Pages

Rabu, Juli 31, 2013

Menhan Dalami Soal Penyadapan Presiden SBY

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan dan Keamanan, Purnomo Yusgiantoro mengaku belum memahami detil kebenaran kabar yang menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat disadap ketika menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara G-20 di London, Inggris pada tahun 2009 lalu.
 
"Kami sedang melakukan pendalaman. Karena itu baru rumor, jadi lebih baik kita 'cooldown' dulu, beritanya dari mana. Kita belum tahu. Kita ingin tahu lebih dulu siapa yang sebar," ujarnya kepada wartawan di sela-sela buka puasa keluarga besar Kementrian Pertahanan di Gendung Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).

Menurut Purnomo, sebaiknya media jangan terbawa rumor, sebelum mengetahui kebenaran berita tersebut. Pasalnya menurut Purnomo, saat dirinya bersama Presiden SBY melakukan kunjungan di Inggris, justru tak ada media yang menanyakan soal isu tersebut.

"Pada waktu itu kita tinggalnya di Istana Buckingham, dan media sana juga tidak ada yang mempertanyakan itu. Jadi kita masih lakukan pendalaman sekarang itu berita dari mana siapa yang menyampaikan dan itu katanya dari media Australia, saya sendriri baru balik dari Australia dan tidak ada media yang mempertanyakan itu, bahkan waktu itu saya mengadakan press conference itu. Tapi tidak ada pertanyaan soal itu," jelasnya.

Hingga kin kata Purnomo, Kemhan belum bisa menyatakan bahwa penyadapan itu benar-benar terjadi. Kemhan akan berkoordinasi dengan Direktorat Intelijen untuk memastikan pemberitaan tersebut.

Sebelumnya media-media Australia, mengutip Edward Snowden, bekas analis badan intelijen Amerika Serikat (CIA) yang kini melarikan diri ke Rusia, memberitakan bahwa AS dan Inggris menyadap komunikasi Presiden SBY di London. Informasi hasil sadapan itu kemudian dibagi dengan Australia.

Media yang memberitakan adalah kelompok Fairfax Media yang membawahi The Age dan The Sydney Morning Herald.

Australia dalam hal ini hanya menerima keuntungan dari hasil sadapan itu. Sementara yang melakukan penyadapan disebutkan adalah intelijen AS dan Inggris.






Sumber : BeritaSatu

5 komentar:

  1. ohh gitu tunggu tanggal mainnya ya para crakers dan hackers Indonesia mengobrak abrik keamanan inggris dan amerika
    BEWARE Of ANONYMOUS INDONESIA...!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha
      stuju bngt

      bisa juga pembelian snjata ke inggris dibatalkan karna prlakuan yg gk menyenangkan

      Hapus
  2. itu kan kejadian nya thn 2009.. udah lewat 4 thn ya sudahlah... ambil aja hikmah nya supaya indonesia ini tetap di sadarkan bahwa u.s, aussie, dan inggris itu memang negara yg tidak bisa di jadikan sahabat,,, sekedar basa basi berteman sama mereka sih oke2 ajah tapi kalo naek ke level sahabat sih jangan sampe bahaya.... jangankan indonesia warga jerman sendiri pun yg katanya sahabat ikut di sadap... penyakit paranoid nya berlebihan...

    BalasHapus
  3. Makanya jangan terlalu mesra+carmuk sama pihak barat.
    Sifat mereka itu nggak pernah berubah.

    BalasHapus
  4. Semua tenang, saya cuma berbicara tentang bbm dan daging sapi, biarin aj mereka nguping..

    BalasHapus