Pages

Senin, September 30, 2013

Pengamat : Presiden Harus Klarifikasi Ke Basarnas Soal Imigran Dan Australia

JAKARTA-(IDB) : Ada sejumlah kejanggalan dari kejadian beberapa hari ini, dimana para pencari suaka dan pengungsi asal Timur Tengah mengalami kandas serta kerusakan kapal yang mengakibatkan sejumlah orang meninggal dalam perjalanan mereka ke Australia. Para korban diserahkan oleh Angkatan Laut Australia ke Badan SAR Nasional Indonesia.

Alangkah bodohnya Basarnas bersedia menerima para pencari suaka dan pengungsi ini dari AL Australia dengan alasan dari pihak Australia mereka berada di wilayah Indonesia. Ini merupakan bentuk kebodohan, bukan keramahan.

"Bila para pencari suaka dan pengungsi adalah WNI maka bisa dipahami dan secara hukum internasional ada kewajiban Indonesia menerima kembali warganya," kata Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional FHUI dalam keterangannya kepada Aktual.co, Kamis (29/9).

Patut diduga, Basarnas menerima uang-uang tidak halal dari pemerintah Australia dan bekerja untuk kepentingan Australia sehingga mereka bersedia menerima pencari suaka dan pengungsi asal Timur Tengah untuk dibawa ke daratan Indonesia.

"Basarnas sebagai institusi pemerintah ternyata telah menjadi 'tentara bayaran' bagi permasalahan Australia. Bahkan mereka bekerja bukan untuk kepentingan Indonesia melainkan untuk kepentingan Australia," tambahnya.

Praktek seperti ini harus dihentikan agar tidak ada kesan Indonesia telah 'dijual'.  Presiden harus turun tangan untuk mendapatkan klarifikasi dari Kepala Basarnas. DPR wajib memanggil Kepala Basarnas untuk mendalami permasalahan. Bila perlu KPK turun untuk menyelidiki kemungkinan adanya uang ilegal yang diterima Basarnas dari pemerintah Australia. 





Sumber : Aktual

7 komentar:

  1. Yupp.... Money talks (h)

    BalasHapus
  2. Hemmm ......... Menurut "hikmahanto juwana" lagi .......

    BalasHapus
  3. yang satu ingin tenarr..
    yang satu dapet money changer..

    Halah karep mulah
    arep ngapusi zo monggo..

    BalasHapus
  4. hikmahanto....guru besar..tapi pikiran cekak....payah..

    BalasHapus
  5. wooiii ... jangan nuduh dulu doong ... itu beliau berani mempertaruhkan jabatannya tuh! mantan danjen Marinir pasti merasa terhina kalau dituduh kayak gitu ... tuntut aja tuh pak kalau memang ga bener ... saya tetangga bapak nih cuma beda 1 RT aja ... dari perilaku sosialnya beliau didaerah ini, ga mungkin mau terima uang Australia! ... maju terus pak!

    BalasHapus
  6. 100% basarnas penghianat !!! Terima dana bukan isapan jempol , kok mau jadi babu autralia ? ...ini kebijakan uang kontan bikin nkri hancur , resikonya buat penghianat harus di gantung !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda dapat angka 100% dari mana ? Terus yang pengkhianat siapa ? Anda atau basarnas .... Ya dibaca dulu ditelaah baru kemudian di koment .... Jangan jadi provokator .... Rakyat sekarang cerdas2 lho ..... Gak main gantung sembarangan !

      Hapus