Pages

Selasa, Mei 21, 2013

Komisi I Bersama Rapat Tertutup Bahas Penundaan KF/IF-X Project

Komisi I perlu mendapat penjelasan dari Menhan khususnya soal di balik langkah sepihak Korsel menghentikan kerja sama pengadaan pesawat tempur KFX dari Korsel tersebut

JAKARTA-(IDB) : Seusai membahas nasib RUU tentang Komponen Cadangan Pertahanan Negara (Komcad), Senin (20/5), Komisi I DPR melanjutkan raker dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, membahas soal penghentian kerja sama sepihak dari Korea Selatan, dalam hal produksi bersama pesawat tempur Korean Fighter eXperiment (KFX). Namun, rapat kali ini digelar secara tertutup.

Sebelum rapat membahas hal ini dimulai, Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, bahwa Komisi I memandang penting pembahasan persoalan ini. "Sehingga Komisi I perlu mendapat penjelasan dari Menhan khususnya soal di balik langkah sepihak Korsel menghentikan kerja sama pengadaan pesawat tempur KFX dari Korsel tersebut," ujar Agus.

Kata Agus, Komisi I melihat pembatalan kerja sama pengadaan KFX/IFX itu dampaknya tidak sederhana. "Kita mesti lihat apa akar permasalahan yang sesungguhnya. Apakah ada langkah embargo dari pemilik teknologi itu dalam hal ini AS? Seperti itu yang akan kita pelajari," jelasnya.

Agus menambahkan, hal lain yang perlu diungkap, apakah akibat pembatalan sepihak dari Korsel, akan berdampak pada kerja sama yang lainnya. Misak, pembuatan tiga kapal selam yang juga bekerja sama dengan Korsel. "Apakah ada penundaan-penundaan juga.  Ini yang mesti kita pastikan dan bicarakan," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Tubagus Hasanuddin kepada JurnalParlemen, Selasa (14/5) mengatakan bahwa RI sudah membayar 70 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1,6 triliun untuk modal awal pembuatan pesawat tersebut. "Sehingga kalau pihak Korsel menghentikan sepihak produksi bersama pesawat KFX itu, jelas RI pihak yang telah dirugikan," ujarnya.

Kerja sama antara Indonesia dan Korsel untuk membangun pesawat super canggih KFX berlangsung sejak 2001. Proyek itu dibiayai bersama oleh Indonesia dan Korsel. Dalam proyek itu, pemerintah Indonesia diwajibkan menyetor sekitar 20 persen dari total dana yang dibutuhkan sekitar  Rp 80 triliun.

Ada Kemungkinan Intervensi Negara Ke-3

Meski kecewa, Komisi I belum memberikan rekomendasi kepada Menteri Pertahanan untuk menghentikan seluruh kerja sama Indonesia-Korsel di bidang alutsista. Sempat ditengarai adanya intervensi AS dalam kerja sama ini.

Komisi I DPR RI menyatakan kecewa terhadap langkah sepihak Korea Selatan menunda kerja sama produksi pesawat tempur Korean Fighter eXperiment (KFX). Kekecewaan itu disampaikan Komisi I saat rapat tertutup dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (20/5).



Pihak Korea Selatan menyatakan menunda proyek tersebut selama 1,5 tahun. Bagi parlemen, setahun lebih bukanlah waktu yang pendek. Komisi I  menganggap penundaan itu sebagai pemutusan kerja sama.



"Waktu penundaan 1,5 tahun terlalu lama. Hampir bisa disebut sebagai pembatalan. Dalam raker Komisi I dengan Menhan, kami sampaikan kekecewaan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Agus Gumiwang Kartasasmita.



Agus mengungkapkan, sempat muncul pertanyaan tentang kemungkinan adanya intervensi Amerika Serikat dalam penundaan proyek Indonesia-Korsel tersebut. Sebab, teknologi KFX yang digunakan Korsel adalah milik AS. Dalam raker hal ini pun dibahas. "Soal faktor negara ketiga boleh jadi berpengaruh. Tapi yang penting bagaimana posisi Korsel sendiri, bukan negara ketiga," kata politisi Golkar ini.



Meski kecewa, Komisi I belum memutuskan untuk merekomendasikan penghentian seluruh kerja sama Indonesia-Korea Selatan di bidang alutsista. Komisi I hanya memberi masukan bagi Menhan untuk merespons hal ini dan mengutamakan martabat negara. Batal berikatan dengan Korsel, Indonesia bisa menggandeng negara lain untuk pengembangan alustsista.



Selain merencanakan kerja sama produksi pesawat tempur, Indonesia-Korsel mengikat diri untuk pengadaan tiga unit kapal selama. "Kita harus melakukan antisipasi karena bisa juga kerja sama ini nasibnya seperti rencana produksi pesawat KFX," katanya.





Sumber : Jurnamen

31 komentar:

  1. Sebab musabab adalah berlakunya "Three Fingers Phylosophia" yg berakibat kita gampang di kadali oleh pihak asing.
    Perihal "Three Fingers Phylosophia" artinya di Googling saja atau kalo nggak males tanya saja ke Glodok, ya...........mungkin bisa njawab kalo nggak tau juga ya nyerah aja dech. Mau........????????

    BalasHapus
  2. bung boler...klo masih ada duitnya bs ga korea balikin lg..? Paling tdk suatu proyek yg tertunda pasti kena penalti atau denda.. Lumayanlah untuk sementara bs digunakan buat alutsista yg lain..

    BalasHapus
  3. molornya 1,5 tahun...begitu dapet ilmu baru dari f-35 yang diserap..estimasi penambahan riset membengkak..otomatis indonesia musti mau gak mau rogoh kocek lagi buat tuh riset..begitu udah rogoh kocek dalem..nanti amrik maenin peranya agar indonesia gak jd beli,lho lha kenapa..? alesanya sama kaya german ..? khan yang saya kasih license F-35 diterapkan KFX khan cuma buat Korea,Indonesia IFX gak ada perjanjian apa-apa..? mustinya ketiga negara ni KORSEL,INDONESIA,AMRIK berunding dulu baek2,hitam diatas putihnya kudu bener2 jelas,kalo sekiranya gak menguntungkan buat kita ngapain dilanjutkan..??? udah hafal skenarionya amrik jadi ya udah gak kaget lagi...percaya deh..dapetpun tuh pesawat nantinya gak setara ama yang punya korsel..pasti lebih jelek dari itu..wkwkwkwkwk bisa bisa kita yang versi generasi 4.5 mereka udah generasi 5. sementara kita sibuk alutsista rogoh kocek..temen amrik si ausie ngotak ngatik papua,bersama british,danai OPM dan mendukung ...alutsista gak kunjung ada..masalah satu belum kelar masalah lain nongol..hadeeewww capek deh...

    BalasHapus
  4. memeng nasib si bodoh makanan si pintar........

    BalasHapus
  5. Bukan capek!!! Mau tanggung jawab gak tuh sampai anak cucunya.. Kita mintain tanggung jawab.. apalagi kalau Indonesia sampai berantakan!!! Sommpreettt!!

    BalasHapus
  6. Ya proyek kadal.. siapa yang mau dikadalin ya ikut.

    BalasHapus
  7. Pswt tmpur ga karuan kpl selam ga jelas helikopter tmpr bumblebee ma gandiwa ga da critanya lg roket ma rudal yg konon aseli buatan anak bangsa ga kdengeran lg britannya.
    Mdh2n turkies tulus mo krj brg indo walau cm tank ringan ga sprti yg laennya

    BalasHapus
  8. YUK TARUHAN...PESAWAT ITU GAK AKAN PERNAH JADI....KALAU KAGAK GEBLEK...MENDING BELI TUH SU 35 GAK PERLU TOT SEGALA

    BalasHapus
  9. Menhan, direktur PT.D.I., direktur PT.PAL dan DPR semuanya omong kosong, proyek ToT,mana skrg, yg ada gigit jari, lain kali kalau dinasehatin ma cucu tuh didengerin,jaman da berubah,kami cucu2 tuh lebih kritis dr pada kakek2, maklum mrk udah tua yg dipikirin apa lg ? Gaji dan tunjangan ada. Pikir tuh tuk bangsa bkn utk diri sendiri, solusi utk sementara tagih balik uang yg disetor, kalau harap denda penalti lama urusannya,blm tentu dapat,kalau dah dpt uang utk ToT dan pengadaan IFX, tambah lg dr APBNP 2013 lalu belikan beberapa skuadron T 50 PAK FA, beberapa skuadron SU 35 BM, dan beberapa skuadron SU 30 MKI dan ratusan S 300

    BalasHapus
  10. Mau apa lagi nasi udh jd bubur, apa gak ada lagi pemimpin di indonesia ini seperti soekarno dan soeharto, yg tegas ,disegani,berwibawa di mata dunia, negara mana yg mau bertele-tele dengan indonesia,langsung dibilang , GO TO HELL ,

    BalasHapus
  11. Jet tempur T50 baru dipakai taon 2015-2016,sdg sukhoi 35bm baru dipakai taon kemaren,belum dijual untuk umum,kecuali T50 GOLDEN EAGLE ntar datang 1 skadron buat TNI AU.

    BalasHapus
  12. Yang namanya TOT bukan gampang, yang gampang nyebutnya,TOT. Alih tekhnologi akan memakan masa, kekecewaan dan sakit hati. Dan ini memang di sadari oleh pemerintah, tapi tidak di publikasikan. semoga PRESIDEN kita yg akan datang lebih RASIONAL dan bisa buat yg lebih baik , seperti yg kita harapkan semua.

    BalasHapus
  13. Daripada spekulasi tanpa kepastian, lbh baik diputus saja kerjasama dg Korea, baik kerjasama progam pesawat tempur KFX & pengadaan kapal selam. Kondisi Korea sendiri tdk kondisif yg berdampak tdk amannya kerjasama.

    Korea sendiri sdh jelas tdk konsisten... Drpd kita membela kerjasama dg Korsel yg hanya mendapat anjing kampung, lbh baik kerjasama dg negara sahabat yg lain tuk mendapatkan anjing herder & kemampuannya sdh tdk diragukan.

    BalasHapus
  14. uda ketebak dari awal, kerjasama sama boneka2nya sam gak bakal karuan. sam gak mau indonesia maju..
    kalau mau maju tinggalkan amerika kerjasama seperlunya aja..
    kalau masih percaya sama sam, itu namanya guoblok buanget..........
    :(

    BalasHapus
  15. bilang aja ma korea lewat surat diplomatik resmi agar pemerintah korea mulangin duit rakyat indonesia dan kerjasama di batalkan aja.. ya minimal duit nya di pulangin setengah nya.. trus jgn mau lagi kerjasama ma korea karena mereka itu tidak profesional... 1,6 triliun kalo di beliin sukhoi khan bisa dapet...

    BalasHapus
  16. Obrolan sampah ide ide orang nongkrong di warung kopi gak bermutu otak kuli bangunan obrolan sampah by:adrian kalibata city 02/cu

    BalasHapus
  17. Mungkinkah ini sebuah permainan intelejen,agar smua sepintas jadi kacau padahal tidak?! Proyek kfx dan cangbogo dibikin kacau agar tersamar dari negara lain yang sdg mengamati kedua negara (korsel vs korut/cina) (indonesia vs malaysia,singapura,australia),seolah2 batal??? Gak tau dah,jadi ingat proyek pengadaan pespur A4 skyhawk israel. Korsel sbg negara besar tentu punya malu dan harga diri apabila mempermainkan indonesia,investasi di indonesia milik korsel juga nilainya sangat besar,betapa malu dan ga punya harga diri bangsa korsel thd bangsa indonesia,apa efek hubungan dg indonesia kalo hal itu dilakukan oleh korsel,tentu buat rakyat indonesia KORSEL ADALAH BANGSA PENIPU!!! Kira2 ini sebuah permainan intelejen apa gak yah,kayak pengadaan kasel kilo yg blm ada pembatalan kontrak dari RI bahkan ada rumor kasel kilo ini sdh ada di tangan TNI AL.

    BalasHapus
  18. Itulah akibat kurangnya pengawasan dan juga opsi kerjasama yg tdk jelas.jangan2 hanya akal2 pejabat doang yg mau pemilu.
    Sudah seharusnya dipertanyakan.
    Tp pemimpin kebijakan takut akan AS yg embel2nya terbeli juga alusistanya,itu udah jadi bukti nyata.
    Jika tdk dibeli pasti akan ada masalah.
    Coba dekat ama RUSIA
    borong tuh alusistanya otomatis RUSIA bela RI jika AS melanggar kedaulatan rakyat.
    Saya 100% percaya jika AS berada dibalik mandeknya alusista / tot dari KORSEL.

    BalasHapus
  19. Bagusnya ama korsel tuh TOT, girl band and boy band aja pasti mereka kasih dngn cepat,wkwkwkwkwkwk. Sabar aja kawan yg namanya nipu itu dosa, dosa yaa neraka, semoga pemimpin kita bisa belajar di kondisi sperti ini dan cari solusi lain, banyak solusi ko yg tidak brgantung pd negara lain, disini bnyk orang pintar.

    BalasHapus
  20. itulah predicate indon yg di sematkan kepada negeri ini,karena gampang di kadalin mau negaranya ancur ora penting .yg penting dpt bagian dari uang kerjasama tersebut..kok kerjasama dengn korea ..aneh deh..nih pak purnomo bagaimana mikirnya kyknya beliau ini terlalu angkuh karena kelamaan jd menteri ..klu dana sqmapai 70 T..kenapa gak beli aja licenci dari rusia ..ternyata orqng pintar itu bodoh juga yaa...atau peras otaknya pak habibie selagi beliau masih hidup ...ngapain ke korea kalau mahagurunya pesawat ada disini ...kalau riset dgn orang asing duitnya ada tapi riset sendiri gak ada duit...takut kpk ya pak pur ketahuan komisinya....jgn2 pak pur ini salah satu menteri yg di titip oleh asing di kabinet sby...

    BalasHapus
  21. GANTUNG PURNOMO ...MENHAN DANGDUT ...ASULAH PUR..

    BalasHapus
  22. Kita biasa ribut dan mencak2 setelah ada akibat, tapi jarang yg mengupas penyebab, kalau ada yg mengupas penyebab langsung di "bully" rame2; Sok tau, Sok pinter, loe nggantiin aja jadi menteri dsbnya.
    Belum tentu kebenaran suatu sumber sdh di-elu2-kan, waoo kita dpt ToT dari Korea, Korea baik ya, di pihak yg resmi aja sdh koar2 kita akan tambah dana anggaran agar PT PAL sepenuhnya dpt memproduksi KS spt yg diminta Korea. Dan komennya woooo hebat, kita hrs bisa!!!!
    Kalau kenyataannya kayak tembelek gini bukannya mawas diri semua ka langan malah membalik menghujat Korea dg kalimat yg sangat minir.
    Ini semua kesalahan fatal yg dibuat oleh kita, krn sangat nefsong untuk memperoleh technology tinggi dg cepat dan mudah, disamping para peja batnya sdh terimbas dg "Three Fingers Philosopia" sehingga tutup mata kalau menandatangani kontrak, karena ...........
    Kita lihat nanti bgm perjalanan PKR dg Damen Bld, dimana Damen di kontrak tsb hanya membuat platform saja, sedangkan masalah CMS-nya berada di luar kontrak pembuatan padahal nilai kontraknya ......weleh...weleh.....disamping katanya Damen akan bertindak selaku pendamping pembuatan KPR di PT PAL jangan2 nanti bernasib sama kayak Daewoo Korsel.
    Ini prediksi saya yg bodo. Silakan komen dan mem"bully" saya. Aku wis
    Menter, rek ambek arek2 kutho tapi pikiranne ndeso.!!!!!!

    BalasHapus
  23. RAPAT TERTUTUP ANEHH ?? KPK HARUS DI DEPAN ,IGAT INI yg bikin super boros anggaran di jarahh .dari pertama kerja sama tot tot sudah pada keliatan batang hidung nya menhan wamenhan ,rada di paksakan korea bukan lah the father submarine ,tni al sebagai pemakai lebih tahu spasifik di lapangan triak 2 malah di mutasi semua penerus bangsa ,hanya karna uang .bangsat kan demokrat.

    BalasHapus
  24. STOP PEMUTARAN FILM KOREA DI INDONESIA,

    BalasHapus
  25. Kupas aja boler tapi jgn pake menghina!!! Pasti semua seneng bacanya!!! Tapi cangkem mangap mu itu kayanya gak bisa berubah slalu menghina jd wajar kalo elo sering di bully

    BalasHapus
  26. Menghina itu harus agar ano2 jgn larut dg hura2 g kritis ato emang ano2 seneng di nina bobokan dg koemen atau artikel yg menyenangkan tapi sebenarnya menyesatkan?
    Disini Boler berperan mengingatkan bahwa "das Sein tidak mesti das Sollen" apalagi konteksnya adalah material Strategis. Sdh ngerti Strategis belon?
    Disini, masalah bukan purwa rupa tapi sdh masuk ranahmulti dimensi, jadi sebagian ano yg masih muda dg jiwa yg Pro Patria hrs dilecut dicambuk ini lho permasalahan bangsamu, dimana pemimpinmu hanya mengutamakan proyek dan komisi kapan kita jadi bangsa yg gagah, wibawa dan punya harga diri, gitu ano2 sayang!!!!!!!
    Selamat Berjuang, dan Merdeka!!!!!!

    BalasHapus
  27. Adakan KERJA SAMA TANDINGAN DENGAN RUSIA atau China ...
    Korea Selatan termasuk BONEKAnya Amerika, nanti sudah Jadi akan ada HAMBATAN LAINNYA ~ 'atas perintah' Amerika ...

    BalasHapus
  28. Indo sukanya barang yg murah meriah coz klau beli yg mhal sna sni bnyk protes

    BalasHapus
  29. jangan kerjasama sama sekutu(kutu kupret)liatlah negara negara yang bekerjasama dengan rusia.. semua sudah pada mandiri dalam produksi alutsista, india,cina,korea utara,

    BalasHapus
  30. Projek KFX ditunda yah udah..bikin aja projek KFC Indonesia hahaha

    BalasHapus