Pages

Jumat, September 06, 2013

KSAD : TNI Siapkan Langkah Terukur Hadapi Sparatis

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Letjen Budiman, mengatakan kendati pendekatan kesejahteraan diterapkan di Papua, terhadap kelompok bersenjata pihaknya akan bersikap tegas.

Kasad juga mengaku telah menyiapkan langkah terukur guna membekuk kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka pimpinan Goliath Tabuni yang telah menewaskan anggota Satgas Yon 753, Pratu Andre, saat bertugas di Tinggi Nambut, Puncak Jaya, Papua, Sabtu (31/8) lalu.

"Tentunya kita ke dalam harus sudah introspeksi, mempersiapkan lebih baik lagi. Kemudian tentunya langkah-langkah untuk mengatasinya juga kita persiapkan secara baik," kata Budiman di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan langkah yang disiapkan TNI tersebut tentunya tidak bisa dipublikasikan. Budiman mengungkapkan optimismenya terhadap upaya yang dilakukan. "Dengan kondisi seperti sekarang ini, kita harus profesional dan penanganannya harus sangat baik," ujar dia.

Kasad memastikan bahwa tidak ada penambahan personel di Papua. "Kesiapannya pangdam sudah punya strategi, langkah-langkahnya," kata Budiman.


Anggota OPM

Sementara itu, Komandan Jenderal Komado Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo, mengatakan pelaku penembakan yang menewaskan anggota TNI, Partu Andre, merupakan anggota OPM.

"Pelaku Organisasi Papua Merdeka (OPM)," kata Agus singkat di Gedung Urip, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu. "Kalau kita lihat, kelompok bersenjata itu kan sudah terang-terangan menyatakan dirinya," ucap Agus saat kembali menjawab pertanyaan bahwa Panglima TNI hingga saat ini masih menyebut penembakan itu dilakukan kelompok bersenjata.

Dalam kesempatan itu, Agus lalu menjelaskan bahwa tugas yang diemban oleh anggota TNI ada risikonya, apalagi yang bertugas di Papua. "Itu semua anggota yang sedang melaksanakan tugas ada risiko, namun kita sayangkan (adanya penembakan) itu," jelas Agus.

Saat diminta klarifikasi soal anggota TNI, Pratu Andre, bagian dari anggota Kopassus, Agus tidak menampiknya. "Kalau ke Papua itu bukan pakai nama Kopassus karena mereka itu di-BKO (perbantukan) di Kodam (komando daerah) jadi anggota Kodam," tandas Agus.





Sumber : KoranJakarta

7 komentar:

  1. Jangan terlalu banyak pertbangan pak..intai sikat habisi sekalian sama kepala ham,bila perlu manfaatkan super tucano yg sangat cocok untuk perang geriliya,saya yakin Brazil tdk akan protes

    BalasHapus
  2. Kelemahan kita tidak adanya air support di daerah2 rawan, di taroh ke helikopter serbu di sana, kalo di beli hanya untuk pajangan yah taro aja di toko, skalian mempertajam kesiapan tempur buat awaknya juga

    BalasHapus
  3. Adakan operasi grilya juga pak kmendan!!! Buat program tentara patroli hutan terus menerus!!! Buat camp setiap radius 100km persegi dengan personil yg di roling setiap 3 bulan!!! Patroli setiap hari!!! Di kampung2 di buat pembinaan masyarakat yg simpatik!!! Dana mungkin trilyunan untuk operasi ini tapi seperlima wilayah NKRI selamat dan sejahtera

    BalasHapus
  4. hati" pak menhan nd pak kasad..
    Segera lakukan kebijakan,jangan cuma sebatasa referendum dan omongan saja.. Wilayah paua incaran AsU dg gunung emas nya.. Maka dari itu jgn salah dalam bertindak karena yg akan di pertanyakan tentang HAM . Maka dari itu segera bekuk nd habisi goliath thabuni sebagai titik dr komandan mereka yg berbasis di gunung nd gua




    salam 1jiwa NkrI

    BalasHapus
  5. buat kan kodim2 baru di distrik2 rawan di papua seperti distrik tinggi nambut dan puncak jaya... papua begitu luas nya tapi yg daerah rawan bisa ke hitung distrik2 nya gak semua papua rawan... itu menandakan bahwa hampir semua rakyat papua masih setia dan tetap ingin bersama NKRI hanya mereka takut oleh ancaman2 dari pihak separatis2 itu...

    BalasHapus
  6. mumpung masih kecil...buat aja operasi intelejen ''petrus''...buang aja opm ditengah hutan lebat...beres......belajar dari kasus gam,masih kecil dibiarin aja...kalau sudah besar baru pusing keluarin tank

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bro yang cocok untuk itu Raider ,kopassus disimpan aja.Nanti kopassus di cap jelek lagi sama asu.Raider adalah paling tepat buat anti gelirya dan perang senyap berlarut.Gunakan pesawat tampa awak semaksimal mungkin.

      Hapus