Pages

Senin, September 30, 2013

Setelah Terlambat 10 Menit, PM Australia Bertemu Presiden SBY

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kunjungan bilateral Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Ini merupakan kunjungan ke luar negeri pertama PM Abbott sejak menggantikan Kevin Rudd. PM Abbot sempat terlambat datang ke Istana sekira 10 menit dari jadwal yang ditentukan.

Kendati demikian, Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono  menyambut Tony Abbott dan istri Margaret Aitken dengan hangat.

Pantauan Okezone di Istana Merdeka, kedua kepala negara itu sempat berincang singkat. Selanjutnya, SBY  mengantar PM Abbott ke panggung kehormatan untuk melihat upacara penyambutannya tamu negara dan mendengarkan lagu kebangsaan dua negara.


19 Dentuman Meriam Sambut Kunjungan Pertama PM Tony Abbott


Dentuman meriam sebanyak 19 kali dan kumandang lagu kebangsaan Advance Australia Fair dan Indonesia Raya mengiringi upacara penyambutan kenegaraan saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono menerima kunjungan resmi PM Australia Tony Abbott dan Margaret Aitken di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/9) pukul 15.30 WIB. Ini merupakan kunjungan ke luar negeri pertama PM Abbott sejak dilantik pada 18 September 2013.

Dalam sambutannya saat pertemuan tatap muka atau tete-a-tete di Ruang Jepara Istana Merdeka, Presiden SBY berharap kunjungan ini dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara yang selama ini telah berkembang pesat di bawah kemitraan kompherensif.

"Hubungan bilateral kedua negara sangat baik. Masih terdapat banyak ruang bagi perluasan persahabatan dan kerja sama yang tentunya saling menguntungkan bagi kedua negara," kata SBY.

Dalam rilisnya pada Jumat (27/9) pekan lalu, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menyampaikan bahwa langkah Abbott memulai masa pemerintahannya dengan melakukan lawatan ke Indonesia mencerminkan semangat untuk melanjutkan, bahkan memperkuat kerja sama kedua negara.

Sejumlah isu yang dibahas dalam pertemuan bilateral, antara lain, soal kerja sama ekonomi dan sosial budaya, termasuk people-to-people contacts. Dibicarakan pula isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama RI-Australia, seperti kerja sama di forum East Asia Summit, APEC, G20, dan PBB.

Dalam pertemuan bilateral RI-Australia yang sedang berlangsung saat berita ini diturunkan, Presiden SBY didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menkeu Chatib Basri, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menkumham Amir Syamsudin, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Mendag Gita Wirjawan. Terlihat pula Mentan Suswono, Mendikbud Mohammad Nuh, Menteri Perikanan dan Kelautan Cicip Sharif Soetardjo, Menparekraf Mari Elka Pangestu, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Menteri ESDM Jero Wacik.

Sedangkan PM Tony Abbott didampingi oleh Menlu Julie Bishop dan Menteri Perdagangan Andrew Robb. PM Abbott berada di Indonesia sejak Minggu (30/9) dan dijadwalkan kembali ke Australia pada Selasa (1/10) esok.




 Sumber : Okezone

Isu Pencari Suaka, Agenda Utama Kunjungan PM Australia Ke Jakarta

CANBERRA-(IDB) : Perdana Menteri baru Australia, Tony Abbott, memulai kunjungan kerja ke Jakarta di tengah upaya negara itu merealisasikan rencana terbarunya dalam mengatasi gelombang pencari suaka ke Australia. 

PM Abbott menyatakan akan mengirim kembali manusia perahu yang datang ilegal ke negerinya melalui perairan Indonesia. Namun, pemerintah Jakarta menolak keras usulan ini karena dianggap akan melanggar kedaulatan negara. 

Kunjungan ini bertepatan dengan kasus tenggelamnya perahu pencari suaka terakhir pada Sabtu (28/9/2013) lalu menewaskan sedikitnya 31 orang karena kapal yang digunakan para pencari suaka ini karam di laut lepas. PM Abbott dijadwalkan menggelar pembicaraan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan resmi kenegaraan pertamanya sejak terpilih. 

Dalam lawatan dua hari ini, Abbott akan mencoba mendekati Indonesia dengan membawa sejumlah agenda, bukan hanya agenda pencari suaka, melainkan juga kebijakan dagang antarnegara. Dalam rombongannya terdapat pula sejumlah pengusaha asal Australia. 

"Harapan saya adalah agar kunjungan ini menciptakan sebuah tradisi bagi semua perdana menteri Australia pada masa datang untuk menjadikan Jakarta sebagai lokasi pertama kunjungan luar negerinya," kata Abbott. 

Meski demikian, dengan kasus baru di Laut Jawa akhir pekan lalu, fokus pembicaraan lawatan ini diperkirakan tak akan beranjak jauh dari urusan pencari suaka. 

Sejak kejadian naas itu, para korban selamat menuding Angkatan Laut Australia sengaja bertindak lambat memberikan pertolongan. Namun, menurut Canberra, semua bantuan yang layak diberikan sudah dilakukan. 

Di Jakarta, Menlu Marty Natalegawa mengatakan, usulan kebijakan PM Abbott berisiko mengancam kerja sama mengatasi gelombang pencari suaka dua negara.

Dalam kampanyenya sebagai calon perdana menteri, Abbott menyerukan kebijakan "hentikan kapal" yang ternyata membuatnya terpilih. Menurutnya, menghentikan ribuan pencari suaka dari perairan Indonesia adalah isu "hidup atau mati" buatnya. 

Perdana menteri dari Partai Liberal ini memerintahkan agar militer Australia mengusir kapal imigran gelap yang menuju negeri itu—jika dimungkinkan—untuk mencegah mereka mendarat. 





Sumber : Kompas

Dua KRI Kolinlamil Amankan Pulau Terluar

SURABAYA-(IDB) : Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), kembali memberangkatan dua kapal perangnya yang berada di jajaran Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya, dalam rangka mendukung operasi pengamanan pulau terluar di wilayah Barat dan Timur Indonesia, Sabtu (28/9).

Kedua kapal perang tersebut adalah KRI Teluk Lampung-540 dan KRI Teluk Parigi-539. KRI Teluk Lampung-540 dengan komandan Letkol Laut (P) Marwidji Harahap melaksanakan operasi pengamanan pulau terluar di wilayah Barat Indonesia, sedangkan KRI Teluk Parigi-539 yang dikomandani Mayor Laut (P) Rakhmat Arief Bintoro akan melaksanakan operasi pengamanan pulau terluar ke wilayah Timur Indonesia.

Kadispen Kolinlamil Letkol Laut (KH) Heddy Sakti A, mengatakan KRI Teluk Lampung maupun KRI Teluk Parigi merupakan jenis Angkut Tank Frosh (ATF) buatan Jerman. Kedua KRI ini mengangkut 254 prajurit marinir serta material pendukung selama melakukan operasi yang akan diturunkan di daerah perbatasan pulau terluar di wilayah Indonesia Timur dan Barat.

Sebelumnya, Kamis (26/9), di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, telah dilaksanakan upacara militer pelepasan Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar (Satgas Pamputer) dengan inspektur upacara Kepala Staf Pasmar 2, Kolonel (Mar) Prasojo Sunarto.

Selanjutnya, KRI Teluk Lampung-540 melaksanakan debarkasi maupun embarkasi personel sebagai bagian dari pelaksanaan rotasi Satgas Pamputer. Pulau terluar di wilayah barat Indonesia adalah yang berbatasan dengan negara tetangga di antaranya Pulau Rondo, Pulau Berhala, Pulau Nipah, Pulau Ranai, serta Pulau Sekatung. Sementara untuk wilayah Timur Indonesia meliputi Pulau Marore, Pulau Miangas, Pulau Marampit, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau Brass, Pulau Biak, Pulau Batek, dan Pulau Danarote.





Sumber : Jurnas

Kepala Basarnas Meradang Dituduh Terima Bayaran Dari Australia


Alasan Basarnas Selamatkan Pencari Suaka Tenggelam di Selatan Jawa
Imigran Gelap asal Lebanon
JAKARTA-(IDB) : Kepala Badan SAR Nasional Mayor Jenderal (Marinir) Alfan Baharudin mengatakan, pihaknya menolong imigran gelap atau pencari suaka yang terombang-ambing di perairan internasional selatan Jawa, karena daerah itu masih wilayah Basarnas.

Menurut Alfan, teritorial atau tanggung jawab pencarian dan penyelamatan (responsibility of search and rescue) Basarnas, meliputi perairan Christmas Island di selatan Jawa.

"Itu merupakan area Basarnas untuk melakukan pencarian dan pertolongan. Ini terkait masalah yang menimpa asylum seekers (pencari suaka) di wilayah perairan selatan, otomatis kami harus hadir ke sana," ujar Alfan saat memberikan keterangan pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013).

Bekas Komandan Korps Marinir TNI AL menambahkan, Basarnas harus tetap melakukan upaya pencarian dan penyelematan, walau sebagian pencari suaka sudah diselamatkan Angkatan Laut atau kapal Australia.

"Itu urusan Australia," kata dia.

Saat mengirim dua kapal penyelamatan, lanjut Alfan, ternyata ada dua warga Indonesia (Aswi dan Imam), yang berada dalam kapal tersebut.

"Kemudian, saya kirim dua kapal rescue boat ke sana, dan kami dalam perjalanan menuju tempat kejadian, ada dua warga kita di kapal Australia. Saya perintahkan kepada komandan atau nakhoda rescue Basarnas, jemput warga negara kita atas nama Aswi dan Imam," ungkap Alfan.

Pelimpahan para pencari suaka tersebut ke kapal Basarnas, karena Basarnas terikat dalam ketentuan Jakarta Declaration on Addressing Irregular Movement of Personsm mengenai pencarian dan penyelamatan di laut, disembarkasi, resepsi, pemerosesan, dan hasilnya.

"Itu kepentingan saya, mengapa saya suruh jemput mereka. Ada tanggung jawab Basarnas dalam Jakarta Charter," jelasnya.

Sebelumnya, 22 imigan tewas akibat tenggelam di sekitar perairan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Mereka tewas setelah kapal yang mereka tumpangi, pecah terempas ombak pantai selatan.(*)

Basarnas Bantah Dibayar Australia karena Selamatkan Imigran Gelap

Basarnas Bantah Dibayar Australia karena Selamatkan Imigran Gelap
Imigran Gelap asal Lebanon
Kepala Badan SAR Nasional Mayor Jenderal Marinir Alfan Baharudin, membantah tudingan pihaknya menerima dana dari Australia.

Tudingan itu muncul setelah Basarnas berusaha menyelamatkan pencari suaka atau imigran gelap yang tenggelam di perairan internasional selatan Jawa, Jumat pekan lalu.

Dengan tegas, Alfan pun mengecam pernyataan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwono, yang membuat pernyataan di media nasional, dan menduga Basarnas menerima uang.

"Pernyataan Hikmahanto sangat tidak berdasar, menuduh Basarnas menerima uang dari Australia. Akan saya pertaruhkan jabatan saya, silakan Anda buktikan. Saya bukan tentara bayaran. Saya seorang perwira Marinir," kata Alfan dengan nada keras, saat jumpa pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013).

Alfan menilai Hikmahanto tidak mengerti dari mana asal imigran gelap berlayar, sehingga asal memberikan komentar.

Menurut Alfan, dalam ketentuan Jakarta Declaration on Addressing Irregular Movement of Persons, ada ketentuan mengenai pencarian dan penyelamatan di laut, disembarkasi, resepsi, pemerosesan, dan hasilnya.

"Dia tidak melihat ada dua warga negara kita di situ. Saya yang perintahkan. Kami tetap perintahkan penyelamatan kemanusiaan di darat, laut, udara. Tidak ada diskriminasi di situ," tegasnya.

Bekas komandan Korps Marinir TNI AL menjelaskan, embarkasi imigran gelap tersebut bukan dari negara asalnya. Itu ditunjukkan dengan adanya dua WNI di kapal tersebut.

Alfan menyatakan, pihaknya masih menyelidiki embarkasi alias keberangkatan kapal yang tenggelam di lepas pantai Cianjur, Jawa Barat, Jumat (27/9/2013) pekan lalu.

"Ternyata embarkasi dia bukan dari negaranya. ABK (anak buah kapal) menunjukkan dari mana mereka embarkasi. Si Aswi dan Imam yang sekarang diproses di Polairud, Banten. Itu kepentingan saya mengapa saya suruh jemput mereka," beber Alfan.

Sebelumnya diberitakan, 22 imigran tewas tenggelam di sekitar perairan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Mereka tewas setelah kapal yang mereka tumpangi, pecah terempas ombak pantai selatan.(*)

Kepala Basarnas Berniat Polisikan Guru Besar UI

Kepala Basarnas Berniat Polisikan Guru Besar UI
Guru UI Hikmahanto
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayor Jenderal (Marinir) Alfan Baharudin, akan menuntut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, terkait pernyataannya di media yang menyudutkan Basarnas.

Alfan mengutip pernyataan Hikmahanto yang diterbitkan Republika Online, yang menduga Basarnas menerima uang tidak halal dari Pemerintah Australia, dan bekerja untuk kepentingan Australia.


"Dia mengatakan patut diduga, dia bilang Basarnas tentara bayaran. Saya tidak terima itu. Surat akan saya kirim kepada Kapolri sebagai yang menangani masalah hukum," ujar Alfan saat memberikan keterangan pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013).


Menurut Alfan, pernyataan Hikmahanto tersebut sangat tidak berdasar. Kegiatan Basarnas, lanjut Alfan, selalu berpokok pada penyelamatan di laut, udara, dan darat.


Bekas komandan Korps Marinir TNI AL pun berani memertaruhkan jabatannya atas tuduhan Hikmahanto. Ia menegaskan, Basarnas tidak menerima sepeserpun dana dari Autralia.


"Akan saya pertaruhkan jabatan saya, silakan Anda buktikan, saya bukan tentara bayaran, saya seorang perwita Maninir. Saya sudah perintahkan biro hukum, kami selesaikan pernyataan Hikmahanto agar dia tahu persoalan tersebut sangat serius. Kalau tidak ada bukti, jangan ada pernyataan," kata Alfan berapi-api.


Sebelumnya, Hikmahanto dalam pernyataan yang diterbitkan Republika Online, Minggu (29/9/2013), menduga Basarnas menerima uang tidak halal dari Pemerintah Australia, dan bekerja untuk kepentingan Australia, sehingga Basarnas bersedia menerima pencari suaka dan pengungsi asal Timur Tengah untuk dibawa ke Indonesia.


Hikmahanto bahkan mengatakan, bila perlu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan menyelidiki kemungkinan Basarnas menerima uang dari Australia.


Sebelumnya diberitakan, 22 imigan tewas tenggelam di sekitar perairan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Mereka tewas setelah kapal yang mereka tumpangi pecah akibat terempas ombak pantai selatan.


Ke-22 imigran gelap berasal dari Yordania, Irak, Lebanon, dan Afrika, yang ingin mencari suaka ke Australia.





Sumber : Tribunnews

Pengamat : Presiden Harus Klarifikasi Ke Basarnas Soal Imigran Dan Australia

JAKARTA-(IDB) : Ada sejumlah kejanggalan dari kejadian beberapa hari ini, dimana para pencari suaka dan pengungsi asal Timur Tengah mengalami kandas serta kerusakan kapal yang mengakibatkan sejumlah orang meninggal dalam perjalanan mereka ke Australia. Para korban diserahkan oleh Angkatan Laut Australia ke Badan SAR Nasional Indonesia.

Alangkah bodohnya Basarnas bersedia menerima para pencari suaka dan pengungsi ini dari AL Australia dengan alasan dari pihak Australia mereka berada di wilayah Indonesia. Ini merupakan bentuk kebodohan, bukan keramahan.

"Bila para pencari suaka dan pengungsi adalah WNI maka bisa dipahami dan secara hukum internasional ada kewajiban Indonesia menerima kembali warganya," kata Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional FHUI dalam keterangannya kepada Aktual.co, Kamis (29/9).

Patut diduga, Basarnas menerima uang-uang tidak halal dari pemerintah Australia dan bekerja untuk kepentingan Australia sehingga mereka bersedia menerima pencari suaka dan pengungsi asal Timur Tengah untuk dibawa ke daratan Indonesia.

"Basarnas sebagai institusi pemerintah ternyata telah menjadi 'tentara bayaran' bagi permasalahan Australia. Bahkan mereka bekerja bukan untuk kepentingan Indonesia melainkan untuk kepentingan Australia," tambahnya.

Praktek seperti ini harus dihentikan agar tidak ada kesan Indonesia telah 'dijual'.  Presiden harus turun tangan untuk mendapatkan klarifikasi dari Kepala Basarnas. DPR wajib memanggil Kepala Basarnas untuk mendalami permasalahan. Bila perlu KPK turun untuk menyelidiki kemungkinan adanya uang ilegal yang diterima Basarnas dari pemerintah Australia. 





Sumber : Aktual

Minggu, September 29, 2013

Berita Foto : Camo Baru Si Macan

ARC-(IDB) : Tak menunggu waktu lama, sang macan Leopard 2A4 TNI-AD segera berdandan diri untuk nantinya dihadapkan ke publik di hari jadi TNI. Proses pengecatan kamuflase Leopard sendiri saat ini sudah selesai. Dan inilah tampang sang Macan saat ini.

Untuk mendandani sang macan, memang bukan perkara mudah. Segenap upaya dikerahkan jajaran TNI-AD mulai dari Pussenkav, Bengpuspalad, hingga kalangan sipil. Desain corak monster lapis baja ini sendiri merupakan karya dari kalangan sipil. Hal ini membuktikan keterbukaan dari TNI-AD untuk merangkul semua golongan demi kemajuan pertahanan dalam negeri. 

Sementara proses pengecatan dilakukan oleh Bengpuspalad, dan dilakukan disebuah tempat yang dirahasiakan dengan supervisi dari Pussenkav. Tidak seperti kamuflase Anoa, perpaduan kamuflase kali ini menggunakan 2 warna saja, seperti kamuflase helikopter Nbell-412. ARC sendiri mengikuti detik demi detik proses pengecatan.

Pengecatan awal dilakukan pada Rabu 25 september, dengan melaburkan cat dasar warna hitam ke track link. Sementara warna hijau dikuaskan ke bagian-bagian yang berkarat. Di hari berikutnya, proses pengecatan sempat mengalami sedikit kendala lantaran cat untuk corak belum juga tiba. Alhasil, waktu pun dimanfaatkan untuk menyemprot debu di seluruh tubuh tank.

Ketika cat tiba, para kru dari Bengpuspalad dan Pussenkav segera bekerja. Tak peduli siang-malam, pengecatan terus dilakukan demi mengejar target deadline pada hari Jumat 27 September.

 Namun demikian, perlu dicatat, pengecatan saat ini masih belum sempurna. Meski kamuflase 2 warna sudah ditetapkan, corak dan alur masih belum sempurna. Akan tetapi, kamuflase ini cukup memberikan gambaran bagaimana cantiknya sang Macan nantinya.

Selain Leopard 2A4, ranpur Marder juga terkena sentuhan yang sama. Dan inilah dia, sang Macan dan Tupai pohon dengan tampilan barunya.






Sumber : ARC

Panglima TNI, KSAD Dan KASAU Jadi Warga Kehormatan Korps Hiu Kencana

terima
JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Budiman dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal IB. Putu Dunia, menerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Pulau Pabelokan Kepulauan Seribu, Jumat (27/9/2013).


Sebelum dilaksanakan acara penyematan Brevet didahului paparan Safety Briefing oleh PT. CNOOC tentang beberapa peraturan di wilayah Pulau Pabelokan karena banyak daerah terlarang yang membahayakan.

Brevet tersebut disematkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Dr. Marsetio di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 yang menyelam di kedalaman 25 meter dibawah permukaan laut perairan Laut Jawa.  Pengangkatan Panglima TNI sebagai warga kehormatan kapal selam adalah yang ke 125.

Setelah dinobatkan menjadi warga kehormatan, Panglima TNI melakukan pemeriksaan dan pengecekan serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti Periskop dan alat deteksi lainnya.

Kegiatan tersebut melibatkan KRI Yos Sudarso 353 dengan Komandan Kapal Letkol Laut (P) Didong Rio Duta, KRI Sutanto 377 sebagai Komandan Kapal Letkol Laut (P) Arya Daleno, KRI Barakuda 633 dengan Komandan Kapal Mayor Laut (P) Alferd Matews, KAL Yudhistira oleh Lettu Laut (P) Alan Ginanda, Heli U 415 dan 420 serta melibatkan dua Sie Raider Komando Pasukan Katak TNI AL untuk melakukan pengamanan di atas permukaan.

Dalam amanatnya Kasal Laksamana Dr. Marsetio menyatakan Brevet Hiu Kencana merupakan simbul pengakuan terhadap profesionalisme prajurit kapal selam dalam taktik dan tehnik peperangan bawah permukaan yang dapat menumbuhkan kebanggaan, jiwa korsa bagi pemakainya.

Tanda pengakuan kualifikasi khusus ini dapat menjadi pendorong semangat pengabdian serta peningkatan disiplin dan motivasi, untuk membawa satuan kapal selam menjadi satuan kebanggaan TNI Angkatan Laut yang selalu siap sedia mengemban tugas negara.

Menurut Kasal, pada hakekatnya Brevet Kehormatan Hiu Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan sekaligus penghargaan seluruh warga kapal selam dan jajaran TNI Angkatan Laut kepada tokoh-tokoh yang dipandang memiliki jasa, perhatian, perjuangan maupun pengorbanan bagi kejayaan TNI Angkatan Laut, utamanya berpartisipasi demi kemajuan pengembangan kapal selam secara langsung maupun tidak langsung.
Kasal juga menyampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi untuk mengangkat dan menerima dengan ketulusan, keikhlasan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman dan Kasau Marsekal TNI IB. Putu Dunia sebagai warga kehormatan Hiu Kencana





Sumber : Poskota

Detail Pertemuan Bishop - Marty Bocor Ke Media

NEW YORK-(IDB) : Kementerian Luar Negeri  Indonesia menyatakan hari Jum’at (27/09) bahwa rincian tentang pertemuan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop tidak sengaja bocor ke jurnalis.



Sehari sebelumnya, sebuah surat elektronik dengan judul “Materials for Press Information” (Materi untuk Informasi Pers) dikirim ke sejumlah jurnalis. Surel tersebut mengandung informasi rinci mengenai pertemuan Marty dan Bishop di New York.

Diantara informasi yang terdapat di surel tersebut adalah bahwa Australia ingin menangani isu pencari suaka di balik layar, dan bahwa rencana Australia menghalau kembali kapal-kapal pencari suaka dapat mengancam kepercayaan dan kerjasama Indonesia-Australia.

Tindakan merilis informasi serinci ini mengenai pertemuan pribadi menarik perhatian beberapa pihak, termasuk pemimpin sementara Partai Buruh Australia, Chris Bowen, dan mantan menteri luar negeri Australia, Alexander Downer.

Downer mengkritik tindakan tersebut dengan menyatakan bahwa awak-awak Indonesia melanggar kedaulatan Australia.

Namun, kementerian luar negeri Indonesia kemudian menyatakan bahwa rincian pertemuan pribadi tersebut seharusnya tidak terkirim ke media, dan bahwa tidak ada rilis pers yang dikeluarkan.

Menurut koreksi tersebut, “Informasi [dari pertemuan tersebut] sekarang dikutip di beberapa media untuk menciptakan kesan perselisihan antara pejabat Indonesia dan Australia dalam perihal yang penting bagi kedua belah pihak,”

“Pemerintah Indonesia...siap bekerja dengan pemerintah Australia…untuk memastikan kepentingan warga kedua negara terpenuhi.” 





Sumber : RadioAustralia

Sabtu, September 28, 2013

Indonesia Masih Pertimbangkan Hibah 10 Kapasl Selam Rusia

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan menyatakan pemerintah Indonesia telah mengirim tim untuk berkunjung ke Rusia. Tim ini terdiri dari perwakilan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

"Tim ini berkunjung untuk penjajakan awal hibah 10 kapal selam Rusia," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungi Tempo, Jumat, 27 September 2013.

Rachmad yang ikut dalam rombongan, mengatakan kedua negara belum mencapai kesepakatan dalam rencana hibah itu. Indonesia dan Rusia, dia melanjutkan, masih mengkaji langkah yang akan diambil masing-masing negara soal hibah ini.

Sayang, Rachmad tak mau menyebutkan detil apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu. Termasuk apa jenis kapal selam yang akan dihibahkan Rusia ke Indonesia dan berapa uang yang harus dikeluarkan pemerintah. "Sebab belum ada kesepakatan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.

Purnomo tidak menjelaskan detail spesifikasi dan tawaran harga yang diberikan pemerintah Rusia untuk mendatangkan 10 kapal selam tersebut. Ia juga menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.

Selain harga kapal selam per unit, menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut.





Sumber : Tempo

Apache AH-64E Guardian Genapi Target MEF I

Daya dorong yang baru menolong pilot Helikopter Apache AH-64E-Guardian, untuk terbang lebih tinggi menghindari rudal jarak pendek, saat membantu operasi pasukan di darat (photo: US Army)
Daya dorong yang baru menolong pilot Helikopter Apache AH-64E-Guardian, untuk terbang lebih tinggi menghindari rudal jarak pendek, saat membantu operasi pasukan di darat.

JKGR-(IDB) : Helikopter serang Apache AH-64E Guardian, MI-35, MBT Leopard-2 serta Pesawat Tempur Anti Gerilya Super Tucano, merupakan kombinasi maut untuk sebuah peperangan di wilayah Indonesia yang berbukit dan berhutan. Helikopter Apache AH-64 E Guardian mampu mendeteksi panas tubuh manusia yang berada di balik pepohonan dan mampu melakukan penghancuran dari jarak jauh baik untuk lapis baja maupun infanteri. Apache AH 64E termasuk kategori heli serang berat yang memiliki transmisi lebih baik dibanding seri D. Apache E juga menggunakan baling-baling dari bahan komposit, yang membuatnya bisa terbang lebih cepat dibanding Apache D Block II.

Peningkatan sistem gerak Apache AH-64E membuat heli ini untuk melakukan hovering (terbang dalam posisi diam di tempat) di ketinggian 6000 feet dengan muatan dan persenjataan penuh (photo: US Army)
Peningkatan sistem gerak Apache AH-64E membuat heli ini untuk melakukan hovering (terbang dalam posisi diam di tempat) di ketinggian 6000 feet dengan muatan dan persenjataan penuh .

Apache AH-64E Guardian juga dilengkapi pengendalian pesawat nirawak (drone) dari dalam kokpit sehingga meningkatkan kemampuan baik dalam pengawasan maupun tempur. AH-64 E Guardian mampu terbang tinggi dan menembak dari jarak jauh, sehingga sulit untuk ditembak oleh rudal jarak pendek (SAM) yang dibawa infanteri atau kendaraan lapis baja lawan.

AH-64E mampu mengidentifikasi 130 target dalam waktu kurang satu menit.

Helikopter Apache AH-64E yang bisa sangat stabil di udara membuat pilot juga dapat mengoperasikan Drone
Helikopter Apache AH-64E yang bisa sangat stabil di udara membuat pilot juga dapat mengoperasikan Drone


Senjata utama Apache AH-64 adalah rudal AGM-114 HELLFIRE fire-and-forget yang dijuluki tank-killer yang terbukti di berbagai medan perang. 

Apache membawa 16 rudal HELLFIRE dibagi ke dalam 4 stub wing hardpoint dengan jangkauan tembak hingga 12 km.


Senjata lapis kedua dari Apache adalah rocket pod, Roket “Hydra 70mm” series Folding-Fin Aerial Rocket (FFAR) dengan 19 roket dalam satu pod.

Dengan mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar, membuat  Apache AH-64E-Guardian bisa terbang lebih jauh dan membawa muatan lebih banyak (photo: US Army)
Dengan mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar, membuat Apache AH-64E-Guardian bisa terbang lebih jauh dan membawa muatan lebih banyak.

Untuk pertahanan udara, helikopter ini dilengkapi rudal AIM-9 Sidewinder dan AIM-92 Stinger. Kedepannya rudal strastreak akan dipasang di Apache. Heli ini juga bisa mengangkut rudal anti radiasi AGM-122 untuk menghancurkan instalasi radar musuh yang secara efektif akan membutakan kekuatan lawan.

Kemampuan baru Apache AH-64E-Guardian untuk meningkatkan operasi dibandingkan peningkatan persenjataan (photo: US Army)
Kemampuan baru Apache AH-64E lebih untuk meningkatkan operasi dibandingkan peningkatan persenjataan.

Satu helikopter bisa membawa 4 rudal anti-radiasi AGM-122, untuk membuka jalan bagi helikopter Apache lainya untuk serangan yang lain dalam sebuah serangan kombinasi. Taktik ini sukses dilakukan AS dalam perang di Irak. Apache yang membungkam radar-radar Irak, sebelum Apache lainnya menggasak tank Irak dan pesawat F-16 / F-15 AS membombardir sasaran darat.


Senjata lainnya adalah: 4 rudal penghancur presisi (Advanced Precision Kill Weapon System – APKWS), Roket berpandu laser CRV7 70mm, serta Kanon otomatis 30 mm dengan kecepatan menembak 625 peluru dalam satu menit.

Canon Apache AH-64E-Guardian (photo: US Army)
Canon Apache AH-64E-Guardian.

Helikopter AH-64 dilengkapi Radar Longbow yang bekerja baik walau dalam kondisi visibility yang buruk. Ada lagi Pilot Night Vision Sensor (PVNS) dan Target Acquition Designation Sight (TADS) yang dapat menyajikan image dari target dalam bentuk direct-view-optic, hasil system Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk mencari, mendeteksi dan mengenali sasaran.


Image tersebut kemudian ditampilkan dalam system Integrated Helmet and Display Sighting System (IHADSS), sehingga dapat dilihat oleh Pilot, Co Pilot dan Gunner pada alat yang terpasang di helm masing-masing. Selain itu, integrasi sensor, jaringan-komunikasi digital, management tempur real time, dapat men-transmisikan image dan target lokasi ke komandan operasi lapangan.

Perangkat  elektronik canggih yang berada di bagian luar-depan Helikopter Apache AH-64E-Guardian, memungkinkan pilot untuk mendeteksi ancaman lebih awal (photo: US Army)
Perangkat elektronik canggih yang berada di bagian luar-depan Helikopter Apache AH-64E-Guardian, memungkinkan pilot untuk mendeteksi ancaman lebih awal.


Untuk Apache AH-64 E telah dikembangkan system baru targeting and night-vision dari pengembangan sensor long wave infra merah yang menghasilkan perbaikan pada jarak dan resolusi gambar yang dihasilkan. 

Perbaikan ini memberikan visual yang lebih baik dalam bentuk tiga dimensi, dua-dimensi, tampilan TV camera resolusi tinggi, electronic zoom, target tracker dan auto boresight. Radarnya menggunakan: Radar warning receiver, Radar Frequency Interferometer Electronic Support Acquisition System, Infrared countermeasures, laser warning receiver dan radar jammed.

Banyaknya upgrade pada bagian badan Apache AH-64E. Motor heli memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menangani kondisi keras, seperti ketinggian, dingin, panas kering, dan debu (photo: US Army)
Banyaknya upgrade pada bagian badan Apache AH-64E. Motor heli memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menangani kondisi keras, seperti ketinggian, dingin, panas kering, dan debu (photo: US Army)


Intinya daya endus dan visual dari Apache sangat kuat. Kru AH-64E Apache Guardian bisa membedakan, apakah mahluk hidup yang mengendap di hutan, manusia atau binatang.


Semua militer di dunia ini bisa jadi menginginkan helikopter AH-64E Apache, apalagi versi terbaru yakni AH-64E Guardian. Bisa jadi pada tahun 2014, pengguna AH-64E Guardian baru Amerika Serikat, Indonesia, Korea Selatan dan Taiwan. AH-64 E baru digunakan pasukan AS pada tahun 2013 dalam jumlah kecil dan sedang diproduksi.


Apache AH 64 E akan membuka jalan bagi bagi pasukan infanteri dan MBT Leopard dalam melakukan serangan. Belum lagi armada helikopter serang Mi-35 dikombinasikan dengan helikopter serbu Mi-17. 

Helikopter angkut Mi-17 V5 dapat mengangkut 36 personel pasukan para-komando atau pasukan khusus yang dikawal oleh Mi-35 untuk mendrop pasukan ke posisi-posisi penting. TNI AD telah menjajal Mi-17 dengan cara mengirimnya ke Darfur, Sudan bersama 120 personel.

Helikopter Mi-35 TNI AD
Helikopter Mi-35 TNI AD

Mi-35 memiliki fungsi yang lebih luas dari Apache. Helikopter mampu mengangkut 8 pasukan atau 4 pasien dengan satu dokter. 

Namun Mi-35 juga berfungsi menyiapkan bantuan udara bagi pasukan yang bergerak di darat, menghadapi pasukan kavaleri (dalam jumlah kecil) serta infanteri, dan bantuan udara jarak dekat terhadap operasi pasukan para atau pasukan khusus.


Helikopter ini bisa beroperasi dalam segala cuaca baik siang maupun malam dan mengusung senjata dengan varian:

8 rudal anti-tank Ataka/Shturm ATGMs, 128 roket S-5 dalam 32 pods, 80 roket S-8 dalam 20 pods, atau 4 roket S-24, peluncur geranat,  senjata mesin, bombs 50-500 kg, cargo container dan sebagainya. Senjata mesinnya one four-barrel YakB-12.7 atau satu NPU-30 gun mount with the twin-barrel 30mm GSh-30 cannon.

Min Battle Tank Leopard 2A4 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)
Main Battle Tank Leopard 2A4 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

MBT Leopard 2 disertai IFV Marder akan dapat bergerak leluasa, membongkar pertahanan lawan, di bawah perlindungan Apache AH-64E. 

 Sementara Mi-35 akan mengawal pasukan yang dibawa oleh Mi-27, untuk menetralisir lokasi-lokasi yang sulit dijangkau oleh pasukan yang bergerak di darat. Infanteri di darat pun dilengkapi ATGM Javelin dan NLAW, rudal anti-tank.

Super Tucano TNI AU (photo:Rafael-Cruz.)
Super Tucano TNI AU

Super Tucano bisa menusuk jauh ke garis belakang untuk memburu logistik, amunisi pasukan lawan. Pesawat ini memiliki kemampuan menjejak posisi musuh dengan cepat serta memiliki kemampuan penghancuran. 

Super Tucano EMB-314 mengandalkan mesin tunggal Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), untuk melakukan tempur taktis “close air support” bagi bantuan pasukan infanteri maupun kavaleri. Super Tucano dilengkapi dua senapan mesin di sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. 

Super Tucano mampu bermanuver hingga +7g dan -3.5g dikombinasi dengan kecepatan tinggi dan lincah sehingga memiliki tingkat survivability cukup tinggi.

Super Tucano TNI AU (photo:viva.co.id)
Super Tucano TNI AU

Pesawat ini didisain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian dan patroli. Nama Super Tucano melejit berkat Operasi Phoenix pada 2008 yang dilakukan Angkatan Udara Kolombia. Super Tucano mereka berhasil menewaskan orang kedua organisasi pemberontak FARC, Raul Reyes, dalam suatu serangan lintas perbatasan ke Venezuela.


Jika target Minimum Essential Force, MEF-I adalah untuk mengantisipasi konflik di perbatasan dengan negara tetangga, maka kombinasi AH-64E, Mi-35,Mi-17, MBT Leopard 2A4, IFV Marder, MLRS Astros II, Meriam 155 mm Caesar sudah sangat mumpuni untuk melakukan pertempuran. Kehadiran Apache AH-64E dalam pertempuran darat di geografis Indonesia, akan memberikan nightmare bagi pasukan lawan.

Sejumlah negara menagkui Angkatan Darat Indonesia kuat, apalagi setelah dilengkapi berbagai alutsista di atas. Untuk itu pada MEF 2, sudah waktunya membenahi Angkatan Udara dan Laut, agar disegani lawan.





Sumber : JKGR

Turki Lebih Memilih Sistem Pertahanan Rudal Buatan China

ANKARA-(IDB) : Negara anggota NATO, Turki, memilih sebuah perusahaan China yang telah terkena sanksi AS untuk membuat sistem pertahanan rudal jarak jauh senilai US$ 4 miliar, menyingkirkan tawaran dari Rusia, perusahaan-perusahaan Eropa lainya dan Amerika Serikat sendiri, Reuters melaporkan.

Menteri Pertahanan Turki mengumumkan keputusan untuk memberikan kontrak kepada China Precision Machinery Import and Export Corp (CPMIEC) pada hari Kamis kemarin dalam sebuah pernyataannya. Namun tidak disebutkan biaya sebesar US$ 4 miliar tersebut untuk berapa sistem pertahanan rudal.

Pada bulan Februari lalu, Amerika Serikat memberikan sanksi kepada CPMIEC karena melanggar sanksi yang diberikan kepada negara-negara yang diberi sanksi seperti Iran, Korea Utara dan Suriah. Tidak jelas apa yang telah dilakukan oleh CPMIEC sehingga harus mendapatkan sanksi dari AS. Sebelumnya CPMIEC juga terkena sanksi AS. Pada tahun 2003, Washington mengatakan pihaknya memperpanjang sanksi pada CPMIEC untuk penjualan senjata kepada Iran. Menurut Reuters, pejabat dari CPMIEC sendiri tidak bisa dihubungi perihal sanksi Amerika Serikat ini.

Turki, yang memiliki kekuatan deployable (penyebaran) militer terbesar kedua dalam aliansi NATO, belum memiliki sistem pertahanan rudal jarak jauh sendiri, namun NATO sebelumnya telah mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot (buatan AS) pada tahun 2012.

Sistem pertahanan rudal yang dijual oleh CPMIEC adalah FD-2000 (versi ekspor dari  HQ-9), sistem rudal ini mengalahkan penawaran sistem Patriot (AS), S-400 (Rusia) dan Eurosam Samp-T (Perancis-Italia).

Raytheon Co, yang membangun sistem rudal Patriot, mengatakan pihaknya telah diberitahu perihal keputusan Turki ini, dan berharap mendapatkan penjelasan segera dari Turki. Dikatakan ada sekitar 200 unit Patriot yang dikerahkan di 12 negara, termasuk Turki.

"NATO sejak lama menggunakan sistem itu (Patriot), menyebarkan Patriot di lima negara aliansi dan pada tahun 2012, juga menyebarkan Patriot (di Turki) atas permintaan Turki. Mengingat kerjasama yang kuat (selama) ini, kami berharap bisa menerima penjelasan mengenai keputusan (Turki) ini," Reuters mengutip pernyataan Mike Doble, juru bicara Raytheon.

Made in China

CPMIEC pada dasarnya tidak membuat rudal sendiri. Yang membuatnya adalah dua produsen besar China yaitu China Aerospace Science and Technology Corp (CASC) dan China Aerospace Science and Industry Corp (CASIC). CASC membuat rudal balistik antarbenua, sementara CASIC fokus pada pengembangan rudal jarak pendek dan menengah.

Setelah mengalami kenaikan anggaran milter secara signifikan dalam 1 dekade ini, dan suntikan dana untuk kontraktor lokal (China), para analis mengatakan bahwa alutsista buatan China kini sudah sebanding dengan persenjataan Rusia atau Barat.


Pada tahun lalu, China menjadi pemasok senjata terbesar kelima di dunia yaitu untuk 5% pasar global, dan pembeli terbesarnya adalah Pakistan, hal ini dicatat oleh Stockholm International Peace Research Institute.


Pernyataan Menteri Pertahanan Turki Ismet Yilmaz juga menyebutkan pembatalan kontrak untuk memproduksi enam kapal korvet oleh Koc Holding (KCHOL.IS), konglomerat terbesar Turki. Namun ada kontrak baru untuk pembangunannya yaitu dua kapal akan diselesaikan oleh galangan kapal Angkatan Laut Turki dan pembangunan empat kapal sisanya akan ditenderkan segera.





Sumber : Artileri

Berita Foto : Kopaska Amankan KTT APEC

DENPASAR-(IDB) : Sejumlah prajurit Detasemen Anti Teror Kopaska melakukan patroli di perairan Nusa Dua menjelang KTT APEC 2013, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/9).
Sedikitnya 15 kapal perang telah merapat dan bersiaga di perairan Bali untuk menjaga keamanan dan kelancaran even internasional itu.

Pasukan yang berjaga mengenakan senjata lengkap baik senjata laras panjang maupun pistol.

Berikut foto-foto pengamanan KTT APEC :





Sumber : Kaskus