuni.
Namun menurutnya, untuk mendukung kemampuan pertahanan Indonesia di dunia cyber,
perlu juga memiliki sistem komunikasi satelit secara mandiri yang dapat
digunakan untuk mendukung kepentingan sektor pertahanan, keamanan,
intelijen dan luar negeri.
Sementara itu, lima point lainnya dari enam point
yang menjadi kesimpulan dari rapat gabungan Komisi I DPR RI dan
Pemerintah yang membahas masalah penyadapan adalah sebagai berikut :
- Komisi I DPR RI memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang secara tegas dan keras memberikan respon reaksi terhadap kegiatan penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Indonesia.
- Komisi I DPR RI mendorong pemerintah untuk melanjutkan enam langkah road map ysng telah dirumuskan, secara konsisten dengan posisi Indonesia yang jelas, tegas dan kuat.
- Komisi I DPR RI mendesak pemerintah untuk melakukan percepatan penggunaan sistem persandian di semua lembaga negara dan kantor – kantor perwakilan RI di luar negeri termasuk pengamanan komunikasi bagi VVIP.
- Guna menjamin kebutuhan keamanan dan kepentingan nasional, Komisi I DPR RI menegaskan perlunya dilakukan penataan kembali infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta infrastruktur komunikasi.
- Komisi I DPR RI dan pemerintah sepakat akan segera mengambil langkah – langkah untuk dapat merealisasikan pengadaan satelit khusus untuk mendukung kepentingan sektor pertahanan, keamanan, intelijen dan luar negeri. Sehingga, secara sistem kominikasi informasi, Indonesia khususnya pemerintah akan lebih terjamin tingkat keamanannya.
Menhan Pasukan Cyber Defence Sudah Ready
Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah siap menangkal serangan para
hacker yang di jagat dunia maya. Kemhan sudah mempunya prajurit cyber
defence.
"Sudah ada," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro di acara Forum Pemred, di Hotel Atlet Century, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Menurut Purnomo, kalau bicara cyber defence, maka terkait dengan regulasi kemudian SDM dan infrastruktur. "Kalau SDM-nya sudah ada. infrastrukturnya antara lain Sisinfo dan Siskom," jelasnya.
Sementara pihak Kemhan sudah menggunakan sistem tertutup yang disebut intranet. Dia yakin sistem ini tak akan ditembus serangan dari luar.
"Yang bisa ditembus itu kalau pakai internet dan provider. Kita pakai sistem berlapis," tutupnya.
"Sudah ada," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro di acara Forum Pemred, di Hotel Atlet Century, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Menurut Purnomo, kalau bicara cyber defence, maka terkait dengan regulasi kemudian SDM dan infrastruktur. "Kalau SDM-nya sudah ada. infrastrukturnya antara lain Sisinfo dan Siskom," jelasnya.
Sementara pihak Kemhan sudah menggunakan sistem tertutup yang disebut intranet. Dia yakin sistem ini tak akan ditembus serangan dari luar.
"Yang bisa ditembus itu kalau pakai internet dan provider. Kita pakai sistem berlapis," tutupnya.
Sumber : DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar