Pages

Jumat, Desember 07, 2012

Iran Tawarkan Teknologi Tangkal Drone Asing

TEHRAN-(IDB) : Menyusul keberhasilan Iran menangkap pesawat tanpa awak Amerika Serikat di Teluk Persia, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ramin Mehmanparast mengatakan, Tehran siap bekerja sama dengan negara-negara regional untuk melawan pesawat tanpa awak yang menyusup ke wilayah udara mereka.
 
"Kami siap bekerja sama dengan semua negara di kawasan pada semua isu yang mengancam keamanan regional," kata Mehmanparast, seperti dikutip ISNA pada hari Jumat (7/12).
 
"Kami menganggap kerja sama regional sebagai cara terbaik untuk mengatasi krisis dan membangun stabilitas dan keamanan di kawasan," tambahnya.
 
Mehmanparast lebih lanjut menjelaskan Republik Islam menikmati kemampuan pertahanan yang tinggi dan memungkinkannya untuk mempertahankan seluruh garis perbatasan.
 
Dia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antar negara-negara di kawasan untuk menciptakan stabilitas, keamanan dan pembangunan terbaik di negara-negara regional.
 
"Kita harus meningkatkan kemampuan pertahanan kita untuk mencegah terjadinya perang, konflik dan ketidakstabilan," tegasnya.
 
Sebelumnya, juru bicara Pentagon, George Little mengakui bahwa pesawat tanpa awak yang ditangkap oleh Iran adalah ScanEagle buatan AS. 




Sumber : Irib

Indonesia Akan Latih Polisi Afghanistan

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan United Nations Development Program (UNDP), berencana akan memberikan pelatihan kepada 50 anggota Kepolisian Afghanistan.

Rencananya program pelatihan tersebut akan dilaksanakan di Indonesia, 10 hingga 23 Desember 2012. “Pelatihan ini merupakan bagian dari realisasi komitmen Pemerintah RI untuk membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi Afghanistan dengan memberikan bantuan capacity building,” ucap Duta Besar LBBP RI untuk Afghanistan, Mayjen TNI (Purn) Anshory Tadjudin, seperti dilansir oleh situs Kementerian Luar Negeri.

Pelatihan kepolisian difokuskan pada tiga bidang, yaitu lalu lintas, reserse kriminal, dan public police.

Menjelang keberangkatan peserta pelatihan ke Indonesia, Dubes Anshory Tadjudin menerima 6 orang perwakilan dari anggota polisi Afghanistan calon peserta pelatihan dan satu orang perwakilan dari UNDP M. Salim Qayoumi di kantor KBRI Kabul,  Rabu (5/12/2012).

Anshory menuturkan pada pertemuan itu, pihaknya memberikan pembekalan atau briefing singkat kepada para calon peserta pelatihan.

Secara singkat ia menjelaskan mengenai Indonesia, baik dari segi politik, ekonomi, sosial-budaya, geografi, populasi dan cuaca.

Di samping itu, dijelaskan pula sejarah dan struktur POLRI secara singkat dan padat. Sebelum akhir pertemuan.

Ia juga menyampaikan pesan agar para peserta dapat mengikuti semua materi pelatihan dengan baik dan berharap bahwa pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan dapat berguna dan diterapkan di Afghanistan.

Salah satu wakil polisi Afghanistan, Bahauddin Durrani, menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah menyediakan program pelatihan kepada polisi Afghanistan.

Pelatihan yang diberikan diharapkan akan mampu memperkaya ilmu dan pengetahuan para peserta pelatihan sebagai bekal dalam menjalankan tugas-tugas mereka sekembalinya di Afghanistan. 




Sumber : Tribunnews

Kontingen Garuda Adakan Induction Training Satgas Pengganti

satgas-tengah-2LEBANON-(IDB) :Staf Operasi Satgas Kontingen Garuda XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) menyelenggarakan Induction Training atau pelatihan bagi personel Satgas pengganti yaitu Konga XXIII-G/UNIFIL yang telah tiba di Lebanon pada gelombang pertama,  kegiatan dilaksanakan di ruang pertemuan Masatgas UN Posn 7-1, Adshid Al Qusayr, Lebanon Selatan, Kamis (6/12/2012).

Adapun materi Induction Training yaitu pengetahuan tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing staf yang disesuaikan dengan Standard Operating Prosedur (SOP) yang berlaku dijajaran UNIFIL, dilanjutkan dengan praktek.

Pelatihan yang diikuti oleh Perwira dan sebagian Bintara Satgas Konga XXIII-G/UNIFIL ini, bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan Satgas sebelumnya, dengan tujuan agar personel Satgas pengganti dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya dengan baik.

Kegiatan pelatihan diisi dengan materi teori prosedur tugas dan tanggung jawab masing-masing staf, paparan tugas secara umum disampaikan oleh Dansatgas Konga XXIII-F/UNIFIL Letkol Inf Suharto Sudarsono dan dilanjutkan paparan tugas secara khusus oleh tiap-tiap Kasi (Kepala Seksi) masing-masing staf. 

Selanjutnya melaksanakan praktek pelaksanaan tugas di masing-masing bagian dan dilanjutkan Tour AO (Area Operation) meninjau pos-pos pengamanan yang dimiliki Indobatt (Indonesian Batallion) yang diikuti oleh Dansatgas dan Kasiops dari Satgas lama maupun yang baru.
  

Rencananya, serah terima kendali operasional secara penuh Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-F/UNIFIL akan dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2012, dengan Komandan Satgas baru Konga XXIII-G/UNIFIL yaitu Mayor Inf Lucky Avianto.





 
Sumber : Poskota

Pesawat Latih “Terbakar” di Lanud Adisutjipto

YOGYAKARTA-(IDB) : Jumat, (7/12) Pukul 09.00 WIB. Pesawat Latih AS 200 Bravo milik Sekbang TNI AU Adisutjipto dengan nomor SM2028 take off dari run way menuju training area. Dengan Penerbang Kapten Pnb Dian dan Kapten Pnb Dedi mereka melaksanakan latihan rutin mengambil latihan diatas daerah Klaten Jawa Tengah. Namun berselang 20 menit kemudian, pesawat latih tersebut melakukan calling emergency kerena mengalami kerusakan mesin.

Adi Tower merespon berita emergency dari pesawat tersebut dengan melaporkan ke Kadisops dan ke Komandan Lanud Adisutjipto. Seluruh jajaran Lanud Adisutjipto segera siap siaga sesuai bidangnya masing-masing. Akhirnya Pesawat mendarat dengan mesin terbakar dan terperosok di sebelah utara landasan.

Didukung oleh PKP-PK Bandara, Paskhas, ambulance baik dari Lanud Adisutjipto, Bandara maupun Ruspau Hardjolukito serta tim recovery dari Skadik 102, Base Rescue Lanud Adisutjipto segera menyelamatkan penerbang dan pesawat. Jajaran Satpom, dan Intelpam Lanud Adisutjipto mengamankan lokasi kecelakaan sedangkan jajaran Pentak turut dalam pengamanan informasi terutama berkoordinasi dengan wartawan. Dalam kejadian tersebut api dapat segera dipadamkan dengan waktu kurang dari 10 menit. Awak pesawatnya pun dapat diselamatkan dan dievakuasi ke RS Hardjolukito untuk mendapat perawatan.

Kepala Seksi Operasi dan Latihan Lanud Adisutjipto, Mayor Pnb Ones Mus selaku Komando Latihan, Di TKP menjelaskan bahwa Latihan “Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Awak Pesawat ini merupakan program Latihan satuan yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Latihan ini dimaksudkan untuk menguji kesiapan satuan-satuan sekaligus menguji Protap penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Awak Pesawat lanud Adisutjipto.”

Sehari sebelumnya Kadisops Lanud Adisutjipto, Kol. Pnb Minggit Tribowo, S.IP, dalam briefing pendahuluan Latihan menegaskan “bahwa latihan ini diharapkan untuk melatih skill para anggota terutama personel dan instansi terkait untuk menanggulangi kecelakaan pesawat yang mungkin terjadi.” Tegasnya.





Sumber : TNI AU

Elang Khatulistiwa TNI AU Laksanakan Terbang Malam

SUPADIO-(IDB) : Sebagai satu-satunya Pangkalan TNI Angkatan Udara yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, serta mempunyai alutsista pesawat tempur di pulau Kalimantan, Lanud Supadio harus selalu siap operasional dalam melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara, selain kesiapan alutsista dan para penerbang yang mengawakinya, tentunya kesiapan seluruh komponen pendukung harus tetap terjaga termasuk para crew pesawat yang memiliki andil sangat besar dalam keberhasilan setiap operasi udara yang dilaksanakan, demikian disampaikan Danlanud Supadio, Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga disela-sela latihan terbang malam yang digelar Skadron Udara 1, Rabu (5/12).

Danlanud Supadio Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga mengatakan bahwa bagi penerbang tempur latihan terbang malam bukan hal yang luar biasa. Namun merupakan tuntutan yang perlu dilatihkan, hal ini bertujuan untuk membiasakan terutama ketika saat lepas landas dan mendarat meski hanya mengandalkan instrumen dan visual yang sangat terbatas. Sehingga para penerbang dituntut lebih teliti serta hati-hati dalam menerbangkan pesawat serta melakukan manuver-manuver tertentu, dan harapannya Latihan ini juga dapat meningkatkan skill (keahlian) dan profesiensi (kemampuan terbang) dari para penerbang Skadron Udara 1.

Senada dengan Danlanud Supadio, Komandan Skadron Udara 1 Letkol Pnb Radar Soeharsono menambahkan bahwa Latihan terbang malam adalah latihan yang sangat penting bukan hanya bagi penerbang tetapi juga bagi ground crew dalam meningkatkan kemampuan operasional Skadron Udara 1. Latihan terbang malam ini, lanjut Danskadron melibatkan satuan-satuan kerja di Lanud Supadio, Skadron Udara 1, Batalyon 465 Paskhas serta pihak Bandara Supadio. Latihan terbang malam ini direncanakan akan berlangsung dari tanggal 5 Desember s.d 10 Desember 2012.





Sumber : TNI AU

PMPP Butuh Standby Forces 3 Batalyon Mekanis

ARC-(IDB) : Situasi dunia yang semakin tidak menentu dan banyaknya daerah konflik membuat PBB, utamanya Dewan Keamanan semakin sibuk. 

Sebagai negara kontributor pasukan perdamaian, Indonesia juga pastinya kecipratan kesibukan tersebut. Untuk memenuhi permintaan PBB yang kadang kala mendadak, Indonesia sendiri kemudian membuat Pusat Misi Pasukan Perdamaian di Kawasan Sentul Bogor Jawa barat. 

Di tempat inilah para calon Pasukan Garuda mendapat pelatihan intensif dan terintegrasi.

Di tempat ini pula nantinya akan dibangun Standby Forces Pasukan Garuda. Sesuai namanya, pasukan ini merupakan satuan yang siap dikirim kemana pun ke seluruh dunia atas permintaan PBB. Standby forces ini nantinya terdiri dari 1 Batalyon Mekanis yang dilengkapi Panser Anoa.

Akan tetapi, bagi pihak PMPP sendiri, idealnya Standby forces bukan hanya 1 batalyon mekanis. Mereka meminta agar setidaknya Standby Forces ini terdiri dari 3 Batalyon Mekanis, plus dukungannya. Yaitu 2 kompi Zeni dan 2 Kompi Kesehatan. 

Dengan jumlah ini, rotasi penugasan, pelatihan dan kesiagaan bisa dijaga dengan baik. Misalnya, jika ada kejadian gawat, PMPP akan mengirim 1 Batalyon Mekanis,  maka masih ada 1 Batalyon untuk siaga ke tempat lain, serta 1 batalyon lainnya untuk pelatihan. Akan tetapi, terwujud atau tidaknya keinginan dari PMPP ini tentunya tergantung pihak Kementrian Pertahanan.


Area PMPP di Sentul Bogor Jawa barat diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 19 Desember 2011. Lalu kemudian pada 20 maret 2012, Sekjen PBB Ban Ki Moon juga mengunjungi fasilitas PMPP. Namun demikian, seluruh fasilitas maupun gedung PMPP saat ini belumlah selesai benar. Kemungkinan besar, seluruh bangunan dan fasilitas akan berdiri megah pada tahun 2014 mendatang.





Sumber : ARC


Korsel Potong Anggaran Proyek KFX Untuk 2013

SEOUL-(IDB) : Proyek perancangan pesawat tempur generasi 4,5 KFX yang dikerjakan Korea dan Indonesia memasuki masa yang tak jelas. Kekuatiran ini menyeruak setelah belum lama ini Pemerintah Korea Selatan memutuskan memotong anggaran proyek ini untuk 2013. Pemotongan anggaran dilakukan atas dua pertimbangan, yakni perkembangan ancaman dan keamanan regional yang telah sedemikian mengkuatirkan, serta pembatalan Turki yang semula akan ikut menanggung pembiayaan KFX. Demikian ungkap sumber Angkasa di Korea Selatan.

Juga merujuk pemberitaan media setempat, terungkap, langkah drastis tersebut terpaksa diambil karena Seoul sudah tak sabar menunggu jet tempur masa datangnya muncul sementara negara-negara di sekitarnya telah tampil dengan berbagai persenjataan baru yang mematikan. Mereka akhirnya mengaku berat menyandang beban tanggung-jawab pendanaan KFX sebesar 80% (Indonesia menanggung 20%) setelah Turki mengundurkan diri dari rencana keikutsertaannya. Korea Selatan tampak benar-benar cemas dengan kemunculan Sukhoi T-50 dari Rusia, indigenous stealth J-20 dari China, dan sebentar lagi ATD-X dari Jepang. Pengembangan roket balistik Korea Utara yang seakan tak terbendung AS – seperti Unha-3 yang akhir Desember ini akan diluncurkan -- pun ikut membuat mereka semakin panik.

“Korea Selatan tak bisa terus-menerus melihat perkembangan tersebut dengan hanya mengandalkan 120 jet tempur dari era 1980-an,” ujar sumber Angkasa. "Begitu pun Pemerintah Korea masih akan memegang komitmennya pada KFX dengan menyiapkan 4,15 juta dollar untuk melanjutkan feasibility study pada tahun 2014," tambahnya mengutip janji Pemerintah Korea Selatan.

Di tengah kepanikan itu, Seoul akan segera menjatuhkan pilihan untuk mengalihkan anggaran pertahanannya ke proyek pesawat tempur yang lebih canggih dari jet-jet tempur stealth yang dinilai menjadi ancaman serius bagi wilayah udaranya. Mereka akan segera memilih Boeing atau Lockheed Martin (LM) yang gencar menawarkan kerjasama pembuatan jet tempur generasi ke-5 yang diberi nama FX-III. Besar kemungkinan, pemerintah akan memilih Boeing yang telah menyodorkan konsep F-15 Silent Eagle (lihat foto atas) ketimbang LM yang menjanjikan F-35 Lightning II versi murah meriah.

Jika bola bergulir tanpa hambatan, FX-III akan menjadi jet tempur generasi ke-5 pertama yang dirilis Paman Sam untuk negara luar. Korea Selatan kabarnya telah menyiapkan 10 triliun won atau sekitar 8,96 miliar dollar untuk pembuatan 60 unit pesawat ini. Besar kemungkinan situasi keamanan regional akan mendorong pembuatan pesawat ini lebih cepat setahun, sehingga rakyat Korea Selatan bisa melihat pesawat ini terbang pada 2015.

Rencana pembuatan FX-III pernah dibicarakan pada 1990-an, namun terlupakan akibat terjangan krisis finansial dunia pada 1997 dan 2008. Oleh karena KFX melibatkan Indonesia, kelanjutan perancangan jet tempur yang telah dimulai sejak dua tahun lalu ini pun menempatkan Indonesia di persimpangan jalan. Pemerintah Korea Selatan tak pernah mengatakan proyek ini dihentikan, namun penghentian anggaran untuk KFX dan beralihnya perhatian Korea Selatan ke program FX-III semestinya perlu dicermati secara serius.





Sumber : Angkasa

Pindad Kembangkan Medium Tank Original Rekayasa Sendiri

BANDUNG-(IDB) : PT Pindad mengembangkan tank tempur medium (Medium Battle Tank) untuk kali pertama. Tapi dipastikan tidak akan meniru model tank tempur Medium Marder dari Jerman yang akan dipesan Indonesia.

"Kami tidak akan meniru dari mana. Pengembangan tank tempur Medium ini tentunya dibuat sesuai kebutuhan dan permintaan TNI. Sehingga ketika beroperasi nanti dapat digunakan secara maksimal. Kami akan desain dengan menyesuaikan requirement dari kavaleri TNI," ujar Hery Mochtady, kepala divisi Kendaraan Khusus Pindad di PT. Pindad, Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.


Sejauh ini, lanjut Hery, tahapan yang telah dilalui sampai pada pembuatan desain. Dalam pembuatan desain inilah kavaleri TNI dilibatkan meski tidak sampai ke tahap lebih jauh. "Target kami pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi," jelasnya.


Sementara itu, PT Pindad tidak keberatan mengikuti perintah Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk melepas anak dan cucu usaha yang produksinya tidak sejalan dengan bisnis inti induk perusahaan. Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono mengatakan, melepas anak usaha dan cucu Pindad tidak akan membuat keuntungan perusahaan berubah secara drastis.

"Kalau pemerintah mengatakan begitu (menjual anak usaha dan cucu Pindad, Red), ya kami ikut ketentuan pemerintah saja. Saya yakin, kinerja Pindad akan tetap berjalan baik. Dengan melepas anak usaha maupun cucu usaha tidak serta merta membuat Pindad jomplang," ungkap Adik di Jakarta akhir pekan kemarin.

Perintah yang ditetapkan pemerintah tersebut, lanjut Adik, akan segera dilaksanakan Pindad dengan lebih fokus pada bisnis di bidang kemiliteran. Apalagi bisnis di luar militer, hanya sedikit nilai sahamnya. Menurutnya, penciptaan usaha di luar bisnis militer sebenarnya hanya sebagai upaya memeroleh pemasukan yang lebih besar.


"Rumah sakit, itu paling nilainya hanya 30 miliar atau 1,5 persen dari total penjualan Pindad. Begitu pun bahan peledak yang hanya bernilai 60 miliar atau 3 persen dari total penjualan Pindad. Waktu itu, kami melihat ada peluang usaha dan menghasilkan uang, tapi kalau ternyata diatur untuk lepas, ya kami akan lepas saja," ujarnya.





Sumber : JPNN