Pages

Senin, Maret 18, 2013

Jangan Setengah Hati Bangun Teknologi

JAKARTA-(IDB) : Ketangguhan pertahanan negara merefleksi kemapanan industri strategis berbasis pertahanan yang dimiliki. Semakin berkembang industri pertahanan, maka semakin tangguhlah negara itu.

Indonesia sendiri memiliki industri pertahanan, antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT LEN, dan PT Pindad. Perusahaan-perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini seperti segan hidup, namun mati tak mau. Kurun waktu lima tahun terakhir, penjualan industri pertahanan sulit mencapai target 80 persen, apalagi 100 persen.

Keuntungan yang diperoleh masih minim, bahkan di antara unit bisnis masih merugi. Itu artinya, peran industri pertahanan untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan pertahanan negara Indonesia juga masih sangat kecil.

"Sangat ironi, sedemikian pentingnya sektor industri strategis bagi sebuah negara, tapi yang kita miliki terus terpuruk dalam 10 tahun terakhir," ujar Koordinator Staf Pribadi (Koorspri) Panglima TNI, Kolonel Laut (S) Ivan Yulivan dalam perbincangannya dengan Suara Karya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Peraih predikat cumlaude program doktor menejemen bisnis Universitas Padjajaran ini memastikan peran industri pertahanan sangat penting. Hasil penelitiaannya, industri pertahanan bisa jadi pondasi pembangunan ekonomi serta menjaga stabilitas keamanan dan pertahanan negara.

Pemangku kepentingan di Indonesia seperti tak menyadari negeri ini memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar. Atau sebaliknya menyadari, pengambil kebijakan politik di level eksekutif dan legislatif, termasuk pelaku usaha industri pertahanan masih setengah hati. "Kemampuan yang dimiliki tak disinergikan," ujar Ivan.

Bukan sekedar mimpi jika industri pertahanan dalam negeri memiliki kreasi dan ikon baru. Ivan optimis Indonesia akan berubah wujud menjadi sebuah negara yang disegani dunia internasional, apabila mampu menciptapkan teknologi - teknologi perang canggih dan tangguh.




Sumber : SuaraKarya

9 komentar:

  1. Industri Pertahanan Indonesia diyakini akan dapat menjadi penyumbang ke bangkitan ekonomi Indonesia dalam waktu dekat.
    PT DI sudah mapan sebagai perusahaan Industri Pesawat Trebang yang sangat terkenal di dunia, bahkan industri penerbangan Eropa Airbus military dan Eurocopter saja sudah memberikan kepercayaan kepada PT DI untuk meneruskan produknya di Indonesia.
    PT PAL akan menyusul kedidayaan PT DI dengan mulai membuat kapal cepat berpeluru kendali kelas frigate dan kelas destroyer, tidak tertutup kemungkinan dalam waktu dekat disusul dengan kapal induk tenaga nuklir dan kapal kelas cruiser, disamping itu PT PAL sebentar lagi akan membuat Kapal Selam Diesel Elektrik dg sistim AIP dandisusul dengan membuat kapal selam nuklir dengan rudal penjelajah buatan LAPAN.
    Seluruh piranti dan sistim eletronika akan didukung olehproduk PT LEN dan PT INTI yang produknya tidak dapat diremehkan oleh jagad elektronika.
    Bahan baku seperti baja high tensile steel dan alumunium sudah tersedia karena pabrik Krakatau Steel sudah mampu menyiapkan.
    Untuk urusan rudal, R-Han 122mm sudah mulai diproduksi sebanyak 10.000 unit, demikian juga dengan Radar Indonesia juga sudah mampu membuat radar canggih dengan kemampuan over horizon.
    PT PINDAD disamping senapan serbu juga mampu membuat bom bagi pesawat Sukhoi yang ditingkatakan dengan mulai membuat rudal udara ke udara dan roket udara.
    PT PINDAD juga telah menyiapkan diri membuat meriam kaliber besar yang akan dilengkapi dengan CWSR untuk menggantikan meriam TNI yang sudah uzur, untuk keperluan pertahanan pantai, kapal perang atasair, dan artelery udara maupun darat.
    Belum lagi akan melanjutkan produk ANOA yang sudah di pesan Irak 500 unit, dan tank Marder yang sudah kesohor sebagai tank paling top dikelasnya karena Jerman sudah memberikan ToTnya.akan dibuat di PT PINDAD untuk melayani kebutuhan TNI dan juga peminat dari luar negeri.
    Jerman bahkan akan tetap membeli tank Marder hasil buatan PT PINDAD nantinya, karena Jerman sudah nggak mampu meneruskan produk tank tsb karena sedang sekarat ekonominya.
    Untuk tank MBT Leopard PT PINDAD. Sudah diijinkan untuk membuat sendiri suku cadang tank hebat tersebut dan diijinkan dijual kepada siapa saja yang membutuhkan suku cadang tankLeopard.
    Pokoknya, industri pertahanan Indonesia akan menyamai China, Russia,AS dalam masalah penjualan alutsista dalam waktu dekat ini.
    Semoga.

    BalasHapus
  2. kenapa tidak ditawarkan ke luar negeri juga? Sebagai produsen dan penjual harus aktif menawarkan dagangan. Jangan hanya menunggu pembeli datang .

    BalasHapus
  3. wah Bung Boler muncul. Selamat pagi Bung. Masalah ulasan anda di atas, apakah tidak terlalu berlebihan. Mengingat masih jauh api dari panggang kelihatannya. Jika benar kira2 Bung Boleh bisa menargetkan kapan semua itu tercapai. Apakah di Restra ke-2 atau ke-3. Thank you perumnas atas infonya Bung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan berlebihan, tar get capaian industri militer Indonesia tuk 5 tahun mendatang. Realisasinya spt apa tergantung. Ibarat rangkaian kereta api dg gerbongnya indus tri militer merupakan lokomotipnya. Padat modal,Teknologi,Sdm dan ini merupakan ke niscayaan jadi jgn slo gan bukan wacana.

      Hapus
  4. Bung Boel,

    Over confidence kayaknya nih, 500 pesanan Anoa dari IRAK?? Negara Arab itu punya selera tinggi Bung, jual 50 unit aja dah sukur kayaknya.

    BalasHapus
  5. TNI sudah siap beli alutsista dalam negeri asalkan alutsista itu secanggih buatan Eropa...

    BalasHapus
  6. Mimpi om Bole akan terwujud bila pra syaratnya terpenuhi.Ada keinginan yang serius dari seluruh state holder bangsa ini dan Korupsi harus dihilangkan .Dua faktor utama itu ada. Yakin seyakinnya semua yang kita mau akan terwujud karena kita punya SDM,SDA yang sangat memadai.Tergantung siapa sopir repoblik berikutnyaxxx

    BalasHapus
  7. Bro Ano 17.49. Komen anda benar, namun a da yg perlu ditambah bw disamping "good will" kita blm punya industri dasar yg pu nya peran sgt strategi s dlm pengembangan industri alutsista dan industri mesin perkak as CNC yg tinggi presi sinya (ada satu di Su bang, Jabar) dan pabrik penyiapan bahan dsr SDA semacm smelter yg selanjutnya diproses jd bhn baku industri dasar. Tanpa duk nya ta dr semua pihak in dustri strategis yg ki ta impikan hanya "AKAN" saja dan ber sifat psedunim serta scr psycho layaknya la ku "onani". Akibatnya SDM akan "lari" krn o taknya g laku disini, n faktor ketergantungn produk vital dg pihak luar tinggi krn produk koplemen ter dlm negeri nggih mboten gadah alias g punya. Disini penting n perlu nya penajaman kaula muda diajak secr aktive tuk pemahaman masalah dan diajak mencari solusi / problem solving jgn sekedar komen murahan. Tks

    BalasHapus
  8. Boleroes11, 18 Maret 2013 22.21.
    "Pembaca seneng dikasih berita bohong apa lagi yang muluk2"...Boler ketawa ketiwi.

    BalasHapus