Pages

Kamis, April 25, 2013

Berita Foto : Peluncuran 2 Kapal PC-43 TNI AL, KRI Pari 849 Dan KRI Sembilang 850

BATAM-(IDB) : Tanpa banyak gembar-gembor serta publikasi, PT. Palindo Marine Shipyard ternyata telah membangun berbagai jenis kapal pesanan Pemerintah serta TNI-AL.



Mereka telah mengejar target menyelesaikan 2 buah kapal patroli milik TNI AL dari jenis PC-43, kapal patroli 48 meter pesanan Bakorkamla serta Catamaran pesanan BASARNAS.






Sumber : Kaskus

23 komentar:

  1. Salut buat PT. Palindo,,sedikit bicara banyak bekerja...

    BalasHapus
  2. kalau KCR yang hanya 40meter bisa gotong rudal, seharusnya PC 43meter bisa gotong rudal juga, walaupun jangkauannya diturunkan, jadi kapal-kapal perang Indonesia, baik yang patroli maupun yang kombatan berkemampuan rudal semua. TNI AL seharusnya mengoptimalkan semua unsur alutsista sebagai alat pemukul & penghancur.

    Dan yang lebih penting adalah kemampuan pertahanan diri dari serangan udara & rudal juga harus dijadikan prioritas utama, jangan hanya kanon saja dan senapan mesin yang dipasang. miris dong ngeliatnya.

    BalasHapus
  3. benar benar mematuhi UU Rahasia Negara > "Tanpa banyak gembar-gembor serta publikasi"

    # http://tinyurl.com/terpaksa-kaya

    BalasHapus
  4. Oh iya itu bahan komplementer nya (istilah nya boler) import ya pak?? Jgn2 prusahaan ini cuma "tukang jahit/tukang. Las" aja!!!

    BalasHapus
  5. for ano 13:20 jangan samakan PC 43m ni dengan KCR 40m KRIclurit,beladau,dan kujang.udah beda fungsi dan misi.emang hampir mirip sih bentuknya.tapi gak semua kapal musti berpeluru kendali, dan kalo toh semua kapal kita mau berpeluru kendali kaya iran punya, negara kita bisa tekor...budget yang musti dikeluarin luar biasa besar, padahal untuk mengurusi hal lain pemerintah dah kewalahan...adanya kelangkaan BBM aja udah ketar ketir..BBM mo naik..rakyat kecil dah bingung,perlahan tapi pastilah..siapa sih yang gak mau armada kita jaya spt era 60-an..?? emang semua itu kembali ke perekonomian kita..ekonomi kuat militer kuat.

    BalasHapus
  6. Ano 14.08. Seluruh bahan yg dipakai untuk mendukung produksi kapal di Indonesia belum ada yang di produksi di dalam negeri,, semuanya masih impor, bahkan catnya bahan bakunya juga masih impor.
    PT PALINDO hanya menggambar design kapal itu computernya juga masih impor plus tinta cetak dan printernya, kalau sudah jadi hitungannya baru dimulai pengerjaan fisiknya.
    Yang tidak impor mungkin gas O2 nya saja yang gratis untuk di hirup pekerja dan untuk keperluan pengelasan.
    Makanan dan minuman pekerja mungkin impor dari Singapura karena lebih mudah dan murah.
    Jadi seluruh kegiatan pembuatan kapal di PT PALINDO hampir semuanya impor.
    Ya gpp, kita kan kaya raya, masa muda bergelimang harta , kalau matipun masuk surga, ya............ Ya...ya....ya........wkwkwkwkwk.

    BalasHapus
  7. tapi diam2 kita juga gak punya fregat sejati...yg ada cuma fregat abal2 alias odong......emang kapal kayak gini berani buat perang antar negara????lawan kapal super canggih dg rudal jarak jauhnya?emang kapal gini bisa menahan serangan jet lawan?????

    BalasHapus
  8. Yth, Bro Yulius Erry yg kritis.
    Makanya buat dan kembangkan rudal sendiri, bahan bakunya ada di dlm negeri, teknologi ada di dalam negeri, SDM nya ada di dalam negeri, kurang apa lagi?
    Nggak usah nunggu ToT, ada jalan keluarnya dg merefurbishment rudal rudal lama kita saja masih cukup banyak.
    Tapi ya itu, ada yg marah dan galak serta nggak setuju kalau ada program refurbishment karena nggak ngerti apa itu refurbishment dan nggak ngerti essensi dari persoalan senjata rudal itu sendiri.
    Senengnya beli....beli.....beli......lebih modren....modren.... Kita kan kan kaya, nggak tau utang luar negeri 1500 Triliun......wkwkwkwk
    Maklum Bro Yulius Erry, maklum............he....he....he.........

    BalasHapus
  9. 1500 triliun kecil laaah buat Indonesia, pendapatan negara aza pertahun 1650 triliun.
    Maaf sebelumnya, dari pada kita pandai kometar doaaaaaaang... yuk kita pikirkan gimana usaha kita yang NYATA membuat Indonesia MAJU & KUAT.
    Maaf sekali lagi sekedar saran :
    - gimana kalo teman MHS yang jurusan Teknik/ mesin seluruh INDONESIA setelah LULUS urunan menggalang dana untuk membuat pabrik hehe... ya yang kecil kecil aza mesin foto copy kE, terus ke mesin motor lama-lama mesin pesawat (amiiin)
    JAMAN SEKARANG KO MASIH PADA SENENG/HOBBY BANGET KOMENTAR... AYO SAUDARAKU BERUBAH-BANGKIT-BUKTIKAN NYATA JANGAN ASAL KOMENTAR DOANG..!!!
    INDONESIA BISA..!!!!!!!!!
    I LOVE INDONESIA

    BalasHapus
  10. Dulu jaman kuliah prasaan sering ngumpul di perumahan dosen (yang dikostkan) di its buat buka botol.. sore pulang liat cewek2 informatika pulang..G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ pernah ngomongin teknologi.. Sorrryy G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ pernah mikir ruwet heee heee

    BalasHapus
  11. yg bilang bahan baku nya semuanya import sok tau bgt,, pastilah ada kandungan lokal nya sehingga tni pesen nya ke palindo.. kalo semuanya import mendingan tni beli jadi aja ke luar negeri..

    BalasHapus
  12. Emang ana sok tau, ente bisa nunjukin kandungan lokal contohnya apa?
    Jadi jelas hingga ana tahu komen lanjut ana ati-ati.
    Tapi kalo ente nggak mampu ngasih contoh kandungan lokalnya, diam aja lebih bag us, karena diam itu emas.

    BalasHapus
  13. Pokonya pilih pemimpin di th 2014 yg bersih, and mendukung kemajuan alutista kita. Yakin indo bakal hebat th 2019 dech

    BalasHapus
  14. Bersih aja nggak cukup, mendikbud yg bersih aja dibuat ringsek gara gara UN. Berani nggak meminimalkan pengaruh dominasi asing ?
    Alias berani nggak melawan dominasi multi national corp di Ind?

    BalasHapus
  15. Ano 17.37 dan boler yg terhormat kekecewaan anda berdua terhadap negeri ini keliatan begitu mendalam, dr komen boler yg sering berkata "kalau pengalaman sy dulu.... Bla .. Bla.." Dan ano 17.37 yg terbahak bahak, seakan menempatkan diri anda berdua sangat benar dan sangat pintar di atas para pelaku produksi dan para pengambil keputusan di negeri ini, sehingga ketika ada orang seperti kami ini yg sedikit bangga terhadap hasil karya anak negeri ini anda berdua begitu terganggu!!! Sampai tertawa2 yg kami rasakan begitu merendahkan kami! Kalau pun anda tak terima dgn kebanggaan kami, kami minta kpd anda berdua untuk berkarya dan tunjukkan kepada negeri ini hasil karya nyata anda berdua sehingga kami pun akan bangga dg sebenarnya seperti yg anda mau!! Seperti hasil karya pelindo yg dah di pesan TNI dan ada bukti foto yg nyata kami saksikan tentu kami sangat percaya!!! Sementara anda berdua hanya mencela dan berkicau mengaku2 berpengalaman telah buat avionik, ngembangin nuklir refurbis, retrofit ...bla..bla.. Dg modal pengetahuan nama, istilah, dan spec produk dan konsep mentah doang tanpa bukti foto atau berita seperti pelindo, PT DI, PAL, LAPAN dll!! Jadi wajar kalau kami2 ini sedikit bangga dg pelindo dkk dan mengkritik anda berdua !!!

    BalasHapus
  16. Tks kritik anda, tidak ada kekecewaan saya thd negeri ini yg sy cintai.
    sy komen sesuai dg apa yg sdh sy lihat, sy rasakan, sy alami pd bbrp kegiatan yg menyangkut material alutsista dan industri pendukung dlm negeri.
    pd giat industri mat alutsista di dlm negeri kenyatannya memang blm ada industri pendukung, apa itu baja, alkom,radar,senjata berupa kanon,meriam atau sekedar senapan mesin berat bahkan bahan baku amunisi saja kita msh import, apalagi industri kapal dari mesin pendorong pokok, transmisi, propeler shaft dan bahkansauh dan rantai kapalpun blm ada pabriknya.
    Industri kapal kita termasuk juga tank, pesawat terbang, helikopter masih taraf pembuatan rekayaa engineering untuk menuju ke pabrikasi bahan bakunya import. Panser kita, chasis dan mesin buatan Renault P'cis, lapis baja buatan Swedia, bannya buatan Korsel.
    Pesawat terbang dan heli, paku kelingnya masih impor karena harus lulus standardisasi komponen, engine pasti buatan luar, avionik, buatan luar, badan pesawat buatan luar, bannya dan piranti pendarat buatan luar.
    Helikopter Bell hasil assembling belinya CKD atau complete knock down.
    amunisi, mesin cetaknga buatan gemany,selonsong peluru brass cap masih impor apalagi serbuk amunisinya impor dari berbagai negara.
    Karena untuk membuat sendiri tidak ekonomis, perlu riset panjang, danbutuh modal besar, namun sebenarnya krn menyangkut industri strategis harusnya pemerintah haus.....harus mendukung pembangunan industri tsb karena rawan embargo, rawan kontinueitas pengadaan dan kwalitas produk dan lebih bahaya lagi adlh tdk ada lagi faktor kerahasiaan, yg ada tinggal faktor taktik dan strategis pengoperasiansaja.
    Sedang yg sudah saya lakukan adalah kegiatan retrofitt dan rekayasa engineering bahanbaku roket yg tentu tidak untuk konsumen publik.
    Namun hasilnya sudah terbukti jozz, lihat tank marinir buatan tahun 1950 tapi tetap perkasa dan sangat gahar di banding kemampuan asalnya, mau membantah? Atau keperkasaan pespur TNI - AU dari sistim "Darto" berubah jadi sistim digital walau akhirnya pespur tsbdi pensiunkan, hal ini dinyatakan oleh pilot dimana diantaranya gg sekarang jadiKSAU ( Coba tanyakan langsung kpd beliau yg waktu itu masih berpangkat Lettu PNB di Skd 12, Hassanudin, Mandai, makassar.)
    Dmk sekelumit info dr saya,kalau masih penasaran ya selamat penasaran.













    lagi










    hr





    .

    r

    BalasHapus
  17. Hadeew bro boleeer!!! Tak ada penasaran di otak kami karena kami pun tahu apa yg kamu katakan!!! Itu tank, rudal, meriam dll kan 100% import lalu di refurbish, atau di retrofit itu sudah ada yg di lakukan tak ada yg salah dgn itu karena refurbis atau retrofit itu tujuan nya untuk meningkatkan kemampuan alutsista!!! Lalu ada panser, pesawat, kapal, meriam yg bisa dikatakan hasil karya anak negeri walau pun bahan, alat, mesin nya masih import serta kemampuannya masih minim dan kami bangga dgn itu!! Dalam hal ini jg tak ada yg salah kaan? Naah kami bangga dg hsil karya anak negeri karena ada berita ada foto dan ada yg pesen!!! Kami pun bangga dgn hsl refurbis atau retrofit mu itu kalau ada brita ada gambar dan pengakuan!!! Jgn lalu kami di suruh nanya ke KASAU untuk pembuktian mu, nanya ke danramil aja kami gak berani!! Disinilah bedanya fikiran kami dengan mu boleeer!!! Membaca tanggapan mu seakan kami ini goblok sekali karena bangga dgn hasil karya anak negeri di mana bahan baku, mesin, cat, paku dll masih import!!! Jd kebanggaan kami ini bukan berarti menganggap hasil rancang bangun anak negeri lebih hebat dari hasil retrofit atau refurbis mu itu!!! Tapi bangga karena ada yg telah melakukan rancang bangun asli indonesia!!!

    BalasHapus
  18. Sampean itu salah besar, saya tdk pernah membandingkan bandingkan hasil apapun, saya ceritakan apa adanya kalau sampean mau.
    Kalau soal rekayasa engineering kan berulangkali saya sampaikan saya bangga dg SDM kita.
    Sudahlah, saya tidak maksud merendahkan diri sampean, ini saya kemukakan bahwa kita jgn terpaku pd rekayasa engineering saja tapi juga mampu di bidang industri pendukung itu saja. Coba baca dan disimak komen saya kalau mau. Jgn suka suudhzon dulu. Wass.



    BalasHapus
  19. http://www.bisnis-kepri.com/index.php/2011/04/kapal-perang-ri-gunakan-produk-baja-lokal/

    bro 06;06

    ente emang sok tau tuh ane kasih link nya kalo kapal2 perang rakitan indonesia ntu bahan baku nya dari krakatau steel walaupun ada sebagian yg di import tapi gak mungkin semuanya...diam adalah emas ntu falsafat jaman dulu sekarang mah diam berarti dongo hahaha...

    BalasHapus
  20. Lha g mana sih boler?? Kan pemerintah dah lakuin itu semua??? Semampunya!!! Kalaupun masih belum sesuai yg anda harapkan itulah batas kemampuan pemerintah!!! Naah dalam mempercepat ketercapaian kemajuan industri bahan "komplemen" ada baiknya anda yg punya kemampuan analisis luar biasa ini memulai nya sendiri!!! Bukan kah anda sangat mampu baik di bidang rekayasa, metalurgi, bahkan nuklir!!! Soal modal kerja? Anda bawa proposal anda kpd pemerintah disertai hasil2 karya anda maka di jamin pemerintah akan beri berapapun yg anda minta!!! (Ingat dahulu habibi, dan baru baru ini mobil lisrik nya pak ahmadi)

    BalasHapus
  21. tapi emang bener2 nanggung bgt ce nie kapal,bentuk n ukuran gak beda sama KRI-Clurit dkk.ya mending di lengkapi n di percanggih pisan tow,jadi multi fungsi,buat patroli bisa,buat kombatan OK.jangan lupa di pasang CWIS.masalah kecepatan jg,katanya Patroli Cepat tapi kecepatan cm 24 knot.gak TNI-AL,AU,AD alutsista selalu yg setengah matang.

    BalasHapus
  22. Mau KCR, PC, SIGMA atau lainnya semua kalah didalam teknologi sama tetangga baik Singapura maupun Jiran. Mereka dilengkapi dengan peralatan canggih dan persenjataan lengkap. Ini rudal aja gak punya...ditawarin TOT sama Perancis gak mau, ditawarin MM-40 Block-3 Exocet gak diambil...parah banget, senengnya yang tanggung2 dalam semua hal. Padahal uang yang dipake beli dari uang rakyat.
    Kapal perang koq gak ada CWISnya (kecuali Class Parchim)....rudal yang sudah tua kan banyak harusnya bisa direfurbishment terus dipelajari jeroannya kerjasama dengan LAPAN supaya bisa buat rudal sendiri....parah deh para Pengambil Kebijakan ALUTSISTA....anda menipu rakyat Indonesia buat menang banyak kalo kalah dalam persenjataan ??????

    BalasHapus
  23. buat agan yg di atas ane mana bukti nyata, informasi atau link nya kalo kita sekarang kalah tekhnologi ama negara2 tetangga.. jgn asal koar2 aja gan padahal hoax doang.. latihan perang skala besar juga gak pernah karena mungkin sayang ama duit nya,, nah negara kayak gitu pake senjata canggih hehehe gak yakin...

    BalasHapus