Pages

Jumat, Juni 07, 2013

Iran Lengkapi Tank ZUlfaqar dengan Pelindung Baja Reaktif

Tank Zolfaqar
TEHRAN-(IDB) : Angkatan Darat Iran telah melengkapi tank dan kendaraan lapis bajanya dengan pelindung baja reaktif untuk mereduksi kerusakan akibat rudal musuh yang masuk, seorang komandan militer Iran mengatakan pada hari Selasa, 4 Juni 2013. 
Wakil Panglima Angkatan Darat Iran Brigadir Jenderal Kiomars Heidari mengatakan kepada FNA bahwa tank Zolfaqar (Zulfaqor/Zulfiqar/Zulfikar) yang dilengkapi dengan sistem cerdas ini telah dirancang dan diproduksi..

Mengenai fitur baru dari tank Zulfaqor tersebut, Heidari mengatakan, "pelindung baja reaktif adalah salah satu spesifikasi unggul tank Zolfaqar."

Dia menjelaskan bahwa pelindung baja reaktif adalah bagian body tank yang cerdas dan mampu meredakan dampak kerusakan dari rudal musuh yang masuk.

"Sistem ini akan dipasang pada semua kendaraan lapis baja Angkatan Darat," Heidari menambahkan.

Zolfaqar adalah tank tempur utama (MBT) generasi kedua Iran. Prototipe tank Zulfaqor pertama kali diuji coba pada tahun 1993. Enam prototipe semi-industri tank Zolfaqar diproduksi dan diuji coba pada tahun 1997. Tank Iran ini memiliki bentuk kotak yang khas, steel-welded turret (kubah) yang di desain oleh Iran sendiri. Berat tempur Tank Zolfaqar mencapai 36 ton dan dilengkapi dengan mesin diesel 780 hp (horse power), dengan rasio kecepatan 21,7 hp per ton.

Zolfaqar dioperasikan oleh tiga kru. Loader otomatisnya diyakini sama dengan loader Tank T-72 Rusia.

Pada bulan Februari lalu, Panglima Angkatan Darat Iran Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan mengatakan bahwa tank Zulfaqor memiliki kemampuan yang lebih baik dari tank T-72 Rusia.

"Hari ini, kemampuan Zulfaqor telah melebihi tank T-72 dalam beberapa spesifikasi setelah dioptimalkan pada berbagai aspek," ujar Pourdastan dalam sebuah pertemuan yang mengungkapkan dua versi upgrade dari tank Zulfaqor dan tank Samsam.
Sumber : Artileri

4 komentar:

  1. Wednesday, 5 June 2013

    VITYAZ-2000, PROTOTYPE PESAWAT TEMPUR RUSSIA DAN IRAN YANG KANDAS MENJADI PESAING F35 AMERIKA
    Mungkin,  sebagian orang masih belum banyak mengenal program pesawat tempur rahasia Russia bekerja sama dengan Iran untuk menyaingi pesawat tempur Joint strike F35 prakarsa Amerika.

    Program pesawat rahasia ini diberinama Vityaz-2000 Atau  MiG-I-2000   (M-ATF), awalnya sebuah proyek antara Rusia dan Iran untuk memproduksi pesawat tempur generasi keempat +++ namun Program ini akhirnya ditinggalkan oleh Rusia dan Iran tanpa sebab yang jelas, meskipun sekarang beberapa bukti telah menunjukan bahwa Iran telah menghidupkan kembali program ini dan akan menggunakannya untuk memajukan program Shafaq-nya. Sebenarnya rancangan dan penelitian Pesawat Tempur Vityaz-2000 tersebut dimulai sejak tahun  1994-2000 oleh perusahaan asal Russia yang digawangi oleh  seorang ilmuan yakni Fatidin Mukhamedov presiden dari lembaga Rahasia Soviet dalam mengembangkan penelitian expiremental untuk militer Soviet yang sekarang Russia. 

    Mempunyai kesamaan dengan program JSF Amerika, Vityaz-2000 yang diprakarsai Russia juga menggandeng investor lain yang diharapkan dapat bergabung seperti CIS (Commonwealth of Independent States Persemakmuran Negara-negara Merdeka bekas anggota soviet), Asia tengah, asia timur dan asia pasifik mengingat program Vityaz-2000 mengusung fitur konfigurasi aerodinamis terbaru yang lebih stabil dan untuk mewujudkannya perlu adanya dukungan finansial yang mampuni tentunya.
    Para ahli OKB Mukhamedov yakin keinginannya dengan segala cara mengurangi cross section seperti pesawat F-117 buatan amerika , memang tidak mampu di deteksi radar SHF, tetapi di sisi lain tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas tempur karena masalah aerodinamis yang rusak oleh tuntutan siluman. Itulah sebabnya proyek Vityaz dibangun untuk memecahkannya, bangsa di seluruh dunia telah difokuskan pada kualitas, bukan kuantitas dalam meng-upgrade angkatan bersenjata. 

    Pesawat tempur Vityaz-2000  rancangan Muhkamedov diklaim akan mempunyai karakteristik yang tak kalah hebat dengan pesawat tempur generasi 5 lainnya, Vityaz 2000 dirancang memiliki kemampuan multifungsion combat system serta mampu melakukan pertempuran jarak pendek ataupun pertempuran jarak jauh , selain itu Vitayaz 2000 juga dibuat siluman dengan mengurangi tangkapan deteksi radar, memiliki kemampuan jelajah supersonik dalam modus no afterburner dan  mempunyai kemampuan manuver tinggi dengan daya jangkau jauh. Karakteristik ini sangat penting untuk efektivitas tempur pesawat dalam pertempuran jarak jauh, misi penyamaran dan keterlibatan target darat, terutama saat menetralisir radar musuh, bahkan mengadopsi sistem penyimpanan senjata internal seperti F35 Amerika.
    Konfigurasi Diskwing pada bagian tengah sayap pada Vityaz-2000
    Program Vitayaz 2000 mengusung bentuk yang lebih unik dan cendrung fenomenal, bagian panel  sayap pada centerwing dibuat melingkar dengan sudut 360 derajat metode ini dimaksudkan untuk mengurangi sistem aliran tubulent serta meningkatkan kemampuan kontrol angels of attack pada saat bermanuver kecepatan tinggi. Hal ini memungkinkan pesawat tempur ini  mampu membunuh target permukaan dalam modus ketinggian rendah dan kecepatan rendah. Bahkan pada ketinggian 300 m pada kecepatan 850 km / jam, dengan jangkauan deteksi sejauh 3 km.

    BalasHapus
  2. Ujicoba Pesawat Vityaz-2000

    Dengan desain yang penuh perhitungan Vitayaz diharapkan mampu melakukan teke off dan landing pada jarak pendek. Untuk mencapai hal tersebut Mukhamedov menggunakan sistem parasute seperti halnya pesawat buatan russia lainnya. Vitayaz-2000 didukung dengan Digital Automatic Control System dimana fungsinya mengendalikan daya dorong Nozzle, kontrol penerbangan serta masih banyak lagi pengendalian teknologi baru yang akan diusungnya termasuk sistem penyimpanan persenjataan yang akan dibawanya. Pesawat tempur Vityaz2000 disokong oleh mesin turbofan tunggal RD-33I dengan daya dorong 5250kg,

    Berbagai Macam Sistem Rudal yang dibawa serta penyimpanan internal untuk misi Stealth

    Karena kurangnya uang tunai untuk pengembangan pesawat ini maka program pendanaan tidak mendapat perioritas dan dialihkan untuk pengembangan MIG29 menjadi MIG 31 dan terakhir MIG 35 karena untuk mengupgrade membutuhkan biaya yang lebih murah ketimbang membuat desain baru yang jauh lebih mahal.|||0|||0
    momo dragunov di 08:51

    BalasHapus
  3. Dari Iran kita dpt belajar banyak bgm dg material "bekas" mampu memodifikasi Alutsista tsb menjadi lebih "gahar" dan modern.
    Hal tsb juga telah dilakukan TNI kita pada beberapa Alutsistanya.
    Dg demikian effisien anggaran , dpt dilaksanakan dan menghasilkan produk yg handal. Apalah artinya"kuno" atau "jadul" kalau performance dari alutsista setelah menjalani modifikasi menjadi lebih bagus.!!!!
    Sayang banyak komentar yg tidak setuju bahkan menolak tanpa memberikan argu yg dpt dijadikan alasan yg kuat.
    Senengnya beli baru, lima tahun yad jadi barutut.!!!!! He...he.....he.....
    Dasar. Pola pikir birokrat yg penting ada proyek.
    Ada proyek ada duit masuk ke kantong dewek !!!! Kepriben, ki.........

    BalasHapus
  4. masak si cuman 36 ton. t72 saja yg kayaknya merupakan bahan dasar pengembangannya punya berat 42ton. masa cuman seberat M2 amerika atau IFVnya jerman

    BalasHapus