Pages

Senin, Januari 14, 2013

Hamas Ujicoba Roket Daya Tembak 19 Km

IRIB-(IDB) : Situs Israel Hayom mengutip berbagai laporan di media massa berbahasa Arab menyebutkan bahwa Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) telah mengujicoba rudal dengan daya tempuh 10 kilometer.
 
FNA (13/1) melaporkan, Israel Hayom mengklaim Hamas telah mengujicoba rudal dengan jarak tempuh menengah. Rudal tersebut ditembakkan dari darat ke laut. Jenis rudal itu mirip dengan yang ditembakkan dari Gaza menuju Baitul Maqdis dan Tel Aviv dalam Perang Delapan Hari.
 
Disebutkan pula bahwa rudal itu ditembakkan dari bekas sebuah pangkalan militer Israel di Gaza. Pangkalan militer itu dikosongkan Israel pada tahun 2005 ketika menarik mundur pasukannya dari jalur Gaza.
 
Para pejabat Hamas sendiri belum mereaksi pemberitaan tersebut.




Sumber : Irib

11 komentar:

  1. Berita ini blm tentu benar hoax mungkin tidak, mengapa? Diantara keraguan saya adlh apa mungkin mereka memproduksi propelan tanpa diendus Israel.? Pipa untuk roketnya impor darimana? Insinyur perencananya? Namun tdk tertutup kemungkinan disupply oleh Iran, sedang assembliesnya dilakukan di Gaza. Sedang di Indonesia yg sudah berumur 50 tahun saja usia teknologi peroketannya baru sanggup produksi rudal 3 digit, dan roket RX - 550.

    BalasHapus
  2. Berita dari Gaza yang diposting di sini beberapa ada indikasi hoax nya.....contoh tentang kegagalan iron dome di konflik kemaren....ternyata ada kisah lain yang bertolak belakang dari kegagalan yang digembar-gemborkan...baca tuh majalah Commando terakhir. Nggak dituliskan di sini kalo sistem iron dome punya fitur 'membiarkan roket' yang jatuh di area tidak 'berbahaya' atau berpenduduk....pantesan di media ditulis 'cuma' sukses mencegat 30 persen roket.....nggak mudeng mereka...dan kalo gagal ngapain India sama Singapura tertarik...?

    BalasHapus
  3. Saya tdk menelusuri informasi dari majalah Commado, tapi dari informasi lainnya yang bersifat RHS, bahwasanya IRON DOME systim tersebut sebenarnya tidak canggih amat, karena yang menjadi biang teknologinya bertumpu pada kekuatan LRF yg mendapat input dari Radar. Dimana apabila obyek sdh dapat dikunci, maka akan diluncurkan roket pencegat yg berfungsi menghantam roket lawan. Sehingga kemungkinan antara roket yang diluncurkan lawan dengan kemampuan intercept Iron Dome tidak sebanding yg mengakibatkan ada roket Hamas yg lolos dari cegatan Iron Dome. Apapun teknologi yg digelar Israel dlm mengantisipasi serangan roket Hamas sdh diprediksi dengan cermat oleh Israel berapa banyak roket yg akan meluncur, berapa elevasi dan azimuthnya, kekuatan ledaknya dan itu semua ada di kalkulasi "Operation Research", bung!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus tuh berarti sistemnya....meski 'nggak canggih2 amat'...makanya korban roketnya jg tidak signifikan kan?....

      Hapus
    2. Sistemnya ya bagus dan sudah sangat amat canggih jangan dikira nggak canggih amat, keliru karena itu semua kan sistem jadi merupakan perpaduan ilmu fisika dasar , optik, elektronika, dan kemampuan operation research bro. Kita harus bisa meniru hal-hal demikian untuk keperluan apa saja yg penting untuk kesejahteraan masyarakat dan sistim pertahanan, jadi tidak harus membeli terus dari luar.

      Hapus
  4. Boleroes11-->Saya tdk menelusuri informasi dari majalah Commado, tapi dari informasi lainnya yang bersifat RHS, bahwasanya IRON DOME systim tersebut sebenarnya "tidak canggih amat"....etc.

    Boleroes11-->Sistemnya ya bagus dan sudah sangat amat canggih "jangan dikira nggak canggih amat", keliru karena itu..etc.

    sebenernya Prof. Boleroes11 ini mau ngomong apa ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mhn maaf Bro, yg dimaksud sistim Iron Dome dibanding Sistim rudal Patriot kalah canggih. Lawan Iron Dome adalah roket balistik dg diameter maksimum 130 mm, dan pada kenyataan roket Hamas banyak yg berdiameter dari 70 mm - 122 mm. Bandingkan dg Patriot yg melawan rudal "Scud" ingat bgm Scud yg diluncurkan Irak ke Riyadh Arab Saudi waktu krisis teluk..kalau mau lihat fisik rudal Scud di Indonesia ada namun terkenal dg nama Silkwarm. Bedanya Scud rudal darat ke darat kalau Silkwarm Dari laut ke laut. Semoga penjelasan saya yg cuma sekelumit ini dpt dipahami serta mhn maaf.

      Hapus
  5. Benar, rata rata berita yang dari sana hoax dan berat sebelah. disisi lain menunggulkan mujahid, dan pada saat yang sama memposisikan palestina sebagai negara yang sengaja dizhalimi israel

    BalasHapus
  6. lha iya di zalimi bro!! namanya juga penjajah? saya faham ada suatu "kepercayaan" yang mendukung zionisme!dan saya tahu, dari jaman belanda memang mereka penghianat NKRI !!! tidak pernah "Aliran kepercayaan" itu melawan penjajah malah mereka jadi sekutunya dan menghianati negaranya dengan alasan kepercayaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya juga Jablay...nggak bakal paham masalah...diemin aja....

      Hapus
  7. analis terbaru IRON DOME Israel masih perlu penyempurnaan... dan kalo ada yang bilang India dan Singapura tertarik untuk mangakusisi, itu hoak.

    NKRI mang gak ada hubungan Diplomatik ma Isrel tapi gak bisa di pungkiri kalo UAV buatan dalam negeri juga masih mengimpor beberapa elektronik nya ke Israel.

    ARTINYA... KEBENCIAN PRIBADI TERHADAP ISRAEL GAK DA HUBUNGAN MA INDUSTRI PERTAHAN NEGARA, NEGARA TAU MANA YANG TERBAIK SO JANGAN BANYAK OMONNG JA.. BUKTIIN KALO MANG BISA BIKIN, BUAT PROTOTIPE NYA TAR KALO SETENGAH JADI BAKAL DAPET DANA DARI PEMERINTAH!!!!!!!!

    BalasHapus