Pages

Kamis, Oktober 31, 2013

Menhan : Indonesia Butuh 34 Radar

NATUNA-(IDB) : Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantioro menjelaskan, saat ini Indonesia sedikitnya membutuhkan sebanyak 34 radar. Radar dibutuhkan untuk menunjang pengawasan TNI Angkatan Udara (AU) dalam menjaga wilayah udara di seluruh Indonesia.
 
"Jadi radar TNI AU itu radar primer, kalau sekunder itu buat komersil. Untuk kekurangannya, kami hitung sekitar 32 sampai 34 radar untuk seluruh Indonesia," kata Purnomo di Markas Komando Latihan Angkasa Yudha 2013 Lanud Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (30/10).

Purnomo menegaskan, saat ini yang menjadi prioritas penambahan radar dipusatkan di bagian timur Indonesia. Semua dilakukan demi pengawasan arus penerbangan yang maksimal.


"Wilayah barat sudah sebagian terpenuhi. Kalau wilayah timur ya bertahap. Untuk renstra (rencana strategis) pertama ada empat yang harus dipenuhi," ujar Purnomo.


Namun demikian, pemenuhan radar yang kurang tersebut akan dilakukan secara bertahap. Semua dilakukan sesuai renstra dan masterplan yang sudah ada.


Dijelaskan, selain dilakukan bertahap, pemenuhan radar tersebut juga menunggu persetujuan dari kementrian keuangan (Kemkeu) dan Badan Perencanaan Pembangunan nasional (Bappenas).


"Untuk renstra pertama sampai 2014 ini, kami rencana beli 4 radar harganya total US$ 150 juta," ungkap Menhan.


Penguatan alat utama sistem senjata (Alutsista) juga tetap akan menjadi prioritas. Kemhan saat ini masih utamakan alutsista bergerak, baru pemenuhan alutsista tidak bergerak seperti radar.


Komandan Satuan Radar 212 Lanud Ranai Mayor Electronika Feri menuturkan, radar yang sudah terpasang di Lanud Ranai jangkauanya mencapai hingga 540 Km. Akivitas radar sangat diperlukan untuk mengintai arus penerbangan yang melewati udara di Natuna.


"Jangkauan radar ini bisa sampai kucing (wilayah bagian Malaysia)," kata Feri.


Saat ini, radar di Lanud Ranai yang menjadi pintu gerbang terdepan pertahanan Indonesia dijaga sekitar 47 Personil. 47 itu terdiri dari perwira 12 dan anak buah 35.


"Mulai Januari hingga Oktober hanya ada penerbangan kapal Tiongkok, tapi setelah dicek berkas lengkap, itu terjadi April 2013," ucapnya.




Sumber : BeritaSatu

13 komentar:

  1. 4 radar $ 150 ???? radar canggih punya perancis yg sdh aesa GM-400 harganya $ 21 Million (1 Unit) x 4 = $ 84 Million, ya kalo inflasi setidaknya sampai $ 100 Million lah, sisanya masih bisa beli radar lain, atau pesawat tempur ringan, hindarilah broker senjata

    BalasHapus
  2. Pasti itu radar produksi Korea yang dimarkup para jendral,broker dan kementrian, liat aja hasilnya

    BalasHapus
  3. LUARBIASA ITU RADAR TNIAU di RANAI NATUNA YG MAMPU DETEKSI HINGGA WILAYAH KUCHING MALAYSIA- KLO DILIHAT DARI JANGKAUAN DETEKSI INI RADAR RANAI YG MENCAPAI 540KM- KAYAKNYA INI TIPE RADAR ANYAR mungkin jenis NAMSER MK3 - HEBAT DECH- bravo TNIAU- salam buat kowad ca em di stand kostrad monas itu- from vanhalen metal.

    BalasHapus
  4. DAN SEPERTI BIASANYA...''KITA HANYA BUTUH....TAK PERNAH BELI''WAKAKAKA....APA HERAN RADAR KATROK 500 KM????INGGRIS AJA ADA RADAR JANGKAUAN 2000 KM

    BalasHapus
    Balasan
    1. radar jangkauan 2000 KM? ada ya?

      Hapus
    2. di wilayah inggris ada Balistic Missile Early Warning System, dengan sistem radar AESA sebagai intinya. bisa deteksi objek seukuran pesawat kecil hingga lapisan atmosfer terluar. fungsinya sih buat deteksi peluncuran misil balistik..... oh ya jangan bangga kita punya 34 radar, meski nanti terpenuhi, 34 radar itu cakupannya adalah untuk nutup radar gap yang ada. satu dihancurkan / sabotase, radar gap bakal balik lagi. intinya pertahanan berlapis, ga bisa cuma pake radar darat doang... harus punya AWACS juga buat pertahanan paling luar

      Hapus
    3. Tuk Ano09.45 - pola pikir nya gimana sih...gak sinkron abizz- yang di bahas diatas kan mengenai radar di ranai dg deteksi 540 km- zelas gak broe- kok ini browek09.45 malah NGIMPI ngalor ngidul bahas radar inggris sgalee2000 km -gak zinkron- klo pikiran saya meniru serba no realistis macam kaw- aye sih gak kepalang mau ngimpi bawa aja tuh RADAR ZINDELLA AUSIE YG 5000 km broww- (INGAT ISI DOMPET) coba lah biasakan terapkan etika realistis om- trims om- jangan marah ya om pleass- *kok begitu saja kok marah*

      Hapus
  5. pak optimalkan pembelian radar buatan dalam negeri PT. LEN dan PT.INTI biar mereka bisa terus ada pemasukan dana buat meningkatkan pengembangan dan kemampuan teknisi2 nya jgn beli dari luar mulu kecuali indonesia gak bisa bikin sendiri baru beli dari luar... dan kalo buatan dalam negeri pasti gap selisih harga nya jauh jadi dana nya bisa lebih hemat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya SETUJUUU dg ano12.55- DISAMPING SALUT DG RADAR PLESEY- THOMSON- NAMSER - TNI MUSTI BORONG YG BUANYAKKK RADAR PT INDERA- PLUS LEN PT INTI.

      Hapus
  6. kalau pakai radar canggih dan terpenuhi semua 34 juga sammi mawon alias sama aja......
    Kalau pertahanan udaranya mmasih pakai mANPADS DAN OERLIKON,QW-9...

    TERKECUALI PERTAHANAN UDARANYA YG MEMILIKI EPEK DETERJEN FULL MISAL ES-TELUNGATUSEKET ATAO ES-TELUNGATUS ITU BARU KONDANG.....DAN JANGAN LUPA AWACS DAN SATELITE NYA SEGERA DI LUNCURIN SUPAYA BISA CEPAT ENGAKSES SELURUH NKRI ..

    Untuk oerlikon dan manpads lebih baik di uji cobakan di depan para koruptor... Tebakin semua andi,anas,akil,angie,antasari,dinasti atutt..
    PASTI RAKYAAT DAN ANO" PADA SETUJU.....

    BalasHapus
  7. Indonesia Akan
    Terima Hibah Kapal
    Selam Setelah ada
    Kepastian dari Russia
    Menteri Pertahanan Purnomo
    Yusgiantoro menyatakan
    pemerintah sedang menunggu
    kepastian hibah kapal selam
    dari Rusia . "Saat ini kami
    menunggu surat resmi dari
    Rusia," kata Purnomo kepada
    wartawan di Landasan Udara
    Ranai, Natuna, Rabu, 30
    Oktober 2013.
    Surat itu, dia melanjutkan,
    berisi kepastian berapa kapal
    selam yang akan dihibahkan
    Rusia. Termasuk bagaimana
    keadaan fisik kapal selam itu
    dan seberapa banyak
    perbaikan yang diperlukan.
    Sebab dalam hibah alat utama
    sistem persenjataan, negara
    pemberi pasti menyaratkan
    seberapa besar perbaikannya.
    "Tapi katanya masih bagus
    kondisinya," kata dia.
    Soal berapa pagu anggaran
    untuk biaya 'up-grade' kapal
    selam ini, Purnomo belum mau
    menjawab. Sebab saat ini yang
    ditunggu oleh pemerintah
    adalah kepastian jadi atau
    tidaknya hibah kapal selam dari
    Rusia.
    Menurut informasi awal yang
    Purnomo peroleh dari Duta
    Besar Rusia di Indonesia,
    negara Beruang Merah itu
    akan menghibahkan 10 kapal
    selam jenis Killo Class Namun
    hal itu bisa saja berubah.
    "Sebab negara tetangga,
    Myanmar juga mendapat satu
    (kapal selam) hibah dari Rusia."
    Purnomo sendiri menyatakan
    bahwa TNI memerlukan hibah
    kapal selam dari Rusia itu.
    Sebab, kapal selam merupakan
    alutsista strategis untuk
    menjaga arus laut kepulauan
    Indonesia. Saat ini Indonesia
    baru punya dua unit kapal
    selam, KRI Cakra dan KRI
    Nanggala. Pemerintah telah
    memesan tiga unit kapal selam
    Changbogo dari Korea Selatan.
    "Kami butuhnya lebih dari lima
    itu," kata Purnomo.
    Terlebih, dia melanjutkan,
    Kepala Staf Angkatan Laut
    Laksamana Marsetyo
    menyatakan bahwa dia
    membutuhkan kapal selam
    yang mampu meluncurkan
    rudal dari bawah permukaan
    air ke udara. Kemampuan itu
    merupakan salah satu
    kelebihan kapal selam Killo
    Class milik Rusia.

    BalasHapus
  8. To ano 11.01
    Jangankan radar 2000km yang 6000km juga ada,tuh kayak punya rusia yg kemarin mendeteksi ada peluncuran rudal di laut mediterania oleh israel saat ketegangan Russia dan AS soal Suriah.

    BalasHapus
  9. Kenapa ya tentara malon begitu pengecut? Ada yg bisa jawab? Wkwkwk

    BalasHapus