Pages

Kamis, Februari 28, 2013

TNI AD Berencana Latihan Bersama AD Jepang

JAKARTA-(IDB) : Kostrad berencana akan latihan bersama dengan pasukan bela diri darat Jepang. Rencana itu dibicarakan ketika Panglima Kostrad Letjen TNI M Munir menerima kunjungan kehormatan delegasi Japan Ground Self Defense Forces (JGSDF), di Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2013).

Dalam siaran pers Penerangan Kostrad disebutkan, delegasi Japan Ground Self Defense Forces (JGSDF) dipimpin Deputy Chief Policy and Programs Department JGSDF Kolonel Kakino. Ikut bersamanya Kolonel Kasamatsu (Chief International Security Cooperation and Policy Office), Letkol Miyamoto, Msg Nakada, dan Atase Pertahanan Jepang untuk Indonesia Kaptain (Navy) Kondo Toshiaki.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas tentang rencana penyelenggaraan latihan bersama antara TNI-AD dan Angkatan Darat Jepang tahun depan. Titik berat pelaksanaan latihannya adalah masalah penanggulangan bencana alam yang terjadi di wilayah kedua Negara.

Usai pertemuan, kedua belah pihak berkesempatan untuk bertukar cinderamata. Sebelum meninggalkan Markas Kostrad, Pangkostrad dan rombongan Delegasi JGSDF berfoto bersama dan mengunjungi Museum Dharma Bhakti Kostrad. 




Sumber : Kompas

Perkembangan Terkahir Program Rudal C-705 Dan KFX/IFX...!!!

JAKARTA-(IDB) : Selasa (26/2) malam, Kepala pusat komunikasi publik Kementerian Pertahanan mengadakan acara silahturahmi dengan awak media di Gedung Kemhan di Jakarta. Acara tersebut lebih merupakan pisah sambut pejabat baru di lingkungan Komunikasi Publik Kemhan. 

Kini, Kapuskomlik Kemhan dijabat oleh Brigjen TNI Sisiriadi, menggantikan Brigjen TNI Bambang Hartawan yang akan menempati pos baru sebagai Karo TU Kemhan. Brigjen TNI Sisriadi sendiri bukan orang asing di kalangan awak media. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kadispen TNI AD. Namun, sebelum menjabat sebagai Kapuskomlik, Brigjen TNI Sisriadi menjabat sebagai Dirtekind Ditjen Pothan Kemhan.

Latar belakang sebagai Dirtekind tersebutlah yang menarik bagi ARC. Dalam kesempatan berbincang-bincang, ARC pun menanyakan soal kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan berbagai negara. Salah satunya yaitu mengenai kerjasama produksi Rudal C-705 dengan China. 

Birgjen TNI Sisriadi pun menjelaskan, hingga kini proses kerja sama tersebut masih terus dinegosiasikan alias belum banyak perkembangan berarti. Pasalnya, menurutnya pihak China mengajukan skema kerja sama yang tidak bagus bagi Indonesia. "mereka inginnya kerja sama itu dimulai dari awal sekali, seperti bagaimana cara merakit. padahal, kita tidak butuh itu. yang kita butuh itu kan desain, sistem pemandu dan know how-nya", kata Brigjen Sisriadi.


Lebih lanjut, China juga meminta kontrak senilai US$ 35 juta hanya untuk Transfer teknologi bagaimana menguji coba rudal tersebut sebelum digunakan. Sepertipemeriksaan fisik, uji kalibrasi dan lainnya. Menurut Kemhan, hal tersebut tidak bisa diterima lantaran pengetahuan semacam itu seharusnya memang sudah termasuk dalam kontrak pembelian, bukan Transfer Teknologi. 

Namun demikian, Kapuskomlik Kemhan memastikan bahwa pihaknya telah membeli Rudal C-705 untuk melengkapi KCR-40 buatan PT. Palindo Marine Shipyard. 

Hanya saja, Brigjen Sisriadi hanya tersenyum ketika dikejar berapa banyak yang telah dibeli. "coba saja kamu hitung sendiri, hingga tahun 2014 kita akan punya setidaknya 6 buah KCR-40. berarti kita beli berapa..?", candanya. Alhasil, untuk masalah Rudal ini, Kemhan masih melakukan negosiasi dengan pihak China.

Selanjutknya Kapuskomlik Kemhan yang baru menjabat itu juga menjelaskan soal Proyek KFX/IFX. Seperti pada berita sebelumnya, tidak ada kabar baru mengenai proyek ini. Kapuskomlik memastikan, di tahun 2013 ini, Korea Selatan menunda pembiayaan program KFX. Hal tersebut dilakukan lantaran Korea Selatan memajukan terlebih dahulu program FX-III mereka. 

Dari program FX-III tersebut, Korsel akan meminta ToT atau Offset yang  nantinya akan digunakan untuk program KFX. Pasalnya memang ada beberapa teknologi yang belum dikuasai baik Indonesia maupun Korsel. Nah, hal tersebut bisa diraih melalui ToT program FX-III. Kapuskomlik Kemhan juga yakin Korea Selatan tidak akan membatalkan proyek ini secara sepihak. "mereka sudah keluar banyak lho.. jauh lebih banyak dibanding kita. akan sangat rugi bagi mereka", tandas Kapuskomlik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi.





Sumber : ARC

Indonesia Korsel Tunda Proyek KF/IF-X Hingga Tahun Depan

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menunda kerjasama industri pesawat tempur bersama Indonesia yang diberi nama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Alasannya pemerintah Korsel masih dalam tahap transisi kekuasaan terkait pergantian presiden baru Korsel.

"Ditunda setahun setengah karena ada perubahan pemimpin Korea yang baru dilantik kemarin kan presidennya, jadi dia Ingin meyakinkan pemerintah supaya lebih ada data, dasarnya menghadapi parlemen," kata Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Pos Hutabarat di acara Seminar Pembangunan Industri Pertahanan Yang Terintegrasi Melalui Penguasaan Teknologi, Guna Kemandirian Bangsa di Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Pos menuturkan penundaan kerjasama ini terhitung mulai Januari 2013 hingga satu tahun setengah. Sehingga pada Juni 2014 kerjasama ini bisa realisasi kembali. "Tapi realisasinya dalam hal engineering ya," katanya.

Ia menjelaskan dalam proyek ini pemerintah Indonesia berkontribusi hanya 20% selebihnya oleh pemerintah dan BUMN strategis Korsel. Rencananya dari proyek ini akan diproduksi pesawat tempur KFX/IFX atau F-33 yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 masih di bawah generasi F-35 buata AS yang sudah mencapai generasi 5. Namun kemampuan KFX/IFX ini sudah di atas pesawat tempur F-16.

Pesawat KFX/IFX akan dibuat 250 unit, dari jumlah itu Indonesia akan mendapat 50 unit di 2020. Harga satu pesawat tempur ini sekitar US$ 70-80 juta per unit.

"Tapi kita yang ini mungkin bisa dapat US$ 50-60 juta, karena kita ikut membangun, dari APBN kita," katanya.

Sebelumnya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan terlibat dalam pengembangan dan produksi pesawat jet tempur buatan Indonesia. Pesawat itu dikembangkan atas kerja sama Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan Indonesia, pesawat tempur KFX/IFX.

Direktur Utama Dirgantara Indonesia Budi Santoso menuturkan, untuk mengembangan pesawat yang lebih canggih dari F-16 dan di bawah F-35 ini, PT DI telah mengirimkan sebanyak 30 orang tenaga insinyur ke Korsel untuk terlibat dalam pengembangan proyek pesawat temput versi Indonesia dan Korsel.

"Baru pulang Desember (2012) 30 orang. Kami mengirim atas nama Kemenhan. Jadi 1,5 tahun tim kita ada di Korea. Kita 1,5 tahun sama-sama mendesain. Kita ada yang belajar dari Korea, dan Korea ada yang belajar dari kita (PT DI)," tutur Budi.




Sumber : Detik

JAT Kedatangan Tamu Seprofesi BJT Dari Perancis

YOGYAKARTA-(IDB) : Home base Jupiter Aerobatic Team (JAT) berbeda dari biasanya, mulai (26-28/2) kedatangan rival seprofesinya dalam mengukir dirgantara yaitu Breitling Jet Team (BJT) yang bermarkas di Dijon Prancis.

Mereka datang melintasi langit Yogyakarta menggunakan tujuh pesawat L 39 C Albatros dan landing menggunakan run way two nine.

Kunjungan tim Brietling ke Indonesia merupakan “rangkaian tour dunia dan tim ini telah melaksanakan Tour ke Asia Tenggara sebelum ke Indonesia.

Brietling Jet Team telah singgah ke beberapa negara seprti Philipina, Singapura, Thailan, Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia BJT singgah di dua kota yaitu Yogyakarta dan Jakarta, ujar Citra Yahya Humas BJT di Indonesia

Rencananya BJT take off hari kamis (28/2) dari Home base JAT dan akan melaksanakan penerbangan bersama JAT di atas Candi Borobudur yang merupakan Heritage world.

BJT adalah tim aerobatic profesional sipil terbesar didunia. Setiap penampilannya BJT selalu menyuguhkan manuver yang mengundang decak kagum.

Formasi yang kas dari BJT antara lain Rocket, Crossbow, Black Diamont, Blackbird, Avenger dan dan arrowhead.

Namun sayang selama di Yogyakarta BJT tidak melaksanakan acrobatic dan baru bermanuver khasnya di atas Lanud halim Perdana Kusuma.

Brieting Jet Team yang bermarkas di Dijon Prancis dibentuk tahun 2003 dan diawaki oleh Jacques”speedy” Bothelin (leader), Patrick “Gaston” Marchand, Christophe “Douky” Deketelaera, Francois”Ponpon” Ponsot, Bernard “Charbo” Charbonnel dan Frederic “Fredo” Schweil.

Di Home base JAT kemarin diterima oleh Kepala Dinas Operasi lanud Adi Sutjipto Kol Pnb Minggit Tribowo dan Komandan Skadron Pendidikan 102 Letkol Pnb Dedy Susanto, SE.




Sumber : TNI AU

Satkopaskaarmabar Latihan Pencarian Ranjau Laut

JAKARTA-(IDB) : Satuan Komando Pasukan Katak Komando Armada RI Kawasan Barat (Satkopaskaarmabar) melaksanakan simulasi pencarian ranjau laut pada Geladi Tugas Tempur (Glagaspur) Setingkat K-2 di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/2).
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut adalah, selam pencarian yang di simulasikan pencarian ranjau laut dengan mengunakan  Circle Search.  Setelah berhasil menemukan ranjau laut, tindakan selanjutnya adalah mengamankan dan menghancurkan ranjau laut tersebut dengan  cara RTB (Rise Touw Beach) di pantai.

Wakil Komandan (Wadan) Satkopaskaarmabar Letkol Laut (T) L. Sihombing mengatakan, Glagaspur Setingkat K-2 tersebut merupakan latihan bertingkat dan berlanjut untuk meningkatkan kualitas latihan secara teknik maupun taktik di lapangan dengan tujuan meningkatkan kemampuan dibidang orientasi bawah permukaan baik secara individu maupun tim sehingga diharapkan dapat terjalin kerjasama yang solid pada saat melaksanakan operasi di lapangan.

Dalam latihan tersebut, Wadan Satkopaskaarmabar menekankan kepada seluruh prajurit Satkopaskaarmabar pelaku latihan agar menjaga keamanan baik personel maupun material dengan selalu mengacu kepada standar prosedur operasi.





Sumber : Koarmabar

KSAD: Dansat Ikuti Protap Pengamanan Daerah Rawan

BANDUNG-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memerintahkan kepada para Komandan Satuan (Dansat) agar mengasah kembali naluri tempur dan mempedomani prinsip-prinsip operasi dengan baik dan benar.

Perintah KSAD tersebut terkait gugurnya 8 Prajurit TNI AD di wilayah Papua baru-baru ini. Dalam kasus penembakan prajurit TNI oleh kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka, delapan prajurit gugur dalam waktu satu jam di dua tempat berbeda yaitu wilayah Distrik Tinggi Nambut Kabupaten Puncak dan Distrik Sinak Kabupaten Puncak Jaya Papua.

"Saya perintahkan kepada para Dansat agar ikuti kembali prosedur tetap (Protap) pengamanan dalam penugasan di daerah rawan, sehingga setiap prajurit memiliki kesiapsiagaan dan kewaspadaan,” tegas Jenderal Pramono dalam amanat tertulis dibacakan oleh Wakil KSAD, Letjen TNI Moeldoko dalam Upacara Pembukaan Apel Komandan Satuan TNI AD Terpusat Tahun 2013 di Pussenif Kodiklat TNI AD, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/2).

Apel Komandan Satuan TNI AD ini berlangsung hingga 1 Maret 2013. Adapun, peserta apel kali ini diikuti oleh 307 orang. Menurut Pramono, Apel Dansat ini bertujuan untuk menyamakan visi dan persepsi para Dansat guna mengoptimalkan pembinaan Satuan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

Apel Dansat ini sekaligus sebagai upaya penguatan fungsi dan peran Komandan Satuan dalam merespon dan menyikapi tantangan tugas ke depan yang semakin dinamis dan kompleks.

Setelah Apel Dansat ini, Pramono mengharapkan pemahaman para Dansat terhadap pokok-pokok Kebijakan Pimpinan TNI AD tahun 2013, yang ditandai dengan meningkatnya profesionalitas Dansat melalui kepemimpinan lapangan yang dilandasi keunggulan etika dan moralitas.

Para Dansat juga diharapkan mampu mengoptimalkan peran sebagai Komandan Satuan melalui sinergitas fungsi intelijen, operasi, pendidikan dan latihan dalam mendukung tugas pokok TNI AD.

Sesuai siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad), Pramono menekankan kepada para Dansat agar mengoptimalkan pengawasan melekat (Waskat), konseling dan Jam Komandan (Jamdan) untuk mencegah timbulnya masalah-masalah di satuan.

“Tumbuhkan kepedulian dan kepekaan yang tinggi terhadap perkembangan prajurit di satuan dan lingkungannya, sehingga dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan terhadap tindakan prajurit yang merusak nama baik satuan dan citra TNI AD,” katanya.

Hadir pada Apel Komandan Satuan TNI AD Terpusat Tahun 2013 antara lain Panglima Kostrad Letjen TNI M. Munir, Komandan Kodiklat TNI AD Letjen TNI Gatot Nurmantyo, para Asisten Kasad, para Pangkotama serta Kabalakpus TNI AD.





Sumber : Jurnas

TNI AU Laksanakan Latihan Crash Team

MALANG-(IDB) : Pesawat C-130 Hercules seri 1305 milik Skadron Udara 32 mengalami accident sebelum landing di Lanud Abdulrachman Saleh sekitar pukul 07.00, Wib, salah satu engine sebelah kiri lepas dari pesawat dan terbakar. Pesawat yang membawa 10 orang penumpang berhasil mendarat darurat di runway Lanud Abd. Saleh (27/2).
Untuk mengamankan situasi, Tim Pemadam Kebakaran (PK) Lanud Abd. Saleh segera dikerahkan setelah tower mendapat informasi terjadinya accident. Selanjutnya PK langsung menyiapkan 2 unit mobil PK yang masing-masing ditempatkan diujung landasan. Dengan kesigapan personil crash team, accident dapat dikuasai selama kurang lebih 10 menit.

Para penumpang segera dievakuasi oleh tim SAR setelah pesawat diamankan oleh unsur pengamanan dari Lanud. Para korban dilarikan ke rumah sakit Lanud Abd. dengan 2 buah ambulance milik Rumah Sakit Lanud Abd. untuk mendapatkan pertolongan medis. Berkat kesiapan pasukan operasi dan Crash Team Lanud Abd. Saleh Accident tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat.

Diantara 10 orang penumpang 7 diantaranya mengalami luka ringan dan berat. Para korban yang telah dibawa kerumah sakit TNI AU Lanud Abd. Saleh menerima pertolongan pertama dari tim medis. Keenam korban yang mengalami patah tulang dan luka ringan dirawat di Rumkit Lanud Abd. Saleh, sementara 1 orang mengalami gegar otak segera dikirim ke Rumah Sakit Tentara Supra Oen Malang yang memiliki fasilitas medis lebih lengkap.

Kejadian diatas merupakan skenario dari Latihan Crash Team dalam rangka Latihan Garuda Perkasa 2013. Latihan Crash Team ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan personil Lanud Abd. Saleh tentang prosedur penanganan accident pesawat dan cara-cara pengoperasian peralatan yang digunakan oleh kesatuan kerja crash team. Latihan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, hal ini dimaksudkan agar setiap personel tanggap dan senantiasa siap melakukan tugasnya dengan benar apabila sewaktu-waktu terjadi emergency pesawat di Lanud Abd. Saleh.

Komandan Lanud Abd. Saleh Marsma TNI Gutomo, S. IP. mengomandoi langsung latihan ini, dan semua personil terbaik menjadi gegap gempita menangani event ini, karena skenario latihan dirahasiakan sehingga semua tim terkait merasakan latihan tersebut seperti penanganan accident yang sebenarnya.





Sumber : TNI AU

KRI Singa – 651 Siap Laksanakan Operasi Tameng Hiu-13

SURABAYA-(IDB) : Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Koarmatim Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si, memerintahkan kepada para Komandan Unsur di jajaran Satkat Koarmatim untuk menyiapkan unsurnya dalam kegiatan operasi. Perintah tersebut segera ditindak lanjuti oleh Komandan KRI Singa-651 Mayor Laut (P) Wijayanto dengan melaksanakan Latihan Glagaspur Tingkat 2, yang usai digelar belum lama ini, Jumat (22/2). 

Latihan Glagaspur Tingkat 2 KRI SINGA-651 ini merupakan latihan manuvra laut dan kelanjutan latihan Glagaspur Tingkat 1 yang telah dilaksanakan pada minggu lalu. Pada latihan tahap laut ini didampingi oleh tim penilai dari Kolatarmatim yang di pimpin oleh Mayor laut (P) Tony Herdianto selaku Katim penilai.

Adapun skenario latihan L2 tersebut terdiri dari, Peran persiapan kapal berlayar dan bertempur, Laporan kesiapan masing – masing divisi kepada Kepala Departemen, Peran muka belakang, Peran parade, Peran melewati medan ranjau, Peran cuaca buruk, Peran orang jatuh dilaut, Peran pemeriksaan dan penggeledahan, Peran tempur bahaya umum dilanjutkan Peran tempur bahaya permukaan dan Peran tempur bahaya kapal selam, Peran kebakaran, Peran kebocoran, Peran penghancuran, Peran peninggalan dan Peran Lawan Sabotase Bawah air (LSBA).

Dalam latihan tersebut, Tim Kolatarmatim menilai bahwa latihan yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari semangat yang dipelihatkan oleh prajurit KRI Singa – 651 sangat tinggi. Kemudian prosedur – prosedur dalam pelaksanaan peran-peran tersebut juga sudah berjalan sesuai dengan prosedur. Namun masih ditemukan adanya kekurangan dalam pelaksanaan L2 tersebut dimana personel riil yang dilibatkan dalam latihan masih sangat kurang apabila  disesuaikan dengan DSP. Hal tersebut harus diantisipasi untuk latihan – latihan yang akan datang.

Dari hasil penilaian tersebut, maka dengan demikian KRI Singa – 651 dinyatakan  siap untuk melaksanakan operasi di medan tugas, dan dalam waktu dekat ini dipersiapkan untuk melaksanakan Operasi Tameng Hiu – 13. 





Sumber : Koarmatim

AL China Dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Keamanan Maritim Di Kawasan

JAKARTA-(IDB) : Angkatan Laut Indonesia dan China sepakat untuk bekerja sama meningkatkan keamanan maritim di kawasan regional.

Demikian salah satu poin yang terungkap dalam forum pertemuan pertama "navy to navy talk" TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut China di Markas Besar Angkatan Laut China di Beijing, Selasa petang.

Dalam pertemuan tertutup itu, delegasi TNI Angkatan Laut dipimpin Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Didit Herdiawan, sedangkan mitranya dari Angkatan Laut China adalah Asisten Kepala Staf Angkatan Laut China Laksamana Muda Han Xiaohu.

Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Didit Herdiawan mengatakan laut memiliki peran yang sangat penting. Yakni, tidak saja karena dapat menjadi jalur pelayaran, jalur perdagangan, tetapi juga karena sumber daya alamnya yang melimpah.

"Maka sudah seharusnya kita bekerja sama untuk mengamankan wilayah laut di masing-masing negara. Sebab, bagaimana pun keamanan laut yang kondusif di negara masing-masing akan berdampak bagi keamanan laut secara regional," katanya.

Indonesia dan China dapat mengamankan seluruh wilayah maritimnya, terutama yang menjadi lintasan pelayaran dan perdagangan internasional.

"Kita dapat bekerja sama secara konstruktif untuk mengamankan wilayah maritimnya masing-masing, yang menjadi lintasan pelayaran dan perdagangan internasional," ujar Didit menegaskan.

Ia menambahkan, "Mari kita amankan wilayah laut kita masing-masing terutama yang menjadi jalur pelayaran dan perdagangan internasional, bagi seluruh pengguna."

Pada kesempatan yang sama Asisten Kepala Staf Angkatan Laut China Laksamana Muda Han Xiaohu mengatakan pihaknya sangat menyambut baik ajakan kerja sama dari TNI Angkatan Laut, diawali dengan adanya "navy to navy talk".

"Ini merupakan langkah nyata untuk peningkatan kerja sama angkatan laut kedua negara, termasuk dalam mengamankan wilayah laut masing-masing dan regional," ujarnya.

Indonesia, lanjut Han Xiaohu, merupakan mitra yang strategis dalam berbagai kerja sama termasuk kerja sama keamanan laut.

Pertemuan "navy to navy talk" TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut China akan berlangsung hingga Kamis (28/2), diakhiri dengan penandatanganan pokok-pokok kerja sama angkatan laut kedua negara.

Pelaksanaan "navy to navy talk" angkatan laut Indonesia-China merupakan bagian kerja sama pertahanan kedua negara yang akan dilaksanakan rutin setiap dua tahun sekali.

Selain membahas berbagai isu keamanan laut, forum itu juga menjadi wadah untuk membahas berbagai potensi kerja sama operasional yang dapat dilakukan angkatan laut Indonesia dan China.





Sumber : Investor

Rabu, Februari 27, 2013

Fregat Siluman Baru Bagi AL China

BEIJING-(IDB) : Angkatan Laut China menerima kapal fregat siluman terbarunya yang diharapkan bisa memperkuat pertahanan laut China di tengah sengketa teritorial yang dihadapi negara itu, demikian Xinhua seperti dikutip AFP.

Kapal perang yang disebut Xinhua merupakan "kapal fregat siluman tipe 056" ini dikirimkan ke AL China Senin sore lalu lewat satu seremoni di Shanghai.

Laksamana Wu Shengli menegaskan pentingnya meningkatkan perangkat dan kemampuan AL China di tengah beberapa sengketa maritim. Pernyataan ini menjadi headline Harian PLA yang disiarkan Tentara Pembebasan Rakyat.

Wu yang juga anggota Komisi Militer Pusat dari Partai Komunis ini menyerukan terus ditingkatkannya kemampuan tempur AL China, seperti diinginkan pemimpin China Xi Jinping.

Januari lalu, militer China diperintahkan untuk meningkatkan kemampuan tempurnya pada 2013 dan fokus pada tujuan perang serta memenangkan pertempuran.

Kapal baru ini disebut-sebut menyimbolkan mulainya transformasi kekuatan pertahanan laut China dan diharapkan lebih banyak lagi diproduksi, dengan tugas utama untuk pengawalan dan operasi antikapal selam.

China bersengketa dengan Jepang di Laut China Timur, selain juga dengan sejumlah negara Asia Tenggara di Laut China Selatan. 





Sumber : Antara

3 Flight Pesawat Tempur F-16 Laksanakan OSUS

MADIUN-(IDB) : Setelah melakukan persiapan, tiga flight pesawat tempur dari Lanud Iswahjudi yang terdiri dari dua pesawat tempur F-16 faighting Falcon, dua pesawat tempur F-5 E/F Tiger II dan dua pesawat tempur Hawk MK 53, terbang melaksanakan Operasi Serangan Udara Strategis (OSUS) untuk menghancurkan “center of grafity” kekuatan musuh.
 
Masing-masing pesawat tempur yang dilengkapi persenjataan berupa bom dan roket tersebut berhasil mengenai target yang telah ditentukan, sehingga kekuatan musuh benar-benar telah lumpuh dan sudah tidak ada kemampuan untuk melakukan perlawanan maupun penyerangan terhadap wilayah NKRI.

Sementara itu sisa kekuatan musuh yang ada, selanjutnya dihancurkan oleh kekuatan pasukan kawan yang telah berada di garis depan pertempuran dan tiga flight pesawat tempur yang telah berhasil menghancurkan obyek-obyek vital kekuatan musuh telah kembali ke pangkalan dan mendarat dengan aman dan selamat di Lanud Iswahjudi.  Dalam pertempuran tersebut terdapat korban dari pihak pasukan kita, sehingga diterjunkan tim SAR untuk mengambil korban serta mengevakuasi dengan Heli Colibri ke Lanud Iswahjudi guna mendapat penanganan medis selanjutnya di rumah sakit Iswahjudi.

Hal tersebut merupakan skenario operasi udara dalam latihan hari ketiga “Elang Gesit tahun 2013” yang digelar Lanud Iswahjudi.  Target penembakan dilaksanakan di ASR Pulung yang diasumsikan sebagai pusat kekuatan musuh. Setelah dilakukan tahapan evaluasi dan konsolidasi serta dinyatakan kekuatan musuh telah dapat dihancurkan, maka operasi udara dinyatakan selesai.





Sumber : Poskota

Perbesar Pasar, 2 BUMN Teknologi Akan Merger

JAKARTA-(IDB) : Dua perusahaan pelat merah bidang teknologi, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dan PT Len Industri (LEN) masuk rencana merger Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di 2013. Langkah itu diambil untuk memperluas dan memperkuat pangsa pasar dua BUMN itu, di bidang pengembangan dan penjualan produk teknologi.

"Inti dan LEN akan dikonsilidasi (merger), kayak Sucofindo dan Surveyor Indonesia. Polanya seperti itu," tutur Menteri BUMN Dahlan Iskan usai rapim BUMN di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (26/2/2013).

Dahlan beralasan, dua BUMN yang bermarkas di Bandung Jawa Barat ini akan menjadi perusahaan yang kuat dan besar pasca merger. Hal ini akan memberi keuntungan lebih karena tidak perlu lagi bersaing keras atau bahkan akan bertambah kuat ketika mengikuti tender telekomunikasi.

"Segi aset Inti besar. Tapi masing-masing punya kehandalan sendiri," tambahnya.

INTI merupakan perusahaan pelat merah bidang teknologi komunaksi yang memberikan jasa produk sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional. Produk yang dihasilkan antara lain: produk-produk seperti IP PBX, NMS (Network Management System), SLIMS (Subscriber Line Maintenance System), NGN Server, VMS (Video Messaging System), GPA (Perangkat Pemantau dan Pengontrol berbasis SNMP), Interface Monitoring System untuk jaringan CDMA, dan Sistem Deteksi dan Peringatan Bencana Alam (Disaster Forecasting and Warning System).

Sementara LEN merupakan perusahaan pelat merah bidang teknologi yang bergerak di biang penghasil produk energi terbarukan (solar cell), alat navigasi dan transportasi (peralatan broadcasting, tracking system, peralatan navigasi), kontrol pertahanan (aplikasi peralatan komunikasi anti penyadapan), serta bidang transportasi (persinyalan kereta).





Sumber : Detik

Komisioner Komnas HAM Minta Maaf Secara Resmi Ke Keluarga Besar TNI

JAKARTA-(IDB) : Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai sampaikan permohonan maaf secara resmi kepada TNI terkait pernyataannya yang dinilai melukai keluarga besar institusi tersebut, Rabu (27/2). Komisioner Komnas HAM mengakui, pernyataannya disampaikan dalam momentum dan waktu yang tidak tepat.

"Momentum saya menyatakan [kata-kata tersebut] tidak tepat karena keluarga besar TNI sedang berduka. Oleh karena itu saya menyampaikan langsung permohonan maaf," kata Natalius di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (27/2)

Dijelaskan, pernyataannya yang menyebutkan prajurit TNI sesaat sebelum terjadi penembakan di Puncak Jaya tengah tidur dan nongkrong sebagai bentuk niat baik. Sebagai prajurit yang bertugas di daerah konflik, tentu harus terus meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul menegaskan, keluarga TNI sendiri sudah menerima permohonan maaf dari komisioner Komnas HAM. Selanjutnya, untuk meluruskan persoalan, secara resmi Komnas HAM akan menggelar jumpa pers.

"Keluarga besar TNI sudah menerima permohonaan maaf Komisioner Komnas HAM, saudara Natalius Pigai. Permohonan maaf diterima karena pernyataan yang disampaikan komisioner disampaikan dalam momentum yang tidak tepat," kata Iskandar.

Sebelumnya, direncanakan Menkopolhukam Djoko Suyanto akan memfasilitasi pertemuan antara Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai dengan Panglima TNI. Pertemuan dilaksanakan pascamunculnya resistensi pemberitaan terkait penembakan yang menewaskan anggota TNI di Puncak Jaya, Papua.

Panglima TNI dan Komisioner Komnas HAM menggelar pertemuan tertutup sejak Rabu (27/2) pagi di Mabes TNI Cilangkap untuk menyelesaikan silang pendapat yang terjadi. Pertemuan akan diakhiri dengan Konfrensi Pers yang melibatkan semua unsur yang hadir dalam pertemuan.

Panglima TNI sebelumnya meminta klarifikasi kepada Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai terkait pernyataannya yang menyebutkan TNI hanya tidur dan nongkrong sesaat sebelum tragedi penembakan di Papua. Akibat penembakan tersebut, sedikitnya tujuh prajurit dan empat warga sipil tewas. 





Sumber : BeritaSatu

Sekjen Kemhan RI Terima Kunjungan Kehormatan Dubes Korsel

JAKARTA-(IDB) : Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Letjen TNI Budiman S.I.P. menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Young Sun, Rabu (27/2) di Kantor Kemhan, Jakarta. 

Dalam kesempatan tersebut dibicarakan berbagai hal terkait peningkatan kerjasama Indonesia-Korsel di bidang pertahanan. Dubes Korsel menyampaikan bahwa Korsel menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra strategis yang sangat penting. Meskipun saat ini telah terjadi pergantian kepemimpinan di Korsel dimana telah dilantik Presiden baru Korsel Park Geun-hye, Senin (25/2) hal tersebut tidak mempengaruhi hubungan kerjasama Indonesia-Korsel, karena pada prinsip dasarnya Indonesia dan Korsel sebagai negara sahabat yang memiliki kerjasama yang sangat mendalam.

Menurutnya, hubungan kerjasama kedua negara di berbagai bidang saat ini mencapai titik puncaknya, dimana selama dua tahun terakhir hubungan kedua negara semakin maju secara positif. Atas kemajuan tersebut, Kim Young Sun yang sudah dua tahun menjabat sebagai Dubes Korsel untuk Indonesia menyampaikan rasa senang dan bangganya.

Khusus di bidang pertahanan, Dubes Korsel berharap kerjasama kedua negara akan terus meningkat terutama kerjasama industri pertahanan. Menurutnya pemerintah Korsel sangat memahami dengan baik kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dewasa ini terkait dengan kebijakan pertahanan khususnya kebijakan revitalisasi industri pertahanan.
“Korea Selatan sepakat dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia dan berharap bahwa melalui penyesuaian tersebut hubungan kedua negara makin meningkat”, tambanya.

Sementara itu, menanggapi apa yang disampaikan oleh Dubes Korsel, Sekjen Kemhan RI juga mengatakan bahwa saat ini hubungan kerjasama antara Korsel dengan Indonesia di bidang pertahanan adalah yang tertinggi di antara berbagai negara baik dilihat dari kuantitas maupun macam dari kerjasama yang dilakukan.

Peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara terlihat dari berbagai kerjasama mulai dari pembelian alat peralatan teknologi menengah sampai dengan teknologi tinggi hingga kerjasama dalam rangka pengembangan pesawat tempur..

Lebih lanjut Sekjen Kemhan RI atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya Ibu Presiden Korsel dan berharap hubungan erat antara Indonesia dengan Korea Selatan yang terjalin selama ini akan terus dapat meningkat khususnya kerjasama di bidang pertahanan.

Turut mendampingi Sekjen Kemhan RI dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis, Direktur Teknik dan Industri Pertahanan Ditjen Pothan Kemhan Marsma TNI Darlis Pangaribuan M.Sc, dan Brigjen TNI Sisriadi. Sementara itu, Dubes Korsel didampingi Athan Korsel di Jakarta.





Sumber : DMC

Tim Aerobatik Breitling Singgah Di Pontianak

PONTIANAK-(IDB) : Masyarakat Kalimantan Barat kedatangan tamu Tim Aerobatik yang telah memiliki reputasi dunia. Mereka adalah Tim Aerobatik Breitling, yang akan singgah di Bandar udara Supadio, setelah menempuh perjalanan dari Kota Kinabalu Malaysia, Selasa, (26/2). Tercatat ada 21 orang personel Tim Aerobatik Breitling, dengan menggunakan 7 pesawat L-39 Albatros dan pesawat SA 227-AC.

Menurut Danlanud Supadio Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga Tim Aerobatik Breitling merupakan salah satu Tim Aerobatik dengan reputasi tingkat dunia, tim ini bermarkas di Dijon Perancis, dibentuk pada tahun 2003, dan sudah unjuk kebolehan diberbagai tempat di Eropa, Timur tengah dan Afrika Selatan. Adapun formasi khas Tim Aerobatik Breitling adalah Rocket, Crossbow, Black Diamond, Black Bird, Avenger dan Arrowhead.

Menurut Mr. Jacques Jean Bothelin salah satu Pilot Tim Aerobatik Breitling mengatakan bahwa kunjungan di Pontianak ini merupakan kunjungan yang pertama bagi kami. ”Kami sangat senang sekali bisa bertatap muka dengan para pejabat yang ada di Lanud Supadio, walaupun cuaca di Pontianak terasa sangat panas namun tidak mengurangi semangat kami”.

Sedangkan Mrs. Rabecca Justine Allen menjelaskan bahwa adapun maksud dan tujuan Tim Aerobatik Breitling ke Pontianak adalah dalam rangka singgah, setelah melaksanakan perjalanan dari Kota Kinabalu Malaysia.

Turut mendampingi Danlanud Supadio dalam penyambutan Tim Aerobatik Breitling Jet Team antara lain : Kadisops Lanud Supadio Letkol Pnb Deni H. Simanjutak, Danskadron Udara 1 Letkol Pnb Radar Soeharsono serta para Penerbang Skadron Udara 1.Diakhir acara Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga memberikan cindera mata berupa miniatur pesawat Hawk 100/200 kepada salah satu perwakilan Tim Aerobatik Breitling Jet Team, yang diterima oleh Mr. Jacques Jean Bothelin.





Sumber : ARC

Indonesia Aktifkan Desk Ancaman CBRNE

JAKARTA-(IDB) : Seiring dengan ancaman keamanan yang bersifat asimetris dan sedang berkembang di dunia, Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan mengaktifkan Desk atau tim kerja untuk menghadapi ancaman Kimia, Biologi, Nuklir dan Bahan Peledak atau disebut Desk of Chemical, Biological, Radiologycal, Nuclear and Explosives (CBRN-E).
 
Pengaktifan Desk Ancaman CBRN-E tersebut di ungkapkan pada acara coffee morning Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan (Sahli Kam) Mayjen TNI Hartind Asrin dengan para pakar ancaman CBRN-E dari perwakilan Kementerian dan Lembaga yang akan terkait, Selasa (26/2) di Kantor Kemhan.

Pada kesempatan pertemuan itu Sahli Kam Kemhan mengatakan, Pemerintah dan masyarakat saat ini belum mewaspadai adanya ancaman CBRN-E sebagai senjata non militer yg dapat melemahkan keamanan nasional. Sehingga untuk menghadapi ancaman asimetris warefare bersifat non militer tersebut, pemerintah belum memiliki kebijakan tentang penanganan ancaman CBRN-E yang terintegratif dan komprehensif beserta Legal Aspeknya.

Disamping itu terdapat kendala lain seperti belum adanya suatu badan nasional sebagai Leading Sector dalam kewaspadaan menghadapi ancaman-ancaman  CBRN-E yang sedang berkembang di dunia.

Lebih lanjut Mayjen TNI Hartind Asrin mengungkapkan, pada dasarnya Desk CBRN-E di Kemhan sudah terbentuk pada bulan Juni 2012 berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan Nomor : KEP/434/M/VI/2012 tanggal 4 Juni 2012. Namun struktur organisasinya baru terbentuk Tahun 2013 ini, yang mana tim pengarahnya diketuai oleh Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Tim Kerjanya diketuai oleh Staf Ahli Menhan Bidang Kemanan, Mayjen TNI Hartind Asrin.

Ditambahkannya, meski tim kerja internal Kemhan sudah terbentuk namun untuk menyempurnakannya Desk CBRN-E ini masih memerlukan pakar-pakar dari Kementerian dan Lembaga terkait yang berkecimpung di bidang Kimia, Biologi, Nuklir dan Bahan Peledak.

Di jelaskan juga oleh Sahli Kam Kemhan, saat ini didalam upaya penanganan ancaman pertahanan CBRN-E adalah mensinergikan kementerian dan lembaga yang berwenang terhadap upaya penanganan CBRN-E melalui strategi efektif, responsive dan berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut Sahli Kam Kemhan menjelaskan tentang Road Map penanganan CBRN-E, yang mana salah satunya adalah Kemhan masih mengidentifikasi dan menginventarisir kapasitas tugas dan tanggung jawab serta kewenangan dari setiap stake holder yang akan terkait di bidang CBRN-E. Selain itu pengumpulan data mengenai analisis jenis dan jumlah ancaman CBRN-E yang berpotensi akan terjadi masih dilakukan secara internal Kemhan, sehingga masih dirasakan perlu berkoordinasi dengan para stake holder terkait.

Oleh karena itu diharapkan pada forum pertemuan saat ini dapat dirumuskan suatu inisiatif pembentukan bukan hanya sebatas Desk atau tim kerja melainkan suatu badan ancaman CBREN-E yang bersifat nasional serta penetapan stake holder yang akan menjadi instansi leading sektornya.

“ Setelah terdapat suatu badan atau tim kerja gabungan nasional ancaman CBRN-E maka Kemhan melalui Ditjen Strategi Pertahanan Kemhan akan merumuskan suatu Strategi Pertahanan Negara yang khusus menghadapai ancaman CBRN-E dan kita sarankan ke Menteri Pertahanan dan diteruskan kepada Presiden” ungkap Mayjen TNI Hartind Asrin.





Sumber : DMC

Selasa, Februari 26, 2013

Intelijen Di Papua Harus Diperkuat

JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, Tjahjo Kumolo menilai tewasnya delapan anggota TNI di Papua karena ditembak kelompok tak dikenal, tak terlepas dari kelemahan intelijen. Menurutnya, dibutuhkan kemampuan deteksi dini yang baik untuk mencegah aksi-aksi kekerasan di Papua.
"Banyak satuan-satuan intelijen yang tidak terorganisir dengan baik. Sekarang munculnya gerombolan tanpa bentuk itu adalah kelemahan aparat kita," ujar Tjahjo di DPR, Jakarta, Selasa (26/2).

Lebih lanjut Tjahjo menegaskan, tanpa deteksi dini yang baik maka aksi-aksi kekerasan di Papua oleh kelompok tak dikenal akan terus berlanjut. Namun yang lebih disayangkan, selama ini kasus kekerasan di Papua tak pernah diusut tuntas.

Menurutnya, sulitnya medan harusnya tidak dijadikan alasan sulitnya mengungkap kasus kekerasan di Papua. "Yang utama pengejaran harus tuntas dan intelijen harus diperkuat. Pengusutan tuntas dan aparat diganti setiap tiga bulan agar bisa Siaga 1 terus," cetusnya.

Seperti diketahui, delapan anggota TNI dan empat warga sipil tewas akibat tindakan penyerangan dan penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua. Korban yang tewas adalah Pratu Wahyu Bowo di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, dan tujuh lainnya adalah Sertu Ramadhan, Sertu M. Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa.

Tujuh anggota TNI ini ditembak di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya. Satu korban mengalami luka tembak pada lengan kiri yaitu Lettu Inf Reza di Distrik Tingginambut.

Penyerangan kelompok bersenjata ini dilakukan ketika 10 angggota Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya sedang menuju ke Bandara Sinak untuk mengambil radio kiriman dari Nabire.





Sumber : JPNN

Empat KRI Jajaran Koarmabar Siap Operasi Kembali

JAKARTA-(IDB) : Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Ir. Bambang Nariyono, M.M., menyerahkan empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) usai melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan menyeluruh tingkat depo (Hardepo) kepada Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., yang diwakili Asisten Logistik (Aslog) Pangarmabar Kolonel Laut (T) Dani Achdani, S.T., M.A.P., di Geladak KRI Teluk Sabang-544 yang sedang sandar di Dermaga TNI Angkatan Laut Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (26/2).
Keempat KRI jajaran Koarmabar yang telah melaksanakan perbaikan selama kurang lebih satu tahun tersebut siap bertugas kembali guna mendukung operasi laut di wilayah Koarmabar, yaitu KRI Imam Bonjol-383, KRI Sutanto-377, KRI Teluk Gilimanuk-531 dan KRI Teluk Sabang-544.

Kadismatal Laksma TNI Ir. Bambang Nariyono, M.M., dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Hardepo merupakan salah satu tugas pokok yang diemban Dismatal selaku Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) yang bertanggung jawab pada kesiapan platform KRI, dimana sesuai hierarki dalam sistem pemeliharaan terencana TNI Angkatan Laut, maka pemeliharaan tingkat depo adalah kewenangan dari Otorita Pemeliharaan Kapal (OPK) tingkat Mabesal.

Meskipun kewenangan pemeliharaan berada di OPK Mabesal, selama tahap penyiapan dan pengawasan, Dismatal akan selalu melibatkan Komando Utama (Kotama) terkait, sehingga hasil akhir yang dicapai merupakan hasil kerjasama antara Dismatal dengan Kotama termasuk Satharmat yang merupakan kepanjangan tangan dari Dismatal. Selesainya kegiatan Hardepo tersebut, merupakan hasil rangkaian yang erat antara Dismatal, pihak kapal dan satuan dengan pihak pelaksana kegiatan.
 
Pada kesempatan tersebut, Kadismatal menghimbau kepada seluruh pihak yang terkait pemeliharaan kapal terutama prajurit pengawak untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan pada segala macam bentuk bahaya yang mungkin terjadi di kapal. Penggunaan materiil atau peralatan yang tidak selayaknya digunakan di kapal semaksimal mungkin harus dihindari, karena beberapa penyebab kebakaran berasal dari peralatan domestik yang bukan standar di kapal.
 
Dengan diserahkannya keempat KRI tersebut, bukan berarti tugas pemeliharaan menjadi selesai. Serah terima KRI tersebut perlu dipandang sebagai tongkat estafet pemeliharaan kapal, dimana pemeliharaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan sesuai dengan tingkatan dalam sistem pemeliharaan terencana.
 
Oleh karena itu, Kadismatal mengharapkan kepada Komandan KRI beserta seluruh anak buah agar pertahankan kondisi teknis yang telah dicapai melalui kegiatan Hardepo atau repowering; laksanakan drill-drill pos tempur sebelum kembali menjalankan operasi; laksanakan pengawasan secara ketat terhadap operasional dan kondisi seluruh pesawat atau peralatan dengan melaksanakan tertib pengisian jurnal.
 
Kadismatal selaku pembina teknis platform KRI menegaskan, keberhasilan kegiatan Hardepo yang diselenggarakan merupakan jerih payah dari apa yang sudah direncanakan, diawasi dan laksanakan bersama. Untuk itu harapkan dengan selesainya Hardepo tersebut dapat memelihara dan meningkatkan kondisi teknis terutama platform, sehingga keempat KRI tersebut mampu memikul beban tanggung jawab sebagai wahana para prajurit matra laut dalam menjaga kedaulatan negara di laut sampai beberapa tahun ke depan selama daur hidupnya, tambah Kadismatal.
 
Turut hadir pada kegiatan tersebut Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmabar (Dansatkorarmabar) Kolonel Laut (P) Denih Hendrata, Kadismatbekarmabar Kolonel Laut (T) Kasih Prihantoro, S.E., M.M., serta para Pejabat Teras Koarmabar.





Sumber : Koarmabar

Bom Perdana Super Tucano

LUMAJANG-(IDB) : Sejak kedatangan empat pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano di Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abd Saleh tanggal  17 September 2012 lalu, hari ini Selasa (26/2) dilakukan uji coba pengeboman perdana dengan menggunakan bom jenis mk-82 Innert/praktis yang bertempat di Air Weapon Ring (AWR) Pandan Wangi Lumajang Jawa Timur.

Uji coba tersebut dilakukan dalam rangka Latihan Air to Ground Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abd Saleh dan bertujuan untuk melatih kemampuan seorang pilot pesawat tempur dalam menghancurkan sasaran yang dituju.

Skadron Udara 21 mengadakan latihan Pengeboman air-to-ground (udara- ke-darat) bagi penerbang tempur selama tujuh hari, di mulai hari Senin tanggal 25 Februari 2013 hingga tanggal 4 Maret 2013, di Air Weapon Ring (AWR) Pandan Wangi Lumajang.

Latihan ini rencananya akan dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan seluruh penerbang Pesawat Super Tucano, karena untuk menjadi penerbang tempur yang handal dan profesional tidak hanya mampu menerbangkan pesawat saja, akan tetapi harus dapat menghancurkan sasaran yang merupakan syarat mutlak harus dikuasai oleh seorang fighter.

Uji coba pengeboman ini dilakukan bersamaan dengan latihan Garuda Perkasa yang merupakan latihan rutin tahunan Lanud Abd Saleh. Kali ini diasumsikan AWR Pandan Wangi Lumajang sebagai daerah kedudukan 

musuh yang harus dihancurkan. Oleh karenanya para fighter Super Tucano penuh semangat dalam melaksanakan latihan pengeboman ini dan berusaha untuk tepat mencapai sasaran yang harus dihancurkan.





Sumber : ARC

Panglima TNI: Komnas HAM Biadab...!!!

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono berang dituding komisioner Komnas HAM tidak pernah bekerja dan terkesan hanya tidur dalam mengatasi konflik di Papua.
Sebelumnya, komisioner Komnas HAM asal Papua Natalius Pigai menyebut bahwa dalam mengamankan Papua TNI kerjaannya hanya tidur. "Saya rasa pernyataan Komnas HAM yang menyatakan TNI tidur, merupakan pernyataan yang tidak simpatik dan tidak pantas yang dilakukan Komnas HAM. Karena tidak mengerti situasinya," kata Agus, dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi I DPR, Jakarta, Senin (25/2/13).

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Staf Kodam Cendrawasih, di Papua Brigjen I Made Agra. Menurut Made, pernyataan Natalius Pigai sebagai pimpinan Komnas HAM asal Papua sangat provokatif. Bahkan, dia menyebut Natalius kurang ajar. "Itu sangat biadab, saya sudah bertahun-tahun meningalkan anak," serunya dengan tegas.

Ia menjelaskan, hubungan antara TNI dengan warga Papua itu sangat harmonis. Hal itu terlihat ketika evakuasi korban penembakan yang menewaskan delapan prajurit TNI, seluruh masyarakat berbondong-bondong untuk membantu TNI mengevakuasi Jenazah korban penembakan orang tak dikenal yang telah membusuk.

"Koramil di sana itu sama, kami tidak pernah menggunakan senjata tajam, karena kami tahu kita mengahadapai rakyat sipil, saya bertanggung jawab memang di sana ada pembiasaan TNI," terangnya.





Sumber : Inilah
 

Senin, Februari 25, 2013

Akhirnya TNI AD Jatuhkan Pilihan Ke Black Hawk

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Pramono Edhie Wibowo lebih memilih membeli helikopter Black Hawk daripada Apache.

Sebab harga Apache lebih mahal dua kali lipat daripada Black Hawk. "Kami masih mengkaji terus. Black Hawk menjadi pilihan bagus," kata Pramono di Mabes TNI AD, Senin (25/2).

Dijelaskannya, pada awal kunjungan ke pabrik helikopter di Amerika Serikat, harga Apache sebenarnya masih standar. Meski tidak menyebut harga, Pramono tampak kecewa ketika menjelang persetujuan pembelian harganya meningkat.

Karena hanya mendapat alokasi 200 juta dolar AS, pihaknya akhirnya lebih membeli helikopter Black Hawk. "Harga tidak boleh dinaikkan. Pas datang harga sesuai, pasti deal harga naik. Siapa yang menaikkan? Saya tidak tahu," cetus Pramono.

Terkait pengadaan tank tempur utama Leopard, Pramono mengatakan tinggal penyelesaian pembayaran. "Leopard pada tahap penyelesaian di Kemenhan," ujarnya.





Sumber : Republika

F-5E Tiger Segera Masuk Museum

YOGYAKARTA-(IDB) : Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala, (Muspusdirla) terletak di Pangkalan Udara Adisutjipto itu tersimpan 42 koleksi pesawat terbang. Ke-42 pesawat tersebut tertata dalam dua tempat, yaitu 36 pesawat dalam ruang alutsista dan 6 pesawat lainnya di halaman museum.
 
Sebentar lagi koleksi pesawat ke 43 segera hadir di Museum Pusat TNI Angkatan udara ini. Lahan museum yang luas telah dibangun shelter seluas 20 X 11 M, dengan lantai cor dan tahan gempa. Shelter ini berada di halaman museum Dirgantara Mandala bersebelahan dengan pesawat jenis TU 16 buatan Uni Soviet.

Shelter yang diperuntukkan pesawat jenis F5 ini akan mengisi koleksi pesawat Museum Dirgantara mandala. Pesawat F5 ini telah bersama mengudara selama 33 tahun yang lalu Pesawat buatan Amirika ini di produksi oleh Northrop mulai tahun 1960. namun generasi yang digunakan oleh TNI AU F5 Tiger II

Kepala Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala Letkol Sus Drs. Sudarno, di ruang kerjanya, Jumat (22/2). “Selain pesawat tempur “tempo doeloe”, pesawat A-4 Skyhawk yang pernah memperkuat Skadron Udara 11 dan Skadron Udara 12, sejak tahun 2007 juga menjadi penghuni Museum Dirgantara Mandala. Menurut rencana F5 Tiger menyusul pada bulan Maret 2013, imbuhnya.




Sumber : TNI AU

TNI AU Laksanakan Latihan Garuda Perkasa 2013

MALANG-(IDB) : Untuk menguji kesiapan operasional satuan-satuan dijajaran Lanud Abd Saleh dalam rangka menciptakan kesatuan tindakan untuk merencanakan suatu kegiatan operasi udara maupun dukungan operasi udara, maka dilaksanakan latihan Garuda Perkasa tahun 2013 yang dibuka oleh Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Gutomo, S. IP. bertempat di Taxy Way Lanud Abd Saleh (25/2).


Dalam sambutannya Komandan menyampaikan bahwa, Latihan Garuda Perkasa Tahun 2013 ini merupakan program kerja latihan tahunan dan melibatkan semua unsur satuan dan Staf, dimulai dari menganalisa dan menguji doktrin sampai mengaplikasikan prosedur, mengembangkan taktik dan teknik sistem operasi udara serta pertahanan Pangkalan. Karena sebagai Pangkalan operasi, Lanud Abd Saleh harus selalu berada pada tingkat kesiapan operasional yang tinggi, sehingga apabila setiap saat mendapatkan tugas operasi, akan mampu melaksanakan tugas dengan baik, aman dan lancar.


Latihan Garuda Perkasa tahun 2013 ini melibatkan kekuatan yang meliputi personil, alutsista serta fasilitas dan sarana pendukung. Namun perlu diingat pelibatan kekuatan tersebut tidak akan menghasilkan sesuatu apapun bila tidak diimbangi dengan kesungguhan hati dari seluruh peserta latihan dalam mengerjakan tugas masing-masing, lanjut Komandan. Karena tujuan latihan Garuda Perkasa ini untuk meningkatkan profesionalisme personil Lanud Abd Saleh sebagai bekal dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada Lanud Abd Saleh.

Diakhir sambutannya Komandan Lanud Abd menekankan kepada Komando latihan, pelaku serta seluruh pendukung latihan Garuda Perkasa Tahun 2013, agar serius dalam mengikuti setiap tahapan latihan. “Tunjukkan kemampuan terbaik yang kalian miliki dan laksanakan semua tahapan latihan sesuai skenario latihan yang ada sehingga program Latihan Garuda Perkasa tahun 2013 ini dapat memberikan hasil yang optimal”, penekanan Komandan Lanud pada akhir sambutannya.  





Sumber : TNI AU