Pages

Selasa, April 02, 2013

DPR Jajaki Kerjasama Prosuksi Rudal Ke Ukraina

JAKARTA-(IDB) : Ukraina dipilih sebagai tujuan kunjungan kerja karena memiliki persenjataan berteknologi canggih. Kunjungan ini untuk menindaklanjuti upaya penjajakan kerja sama yang sudah terlebih dulu dilakukan Kementerian Pertahanan.
Pekan depan DPR RI memasuki masa reses. Komisi I sudah menyiapkan sejumlah agenda untuk mengisi masa reses. Salah satunya, kunjungan ke luar negeri dengan tujuan negara Ukraina.

Kunker ke negara di wilayah Eropa Timur itu akan dipimpin Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq dan wakilnya, Agus Gumiwang Kartasasmita dari Fraksi Partai Golkar.

"Rapat Komisi menetapkan, Ukraina akan menjadi tujuan kunker dalam masa reses nanti," ungkap Husnan Bey Fananie usai menghadiri rapat internal Komisi I DPR, Senin (1/4).

Politisi PPP ini mengatakan, kunker ke Ukraina akan dilakukan pada 12-19 April 2013. Rombongan yang berangkat berjumlah 14 orang. Mereka terdiri dari anggota Komisi I mewakili tiap fraksi, staf sekretariat, serta tenaga ahli. 

Selain itu, kata Husnan, Komisi I berencana mengajak serta perwakilan dari industri pertahanan dalam negeri. Sebab, Kunjungan ke Ukraina bertujuan meningkatkan upaya kerja sama bidang pertahanan, industri pertahanan, dan alih teknologi alutsista. PT Pindad misalnya, akan dilibatkan untuk menjajaki kerja sama dalam bidang persenjataan.

Ukraina dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan teknologi alutsista. Negara pecahan Uni Soviet itu memiliki peluru kendali jarak jauh berteknologi canggih. Hal itu diketahui Komisi I dari Kementerian Pertahanan yang sudah melakukan penjajakan kesepakatan untuk saling memperkuat pertahanan kedua negara. 

"Komisi I ingin melihat secara dekat beberapa tempat industri pertahanan alutsista mereka. Kita tentu akan meminta komitmen mereka untuk alih teknologi saat kita membeli atau meminati produknya," kata Husnan.





Sumber : Jurnamen
 

31 komentar:

  1. Moga moga sukses utk kemandirian kita

    BalasHapus
  2. Rudal jarak jauh = S300 ? Woooow..!!

    BalasHapus
  3. Pengalaman nego dengan china masalah rudal harus diambil pelajarannya.Bagusnya Indonesia joint venture mengembangkan rudal baru seperti india dengan rusia.Kalau untuk melisensi rudal yang telah dimiliki ukraina tentu biayanya akan mahal,kasus seperti kerjasama bikin rudal dengan china akan terulang lagi.Atau perbagian untuk masalah kendali kerjasama dengan ukraina,dan untuk material dan propulsi kenegara lainnya.Nanti ilmu yang kita dapat kita kembangkan sendiri.xxx

    BalasHapus
  4. Moga aja bawa hasil,
    Bukan bawa oleh" ya

    BalasHapus
  5. Teruskan dengan Ukraina lebih menjanjikan. China takut rudal akan digunakan sbg senjata makan tuan pada konflik LCS krn Natuna d klaim warga China juga.

    BalasHapus
  6. Jalan jalan kalo ada hasil yang kongkrit apa salahnya???Just wait and see.

    BalasHapus
  7. trus yg sama pihak antonov gimana jadi gak buka pabrik disini masa cuma bawa missile doang?
    dpr bolehlah Bebas dia maen ke ukraina asal bawa hasil. coba ke negara eropa barat pasti di demo sama mahasiswanya..biar punya niat baik juga pasti tetep aja di demo.

    BalasHapus
  8. Rombongan yang berangkat berjumlah 14 orang. Ngga pake tambah anak, cucu, istri, dan sodara2nya kan yaa??
    Di media 14 orang klo di hitung secara realnya 24 org yg akan berangkat nih maho..

    BalasHapus
  9. penjajakan sana...,penjajakan sini....., penjajakan terus. Ga pernah wujud kerjasama yg real...! Negara ini cuma berisi pejabat2 yang gak pandai diplomasi, cuma pandai berwacana doang...! Dari tahun 2007 cuma menghasilkan pembelian alutsista dari hasil kerjasama, bukan produksi! Negara ini isinya keledai semua yg selalu manut aja sama negara lain termasuk tetangga! Negara indonesia = negara para keledai...!

    BalasHapus
    Balasan
    1. anda menyebut negara kami negara keledai, mau nya anda apa bro? Silakan dijelaskan...

      Hapus
  10. 19.25 kritikannya gak membangun malay ni pasti..

    BalasHapus
  11. DPR ke ukraina dlm rangka melaksanakan tugas. ke ukraina ya untuk bekerja, bekerja sesuai tugasnya... kerja yang bener, hasilnya jg bener, ga' penjajagan melulu!... klo niat plesir, HARAM pake' uang negara... bekerja ke ukraina sekalian plesir, misalnya, berarti mental orang miskin yg bodoh terbelakang... ga' peduli mereka lulusan apa dan S berapa...
    Maap Gan!... ane emosi ma DPR kita...

    BalasHapus
  12. Malaysia urusi lahad datu aja, sdh disiapkan peluru utk satu2 orang yg kelahad datu dan diharapkan atm/vet 69/GGK segera kerahkan utk adu senjata dg laskar islam sulu. Miris....perwira polis kepalanya dipotong/kepalanya kena penembak tepat...

    BalasHapus
  13. Ano 19.25 indonesia negara keledai berarti anda kotoran keledai

    BalasHapus
  14. wau manuver dlm komentar?
    Itu bukan saya (red).

    BalasHapus
  15. gak semudah itu mau memberikan tekhnologi pada negara lain bro.. pasti mereka berfikir untung rugi nya... misalkan kita beli rudal 100 biji trus kita di kasih semua ilmu pembuatannya ya pasti rugi bandar.. jadi wajar proses transfer tekhnologi proses negosiasi nya rumit dan dalam waktu yg lama...

    BalasHapus
  16. hahaha... Indon tetap lah indon=budak. Mana bukti rudal kalian punya tuh? Mimpi sahaja kalian bisa. Lawan OPM pon tak dapat, lawan GAM hanya berakhir di meja runding, keledai tetaplah keledai!! Anoa kalian banggakan, cuma macam bus sahaja dibanggakan pula. Pesawat konon Mampu bina, tapi nyatanya just liecens sahaja....! Kahkahkah........ Bangsa keledai tetaplah keledai..! Macam taik sahaja rakyat indon..! Tak mampu guna brain...!

    BalasHapus
  17. anda pakai logat malay utk adu domba, tapi anda bisa aja org oztrali, us, isa, new gini, mana aja lah... dll, itu mah trik kuno... Ngantuk...

    BalasHapus
  18. Malon teteplah gay tak kan mampu perang!!! Paling buka salon sama jual dubur!!!! Kahkahkah

    BalasHapus
  19. Iya deh , tapi jgn lagi stlh kunjungan itu, cuman hangat atau panas di awalnya saja. Setelah kembali ke Indonesia menguap tanpa bekas. Kita jangan suka cuman impian aja lah. Dilaksanakan benar2, untuk kemandrian alutsista ini.

    BalasHapus
  20. kenapa ndak sekalian kunjungan ke timor leste atau papua nugini

    BalasHapus
  21. sebagai permulaan bikin satu yang besar dan coba tembakan ke bangsa maling!!! nahhh baru itu namanya INDONESIA macan ASIA pengusir penjajah!!!
    jika masih belum bisa bikin satu!!! bikin KETEPEL YANG BESAR DAN BIKIN KENDALINYa !!hajar tuh bangsa maling!!

    BalasHapus
  22. Penting pulang jangan cuma bawa oleh"

    BalasHapus
  23. lihatlah lagi iran yang sedang sendirian mereka siap tot guide missile ke indonesia,yang penting da kejelas dari pemerintah ri tentang dukungan program nuklir iran,cuma pemerintah kita doang yang bodoh takut ma barat jangan percaya ma orang kafir marilah kita barsatu wahai pemimpin islam bergabunglah dengan iran,kerjasama buat rudal jelajah kan gitu hebat.

    BalasHapus
  24. kalo mau penjajakan alutsista ya porsi untuk ilmuwan/teknisi di tambah donk,ngapain nie dari DPR kok banyak2,cukup 2-3 orang kayak'nya cukup,wong DPR yo gak bisa apa2 selain banyak bacot.

    BalasHapus
  25. Hey membina hubungan dg negara lain juga perlu di fikirin mudorat nya bro!!! Jgn lihat tawaran iran aja!!! Yg anda sendiri blum tau kebenaran nya

    BalasHapus
  26. Jujur saja kenapa INA tdk mau kerjasama dengan IRAN, sebenarnya mau, tetapi takut dengan barat, terutama amerika, kan kita ini congosnya amerika.
    Padahal klu mau TOT buat rudal tdk pake syarat yang aneh-aneh, cukup dengan sesama negara berpenduduk Muslim, hanya karena takut ancaman. Coba kita liat kejasama berantas teroris, sejatinya adalah membasmi saudara kita sendiri yang secara kebetulan berseberangan denga politiknya amerika ( pembela israil )

    BalasHapus
  27. hairan sabah maklumat terkorban pencerohoh pilipina, dasar malaysia waria ciput........ akan dipancung yg perut burai..... suku Iban wkk.....wkk.......wkk.. dan akan bersatu dg suku moro. Terus berjuang Moro...............................

    BalasHapus