Pages

Rabu, Mei 01, 2013

Kapal Perang Pakistan Berlabuh Di Jakarta

JAKARTA-(IDB) : Kapal perang Pakistan PNS Saif berlabuh selama empat hari di dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut Kapten Jawad Ahmed yang memimpin pelayaran PNS Saif, kunjungan kali ini untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan di kawasan ASEAN. Kunjungan kapal perang Pakistan ini merupakan yang kedua setelah tahun 2011 lalu.

Melalui kerja sama maritim dengan sejumlah negara, Ahmed melanjutkan, Pakistan telah berpartisipasi memberantas aksi terorisme di perairan laut internasional, seperti aksi perompakan dan pembajakan.

Selama empat hari kunjungan PNS Saif ke Indonesia dari 29 April hingga 2 Mei mendatang, Ahmed berharap semakin mempererat kerja sama Pakistan dengan Indonesia untuk membangun keamanan di bidang maritim. “Ini merupakan goodwill dari kunjungan kami ke Indonesia,” Ahmed menjelaskan kepada para pengunjung kapal mewakili kedua negara kemarin malam, 30 April 2013.

Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Sanaullah, mengatakan, kunjungan kapal perang ini sebagai simbol kerja sama, persahabatan, dan solidaritas antara Pakistan dan Indonesia. Pakistan saat ini bekerja sama dengan Indonesia dalam memberantas aksi terorisme melalui pertukaran informasi intelijen dan jaringan kerja.

Ia menambahkan, Pakistan sebagai anggota ASEAN Regional Forum terus mendorong perdamaian dan keamanan di kawasan ASEAN. Indonesia merupakan satu dari 10 negara anggota ASEAN. Pakistan ingin ikut berkontribusi dalam membangun arsitektur keamanan di ASEAN. “Kawasan ini sangat penting karena merupakan jalur perdagangan internasional,” ujarnya.


Kapal PNS Saif merupakan kapal perang frigate yang dibuat di Cina dan resmi milik Angkatan Laut Pakistan pada tahun 2010. Kapal dengan panjang 123 meter, kecepatan 29 knot, dan berat 3.144 ton ini dilengkapi dengan peralatan perang modern anti-kapal selam, yang mampu beroperasi mandiri serta mengatasi berbagai bentuk ancaman di laut. Kapal ini juga mengangkut helikopter Z9EC, yang memiliki kemampuan anti-kapal selam.

Sebelum ke Indonesia, PNS Saif lebih dulu berkunjung ke Maladewa dan melanjutkan perjalanannya ke Sri Lanka setelah dari Indonesia.





Sumber : Tempo

7 komentar:

  1. Ini baru frigate asli 3.144 ton....bukan dibawah 3000 ton itu masuk corvete lebih pasnya

    BalasHapus
  2. Sory bro...bukannya saya sok tau dan keminter,setahuku kapal perang bobot dibawah 500ton masuk kelas FAC/KCR/PC DLL,bobot 500-800 masuk kelas corvet,bobot 1000-2000ton masuk kelas light fregate,lebih dari itu ya frigatte,destroyer,cruiser,tp ada beberapa negara yang beda cara pandangnya,contohnya belanda kaprang corvette lebih besar drpda fregate,kemungkinan besar ini yang dianut tni al. Tapi ada juga yg melihat dari sisi kemampuan alutsistanya,bisa jadi kapal kecil tp pake canon 120mm plus rudal ssm jarak jauh sdh bisa dikata fregate/destroyer,begitu jg sebaliknya. Moga ga keliru masukan dari saya...

    BalasHapus
  3. Tp lebih umumnya utk saat ini yg dikatakan frigate ga ada embel2 light fregate yg displacement 3000ton sampai 6000ton.....coba googling aja negara2 pd umumnya di dunia us, rusyky, jerman, china dll atau spore dg formidable yg 3000ton lebih dikit langsung di sebut fregate class, baru yg 8000ton di masukkan ke destroyer.

    BalasHapus
  4. Lanjut utk ano 00.02
    Bisa lihat klasifikasi trsbt di www.navyrecognition dan www.naval-technology.com. Coba chek barangkali sy salah......

    BalasHapus
  5. itu kata preman brooo ..jellas 2 yg bikin gomong class corvet di bilang fregat ,lama lama kambing di bilang kijang tentu beda lari segala.haha....
    contoh yataa BAE SYTEM sang pembuat kapal ragam class itu korvet bukan fregat .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betullll.....makanya saya heran displacement kapal kita kok kecil2 dibanding tetangga yg katanya 1 class??!!! Hah??!! Selisihnya calon Sigma 10514 kita (yg katanya frigate) dg Formidable aja hampir 1000 ton. Jelas beda jauh muatan senjatanya meskipun ukuran dimensi beda dikit, lihat VLS SAM singapork antara 24-32 tabung dan SSMnya antara 12-24 tabung VLS jauuuhhhh man dg calon PKR kita yg cuman muat VLS SAM 12 tabung + senjata tradisional KRI louncher Exocet MM40 model convensional 2x4 tabung...????? Beda jauhhhh ini mah senjata kelas Corvet utk PKR Sigma 10514 bukan fregate!!??? Dibohongi belonda mah....

      Hapus
    2. Krn secara teknik yg pengaruh adalah displacement....ukuran sama panjang, lebar dan tinggi tp kalo beda displacement ya percuma bisa beda kelas, kita dapatnya kelas ringan semua ga ada jelas berat. Semakin besar displacement semakin mahal demikian sebaliknya dan semakin besar displacement semakin banyak/berat senjata yg bisa kita muat.....bukan ukuran dimensi yg bikin muat ga muat tp displacement kapal yg menentukan berat muatan yg bisa diangkut!!!

      Hapus