Pages

Kamis, Februari 07, 2013

Pelatihan Enam Pilot TNI AU Untuk Pesawat T-50 Dan T/A-50

SEOUL-(IDB) : TNI AU kirim enam pilot pesawat tempur untuk pelatihan pesawat latih T-50 dan T/A-50.

Pelatihan ini akan memakan waktu selama 21 minggu, dan para pilot TNI AU akan melakukan pelatihan dengan pesawat T-50 sebelum menggunakan pesawat TA-50.
Pelatihan pesawat TA-50 sendiri akan dilakukan di Wing 16th Fighter 1, setelah lulus dalam menerbangkan pesawat T-50.

Para calon pilot berikutnya harus memenuhi syarat yaitu selama 13 minggu para pilot merupakan pilot penerbang aktif hawk MK53 dan F-16 di Indonesia, selanjutnya para calon pilot T-50 dalam 3 minggu akan berada di tempat pelatihan, kursus pelatihan menerbangkan T-50 selama 9 minggu, dan 8 minggu akan melakukan kursus pelatihan menerbangkan TA-50, selanjutnya pelatihan di darat 2 minggu dan melakukan penerbangan selama 5 minggu.

Saat di tempat pelatihan T-50, para calon pilot akan melakukan beberapa simulasi yaitu, simulasi penerbangan instrument, prosedur darurat, termasuk pelatihan teori dasar dan melakukan pelatihan dengan simulator. 

Setelah menyelesaikan pelatihan didarat, para calon pilot kemudian melakukan pelatihan pesawat sungguhan untuk melakukan beberapa program seperti operasi pembentukan formasi terbang, terbang malam, dan latihan tempur dasar yang diperkirakan akan memakan waktu.
Kemudian para calon pilot akan melakukan kursus pelatihan TA-50, pelatihan itu sendiri hampir sama dengan pelatihan T-50.

Para calon pilot akan didampingi oleh enam pilot instruktur dari Angkatan Udara Korsel (ROKAF). Para instruktur sendiri harus memiliki 1000 jam terbang dan fasih dalam berbahasa inggris untuk mendidik para calon pilot.

"Di sini, di Wing 16th Fighter, kami sediakan fasilitas tempat sholat untuk para calon pilot, karena mereka tahu tentang gaya hidup negara muslim seperti Indonesia," kata seorang pejabat di Wing 16th Fighter.

Setelah lulus menerbangkan T-50 dan TA-50, para pilot akan kembali ke Indonesia.

Pada mei 2011, Indonesia menandatangani kontrak perjanjian dengan Korea Aerospace Industries untuk pengadaan 16 unit T-50, selain itu Indonesia juga mengoperasikan 17 unit KT-1 serta melakukan kerjasama dengan Korsel untuk memngembangkan pesawat tempur KFX.





Sumber : News1

16 komentar:

  1. enaknya bisa ke korea
    kpn bisa kuliaj di KAIST
    hu hu hu

    mndengar uraian di atas senang rasanya pnerbng kita di hargai
    bahkan sangking menghargainya di beri fasilitas tempat ibadah
    sungguh negri yg baik

    slam anak nuklir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dihargai karena kita MEMBELI 1 skuadron T 50,pembeli adalah raja...he he he

      Hapus
    2. jiahhhhh
      hahaha

      klo mnurut ane gk gitu juga ah gan
      pas 2008 bnyak prusaan yg PHK karyawan tapi mntri luar negri korea meminta supaya prusahaan korea di Indonesia tidak mem PHK dan krugian di tanggu pemerintah korea

      hayoooo gmna?
      bukannya ini menjaga supaya hub bilateral terjalin dngn indah???
      gk kyak yg pling dkt di utara gan
      :-D

      slam anak nuklir

      Hapus
  2. Hahahaha sy jadi heran sama beberapa comment2 disini yang kemaren menghujat korsel......kita disuruh meniru korut, sekarang dimana tu 'anak2' yang comment gituan????

    BalasHapus
  3. Lahhhhh.....
    Gwa kira latihan pesawat T-50 PAKFA Rusky... Hadehhhhh

    BalasHapus
  4. profisiat buat calon pilot2 t-50 golden eagle indonesia. dedikasikan semangat juangmu kepada tanah air indonesia, menjaga kedaulatan NKRI di masa yang akan datang.

    BalasHapus
  5. T50 adalah varian latih,trus T/A50 varian tempur ringan ?? Yg nanti dimiliki oleh TNI AU adalah T50,apakah ada wacana TNI membeli varian T50? Mohon pencerahannya buat masbro sekalian buat saya yg msh awam ini,thx

    BalasHapus
  6. Maksud saya apa kedepannya tni au mau beli t/a50,krn itu juga pilot kita dikursuskan nerbanginnya di korsel,thx

    BalasHapus
  7. tinggal diupgrade aja bro klo mo ke t/a 50, karena basicnya sama cuma beda di equipmentnya, kalo mo beli lagi ya tanya ke dephan aja.

    BalasHapus
  8. korea memang patut diacungi jempol 4 (termasuk jempol kaki), dan layak dijadikan guru berETIKA dan berKARYA dalam hubungan bernegara.

    Salam Damai Sejahtera buat Korsel semoga hubungan kemesraan ini janganlah cepat berlalu. Amin.

    BalasHapus
  9. Heleeeehhh.....
    Dulu aja pas membahas TOT changbogo kalian semua pada ngejek katanya ks anjing kampunglah...
    Sekarang udah tau kan kalo korsel itu baik.

    BalasHapus
  10. Itulah bung Arnachojoni, saya sih netral2 aja apa yang dilakukan oleh korsel ini cukup wajar dan wujud saling menghormati antar negara (dan saya tidak terlalu be euforia atas kebaikan ini), cuma kadang beberapa comment disini langsung melakukan penghakiman sepihak....berhubung korsel sekutu dekat AS...seharusnya dipisah hub AS-Korsel dan Korsel-RI, selama kerjasama saling menguntungkan antara korsel-RI why not kita terima....

    BalasHapus
  11. setuju bgt mas bro...
    selama negara lain punya itikad baik ya kita tanggepin dgn baik...
    kecuali kalo Amrik yg berbuat baik pasti ada Udang di balik sarung,dasarnya aja emang negara agresor.

    BalasHapus
  12. Negara mana aja yang mau 'berbuat baik' kita terima aja, asal kita tetep punya 'bargaining power'...buat menolak keinginan2 mereka yang bakal merugikan kita, its OK, contoh India, karena tidak dipandang remeh....fine2 aja tuh menerima tawaran senjata dari 2 kubu berseberangan yaitu AS sama Russia, tanpa harus kebijakan negaranya dipengaruhi mereka berdua...

    BalasHapus
  13. adem..panas..adem..panas..

    BalasHapus
  14. Ya gpp kita terima tawaran dari semua negara.
    Yg terpenting semuanya baik buat kita apa salahnya kan....??

    BalasHapus