Pages

Jumat, Mei 17, 2013

Parlemen Korsel Optimistis KF/IF-X Project Jalan Terus

SEOUL-(IDB) : Wakil Ketua DPR Korea Selatan, Park Byeong-seug, mengaku optimistis proyek kerja sama pembuatan pesawat tempur canggih Korean Fighter Xperiment (KFX), akan kembali berjalan setelah sebelumnya ditunda.

Hal itu bisa terjadi karena kerjasama yang terjalin antara parlemen Indonesia dengan Korsel semakin mendalam sehingga mempermudah proses komunikasi di antara kedua belah pihak. "Kami meyakini dengan komunikasi yang lebih lancar di antara kedua pihak akan menyelesaikan semua masalah yang tengah dialami," ujar Byeong-seug.

Ditemui usai menghadiri seminar bertajuk Indonesia-Korea Forum 2013: enhancing the Korea-Indonesia Middle Power Partnership, Byeong-seug yakin dengan semakin dekatnya hubungan kedua negara, maka akan mempercepat titik temu untuk solusi berbagai masalah, termasuk proyek pesawat jet tempur tersebut.

Dia juga meminta bantuan media massa untuk terlibat dalam proses penyelesaian masalah yang dialami Korsel dengan Indonesia. "Karena hal ini tentunya untuk kebaikan Indonesia sendiri," ujar Byeong-seug.

Sebelumnya Indonesia dan Korea Selatan telah menyepakati pengembangan bersama pesawat tempur KF-X pada 15 Juli 2010 silam di ibukota Seoul. Pesawat jet tempur KF-X sebetulnya merupakan proyek lama "Republic of Korea Air Force" (ROKAF) yang baru bisa terlaksana sekarang.

Proyek ini sudah digagas Presiden Korea Kim Dae Jung pada Maret 2001, untuk menggantikan pesawat-pesawat yang sudah tua seperti F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger. Dibandingkan F-16, KF-X diproyeksi memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistem "avionic" yang lebih baik serta kemampuan anti-radar .

Dalam kesepakatan itu, kedua pihak menyepakati 80 persen pembiayaan ditanggung negara mitra dan 20 persen ditanggung Indonesia. Kerja sama pengembangan pesawat tempur generasi 4.5 itu dilakukan dalam tiga tahapan, yakni pengembangan teknologi sepanjang 2011-2012, tahap engineering dan manufacturing dan tahap ketiga adalah produksi.

Penundaan tiba-tiba terjadi di tahap kedua  karena Parlemen Korea belum menyetujui anggaran untuk tahap Engineering and Manufacturing Development Phase (EMD Phase) Program. Padahal Indonesia sudah mengeluarkan dana sebesar Rp1,6 triliun untuk proyek tersebut.






Sumber : Vivanews

7 komentar:

  1. semoga..riset membutuhkan dana besar n kita tidak tau dana untuk riset ifx kfx itu berapa..kita ngekor kakak aja dah..apa kata dia bagus baguslah buat kita..he he

    BalasHapus
  2. Yang penting YAKIN bisa tetap terwujud mas bro,biar molor kek,ruwet kek,IF YOU THINGKING YOU CAN...YOU CAN.

    BalasHapus
  3. Kalo IKFX gwa 50:50...

    Nha kalo Changbogok, sudah pasti END..

    BalasHapus
  4. Posisi Parlemen Korsel tdk sekuat Parlemen Senayan kita.
    Jgn terlalu berharap dg optimisme seorg wakil parlemen Korsel, kecuali kalo hal tsb diperkuat pernyataan senada dari Excecutive Korsel, msh dpt dipertimbangkan.
    Yg jelas, sementara ini kita sdh dirugikan dlm dua hal yg sangat prinsip ;
    1. Secara technology, rancang bangun pesawat tersebut yg dikerjakan dg sepenuh jiwa dan jiwa oleh SDM kita yg merupakan dokumen rahasia kelas satu sdh ditangan Korsel dg harga kelewat "muraaah".
    2. Secara finansiil, walau kita juga dirugikan sepihak, namun masih mungkin untuk di hitung ulang.
    3. Posisi tawar Indonesia dlm "kasus". Ini sangat memprihatinkan, namun reaksi Pemerintah sptnya tawar- tawar saja alias spt tdk terjadi apa2 , pd hal ini sangat menyakitkan, di permainkan oleh pihak Korea Selatan.

    BalasHapus
  5. pak Bole, untuk poin 1 anda, bukankah kita jg sdh menyiapkan mirroring program di PTDI?
    justru kitalah yg menunggu teknologi material yg pihak korea sendiri masih mencari dengan cara membeli F15SE?
    mohon koreksi kalau keliru..

    BalasHapus
  6. Betul sob ano 14.57,kalaupun teknologi sdm kita diserap korsel,pasti ada juga teknologi mereka yang kita serap juga,saya yakin semua sdm kita didoktrin spt tu,dan apabila gagal,apa yg masih kita dapat dari mereka yang mungkin bisa dibuat dan dikembangkan sendiri nantinya. Gimana tanggapannya mas bole...maaf saya awam mas bole.

    BalasHapus
  7. Tambahan lagi mas bole...kalo sdm kita bisa serap teknologi pesawat tempur korsel (apabila gagal) lantas digabungin hasil oprek/modif/perakitan,kira2 bisa ga ya kita bikin sendiri pesawat tempur??? mohon tanggapannya mas bole...thx

    BalasHapus