Pages

Sabtu, Februari 16, 2013

TNI AU Laksanakan Latihan Operasi Tameng Petir Dan Latihan Cakra

TARAKAN-(IDB) : Prajurit TNI AU melaksanakan rangkaian kegiatan latihan dalam Operasi Tameng Petir dan Latihan Cakra di Pangkalan Udara Tarakan, Jumat (15/2).

Dalam latihan diskenariokan pelaksanaan force Down oleh satu flight Hawk 109/209 terhadap pesawat asing yang melintas di wilayah udara NKRI yang disimulasikan pesawat Boeing 737 dari Skadron 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.Radar 225 Mamburungan mendeteksi adanya pesawat asing melintas tanpa ijin masuk wilayah Indonesia.

Pesawat asing itu kemudian dilaporkan kepada Komando atas. Tidak berselang lama Komando atas memerintahkan untuk mengidentifikasi jenis pesawat dan tujuan memasuki wilayah Indonesia.Dengan sigap pilot pesawat tempur Hawk melaksanakan take off menuju sasaran. Sempat melakukan komunikasi dengan crew pesawat asing agar segera keluar (pengusiran) meninggalkan wilayah Indonesia.

Namun crew pesawat tanpa ijin ini tidak mengindahkan peringatan yang di berikan. Dengan terpaksa pesawat asing diminta untuk mendarat di Pangkalan TNI AU Tarakan. Setelah mendarat, pasukan yang telah bersiap di appron langsung melakukan pemeriksaan dan pengamanan terhadap crew untuk diinterogasi.

“Latihan simulasi force down ini untuk menjaga kesiapan TNI AU khususnya Lanud Tarakan dalam menghadapi force down yang sesunggunhnya. Pelaksanaan force down seperti ini tidak mustahil terjadi di Tarakan. Semoga dengan latihan seperti dapat meminimalisir pelanggaran wilayah udara khususnya di daerah perbatasan,” kata Komandan Lanud Tarakan, Letkol Pnb Bambang Juniar D di sela-sela latihan seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) yang diterima Jurnal Nasional, Jumat (15/2).

Selama kurang lebih seminggu ini, langit kota Tarakan diwarnai dengan atraksi pesawat tempur Hawk 109/209 dari Skadron 1 Pontianak dalam rangka Operasi Tameng Petir dan Latihan Cakra. Pemandangan ini menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Kota Tarakan.




Sumber : Jurnas

6 komentar:

  1. Lho..kok tak ada yang mau komen ya..mentang mentang yang latihan hawk kali yaa..mana om Baloroes11..pengen juga denger analisa/pencerahan anda untuk hawk ini..apa masih relevan menjaga NKRI ini? atau apa karna terpaksa ya..Thanks

    BalasHapus
  2. Kalau menurut saya hawk masih kita perlukan untuk patroli dan intersepsi pesawat2 non militer yang melanggar wilayah NKRI, bila selalu mengandalkan sukhoi sangatlah tidak efektif mengingat biaya terbangnya yang tinggi,

    BalasHapus
  3. Lumayaan... bisa menikmati pemandangan dari atas, isis lagi!.. dari pada naik motor!?
    Kan enakan terbang pake hawk!...
    Klo untuk jaga wilayah NKRI sebenarnya ya lumayan sih!... mungkin kaya' tukang ronda dikampung gitu...

    BalasHapus
  4. Santai aja....
    Hawk juga masi dibutuhin kok.
    Ya itung" buat ngejar pesawat sipil yang nyelonong masuk ke wilayah kita.
    Kalo buat intersep sukhoi'nya jiran ya lumayan juga.

    BalasHapus
  5. ya kalo sukhoi buat intersep pesawat kayak punya papua nugini kemarin apa CN-235 Malon yg suka mondar-mandir di ambalat eman2 mas bro,merasa terhormat sekali mungkin mereka di cegat sukro...
    buat pesawat2 kayak gt Hawk sudah terlalu bagus....

    BalasHapus
  6. A-hawk bagus kok... banyak gebrakannya.

    BalasHapus