Pages

Selasa, Agustus 27, 2013

TNI AL Dan Royal Australia Navy Gelar CASSOEX 2013

DARWIN-(IDB) : Dua kapal perang jajaran Koarmatim yaitu KRI Hiu-634 dari Satuan Kapal Cepat dan KRI Kakap-811 dari Satuan Kapal Patroli Koarmatim melaksanakan Latihan Bersama (Latma) Cassowary Exercie (Cassoex) tahun 2013 di Darwin, Australia.

Cassoex merupakan program kerja sama latihan antara TNI Angkatan Laut dengan Royal Australian Navy, yang diselenggarakan rutin setiap dua tahun sekali dengan melibatkan unsur-unsur dari kedua negara. Kerja sama tersebut untuk menciptakan kawasan perairan yang terkendali serta membina kerja sama yang positif antara Indonesia dan Australia, kususnya TNI AL dan RAN.

Angkatan Laut kedua negara sama-sama memliki tugas untuk memelihara stabilitas keamanan perairan wilayah teritorial masing-masing. Sebagai tindak lanjut kerja sama dalam memelihara kawasan laut yang terkendali di perairan Indonesia dan Australia tersebut, unsur-unsur TNI AL dan RAN tahun ini menggelar kegiatan latihan bersama dengan sandi “CASSOEX 2013”.

Komandan KRI Hiu-634 Mayor Laut (P) Iwan Ridhwan, S.E. selaku Komandan Satgas Cassoex 2013 menghadiri pembukaan latihan bersama yang dibuka oleh Captain Stepehen Bowater, Director Maritime Operations Royal Australian Navy di pangkalan angkatan laut Australia HMAS Coonawarra Darwin, Senin (26/8). Acara dihadiri oleh anggota masing masing unsur yang mengikuti latihan dan turut hadir Konsul RI di Darwin Bapak ADE PADMO SARWONO serta Comander of Sea Traning  Comander John Navin.

Dalam latihan ini, TNI-AL menerjunkan dua kapal perang yaitu KRI Hiu-634 dengan Komandan Mayor Laut (P) Iwan Ridhwan, S.E. dan KRI Kakap-811 dengan Komandan Mayor Laut (P) Nurul Muclis. Sedangkan Australia mengeluarkan dua kapal perang jenis patroli dan penyapu ranjau yaitu HMAS WOLONGONG dengan Komandan LCDR MICHAEL MILLER  dan HMAS HUON dengan Komandan LCDR JAYCE HUTCHINSON.

Latihan dimulai pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2013 dan berakhir pada Minggu tanggal 1 September 2013 di perairan perbatasan kedua negara. Adapun latihan meliputi pemeriksaan kapal di laut, latihan formasi, pencarian orang jatuh di laut, penembakan senjata ringan, RAS, dan latihan manuver dan plot posisi. 






Sumber : Koarmatim

2 komentar:

  1. sewajarnya TNI AL harus memiliki kapal perang buatan rusia, waktu mereka tau TNI punya sukhoi mereka baru teras gentar, klo masih buatan belanda mereka cm senyum karena mereka tau semua data ttg kapal perang buatan jadul dr belanda tsb

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya data lamanya, tapi kalo udah diupgrade gak tau lah bro... KRI hiu ini kan pernah diupgrade persenjataannya.... :p :p

      Hapus