Pages

Kamis, September 26, 2013

Kasau : Sukhoi Kini Dilengkapi Persenjataan Bom Dan Rudal

MAKASSAR-(IDB) : Dengan lengkapnya pesawat ini, bersamaan juga telah diproses dengan pengadaan persenjataanya. “persejataan sebagian sudah datang  dan dalam waktu kedepan akan terus dilengkapi”. Jadi keberadaan Skadron Udara 11 akan lengkap dengan persejataan, baik bom maupun rudalnya.
 
Demikian dikatakan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, usai penyerahan pesawat Sukhoi SU-30MK2, di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu (25/9).


Dikatakan, terkait dengan arahan Menhan RI untuk menggati pesawat F-5 Tiger yang sudah perlu penggatian, diharapkan penggantinya memang pesawat yang lebih canggih yang didapatkan dan tentunya itu memerlukan kajian dari segala aspek.



Dengan harapan pesawat canggih, baru dan mempunyai diterent power yang bagus untuk keberadaan angkatan bersenjata khususnya TNI AU sehingga nilai pertahanan yang didapatkan cukup tinggi, jelas Kasau.


Menhan RI Purnomo Yusgiyantoro mengatakan, dengan sudah lengkapnya keberadaan satu Skadron Sukhoi SU-27/30 akan siap mengawal dan menjaga Negara Kesatuan republik Indonesia.


Selain itu TNI AU juga kedatangan satu Skadron T-50 dari korea (baby F-16) yang sudah mulai berdatangan di Lanud Iswahjudi Madiun, F-16 menjadi dua skadron tempur, pesawat angkut C-130 Hercules, CN-295, helikopter, Radar, rudal maupun Skadron UAV, jelas Menhan.

Untuk melatih pilot-pilot pesawat sukhoi yang handal, Skadron Udara 11 akan dilengkapi dengan Simulator, sedang untuk mengimbangi kemajuan peralatan elektronika begitu cepat dan revolutif, peralatan  elektronika yang ada di pesawat sukhoi selalu di up date agar selalu unggul dalam tehnoliginya. Ujar Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Rachmad Lubis.





Sumber : TNI AU

12 komentar:

  1. Pesawat yang lebih canggih dari F-5 ?
    jangan pesawat gado2 lagi pak, sukhoi aja SU 35 gituuu ...

    BalasHapus
  2. jangan pake mikir lama apak MENHAN langsung tandatangani kontrak su 35s cukup bungkus 24 buah untuk sementara, nanti nambah lagi untuk tahun kemudian klw belinya banyak minta sebagian untuk di rakit di.PT DI itw nilai plus wat pt.DI,sebagai ajang belajar membuat zet tempur produksi IFX 2020 nanti

    BalasHapus
  3. waaah kalo dah terus pada update elektronik nya.. bisa jadi su 35.. tep tep manteep..he..3x

    BalasHapus
  4. Sebaiknya pesawat f5 n hawk di taruh di irian, NTB, dan sumatera sebagai pesawat intercept sebelum sukhoi atau f 16 take off untuk fight dan juga unsur2 tempur lainnya siap di deploy, jangan krn kita baru punya 1 skuadron sukhoi terus pesawat tempur lainya di pensiunkan tp mesti di tambah terus

    BalasHapus
  5. Bener peralatan TNI AU kita terlalu banyak ragam, coba deh liat AU Israel, mereka utamanya cuma pakai F 15 (buat air superiority) sama F 16 (untuk peran multirole, termasuk peran attack/serangan darat) pesawat lain macam F 4, A 4 udah dipensiunkan. Kita sebenarnya cukup pakai sukhoi type Su 27(atau Su 35 lebih bagus buat air superiority) sama Su 30 (buat peran multirolenya .atau pakai F-16 saja)....singkirkan jika ada wacana mau nambah pesawat type lain macam typhoon, rafele, Jas 39 dsb...

    BalasHapus
  6. Ayo F-5 T ganti aja sm SU 35 walau ga sekelas tp lebih canggih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh juga....kan logistiknya nanti nggak akan beda jauh typenya dengan armada sukhoi yang sudah ada. Nah tentunya akan beda cerita kalau kita malah beli typhon, rafale, JF 17 atau grippen....malah bikin repot. Masih harus adaptasi lagi....

      Hapus
  7. JAYALAH INDONESIAKU,... ;(

    BalasHapus
  8. Kpd Yth : Bpk Moeldoko

    Dengan hormat,
    Melihat perkembangan kawasan yang semakin dinamis, dimana Australia akan mengakuisisi 100 F 35, demikian juga Singapura, saya sebagai rakyat Indonesia benar-benar mengharapkan Indonesia benar-benar segera mengakuisis Su 35 pada MEF II sebagai pengganti F 5. Walaupun tidak stealth tapi bisa untuk mengimbangi Super Hornet Australia dan Malaysia, dan menjaga keseimbangan kawasan.

    salam NKRI.

    http://www.ausairpower.net/DT-SuperBug-vs-Flanker.html
    http://www.ausairpower.net/APA-JSF-Analysis.html

    BalasHapus
  9. miris lihat petinggi2 militer kita yg cepat berbangga dgn keberadaan 1 skuadron sukhoi,,,rasanya udah hot,sangar,gagah...tp cb lihat seberapa luas negara kita,idealnya indonesia minimal punya 12 skuadron tempur,bukan cuma 1...coba liha malay n singa,berapa skuadron tempur yg mereka miliki dgn pesawat2 tercanggih dikelasnya,,,bahkan dengan vietnam pun kita kalah telak,vietnam skrg mempunya 400 pesawat tempur,meskipun tua namun dlm proses retrofit,mereka jg memesan su35 48 unit,thypon 36 unit...sudah saatnya indonesia menghitung ulang,jgnkan target menjadi the first air force,unyuk melindungi wilayah sendiri pun masih sgt kurang...salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru mau jd firs class air force...angkatan udara kelas satu...krn sblmnya msh TK...mslhnya negara lain udah SMP atau SMA...hadeeeeuuhhh

      Hapus
    2. Mas beli pesawat bukan kayak beli kacang...5 ribu dah dapat satu kantong. Program modernisasi AU dh jelas, Pada renstra 2015-2019 AU dh siap2 utk mengganti F-5 dg pilihan SU 27, SU 35, Grippen atw Typhoon, tp AU sendiri ingin pengganti F-5 minimal SU 27 atau SU 35, Super Puma pun dh diganti dg Cougar yg rencananya mulai dtg tahun depan, sdg kan utk heli angkut berat AU dh mbidik Chinook. Pengganti Herky series B penggenya AU ganti dg Galaxy, A 400, C 130 J. Kalo ditanya keinginan tentunya AU pengennya punya fighter2 d pswt terbaik di dunia saat ini, Masalahnya apakah Pemerintah sanggup beli?..Yg jelas program modernisasi AU/TNI terus berjalan...sabar aja lah ngikutinya...

      Hapus