LEBANON-(IDB) : Untuk meningkatkan profesionalisme prajurit di medan tugas, unsur-unsur Maritime Task Force (MTF) 448 selalu
melaksanakan latihan disela-sela penugasan yang dilaksanakan. Begitu
juga dengan KRI Diponegoro-365.
Pada penugasan ke-21 ini kapal tercanggih milik TNI AL tersebut berkesempatan melaksanakan latihan bersama dengan TCG Ruzgar P-344 (Turki) dan FGS Wiesel P-6129 (Jerman) di Laut Mediterania Lebanon, Sabtu (7/9/2013).
Pada penugasan ke-21 ini kapal tercanggih milik TNI AL tersebut berkesempatan melaksanakan latihan bersama dengan TCG Ruzgar P-344 (Turki) dan FGS Wiesel P-6129 (Jerman) di Laut Mediterania Lebanon, Sabtu (7/9/2013).
Dalam serial SYNTHEX (Synthetic Exercise) KRI Diponegoro-365 melaksanakan latihan dengan TCG Ruzgar dan FGS Wiesel. Latihan
ini merupakan latihan pelaporan kontak-kontak udara yang dilaksanakan
dari Pusat Informasi Tempur.
Seluruh unsur-unsur peserta latihan
melaporkan kontak-kontak udara yang dideteksi di daerah pengamatan udara
masing-masing. Selanjutnya unsur-unsur lain melaksanakan pengeplotan
untuk mendapatkan gambaran taktis situasi udara. Selain itu latihan ini
bertujuan untuk melatih prosedur identifikasi kontak-kontak udara.
Seluruh perencanaan latihan kali ini dibuat oleh KRI Diponegoro-365 yang
bertindak sebagai Officer Conducting Serial (OCS).
Setelah serial SYNTHEX selesai, KRI Diponegoro melanjutkan latihan dengan FGS Wiesel dalam serial WINCHEX(Winching exercise). WINCHEX merupakan
latihan transfer personel atau barang dari kapal ke kapal dengan
menggunakan helikopter.
Kegiatan ini kerap dilaksanakan dalam dunia
operasi sebenarnya sehingga penting untuk dilatih secara berkelanjutan.
Transfer material yang dilaksanakan oleh helikopter tersebut menggunakan
cargo sling dengan kapasitas tertentu.
Helikopter Bolkow BO-105 (NV 409) yang dipiloti oleh Lettu Laut (P) Joko Wahyu bertindak sebagai unsur udara yang melaksanakan winching. Setelah take off
dari KRI Diponegoro heli yang bernama panggilan GARUDA ini terbang ke
arah FGS Wiesel.
Di tengah-tengah penerbangan dilaksanakan serah-terima
pengendalian dari KRI Diponegoro ke FGS Wiesel. Selanjutnya heli NV 409
diskenariokan melaksanakan pengiriman suku cadang untuk FGS Wiesel dari
KRI Diponegoro yang akan digunakan untuk perbaikan diesel generator (DG). Proses penurunan suku cadang tersebut dilaksanakan dengan hover
di atas FGS Wiesel selama beberapa saat. Proses transfer material
tersebut berlangsung dengan singkat dan aman. Selanjutnya GARUDA kembali
landing ke KRI Diponegoro dengan melaksanakan prosedur ship-controlled approach (SCA).
Sumber : TNI AL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar