Pages

Kamis, September 05, 2013

DPR : Pengadaan Alutista Harus Melalui Proses Audit

JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR RI Helmi Fauzi mengatakan perlunya dilakukan audit dan juga transparansi dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutista). Hal ini diperlukan mengingat anggaran untuk pengadaan alutista relatif amat besar.

"Jadi upaya penyalahgunaan anggaran alutista yang besar, jangan sampai menciptakan kebocoran. Potensi kebocoran harus ditutup sedini mungkin," ujar Helmi di Jakarta, Selasa (3/9/2013).

Menurut politisi asal PDI Perjuangan itu, saat ini memang telah terjadi peningkatan atas alutista pada militer Indonesia dan hal tersebut perlu terus ditingkatkan. Namun ia mengingatkan perlunya dilakukan audit agar kebocoran anggaran pertahanan tidak terjadi.

"Sepanjang saya amati memang ada peningkatan dari alutista kita. Nah soal auiditnya seperti apa ini tentu lebih ke instansi terkait. Apakah TNI dan juga BPK," tuturnya.

Ia juga mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kemenhan untuk mencegah kebocoran anggaran pertahanan dia antaranya dengan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan proses pengawasan dan audit.

Selain itu, Helmi menyarankan, sebelum diputuskan membeli suatu alat untuk sistem pertahanan, perlu dilakukan riset dan uji coba terlebih dahulu apakah alat tersebut sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia.

"Ya sejauh ini kita sudah melakukan upaya-upaya agar anggaran alutista tidak mubadzir, bukan hanya soal kebocoran, tapi ketepatan guna yang diadakan," tandasnya.





Sumber : Tribunnews

6 komentar:

  1. yup...betul itu...audit saja

    BalasHapus
  2. alah dpr ngoceh bau ajah.. kesalahan instansi lain di cari2 lah elu orang2 dpr udah jelas banyak yg tukang korupsi dan pada masuk bui... tukang maling teriak maling... coba koreksi dulu instansi dpr itu udah pada bener belom...

    BalasHapus
  3. diaudit saja....diumumkan.....diadili...yg ndak setuju pasti koruptor

    BalasHapus
  4. bedanya TNI kalau korupsi pasti cuma sedikit di Alutsista ... karena kalau gagal alutsistanya berarti nyawa mereka juga terancam ... emang onderdil Sukhoi atau Apache bisa di beli di pasar Senen pake yang KW1 ???

    BalasHapus
  5. Betapa bodoh membelanjakan wang semata2 mahu mencapai tahap MEF sedangkan ekonomi dunia mula menunjukkan kesan kemerosotan dan akan memberi impak yang teruk terutamanya penduduk miskin dan daif. Alangkah baiknya jika wang tesebut digunakan untuk membantu golongan miskin dari memenuhi kepentingan sesetengah pihak permain dalam industri pertahanan. CEO industri seronok untung, politik merasa laba, rakyat sorak untung tetapi poketnya kosong.

    BalasHapus
  6. Korupsi kecil atau besar tetapi saja namanya korupsi, tau darimana korupsinya kecil kalo belum di audit, contohlah cina, korupsi dibantai, sekarang angkatan bersenjatanya no 3 dunia

    BalasHapus