Pages

Jumat, Mei 10, 2013

Lapan Surveillance Aircraft (LSA) Pesawat Pengamatan Produksi Lapan

BANDUNG-(IDB) : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat baru, Lapan Surveillance Aircraft (LSA). Pesawat dua awak ini akan digunakan untuk memotret wilayah Indonesia yang relatif besar. Pengembangan pesawat pengamatan ini sekaligus membuktikan penguasaan teknologi pesawat terbang di Indonesia. LSA ditargetkan beroperasi secara penuh pada 2015. Akhir 2013 ditargetkan untuk penerbangan perdana secara resmi. 

Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bersama Universitas Berlin di Jerman mengembangkan pesawat pengamat bernama Lapan Surveillance Aircraft (LSA).

Konsep ini sebenamya telah dibuat sejak 2011, tapi baru terealisasi pada 2012 dengan menggandeng Universitas Berlin sebagai mitra kerja sama.

"Sampai saat ini ada enam orang ahli teknik kita yang berada di Jerman untuk terus melakukan riset, perancangan modifikasi, desain, pengujian, serta teknologi terhadap pesawat surveillance. Sedangkan untuk penerbangan resmi perdana LSA akan dilakukan akhir 2013 ini," ungkap Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan Rika Andiarti, saat dihubungi KORAN SINDO.

Program LSA ini memiliki beberapa misi di antaranya akurasi citra satelit, verifikasi dan validasi citra satelit, monitoring produksi pertanian, aerial photogrammetry, pemantauan, pemetaan banjir, deteksi kebakaran, search and rescue (SAR), pemantauan perbatasan dan kehutanan, serta pemetaan tata kota. Selain itu, LSA ini juga mampu mengakurasikan data dari fotocitra satelit dengan resolusi tinggi yang telah digabung dengan satelit-satelit lain, mampu mengkroscek langsung di lapangan secara acak ketika terkadang satelit biasanya suka terhalang awan.

LSA ini berbasis pesawat Icon 5 Amphibius dengan memiliki daya ter bang 8—24 jam, mampu mencapai ke tinggian maksimal 7,5 km dan kecepatan jelajah 220 km/jam serta jarak tempuh maksimal 1.300 km. Pesawat ini membutuhkan landasan dengan panjang minimal 300 m untuk takeoff dan landing. Pesawat ini memiliki total panjang mencapai 8,52 m dengan tinggi 2,45 m dengan lebar rentang sayap sepanjang 18 m.

Sedangkan resolusi gambar yang dihasilkan nanti mencapai hingga 50cm dengan muatan hingga 70 kg. Sebagai pesawat utilitas dengan dua kapasitas tempat duduk, badan pesawat komposit dengan mesin tunggal ini dilengkapi motor glider dan operasi aturan instrumen penerbangan (IFR).

LSA ini pesawat dengan mesin tunggal dan jenis mesin yang digunakan adalah Rotax 914 F2/15 dengan tenaga mesin (MTOP) 115 HP. Tangki bahan bakar LSA berkapasitas 130 liter dan jenis bahan bakar yang digunakan adalah Avgas 100LL/Mogas. Pesawat ini juga dilengkapi Propeler MTV-7-A/170-051 serta 1,75 untuk diameter propeler dengan tiga bladed.

Pesawat pengamat ini juga dilengkapi turbo charge dengan silinder pendingin udara dan kepala silinder pendingin air, karburator, kontrol pembuangan limbah otomatis, dan pengapian elektronik ganda. Daya tampung pesawat ini mencapai maksimal 20 kg serta 80 kg beban muatan dengan MTOW 1,300 kg.

Di bawah sayap pesawat sepanjang 18 m itu terselip kamera metrik berkalibrasi dengan areal kamera mount, sebuah kamera yang secara nyata dapat memonitor melalui lintas udara dengan sensor optik yang dikembangkan dengan system wide angle dan menghasilkan gambar beresolusi tinggi.

“LSA merupakan pesawat ringan dengan teknologi yang dikombmasikan dengan aero dynamic serta engine dan sayap yang tentunya dapat mengangkat pesawat dengan stabil dan kamera canggih beresolusi tinggi,” papar Staf Ahli Kementerian Negara Riset dan Teknologi Bidang Hankam Teguh Rahardjo, kepadaf KORAN SINDO.

Teknologi canggih yang dipakai dalam pesawat LSA ini sebenarnya pengembangan dari pesawat Lapan Surveillance UAV (LSU), yang merupakan pesawat tanpa awak. Pesawat ini memiliki dua tipe yakni LSU 01 dan LSU 02. Pesawat yang terbuat dari sterofoam dan telah dipakai pada ketinggian 3.300 m saat letusan gunung merapidan banjir beberapa waktu lalu ini berguna untuk verifikasi data satelit.

“Menariknya, ini proses pembelajaran bagi Lapan untuk membangun pesawat dengan cara bertahap sehingga diharapkan kita akan mampu membuat pesawat sendiri tanpa bergantung negara lain,” ucap Teguh. (Koran Sindo, 5 Mei 2013/ humasristek)

Spesifikasi Teknis LAPAN Surveillance Aircraft
Performa Bobot Propulsi
Lintasan lepas landas: 300 m MTOW: 1100 kg Tenaga mesin (MTOP): 115 hp
Kecepatan jelajah: 220 km per jam Berat muatan maksimal: 80 kg Jumlah propeler: 3 bladed
Jangkauan maksimum: 1.300 km Berat maksimum bagasi: 20 kg Kapasitas bahan bakar: 130 liter
Daya terbang maksimum: 8 jam Jenis bahan bakar: Avgas 100LL/Mogas
Ketinggian terbang: 7.260 m





Sumber : Ristek

45 komentar:

  1. Lapan, percaya saja deh. Yg penting proyeknya macam2, selamat ber-proyek ria hidup Lapan ............
    Proyek roket dan rudalnya gimana? Kpn meluncur, gan.....mosok proyek terus.

    BalasHapus
  2. Proyek apa lagi?????

    BalasHapus
  3. Hebat...gue bangga sama lapan,hasil karya bangsa sendiri. Kembangkan terus teknologi apapun baik keperluan sipil dan militer,pakai sendiri buat kepentingan negara,export buat nambah devisa negara. Gue percaya kalian (LAPAN) pasti bisa..

    BalasHapus
  4. Ha...ha....ha.....habis nguntal pil senang Ano 23.37 sampe mabuk kepayang, ntar baru sadar kalau sebenarnya dia ditipu ama orang pintar.
    He....he....he...............dikira mudah untuk produksi massal.....he...he..he.. Apalagi mau ngekspor segala...he....he....he.... Dagelan kok nggak habis2 padahal hanya sebatas "Proto type" selesai sudah, tahun anggaran baru bikin proyek lagi, sialan.....preetttttt!!!!!!!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lambe lonte.....

      Hapus
    2. Ano 06.47 hasil produk mu wis dadi prototype ne??? Wis abg yo??? Kene tak tawar piro nek tuku short time???

      Hapus
  5. Om jorok otaknya, pantas masuk bui, Om tukang perkosa wanita dan suka nyabo. Ih, Om bangsat, keparat, laknat,!!!!!

    BalasHapus
  6. Ano 08.28 om bukan pemerkosa sayang...! Om kan nawar kalo di jual!! Kalo nggak berarti pendapa ano di atas "setiap produk harus dijual berguna bagi orang banyak dan menghasil kan uang" harus di rubah !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayang cangkemu, ini commen gak pada tempatnya .
      " belajar sopan bukan dengan kata jorokkkk .

      Hapus
  7. Waahhh Ano2 diatas kotor semua, pantes sepiiii.... sudah diisi ano2 yg kotor hakssss puihhhhh.... Jaga mulut kalian dasar Jowo Katrok Wong Ndeso

    Jakarta Betawi itu bukan Jowo ingat ituw Jowo.... Jowo Ndeso Katrok Nggak Pernah Sholat dan seneng dengan hal2 yg berbau mistis itulah asli Jowo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betawi ga ada org jawa mana bisa pinter??? Jakarta ga ada org jawa mana bisa maju kaya skrg paling tukang kawin doang kejar2 janda!!??? Betawi ga ada Jawa mana tau Islam??? Baca sejarah bro yg ngaku2 Betawi!!!!

      Hapus
    2. jangan rasis gopblokkk kamu ini tau apaaa ????? anehhh sejarah apaa ??? emang betawi tinggal di pulau mana ???? jellas di pulau jawa !!!! bodoh gaku pintar ini orang nya rasis di bawak commen di block anjingg looooo ..aq bukan betawi atau pun jawa ,yg jelllas dari jawa timur .

      Hapus
  8. LAPAN = Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Berkegiatan di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
    (Sumber: website LAPAN)

    Jadi apa yang salah kalo kerjaannya sebatas proyek prototipe doang. Bukan kerjaan LAPAN untuk jualan barang. Kalo memang LAPAN dianggap buang duit ya bubarkan saja LAPAN.

    BalasHapus
  9. Ano 12.06 jgn gusar dulu, g ada yg salah dg Tupoksi LAPAN, yg jadi masalah adlh smp dmn hasil R&D nya, yg dpt dimanfaatkan oleh khalayak krn menurut saya maaf kok blm ada.
    Contoh.
    1. Sampai skrg TNI masih tetap impor dan sgt tergantung impor untuk roket dan rudal.
    2. Listrik tenaga angin, maaf yg sdh saya lihat justru hasil INVENTOR SDM Indonesia yg di patenkan di Korea Selatan yg skrg sdh dinikmati oleh sebagian masyarakat di Bulukumba, Sulsel, sdg hasil R&D LAPAN di bidang ini sdh kelihatan di Rumpin nah itu kpn disebar luaskan teknolo ginya ke masyarakat.
    Sedang masalah bubar atau tidak bubarnya LAPAN itu adalah domain pemerintah bukan urusan rakyat.
    Kalau anda gusar pd komen ini, itu mempertontonkan pribadi yg kurang kuat untuk menerima kritik.

    BalasHapus
  10. Belajar dari komen diatas, kita terlalu banyak institusi R&D yg berkaitan dg teknology, ada LIPI, BPPT,LAPAN,PUSPIPTEK, dan lain.
    Yg jadi pertanyaan mengapa hal demikian tidak disatukan saja jadi lembaga R&D Indonesia, sehingga tidak berebut anggaran dan fokus thd kebutuhan riil kita baik yg bersifat strategis, maupun tidak.
    Belum balitbang yg selalu menyertai organisasi kementerian, tanpa prestasi apapun sampai orang awam menyebut "Lembaga yg suLit berkemBang". Disayangkan kondisi tsb, hanya buang2 anggaran dan tdk optimal dlm pendayagunaan SDM -nya.
    Jgn gusar kalau rakyat me-kritisi kondisi tsb, jgn ngambek bubarin saja dsb-nya, spt sdh kehilangan akal serta anti kritik tanpa argumentasi bijak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tp alamat kritiknya yg salah....
      'Kepada' nya bukan ke org lembaga riset atau lembaga risetnya, tp ke pengambil kebijakan yg kurang mendukung......kalo pemerintah atau wakil rakyat ga mendukung yah ga bisa, ya jd prototype doang malah2 riset paper doang. Di negara manapun sama..... Itu org lembaga riset nasionalisme-nya tinggi loh meskipun ga ada "jiwa koras" gaji sedikit sekali kalo mau keluar negeri jaminan berlebih baik jaminan hidup maupun biaya n peralatan riset.....! gajinya mendingan jualan sayur di pasar

      Hapus
    2. bettull brooo... nasipnya para ilmuan lapan di comberan ,duwit negara habiss pada bukan tempat nya di jarah , penguasa mikir nya tidak kebelakang buat anak cucu nya ,asal perut kenyang gendut mirip sapi dungu mereka puass diri .

      Hapus
  11. Menu Utama Mr. Jack Flash ternyata tai anjing, mending dagingnya Mr mosok taiknya, kesiannnnnn kaya orang Somalia yg kelaparan, ajah.

    BalasHapus
  12. Yg kaya tai anjing itu ternyata bernama Mr Jack Flash.
    Nama keren kayak orang bule sayang ternyata bukan nama orang tapi tai anjing!!!!!!!
    Mr.Jack Flash = Tai Anjing.!!!!!!!!!

    BalasHapus
  13. Makanya lebih baik, menurut saya lembaga riset itu disederhanakan saja cukup satu. Spy SDMnya dpt gaji besar dan nasionalisme sedang2 saja cukup dan fokus pd aspek penelitian tertentu, jgn riset macam2.
    Gimana usul wa Mr Jack Flash = Tai Anjing??????

    BalasHapus
  14. halah! yang pada komen di blog ini cuma baru tau di mari dan belum ketemu si periset apalagi ikut meriset.
    tapi heran gw sama orong orong indonesia, otaknya cetek.
    nggak ngerti tech.

    tapi baaaaaahhh komentarnya segede biji salak...

    BalasHapus
  15. Mr.Jack Flash = Tai Anjing.

    BalasHapus
  16. Kalau periset ingin sejahtera hidupnya, silakeun gawe di luar, asal ingat bahwa kepandaian dasar dan selanjutnya yg mefasilitasi negara.
    Asal inget aja, tapi kalo g inget gpp, masih aya keneh, seuran.

    BalasHapus
  17. Rudal dan satelitnya? Ini kok ada proyek baru lagi, weleh3x
    Mestinya selesaikan satu-satu dulu, baru bikin proyek lainnya.
    Lapan sdh 50 thn umurnya ya? Blm cukup waktu bikin roket dan rudal ??? Ya sdh beli aja ada fasilitas ini!!!!!

    BalasHapus
  18. Sayang mesinnya turbo prop lagi. Tapi gpp dech untuk tahap awal perkembangan pesawat dlm negri.
    Di tunggu mesin jetnya kalau perlu buat ramjet biar garuda punya tentengan hasil produk dlm negri biar bisa di pakai gandiwa dan ifx !!

    BalasHapus
  19. Anonim 11 Mei 2013 11.14

    mau main rasis sama orang jakarta/betawi itu warga pendatang semua (BUKAN CUMA ORANG JAWA SAJA). tapi indo keturunan, arab, eropa, portugis,sumatra, kalimantan, maluku, sulewesi dll. Jadi jangan heran klo org betawi banyak yg tinggal di luar kota dan negara cnth: dmesir bisa tanyakan sama pelajar2 yg ada dimesir klo gak percaya (maaf bukan jadi PRT) hanya saja orang jakarta slalu tampil sederhana alias apa adanya. Tidak punya mental feodal manis di depan pait di belakang seperti orang jawa kebanyakan walau gak semuanya. Orang betawi slalu mementingkan persatuan dan sifat demokrasinya yg dikenal banyak orang kpda siapa saja dan dimana saja. TAPI klo ada yg merusak klo kta orang jakarta LU JUAL GUA BELI.
    Jadi Hati2 jakarta itu gerbangnya jogja !! JasMerah klo kata soekarno. Okay

    jangan pakai sensi mengatasnamakan daerah. Malu tuh diadu domba sama org malaysia yg sering mondar mandir ke jogja.
    Lol islam bukanya dari aceh ya Samudra pasai?

    BalasHapus
  20. Ano 06.44 komen loe kaya org onani.!!!

    BalasHapus
  21. Mr. Jack Flash = Tai Anjing !!!!

    BalasHapus
  22. Lapan sdh tua gitu belon juga dpt membuat rudal sendiri seutuhnya, payah!!!!!!

    BalasHapus
  23. Lapan omong gede doang, mana buktinya??????

    BalasHapus
  24. Ano 18.34 tgl 11-5-2012. Yg jadi pertanyaan ano sdh pernah ke kantor pusat Lapan di Rw Mangun dan ke Rumpin, Bogor? Kalo blm g usah komen banyak deh, apalagi sumbernya hanya dari website Lapan.
    Perlu sekali-kali ke Rumpin nanti ano dpt jadi saksi kegiatan sehari-hari Lapan.Akses ke sana jauh, jln jelek sekali, berlumpur, dan berlobang besar, apalagi kalo musim hujan, sedih sebagai pusat ilmu teknologi tinggi, fasilitas masih ada yg buatan thn 1960-an eks Jepang, yg baru cuma fasilitas wahana plus workshop abal-abal dan karena jauh dan sulit ada karyawan yg baru datang jam 10.30 siang tapi jam 14.00 sdh siap pulang. Letaknya dekat dg pusat Den Bravo Paskhas TNI. - AU.
    Kalo gini kpn majunya??????

    BalasHapus
  25. Apalagi ngeliat pusat peluncuran roket di Pameungpeuk, Garut Selatan, jln kesana penuh kelokan yg g ada habisnya, fasilitas infrastrukturnya juga sederhana dulu punya TNI- AU, sepi di tepi laut tapi indah panoramanya.

    BalasHapus
  26. Ya susah maju, dukungan anggaran cekak, krn berebut dg lembaga riset lain yg juga perlu hidup dan jumlahnya banyak.
    Khusus untuk Lapan nggak ada pabrik phyroteknik yg dpt mendukung supply propelan, fasilitas menuju benchmark Lapan kurang, industri besi baja untuk membuat nozzle dan pipa roket blm ada semuanya import termasuk alat kecil semacam keperluan laboratorium dsb-nya.
    Tapi g tahu knp beritanya menggebu - nggebu buat ini, itu dsbnya yg semuanya high technology, kenapa nggak buat sederhana dulu bisa di copy paste oleh industri untuk produk massal bagi kepentingan strategis dan umum.

    BalasHapus
  27. Ano di atas coba lu buatin dulu layang2 bisa terbang gak? Atau buat meriam bambu bisa bunyi gak?

    BalasHapus
  28. Ano 11.33 itu mainan kita jaman dulu, semua anak-anak jaman dulu pasti jago membuat itu, pas peralihan musim hujan ke musim kering pasti membuat layang2 sendiri, malu kita kalau dibuatin atau beli. Kalau puasa menjelang Lebaran kita biasa membuat mercon bumbung ( bambu ) atau mercon pendem( di pendam di tanah) bila memakai karbit. Sdh biasa alis atau bulu mata kita kebakar kalau meniup asap di bambu, krn bahan bakarnya minyak tanah.
    Nah, kalau loe bgm? Maksudnya gue tahu, nggak boleh komen detail ttg Lapan, kan??? Nak, belajar dulu yg baik dan benar, ya!!!!!

    BalasHapus
  29. Ano 12.14 naah itu lu bisa buat layang2 pisau tuk halusin bambu mu itu cap garpu madein germany!!! Tapi lu tetep klaim itu madein lu sendiri kan boler??? Produk sederhana itu tinggal lu copy paste produksi massal sama lu, itung2 ngisi waktu pensiun mu boler!!!!

    BalasHapus
  30. Kok boler? Lagian pisau bukan buatan jerman dongok?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo pisau cap garpu asli memang buatan jerman!!! Kalo yg palsu buatan mbah ku akeh kang dongok!!!

      Hapus
  31. jancok..asu..tak buacok koen yo...

    BalasHapus
  32. Kalo nggak mampu nanggapin komen Ano 10.05 dan Ano 10.22 thd Perkembangan LAPAN lebih mulia dan gentle anda g usah komen yg g bermutu apalagi intinya hanya akan memojokan Ano yg initialnya Boler.
    Ini yg komen bukan Boler!
    Komen anda ke-kanak2-an, sekilas lucu tapi sebenarnya memperlihatkan kecongkakan hati anda yg iri dg komen yg bisa cerita ttg Lapan dg baik dan bisa dipastikan pribadi anda labil bin debil, alias otak kosong berbunyi nyaring. Buat komen tandingan yg berbobot agar bisa di kritisi oleh orang lain, manusia macam sampean pantas di golongkan manusia kerbo, dongok dan g punya kepribadian kuat! Kalo memang mau bercanda bercandalah yg pada tempatnya. Camkan ini, manusia dongok bin kebo!!!!
    Salam dari saya, bukan Boler, untuk ano 14.59.

    BalasHapus
  33. Ano 15.51 salam kembali!!! Sebutan boler bagi sy adalah bg anonim yg "tahu banyak" tentang istilah, penamaan serta spec alutsista, dan selalu "banyak tahu" akan segala hal alutsista mulai pistol sampai nuklir, dari avionik hingga radar, dari pespur sampe kapal selam!! Dan selalu merasa superior dalam permasalahan alutsista!!!

    BalasHapus
  34. That's your business, ok!

    BalasHapus
  35. Anda itu hanya orang yang bodohh.
    Anda itu iri sama ilmu yang Diketahui kang boleroes.
    Anda gak terima Kan??
    maka dari itu daripada mencela lebih baik anda ikuti sarannya.
    Oke??

    BalasHapus
  36. Bukan iri mas ano tapi dongkol sama ilmu pura2 nya boler!!! Sungguh aku tak biasa!!!!

    BalasHapus