Pages

Selasa, April 30, 2013

BNN Tangkap Tangan Perwira TNI AL Pesta Narkoba

SEMARANG-(IDB) : Wakil Ketua Komisi I DPR, Agus Kartasasmita, menegaskan, penangkapan Kolonel ASB, komandan Pangkalan TNI AL Semarang, karena menghisap shabu-shabu di satu hotel, kemarin, sangat memalukan institusi militer Indonesia. 

"Bayangkan, pemakai shabu bukan anggota biasa TNI. Tapi seorang komandan pangkalan TNI AL. Kalau yang pakai anggota saja sudah sangat memalukan, apalagi seorang komandan pangkalan berpangkat kolonel, mencoreng tubuh institusi," kata Kartasasmita di Jakarta, Selasa.

Secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Untung Surapati, membenari Kolonel ASB mengonsumsi narkoba di satu kamar di hotel di Semarang bersama temannya. Kolonel ASB diketahui merupakan seorang perwira menengah senior yang menjadi komandan pangkalan tipe B TNI AL.

Anggota lain Komisi I DPR, Susaningtyas Kertopati, meminta TNI AL segera memproses kasus Kolonel ASB "Menurut saya ASB harus diproses, tidak usah tebang pilih," kata Kertopati.

Menurut dia, kasus yang menimpa ASB sangat memalukan. "TNI AL-pun sudah setuju yang bersangkutan untuk diproses karena sudah memalukan institusi. Dan dihukum yang setimpal sekaligus bandarnya harus diburu," kata politisi Hanura itu.

Anggota Komisi I DPR RI lainnya, Chandra Tirta Wijaya mengatakan, proses hukum harus dilaksanakan. "Ini untuk memberi efek jera di samping itu juga diobati ketergantungan pada narkotika," kata dia.

Tamparan Keras Bagi Institusi TNI POLRI

Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsy mengatakan, bahaya laten narkoba sudah memasuki tulang punggung keamanan negara menyusul ditangkapnya Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Semarang.

"Penangkapan Danlanal Semarang Kolonel Antar Setia Budi oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah tamparan keras buat TNI. Ini merupakan bukti tulang punggung keamanan negara telah dirasuki bahaya laten narkoba," kata Aboe Bakar di Jakarta, Selasa.

Aboe Bakar mengaku tidak bisa membayangkan, bila seorang tentara yang diharapkan membela negara sedang dirasuki narkoba dan kebetulan memegang senjata, maka akan terjadi sesuatu yang membahayakan.

"Banyangin saja apa jadinya kalau tentara yang pegang senjata sedang sakau, ini sangat berbahaya untuk ketahanan negara," kata dia.

Tamparan lain juga mengenai Polri, karena ada dugaan penyuplai narkoba untuk Danlanal adalah anggota Polisi Direktorat Intelkam Polda Jateng yang berpangkat Brigadir.

"Apa jadinya kalau penjaga pertahanan dan keamanan republik ini sakau bareng, lantas apa harus di outsourching? Ini kan tidak boleh terjadi," kata politisi PKS itu.

Ia mengatakan, tidak boleh ada toleransi untuk para anggota TNI dan Polri yang terlibat narkoba.

"Harus dilakukan pemecatan agar tidak menular ke anggota yang lain. Dua institusi ini harus steril dari narkoba, karena merupakan aset strategis nasional yang bertanggung jawab terhadap keamanan dan pertahanan negara," ungkap dia.

Dikatakannya, perlu berbagai terobosan untuk memproteksi agar anggota TNI dan Polri terhindar dari narkoba.

"Sebagai upaya preventif setiap jenjang pendidikan dan promosi sebaiknya dilakukan pemeriksaan narkoba, dengan demikian dapat dilakukan deteksi lebih dini bila ada anggota yang memakai narkoba. Selain itu, Mabes TNI dan Polri perlu melakukan kerjasama dengan BNN untuk melakukan tes urine secara rutin," pungkas Aboe Bakar.

TNI AL Copot Jabatan Kolonel ASB

TNI AL kontan  mencopot jabatan Kolonel ASB dari jabatannya sebagai komandan Pangkalan TNI AL Semarang, setelah dia tertangkap tangan tengah mengonsumsi shabu-shabu, kemarin malam. Tidak cukup dicopot dan disidik Polisi Militer TNI AL, dia juga bisa dibilang sudah tamat riwayat di TNI AL. 

"Beliau sudah resmi dicopot dari jabatannya sebagai Danlanal. Pencopotan langsung dilakukan Kepala Staf TNI AL. Laksamana TNI Marsetio. Itu sanksi dari TNI AL," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Surapati, di Jakarta, Selasa.

Senin dini hari, BNN menangkap tangan Kolonel Antar Setia Budi (ASB) bersama dua penegak hukum, Inspektur Satu Polisi H (anggota Detasemen Markas Polda Jawa Tengah) dan Brigadir Polisi RS (anggota Intelijen Keamanan Polda Jawa Tengah), saat mengkonsumsi shabu-shabu di kamar 1003, Hotel Ciputra Semarang, Jawa Tengah.

Sampai saat ini belum jelas sikap Kepolisian Daerah Jawa Tengah atas perilaku dan pelanggaran hukum kedua anggotanya.

Surapati menyatakan, selain dicopot dari jabatan ASB juga tak akan bisa lagi mengikuti segala bentuk kegiatan yang sifatnya menunjang karir militer ASB. "Selain pencopotan, sanksi administrasi kepada ASB juga diberikan. Yang bersangkutan untuk mengikuti pendidikan, jenjang karir, dan lain sebagainya sudah tertutup," kata Surapati.

TNI AL juga telah mulai melakukan penyidikan terhadap ASB sejak semalam. Dan ASB juga sudah dipindahkan dari sel tahanan Badan Narkotika Nasional ke Pusat Polisi Militer TNI AL, di Jakarta.

Sejalan dengan itu, karena kasus ASB adalah tindak pidana narkotika, tapi akan tetap diproses di peradilan militer. "Dia diproses di Pengadilan Militer tapi tetap dasarnya adalah Undang-Undang Narkotika," kata Surapati.

"Bila ASB sudah diputus pengadilan, maka secara otomatis akan diberhentikan sebagai prajurit TNI, apakah secara tidak hormat atau bagaimana, tentu menunggu ketuk palu dulu," tambah dia.

Ia mengakui, kasus narkoba yang terjadi pada ASB merupakan kejadian yang sangat spektakuler bagi TNI AL. "Memang kali ini, spektakuler karena dilakukan perwira senior. Ke depan, TNI AL akan melakukan tes urin kepada semua prajurit. Hal ini untuk mencegah, jangan sampai kejadian serupa terulang. Kami lakukan tindakan preventif," kata Surapati.






Sumber : Antara


2 komentar:

  1. Kol. Antar Setia Budi kan pernah jadi Korpri KASAL terus jadi Dan Lanal Yogya dia orangnya ramah tamah dan baik, sayang harus tamat riwayatnya di pelukan WTS sambil ngisep .......wah dasar perwira "Coro" habisin anggota kayak gitu, malu-maluin korp dan hal ini juga agar jadi peringatan buat yg lain.
    Bah......!!!!

    BalasHapus
  2. MEMALUKAN !!! Indonesia memang negara sarang mafia baik pengusaha dan pemerintah semua sdh kong kalingkong...MIRIS.!!!transaksi narkoba mencapai puluhan triliyun yg disuplai lewat laut perbatasan(melaui cukong2 china yg ada di indonesia)...INDONESIA!!! mau dibawa kemana negara ini tempat tumbuh dan berkembangnya generasi asli pribumi..???

    BalasHapus