Pages

▼

Kamis, Agustus 01, 2013

Indonesia Perancis Sepakat Kerjasama Industri Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Prancis, menyepakati sejumlah hal di bidang pertahanan dengan Pemerintah Indonesia setelah masing-masing Menteri Luar Negeri (Menlu) bertemu di Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menurut Menlu Indonesia, Marty Natalegawa dalam jumpa pers bersama dengan Menlu Prancis, Laurent Fabius, sejumlah hal yang disepakati bersama di bidang pertahanan, termasuk di bidang industri pertahanan.
"Menjaga perdamaian, bajak laut, industri pertahanan, dan kerjasama memperkuat minimum force TNI kita," ujarnya.

Namun Marty melihat perlunya dialog lebih lanjut dengan melibatkan pihak terkait, untuk menerapkan kesepakatan itu.
"Namun dialog ini akan terus berlanjut diantara dua negara yang memiliki hubungan strategis," katanya.
 
Kedua belah pihak juga menyambut pelaksanaan Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis, yang sudah dilaksanakan pada April 2013, dalam prespektif kerjasama lebih dekat di bidang industri pertahanan






Sumber : Tribunnews
di

10 komentar:

  1. Anonim2 Agustus 2013 pukul 10.55

    Apa yg akan dihasilkan dr kerja sama tsb..

    BalasHapus
  2. Anonim2 Agustus 2013 pukul 11.13

    Yg di hasilkan adalah bertambahnya bocornya uang negara krn di pake jalan2 ke luarnegri....alasannya apakah perancis negara tetangga pake acara kerjasama bajak laut segala..dasar kaga berubah kelakuan!!!!

    BalasHapus
  3. Anonim2 Agustus 2013 pukul 11.14

    Hasil nya indonesia di peringatkan untuk jangan macam2 ntar di embargo!!!

    BalasHapus
  4. Anonim2 Agustus 2013 pukul 15.01

    paling ngerayu tawarin rafale..., awas nti ketipu lagi sual teote...

    BalasHapus
  5. Anonim2 Agustus 2013 pukul 15.06

    @Ano sekalian diatas, Indonesia kan mau beli beberapa helikopter, Fennec untuk AD dan Panther untuk AKS. Kalo komen yg bijaklah, jgn maunya jadi hakim melulu tapi ga tau substansinya.

    BalasHapus
  6. Anonim3 Agustus 2013 pukul 05.12

    lagi ngincer blok mahakam tuchhh....... :p

    BalasHapus
  7. Anonim3 Agustus 2013 pukul 12.18

    Becareful! Harus cermat dan jgn sampai ada kontrak yg merugikan seperti embargo.. Pemeliharaan.. Suku cadang.. Senjatanya.. Semuanya harus menguntungkan RI! Ingat! Pembeli adalah raja! Trserah mau dibeli atau tidak jgn mrngarah pada satu negara pemasok.. Ingat negara ini punya politik yg bebas dan aktif dalam bertoleransi dgn negara negara lain! Ingat selalu pesan para pahlawan! Negara ini dibentuk atas dasar negara yg kuat! Walau berbeda beda kita tetap satu tujuan yaitu kemerdekaan dan kemakmuran bangsa dan negara indonesia..!!!! 17 agustus 1945..!!! Merdeka..!!!

    BalasHapus
  8. Anonim3 Agustus 2013 pukul 21.15

    Minal Aidin Walfaidzin para Ano. sekalian...

    BalasHapus
  9. KERIS NUSANTARA12 Agustus 2013 pukul 12.43

    Mau atau tdk ini ada dolar/euro ttp Mr Indonesia hrs di beri ToT utk pemebelian pesawat Rafale, beserta ToT utk rudal2 yg juga akan dibeli dan kalau tdk mau ya udah cari yg lain negara yg bisa diajak ToT. Hee....hee...koq nyimut mau ketipu lagi yg kedua kan masih belum hee...hee.....Salam NKRI...........

    BalasHapus