Pages

Kamis, April 04, 2013

Kemhan – IAMI Bahas Kerjasama Pengadaan Truk Militer

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan menargetkan akan mempercepat realisasi program modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) sampai tahun 2014 untuk mencapai kekuatan pertahanan negara sampai pada kekuatan pokok minimum. Salah satunya adalah dengan melakukan pengadaan alat berat berupa truk militer seberat 2,5 ton dan 5 ton sejumlah 1000 unit. 

Diharapkan alat berat tersebut dapat difungsikan sebagai alat angkut barang dan prajurit TNI yang pada akhirnya dapat memperkuat pertahanan negara. Hal tersebut terungkap saat Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima Presiden Direktur PT. Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) MR. Isikawa beserta rombongan di kantor Kemhan, Rabu (3/4). 

Untuk itu, Kemhan memandang penting untuk melakukan kerjasama dengan IAMI dalam memproduksi truk militer 2,5 ton dan 5 ton yang baru pertama kali diadakan. Wamenhan berharap kerjasama ini dapat terealisasi sebelum semester kedua pada bulan Oktober 2014.

Lebih lanjut dikatakan Wamenhan, dalam pengadaan truk militer 2,5 ton dan 5 ton ini dapat memfasilitasi personel TNI untuk mobilisasi. Untuk itu dalam pembuatannya diharapkan dapat memenuhi spesifikasi teknis atau military specification yang dibutuhkan TNI dan dalam pengirimannya (delivery) dapat dilakukan secara bertahap.

Menanggapi hal tersebut, Presdir IAMI menyatakan terdapat aspek teknis dalam pengadaan truk militer 2,5 ton dan 5 ton tersebut yaitu aspek availability atau aspek ketersediaan barang dengan tujuan untuk mempercepat jangkauan pelayanan. Dalam aspek teknis dibutuhkan dukungan baik dari pemerintah Jepang maupun dari distributor lokal yang tersebar di wilayah Indonesia seperti di Jakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Banjarmasin dan Balikpapan.

Selain itu akan diadakan pelatihan secara periodik dengan satuan-satuan TNI yang berada di daerah-daerah atau kodam-kodam. Disamping itu juga, IAMI mengadakan program after sales service atau technical advisor dengan melakukan konsultasi secara berkala dan field advisor pada saat menghadapi permasalahan teknis ataupun pada kondisi baik.

Selain itu terdapat juga aspek affordability atau aspek keterjangkauan yang bertujuan untuk memberi dukungan spare part dengan harga yang kompetitif. Untuk program maintenance, akan diadakan pelatihan secara periodik di satuan-satuan TNI di daerah, baik dalam pengoperasian maupun repair and maintain.

Untuk mendukung hal tersebut, akan diperkuat dengan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai payung hukum atau pegangan yang kuat untuk meningkatkan kerjasama dan soliditas. Selain di Indonesia, produk ini juga diperkenalkan diberbagai negara seperti di Thailand.





Sumber : DMC

6 komentar:

  1. Wah klo spt ini, bgmn dg
    pengembangan dr Truck
    Perkasa produk Texmaco, kan
    sdh diuji cobakan utk versi
    militer... Bahkan sdh double
    gardan dg soch breaker yg
    dipercanggih.
    Ini yg dinamakan pengadaan
    yg tdk pro produk dlm negeri.
    Hal semacam ini sdh
    menyalahi aturan pengadaan,
    yg mewajibkan utk
    mengutamakan produk dlm
    negeri.
    Klo spt ini, kapan industri kita
    bs maju & berkembag...

    BalasHapus
  2. kok gak pake truk militer buatan dalam negeri denger2 udah bisa ngerakit sendiri,, inilah masih aja gak percaya ama kwalitas produk buatan dalam negeri..

    BalasHapus
  3. Hadeeehhhh....

    Truk Sampah aja masih beli dari luar, apalagi Truk Militerrrr.....

    Indonesia maunya yang serba instan, males nunggu lama kali y....

    Padahal research/eksperimen nggak mungkin selesai dalam waktu sekejap mata... btuh kesabaran, dukungan dan kepercayaan

    From Palembang Angetttt

    BalasHapus
  4. Lebih baik beli dan bikin sdr truk militer,selain bisa murah,bs nambah percaya diri industri pertahanan RI. Selain itu suku cadang dan perawatannya bs dilakukan sdr. Truk militer bukannya sama kaya truk yg keliaran di kota buat angkutan,tp sesuai spec militer. Truk yg bs tahan dia air,dobel gardan dan tangguh buat medan off road,syukur2 bsa kebal peluru.

    BalasHapus
  5. Benar-benar sangat mengecewakan.
    Kenapa ngga beli buatan asli indonesia?????

    BalasHapus
  6. kok isuzu sich pa gak lebih bagus hino

    BalasHapus