Pages

Senin, Agustus 05, 2013

Pesawat TNI AU Tidak Untuk Dikomersilkan

BALIKPAPAN-(IDB) :  Desas-desus isu yang mengatakan bahwa warga sipil boleh ikut dalam penerbangan pesawat TNI AU dibantah pihak TNI AU. Mereka mengatakan bahwa yang boleh ikut penerbangan pesawat militer hanya keluarga dari anggota TNI. Sehingga tidak ada warga sipil yang boleh menumpang pesawat militer tersebut.
 
Seperti isu yang merebak kemarin (3/8) bahwa ada beberapa penumpang tertinggal pesawat komersil di bandara Sepinggan. Penumpang tersebut meminta bantuan kepada TNI AU untuk mengikutkan ke dalam penerbangan pesawat Boeing milik TNI AU tujuan Solo dan Surabaya, yang kebetulan akan transit di Balikpapan siang kemarin.
 
Namun hal tersebut dibantah oleh pihak TNI AU. “Tidak ada warga sipil yang ikut dalam penerbangan ini. Penumpang yang ada di sini (dalam pesawat) adalah keluarga dari anggota TNI AU yang ingin mudik lebaran. Warga sipil tidak diperbolehkan ikut penerbangan kecuali ada surat jalan dari komandan atau panglima,” ungkap Kepala Intel Bandara TNI AU Kapten Tommi Wahyu kepada Kaltim Post.
 
Tujuan pesawat militer ini datang ke Balikpapan adalah sebagian dari kegiatan patroli maritim alur laut Indonesia. Sebab, Balikpapan masuk dalam kawasan penjagaan dengan home base ada di Makassar. Sehingga pesawat militer sering melakukan transit di bandara Sepinggan. Seperti pesawat Hercules, Boeing 737-300, helikopter, dan beberapa pesawat tempur.
 
Salah satunya baru-baru ini 4 unit pesawat Sukhoi yang melakukan latihan di Balikpapan. “Nah, saat transit itu, keluarga TNI bisa ikut menumpang. Tapi mereka harus menyesuaikan jadwal pesawat. Karena tidak setiap hari pesawat tersebut ke Balikpapan dan tujuannya juga harus ikut jadwal pesawat,” jelas Tommi.
 
Ketika ditanya apa ada kemungkinan TNI AU kecolongan sehingga warga sipil bisa ikut dalam penerbangan TNI, Tommi menegaskan bahwa kemungkinan tersebut sangatlah kecil. “Karena kami melakukan dua kali pengecekan, yaitu pengamanan terbuka oleh POM AU dan pengamanan tertutup oleh Intel AU. Kemudian, sebelum naik pesawat kami memeriksa surat izin dari masing-masing penumpang.
 
Untuk itu, sangatlah kecil kemungkinan untuk kecolongan,” tegas Tommi. Tommi mengatakan kemampuan pesawat Boeing 737 ini bisa mengangkut 135 penumpang. Sedangkan untuk Hercules kurang lebih 100 orang. Kargo sendiri juga dibatasi pada penumpang Boeing berat kargo tidak boleh lebih dari 20 kg. Untuk jenis Hercules memang dikhususkan untuk mengangkut peralatan berat.
 
Anggota TNI dan keluarga yang menumpang pesawat ini juga tidak dikenakan biaya penerbangan. Sayang, beberapa personel TNI AU melarang fotografer mengambil gambar suasana penumpang di Base Ops pangkalan TNI AU. Beberapa kali fotografer koran ini berusaha menjepret, namun personel TNI AU tadi terus melarang dan meminta untuk tidak memotret.






Sumber : Kaltimpost

7 komentar:

  1. Sudah rahasia umum.....jangankan warga sipil ikut penerbangan militer TNI-AU,keluarganya pun sebenarnya tidak boleh,karena definisi warga sipil adalah termasuk keluarga TNI,dimana warga sipil termasuk keluarga TNI harus menggunakan angkutan sipil bukan militer

    BalasHapus
  2. Harus dicek nih kebenarannya, kalau benar ada pelanggaran SOP yg harus ditindak tegas

    BalasHapus
  3. Bisa diinfo dong, hibah terbaru hercules C-130H dari australia untuk tujuan mana, mau mudik nih,lumayan naik pesawat bekas tapi baru hibah......

    BalasHapus
  4. Memang bisa ya??,kalau ke gorontalo ada ngak,sekali-kali mau mudik naik pesawat TNI-AU....mantaps

    BalasHapus
  5. Sipil ya sipil, militer ya militer jangan ada yg abu2, keluarga militer yah bukan militer dong pak, tidak bisa ikut karena ada ketentuan yg berlaku, kecuali ada perintah perbantuan yang disetujui oleh kastaf atau panglima, seperti penggunaan kapal perang utk angkut pemudik itu jelas untuk perbantuan karena kapasitas yg penuh dalam pelayaran umum.

    BalasHapus
  6. Iya tu, keluarga TNI-AU itu termasuk sipil ato militer ya,kok boleh ikut?,jadi binggung??, bukannya semua kategori pesawat militer tidak boleh membawa penumpang sipil termasuk keluarga TNI, dari referensi luar yang saya baca juga menunjukan hal yg sama dan sangat ketat diluar sana, no civilian on military aircraft including kapal perang dll, kecuali kondisi darurat karena perang, bencana dll, itu numpang pesawat TNI karena bencana ato mudik...wkwkkwkwkwkwk

    BalasHapus
  7. Mudik gratis kaleeee, pesawat militer kok ngangkut sipil, itu termasuk keluarga TNI yg jelas adalah sipil, gimana nih kepala staff TNI-AU kok bisa pak.

    BalasHapus