Pages

Kamis, November 08, 2012

Kapal Selam 'Mutan' Pesanan TNI AL

JAKARTA-(IDB) : Informasi mengenai seperti apa bentuk kapal selam Indonesia yang dibeli dari Korea Selatan, Chang Bo Go (CBG) akhirnya mulai terlihat, walau masih berbentuk mock up.

DSME selaku pemenang kontrak pengadaan tiga kapal selam membawa replika kapal selam CBG U209-1400 yang merupakan pengembangan kapal selam CBG sebelumnya U209-1200 hasil lisensi perusahaan Jerman, HDW.

Menurut Assistant Engineer Naval & Special Ship Design Team/Submarine Machinery Design Group, Seung-Hoon Kim, kapal selam CBG baru ini akan lebih bagus kemampuannya dibanding dengan CBG varian sebelumnya yang dimiliki Korea Selatan.

"Varian terbaru ini memiliki Combat Management System (CMS) yang lebih bagus dari varian sebelumnya, sehingga lebih bagus secara keseluruhan, " jelas Kim kepada itoday, Kamis (8/11).

Menurut rumor yang beredar, CMS yang digunakan kapal selam CBG pesanan Indonesia ini menggunakan CMS yang sama dengan CMS kapal selam U214 milik Jerman. Jika rumor itu benar, maka CBG pesanan Indonesia akan menjadi kapal selam yang menakutkan di kawasan ASEAN.

Selain memiliki CMS baru, kapal selam ini juga memiliki kemampuan menembakan senjata rudal dari bawah air, seperti Sub Harpoon buatan Amerika Serikat dan C-Star buatan Korea Selatan.

Rencananya, pembelian kapal selam dari negeri ginseng ini akan melibatkan PT.PAL, dimana BUMN Strategis ini rencananya akan kevagian jatah untuk membuat satu kapal selam pesanan TNI AL, sebagai bagian dari kerjasama transfer of technology (TOT).




Sumber : Itoday

Kemhan Berharap Dengan Anggaran Yang Ada Leopard Dapa 2 Batalyon

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemhan) masih belum menentukan jumlah pasti Main Battle Tank (MBT) Leopard yang dibeli dari perusahaan Jerman Rheinmetall.

Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Mayjen Ediwan Prabowo mengatakan kepastian jumlah unit MBT Leopard atau Leopard 2 masih dinegosiasikan.

"Untuk jumlah masih dalam tahap negosiasi, jadi kami belum bisa memberikan angka pasti," kata Ediwan usai menandatangani nota kesepahaman dengan Direktur Rheinmetall Harald Westernman di Jakarta, Kamis.

Namun, Kemhan berharap jumlah unit tank Leopard 2 dapat sesuai dengan anggaran dan kebutuhan TNI AD, yaitu sebanyak dua batalyon.

Keberadaan tank tempur MBT Leopard, atau biasa disebut Leopard 2, memang dinanti-nantikan di Indonesia karena kemampuannya yang memiliki efek penangkal untuk pasukan tempur.

Pembelian Leopard 2 oleh Pemerintah Indonesia sempat menimbulkan pro dan kontra karena Pemerintah Federal Jerman dikabarkan belum memberikan ijin ekspor untuk kendaraan tempur baja tersebut.

Selain penandatanganan nota kesepahaman pengadaan tank Leopard 2, juga ditandatangani nota serupa terkait alih teknologi (transfer of technology).

Rencananya, alih teknologi terkait pengadaan tank Leopard 2 tersebut akan diberikan kepada PT Pindad, Bengkel Pusat Peralatan (Bengpuspal) Direktorat Peralatan Angkatan Darat (Ditpalad), serta Bengkel Pusat Perhubungan (Bengpushub) Direktorat Perhubungan Angkatan Darat (Dithubd).

Edwin prabowo mengatakan, setelah penandatanganan nota kesepahaman tersebut kedatangan tank Leopard 2 dapat segera terealisasikan.

Sementara itu, dua tank Leopard 2 sudah dipamerkan dalam pameran internasional Indo Defence. 





Sumber : Antara

TNI AL Laksanakan Training Pengawak Boat RHIBS

JAKARTA-(IDB) : Asisten Personel (Aspers) Kasal Laksmana Muda (Laksda) Ir. Sudirman, S.E., M.A.P., diwakili Komandan Komando Latihan Komando Armada RI Kawasan Barat (Dankolatarmabar) Kolonel Laut (P) Yudo Margono  membuka program Training  pengawakan boats  jenis The Rigid Hulled Inflatable Boats (RHIBS) Reactivition Program 2012  di Pantai Marina Ancol Jakarta Utara, Rabu (7/11/2012).
 
Asisten Personel (Aspers) Kasal Laksmana Muda (Laksda) Ir. Sudirman, S.E., M.A.P., dalam amanatnya yang dibacakan Dankolatarmabar Kolonel Laut (P) Yudo Margono mengatakan,  program ini sangat penting dalam proses transfer tekhnologi dan  ilmu pengetahuan yang akan memberikan kesempatan dan dapat memberikan  ketrampilan yang mendukung dalam mengawaki peralatan boat kepada seluruh peserta training.

Selanjutnya Aspers Kasal mengatakan bahwa kegiatan ini juga membantu para peserta pelatihan untuk memahami karakter boats/perahu karet dan kemapuannya   dengan cara praktek dan menggunakannya secara intensif. .

Training RHIBS Reactivition Program 2012 yang diselenggarakan dari tanggal 07 Nopember sampai dengan 18 Nopember 2012 diikuti  perwakilan  personel dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Satuan Komando Pasukan Katak Koarmabar (Satkopaskaarmabar).

Hadir pada upacara tersebut Colonel Michael Janser dari Office Of Defence  Cooperation (ODC) U.S. Embassy Jakarta, Tim Instruktur Brunswick Ship Builder, Asisten Intelijen (Asintel) Pangarmabar Kolonel Laut  (E) Hendrawan B.P dan perwakilan Perwira Staf dari Mabesal, Koarmabar dan Korps Marinir





Sumber : Poskota

Berita Foto : TNI POLRI Amankan Pagelaran BDF


DENPASAR-(IDB) : Sejumlah anggota TNI Yonif Raider 900 anti teror mengatur barisan saat gelar pasukan pengamanan Bali Democracy Forum V di Nusa Dua, Bali, Senin (5/11). Bali Democracy Forum yang digelar 8-9 November 2012 itu pengamanannya melibatkan ribuan personel dari berbagai unsur, terutama Paspampres, TNI dan Polri termasuk juga Pecalang atau anggota pengamanan adat. 





Sejumlah anggota Pecalang atau satuan pengaman adat Bali mengatur barisan saat gelar pasukan pengamanan Bali Democracy Forum V di Nusa Dua, Bali, Senin (5/11). Bali Democracy Forum yang digelar 8-9 November 2012 itu pengamanannya melibatkan ribuan personel dari berbagai unsur, terutama Paspampres, TNI dan Polri termasuk juga Pecalang atau anggota pengamanan adat. 




Seorang anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) memeriksa senjatanya saat gelar pasukan pengamanan Bali Democracy Forum V di Nusa Dua, Bali, Senin (5/11). Bali Democracy Forum yang digelar 8-9 November 2012 itu pengamanannya melibatkan ribuan personel dari berbagai unsur, terutama Paspampres, TNI dan Polri termasuk juga Pecalang atau anggota pengamanan adat. 




Sejumlah anggota TNI Yonif Raider 900 anti teror mengatur barisan saat gelar pasukan pengamanan Bali Democracy Forum V di Nusa Dua, Bali, Senin (5/11). Bali Democracy Forum yang digelar 8-9 November 2012 itu pengamanannya melibatkan ribuan personel dari berbagai unsur, terutama Paspampres, TNI dan Polri termasuk juga Pecalang atau anggota pengamanan adat.






Sumber : Antara

Berita Foto : Pembukaan Bali Democracy Forum

 
DENPASAR-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama Ibu Ani Yudhoyono (kiri) menyambut Perdana Menteri Australia, Julia Gillard saat menghadiri "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari itu dihadiri 10 kepala negara/pemerintahan, 27 menteri dan lebih dari 1.200 peserta dari 73 negara termasuk delegasi dari negara-negara pengamat. 
 
  
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyambut Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad (kiri) saat menghadiri "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari itu dihadiri 10 kepala negara/pemerintahan, 27 menteri dan lebih dari 1.200 peserta dari 73 negara termasuk delegasi dari negara-negara pengamat.
 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjalan bersama Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak (tengah), Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra (kanan), Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah (3 kanan) dan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard (4 kiri) saat menghadiri "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari itu dihadiri 10 kepala negara/pemerintahan, 27 menteri dan lebih dari 1.200 peserta dari 73 negara termasuk delegasi dari negara-negara pengamat.
 
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama Ibu Ani Yudhoyono menyambut Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra (kanan) saat menghadiri "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari itu dihadiri 10 kepala negara/pemerintahan, 27 menteri dan lebih dari 1.200 peserta dari 73 negara termasuk delegasi dari negara-negara pengamat. 
 
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2 kanan) bersama Ibu Ani Yudhoyono (kanan) menyambut Perdana Menteri Turki, Recep Tayiyip Erdogan dan Ibu Emine Erdogan (kiri) saat menghadiri "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari itu dihadiri 10 kepala negara/pemerintahan, 27 menteri dan lebih dari 1.200 peserta dari 73 negara termasuk delegasi dari negara-negara pengamat. 
 
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berbincang dengan Presiden Afganistan, Hamid Karzai (kiri) saat menghadiri "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari itu dihadiri 10 kepala negara/pemerintahan, 27 menteri dan lebih dari 1.200 peserta dari 73 negara termasuk delegasi dari negara-negara pengamat. 
 

 


Tiga kepala negara/pemerintahan selaku Ketua Bersama Bali Democracy Forum (BDF) V yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) Perdana Menteri Australia, Julia Gillard (3 kanan) dan Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak (2 kiri) saat pembukaan BDF V di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari itu untuk tahun 2012 lebih diarahkan kepada peranan BDF bagi perdamaian dan keamanan untuk mendukung tatanan global. 
 
 


Suasana pembukaan "Bali Democracy Forum (BDF) V" yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari yang dihadiri 10 kepala negara/pemerintahan itu untuk tahun 2012 lebih diarahkan kepada peranan BDF bagi perdamaian dan keamanan untuk mendukung tatanan global. 
 
 


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama 9 kepala negara/pemerintahan, memimpin "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari itu untuk tahun 2012 lebih diarahkan kepada peranan BDF bagi perdamaian dan keamanan untuk mendukung tatanan global. 
 
 


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill (kiri) saat menghadiri "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Forum dua hari itu dihadiri 10 kepala negara/pemerintahan, 27 menteri dan lebih dari 1.200 peserta dari 73 negara termasuk delegasi dari negara-negara pengamat. 
 
 


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak saat menghadiri "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Presiden Yudhoyono, Presiden Lee Myung Bak dan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard menjadi Ketua Bersama BDF V itu yang dihadiri pula lebih dari 1.200 peserta dari 73 negara termasuk delegasi dari negara-negara pengamat.
 
 


Para kepala negara/pemerintahan berfoto bersama menteri-menteri dan delegasi/perwakilan negara peserta "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Kegiatan dua hari itu untuk tahun 2012 lebih diarahkan pada pembicaraan peranan BDF bagi perdamaian dan keamanan untuk mendukung tatanan global. 
 
 


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah bawah), Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak (2 kiri bawah) dan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard (3 kanan bawah) selaku Ketua Bersama BDF V berbincang dengan para menteri dan perwakilan negara perserta saat foto bersama "Bali Democracy Forum (BDF) V" di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). Kegiatan dua hari itu untuk tahun 2012 lebih diarahkan pada pembicaraan peranan BDF bagi perdamaian dan keamanan untuk mendukung tatanan global. 
 
 
 
 
 
 
Sumber : Antara

 

 
 
 

PT DI – Airbus Military Tandatangani Kerjasama Luncurkan NC212 Versi Upgrade

JAKARTA-(IDB) : Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso dan Airbus Military yang diwakili Senior VP Komersil, Strategi dan Hubungan Industri untuk Kawasan Asia Ignacio Alonso, Kamis (8/11) menandatangani Kesepakatan Kerjasama (MoU) untuk meluncurkan NC 212-400 versi upgrade sebagai langkah lebih lanjut dalam perjanjian jangka panjang, di JIExpo Kemayoran Jakarta. Pesawat tersebut selanjutnya akan dinamai NC212 dan akan ditawarkan kepada pelanggan sipil serta militer.
 
Penandatanganan kesepakatan kerjasama yang merupakan rangkaian dari kegiatan pameran Indo Defence Expo and Forum 2012, disaksikan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A., Dirtekind Ditjen Pohan Kemhan Brigjen TNI Sukimin serta pejabat dari Kedutaan Spanyol. 

Kesepakatan kerjasama dalam pengembangan, manufacturing, komersialisasi dan dukungan pelanggan ini untuk memenangkan kompetisi memenuhi kebutuhan pasar di segmen pesawat kecil, baik untuk sipil, militer dan kargo, pada dekade berikut. Potensi pasar pada segmen ini diperkirakan akan mencapai sekitar 400-450 pesawat dalam 10 tahun kedepan. Final Assembly Line di fasilitasi PT. DI di Bandung. Kesepakatan ini selangkah lebih maju dalam tahapan hubungan kerjasama antara dua mitra lama

NC212 upgrade ini akan dilengkapi dengan avionik dijital dan sistem autopilot terkini. Pesawat upgrade ini memiliki interior sipil terbaru yang mampu membawa sampai dengan 28 penumpang dibandingkan dengan versi saat ini yang hanya dapat membawa 25 penumpang yang dapat meningkatkan efisiensi biaya. Semua pesawat upgrade tersebut akan menempatkan NC212 ini pada posisi tawar yang sangat kompetitif di segmen pasar pesawat kecil dan medium dan akan disertifikasi oleh EASA dan FAA sesuai dengan FAR 25.

PT. DI - Airbus Kembangkan Varian Baru C-212-400

 
Hari ini, bertempat di Ajang Indodefence 2012, PT.DI dan Airbus sepakat mengembangkan tipe baru C-212-400. Kesepakatan kerjasama ini ditanda tangani langsung oleh Dirut PT.DI, Budi Santoso dengan Senior VP Airbus Military Asia, Igancio Alonso.


Varian terbaru Aviocar ini nantinya akan mampu mengangkut penumpang sebanyak penumpang, yaitu sebanyak 28 orang. Pada versi standarnya C-212-400 hanya mampu membawa maksimal 25 orang saja. Selain itu, pada varian terbaru ini C-212-400 akan mengadopsi full digital glass cockpit. Dengan demikian, pekerjaan pilot akan semakin dimudahkan. Hanya saja belum tahu pasti modifikasi lanjutan yang akan dilakukan. Seperti apakah Ramp Door tetap dipertahankan atau tidak, serta jenis mesin yang akan dipasang.

Sumber dari PT.DI menjelaskan, keberadaan C-212-400 sendiri tidak akan bersaing langsung dengan N-219 yang saat ini masih dirancang PT.DI. Pasalnya, N-219 berada di FAR kelas Commuter, sementara C-212-400 ada di kelas Transport. Selain itu harga N-219 diprediksi lebih murah, karena lebih kecil dan segmentasinya diutamakan untuk dalam negeri.

Sebelumnya, pada februari 2012, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah ditunjuk oleh Airbus Military sebagai produsen tunggal pesawat C212-400 satu-satunya di dunia. Keseluruhan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi C-212-400 telah dipindahkan dari Spanyol ke Bandung, Jawa Barat. PT.DI sendiri telah memproduksi sekitar seratusan C-212 versi 100 maupun 200. Pesawat ini dipakai secara luas oleh TNI-AU maupun TNI-AL, serta beberapa maskapai sipil di Nusantara.


 
 
 
 
Sumber : DMC

Indonesia Brazil Tandatangani MoU ToT MLRS Astros

JAKARTA-(IDB) : Di hari kedua penyelenggaraan Indo Defence 2012, Kamis (8/11) di Stand Pameran Kementerian Pertahanan RI dilaksanakan penandatanganan MoU kerjasama Transfer of Technology (ToT) dengan Pemerintah Brasil dan Pemerintah Jerman.
 
MoU pertama yang ditandatangani yakni ToT dalam rangka pengadaan Multi Launcher Rokcet System atau sistem peluncur roket jarak jauh dengan perusahaan Avibras Industria Aeroespacial Brazil. Technologi tersebut nantinya akan diberikan kepada pihak LAPAN, PT. Pindad, PT DI dan Bengpuspal TNI AD. Penandatanganan dilakukan oleh Kabaranahan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP dengan President Avibras Industria Aeroespacial Brasil Sami Josef Hassuani. MoU kerjasama ini merupakan implmentasi didalam proses Transfer Technologi dalam pembelian dari produk roket.

Sementara itu penandatanganan dengan pemerintah Jerman khususnya Rheinmetall AG Jerman terdapat dua bentuk, pertama, dalam hal pengadaan Medium Battle Tank untuk ukuran 30 ton dan Main Battle Tank (MBT) Leopard ukuran 60 ton serta tank pendukungnya. Kedua adalah MoU pelaksanaan ToT yang akan diberikan kepada PT. Pindad, Bengpuspal Ditpalad dan Bengpushub Dithubad.

Penandatanganan MoU yang dilakukan dengan Jerman tersebut merupakan langkah awal untuk hubungan yang lebih lama khususnya pengadaan Tank jenis MBT Leopard. Pemerintah Indonesia menginginkan jumlah MBT Leopard sekitar 2 Batalion Satuan, setingkat Leopard untuk Kavaleri TNI Angkatan Darat.

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP dengan Direktur Rheinmetall AG Jerman, Herald Westernman.




Sumber : DMC

Pengadaan Tank Leopard Resmi Di Tandatangani Pemerintah

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan perusahaan Jerman Rheinmetall Defence akhirnya menandatangani nota kesepahaman terkait pengadaan Main Battle Tank (MBT) Leopard di Jakarta, Kamis (8/11/2012).

Penandatanganan tersebut dilakukan di sela-sela acara pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indo Defence 2012 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Utara.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan Direktur Rheinmetall Landsyteme Harald Westernman, dengan disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

“Penandatanganan tersebut untuk memperkuat sistem pertahanan dan industri pertahanan Tanah Air,” kata Purnomo.

Keberadaan tank tempur MBT Leopard, atau biasa disebut Leopard 2, memang dinanti-nantikan di Indonesia karena kemampuannya yang memiliki efek penangkal untuk pasukan tempur.
Pembelian Leopard 2 oleh Pemerintah Indonesia sempat menimbulkan pro dan kontra karena Pemerintah Federal Jerman dikabarkan belum memberikan izin ekspor untuk kendaraan tempur baja tersebut.

Selain penandatanganan nota kesepahaman pengadaan tank Leopard 2, juga ditandatangani nota serupa terkait alih teknologi (transfer of technology).

Rencananya, alih teknologi terkait pengadaan tank Leopard 2 tersebut akan diberikan kepada PT Pindad, Bengkel Pusat Peralatan (Bengpuspal) Direktorat Peralatan Angkatan Darat (Ditpalad), serta Bengkel Pusat Perhubungan (Bengpushub) Direktorat Perhubungan Angkatan Darat (Dithubd).

Edwin Prabowo mengatakan, setelah penandatanganan nota kesepahaman tersebut kedatangan tank Leopard 2 dapat segera terealisasikan.
Sementara itu, dua tank Leopard 2 sudah dipamerkan dalam pameran internasional Indo Defence.





Sumber : Solopos

Litbang AU Ambil Bagian Di Indodefence 2012

JAKARTA-(IDB) : TNI AU ikut serta memamerkan produk-produk unggulan berupa hasil penelitian dan pengembangan Dinas Litbang TNI AU. Juga hadir Komando Pertahanan Udara Nasional.   

Materi pameran dalam ruangan (indoor) meliputi buku-buku kedirgantaran, sejarah, foto dan poster TNI AU, alat pemantau hanud produksi Litbangau, miniatur pesawat UAV produksi Litbangau dan PT DI serta mobil Communication Monitoring Observation Vihecle (CMOV) Kohanudnas.  

Sedangkan materi yang ada di luar ruangan (outdoor) meliputi Smart Bomb, Video Disc Recorder aktifitas penerbangan, Blast Effect Bomb, Bomb Practice P-50, Modulator CFA-1 Radar Thomson, Power Supply CFA-1 Radar Thomson, Active Getter CFA-1 Radar Thomson, Folding Fin Rocket 70 mm, Warhead FFAR 2.75 " dan Target Drone dari Litbangau.  

TNI Angkatan Udara juga menampilkan aerobatik udara Jupiter Aerobatic Team (JAT) dari Skadron Pendidikan 101 Lanud Adi Sutjipto Yogjakarta dengan menggunakan pesawat latih KT-1 Wong Bee dan The Dinamic Pegasus menggunakan pesawat helicopter EC-120 Colibri dari Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma Kalijati.    

Pada pembukaan Rabu (7/11/2012), Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., didampingi Kadispenau Marsma TNI Azman Yunus saat meninjau stand mengadakan pembicaraan dengan para delegasi peserta Indo Defence Expo. 




Sumber : Kompas

Pasmar-1 Gelar Kesiapan Material Dan Pasukan Latgab TNI 2012

JAKARTA-(IDB) : Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) R. Gatot Suprapto yang diwakili Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir Kolonel Marinir Sarjito selaku Komandan Pasukan Pendarat (Pasrat) melaksanakan inspeksi personel dan material Pasukan Pendarat yang terlibat dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI TH. 2012, di Kesatrian Marinir Supraptono, Semarung, Surabaya, Rabu (07/11).

Dalam amanatnya Danmenkav-1 Mar mengatakan, “sekarang sudah berlaku melaksanakan siaga operasi, kita mendapat suatu kehormatan untuk melaksanakan latihan operasi gabungan di daerah Kalimantan Timur, suatu kepercayaan yang diberikan kepada kita semua, laksanakan dengan baik, laksanakan dengan ikhlas, laksanakan dengan senang”, tegasnya.


Lebih lanjut Kolonel Marinir Sarjito menyampaikan untuk rencana operasi yang sudah saya berikan kepada Komandan Satuan bawah Pasrat agar disampaikan kepada seluruh anak buahnya, baik yang berupa latihan operasi, instruksi khusus, maupun instruksi lain yang bersifat tehnik.


Kegiatan Gelar Kesiapan Pasukan dan Material Pasmar-1 tersebut untuk mengecek kesiapan personel maupun material yang akan mengikuti Latihan Gabungan TNI tahun 2012 di Sangatta, Kalimantan Timur.


Dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2012 ini, Pasmar-1 melibatkan 880 prajurit dan material tempur Korps Marinir, yaitu 5 unit Tank Amfibi, 20 unit BTR 50, 4 unit KAPA, 4 unit BVP-2, 2 unit Roket Multi Laras RM 70 Grad, dan 3 pucuk Howitzer 105 Mm. 




Sumber : Kormar

2.600 Personel Diturunkan Untuk Pengamanan BDF

DENPASAR-(IDB) : Ribuan tamu negara mulai berdatangan ke Bali dalam rangka menghadiri Bali Democracy Forum (BDF) yang akan dimulai besok, Kamis 8 November 2012. Pengamanan di seluruh Bali, terutama di kawasan Nusa Dua diperketat.

Menurut pantauan VIVAnews di lapangan, hari ini, Rabu 7 November 2012, para tamu negara datang silih berganti dengan kawalan ketat aparat kepolisian. Di jalan-jalan, personel TNI dan Polsi disebar untuk mengurai kemacetan akibat kedatangan para tamu.
 
Pemeriksaan ketat aparat dilakukan di pintu masuk kawasan BTDC (Bali Tourism Development Corporation), Nusa Dua. Kendaraan bermotor hingga barang bawaan tidak luput dari pemeriksaan. Di pintu masuk utama, tim dari Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) ikut memantau jalannya pengamanan kendaraan.

Menurut Direktur Binmas Polda Bali Kombes Pol I Putu Gde Suastawa, sedikitnya 2.600 personel gabungan TNI/Polri dikerahkan untuk pengamanan forum tahunan ini.

"Untuk pengamanan BDF, kami juga melibatkan petugas pecalang di sekitar wilayah Nusa Dua," kata Suastawa

Diperkirakan, sebanyak 1.246 delegasi dari 73 negara akan menghadiri BDF yang akan dibuka besok oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Forum ini juga dihadiri 12 kepala negara dan 27 menteri negara-negara Asia Pasifik.

"Kepala negara yang memastikan hadir adalah dari negara Australia, China, Singapura, Iran, Afghanistan, Yaman, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Timor Leste, Thailand, Myanmar dan Papua Nugini. Australia dan Korea Selatan bertindak selaku Co-chair," kata Direktur Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri, Siti Nugraha Mauludiah.

Salah satu kepala negara yang dinantikan kehadirannya adalah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang telah berangkat dari Teheran menuju Bali hari ini. Besok, Ahmadinejad akan menggelar konferensi pers di Hotel Ayodya Resort Bali.
Di antara isu-isu utama yang akan dibahas dalam BDF kali ini adalah masalah keamanan, perdamaian, hak asasi manusia dan perkembangan ekonomi. Pertemuan yang digagas SBY sejak tahun 2008 ini bertujuan untuk mempromosikan demokrasi di negara Asia Pasifik.




Sumber : Vivanews

Indra Radar Systems to Control 70% of Indonesia's Airspace

JAKARTA-(IDB) : Indra will implement four new latest-generation radar systems in Indonesia. This contract means that there will now be ten stations deployed by the company, controlling approximately 70% of the archipelago's airspace.

The new stations will be at Natuna, Tanjung Pinang, Sorong and Pontianak and will have Indra mode S secondary radars. This technology is the most advanced in the market in terms of the detection and identification of aircraft and complies with the highest standards of the International Civil Aviation Organization (ICAO) and Eurocontrol, amongst others.


  • Indra will implement four new latest-generation surveillance systems (MSSR mode S)
  • This contract brings the total number of stations deployed by the company throughout the archipelago to ten
  • Indra is equipping two control centres with its air traffic management system. The area of Papua is already managed with this solution.

These systems will be added to the ones already implemented by Indra at Sentani, Bali, Medan, Curug, Tarakan and Timika. The modernisation of the surveillance network will appreciably improve the safety of air operations and increase the number of flights that can be managed.

The radar system implemented by Indra at Curug will be used to train the technicians who are to use this surveillance system technology.

Thanks to these contracts Indra is now the main supplier of radar systems in Indonesia. The company has been responsible for all the latest projects related to the modernisation of the country's surveillance network.

Air control safety
 
Additionally, Indra is equipping the Medan control centre, which once construction is completed will manage Sumatra's traffic, and the Berau control centre with its automated air traffic management system. This solution is already in place at the Sentani centre, which manages Papua's traffic.

Indra's automated air traffic management system relieves controllers of certain repetitive tasks, allowing them to manage a greater number of flights. The system also generates alerts in the case of route conflicts. These functions increase the safety and efficiency of the management of the traffic.

Indra in Asia
 
Indra has been supplying Indonesia with air traffic management systems since 2007. The country's geography, made of up thousands of islands, its popularity as a tourist destination and its strong economic growth have led to a significant increase in its air traffic in recent years. Accordingly, plans to modernise the nation's air traffic management infrastructure have been implemented.

In addition to Indonesia, Indra's positioning in the air traffic management sector throughout the Asia-Pacific region is very strong. For example, the company is deploying a network of radars in Australia to reinforce traffic management along the country's east coast. In China the company's radars will cover the surveillance of 60% of its airspace. The Xian and Chengdu control centres will also use Indra technology to manage an area the size of Western Europe.





Source : ASD

KAI Tampilkan Simulator Tempur T-50 Golden Eagle

JAKARTA-(IDB) : Korea Selatan sepertinya tahu benar bagaimana cara menarik perhatian pengunjung Indo Defence 2012. Negara yang terkenal akan ginsengnya ini menyuguhkan atraksi menarik dengan membawa mock up cockpit sekaligus cockpit simulator pesawat latih tempur terbarunya, T-50.

Keberadaan cockpit simulator ini menarik banyak pengunjung, khususnya kalangan milltary enthusiast yang mengerti rencana pembelian
pesawat latih tempur T-50 oleh TNI AU.

Sayangnya, pihak KAI tidak memperkenankan pengunjung untuk duduk di kursi cockpit pesawat tempur tersebut

Namun demikian, tampilan simulasi terbang yang ditampilkan dalam tiga LCD besar sudah cukup menghibur pengunjung stand.


T-50 sendiri adalah pesawat Lead In Fighter Training (LIFT) atau pesawat latih tempur yang rencananya akan
memperkuat TNI AU.

Pesawat ini memiliki tiga varian, yakni versi latih (T), latih/serang (T/A) dan varian tempur/serang (F/A).

Perusahaan Swasta Nasional "Infoglobal",  Kejar Proyek Upgrade Avionik Pesawat Tempur TNI AU

Infoglobal kembali menunjukan taringnya di pameran Indo Defence 2012 yang diadakan di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta, 7-10 Nopember 2012. Kali ini, perusahaan swasta nasional yang memproduksi avionik pesawat tempur ini mengejar program peningkatan avionik pesawat tempur F-5 E/F Tiger II milik TNI AU.

"Kami sudah mampu memproduksi keperluan avionik untuk
pesawat tempur F-5 TNI AU," ujar Chief Executive Officer Infoglobal, J. Adi Sasongko kepada itoday, Rabu (9/11).

Tak hanya avionik pesawat tempur F-5 E/F Tiger II, perusahaan asal Surabaya ini juga sudah mampu membuat avionik pesawat tempur Hawk 200 yang juga dimiliki TNI AU. Bahkan, avionik Hawk buatan Infoglobal sudah dipesan oleh Angkatan Udara Malaysia.

"Malaysia sudah memesan avionik Hawk 200 miliknya, dan sudah dilakukan ground test. Mungkin akhir bulan sudah dilakukan flight test," jelasnya.


Ditanya mengenai sikap pemerintah tentang industir pertahanan nasional setelah disahkan Undang-undang Industri Pertahanan, Infoglobal hanya mengatakan bahwa pihaknya akan menagih janji pemerintah sesuai dengan isi
Undang-Undang Industri Pertahanan yang akan mengutamakan pelaku industri nasional dan produk buatan dalam negeri.

Adi mengatakan hal tersebut karena dirinya merasa selama ini birokrasi industri pertahanan masih terlalu panjang.


"Mudah-mudahan dengan adanya undang-undang ini, ada perubahan," ujarnya.






Sumber : Itoday

UGM Tampilkan Produk Militernya Di Indodefence 2012

Mahasiswa pun sepertinya tak mau ketinggalan memamerkan produk militernya di pagelaran Indo Defence 2012, salah satunya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang membawa pesawat tanpa awak (UAV) dan Roboboat yang didesain khusus untuk keperluan militer.

Dosen Muda Fakultas MIPA, Bahtiar Alldino kepada itoday, Rabu (9/11) mengatakan, UGM  sudah kesekian kalinya ikut Indo Defence.

"Ini bukan pertama kalinya UGM mengikuti ajang Indo Defence," ujarnya.

UGM sendiri membawa UAV Gama 1, Roboboat Safinah One yang diambil dari bahasa Arab, yang berarti 'kapal', prototipe roket, rompi anti peluru yang terbuat dari jerami dan electronic nouse (e-nouse) mendeteksu bau-bauan, bahkan bisa mendeteksi bahan peledak.

Dari sekian banyak produk yang dibawa, UGM menjagokan Roboboat yang dapat dikembangkan sebagai alat surveillance dan bisa meminimalisir ongkos operasional.

Bahtiar sendiri mengklaim jika Roboboat buatan UGM sudah dilirik berbagai instansi seperti TNI AL, TNI AD, dan pihak swasta.

Hal tersebut menunjukan pengembangan dari UGM khususnya Sumber Daya Manusia (SDM) tidak kalah dengan luar negeri. Hanya saja  masih terkendala alat, elektronik yang masih impor.

Bahtiar menambahkan, UGM akan melakukan pengembangan lebih jauh untuk Roboboat.

"Untuk pengembangan lebih jauh, ugm akan memperbesar volume kapal untuk memperbesar kapasitas," pungkasnya.

Selain UGM, masih ada beberapa universitas lainnya seperti Unikom, ITB dan lainnya yang ikut serta dalam pameran senjata dua tahunan ini.

JAKARTA-(IDB) : Mahasiswa pun sepertinya tak mau ketinggalan memamerkan produk militernya di pagelaran Indo Defence 2012, salah satunya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang membawa pesawat tanpa awak (UAV) dan Roboboat yang didesain khusus untuk keperluan militer.

Dosen Muda Fakultas MIPA
, Bahtiar Alldino kepada itoday, Rabu (9/11) mengatakan, UGM  sudah kesekian kalinya ikut Indo Defence.

"Ini bukan pertama kalinya UGM mengikuti ajang Indo Defence," ujarnya.


UGM sendiri membawa UAV Gama 1, Roboboat Safinah One
yang diambil dari bahasa Arab, yang berarti 'kapal', prototipe roket, rompi anti peluru yang terbuat dari jerami dan electronic nouse (e-nouse) mendeteksu bau-bauan, bahkan bisa mendeteksi bahan peledak.

Dari sekian banyak produk yang dibawa, UGM menjagokan Roboboat yang dapat dikembangkan sebagai alat surveillance dan bisa meminimalisir ongkos operasional.

Bahtiar sendiri mengklaim jika
Roboboat buatan UGM sudah dilirik berbagai instansi seperti TNI AL, TNI AD, dan pihak swasta.

Hal tersebut menunjukan pengembangan dari UGM khususnya Sumber Daya Manusia (SDM) tidak kalah dengan luar negeri. Hanya saja  masih terkendala alat, elektronik yang masih impor.


Bahtiar menambahkan, UGM akan melakukan pengembangan lebih jauh untuk Roboboat.


"Untuk pengembangan lebih jauh, ugm akan memperbesar volume kapal untuk memperbesar kapasitas," pungkasnya.


Selain UGM, masih ada beberapa universitas lainnya seperti Unikom, ITB dan lainnya yang ikut serta dalam pameran senjata dua tahunan ini.






 Sumber : Itoday

KCR 60 Produk Terbaru PAL

PT. PAL kembali mengeluarkan kapal perang baru, kali ini Fast Attack Craft Missile-Kapal Cepat Rudal (KCR-60), sebual kapal perang yang mampu membawa rudal.

Kepada itoday, Rabu (9/11), Manager Marketing Planning & Business Care PT. PAL, Didik Soebijantoro mengatakan, kapal perang ini masih tahap design, tetapi sudah di posisi pengadaan open LC.

"Untuk kontruksi belum dimulai, baru pemotongan baja," ujar Didik.

PTM PAL sendiri rencananya akan membuat kapal perang ini secara paralel, dan diperkirakan akhir tahun sudah mulai dibangun.

PAL meyakinkan, produknya kana lebih bagus ketimbang KCR-40, karen BUMN Srategis ini memiliki pengalaman membuat kapal perang FPB-57.

Tidak hanya itu, PAL mengkalim konsumsi bahan bakar KCR-60 lebih irit dari pada kapal sekelasnya, dengan kecepatan maksimal 28 knot.

"Kapal ini ampu bertahan di laut selama lima hari," jelas Didik.

Kapal yang terbuat baja dan steel aloy ini memiliki kandungan lokal sebanyak 50 persen dan desainnya murni dirancang oleh anak negeri.

Dengan kandungan lokal mencapai setengahnya, PAL memperkirakan harga jual kapal ini hanya Rp 125-an miliar diluar combat management system (CMS).
JAKARTA-(IDB) : PT. PAL kembali mengeluarkan kapal perang baru, kali ini Fast Attack Craft Missile-Kapal Cepat Rudal (KCR-60), sebual kapal perang yang mampu membawa rudal.

Kepada
itoday, Rabu (9/11), Manager Marketing Planning & Business Care PT. PAL, Didik Soebijantoro mengatakan, kapal perang ini masih tahap design, tetapi sudah di posisi pengadaan open LC.

"Untuk kontruksi belum dimulai, baru pemotongan baja," ujar Didik.


PT PAL sendiri rencananya akan membuat kapal perang ini secara paralel, dan diperkirakan akhir tahun sudah mulai dibangun.

PAL meyakinkan, produknya kana lebih bagus ketimbang KCR-40, karen BUMN Srategis ini memiliki pengalaman membuat kapal perang FPB-57.
 
 
Tidak hanya itu, PAL mengkalim konsumsi bahan bakar KCR-60 lebih irit dari pada kapal sekelasnya, dengan kecepatan maksimal 28 knot.

"Kapal ini ampu bertahan di laut selama lima hari," jelas Didik.


Kapal yang terbuat baja dan steel aloy ini memiliki kandungan lokal sebanyak 50 persen dan desainnya murni dirancang oleh anak negeri.


Dengan kandungan lokal mencapai setengahnya, PAL memperkirakan harga jual kapal ini hanya Rp 125-an miliar diluar combat management system (CMS).
 
 
 
 
Sumber : Itoday

Signing Of Indonesia German Tank Deal Postponed

JAKARTA-(IDB) : The planned signing of a deal for Indonesia‘s purchase of more than 150 German tanks was postponed Wednesday as the two sides were still negotiating, a Defence Ministry official said.

Indonesia now hopes to sign the contract and a separate technical agreement with German defence company Rheinmetall on Saturday, said Major General Ediwan Prabowo, the head of the defence facilities agency at the ministry.

"It‘s still being negotiated," Prabowo said. "The plan is to sign it on Saturday but it all depends on the negotiation and any agreement that can be reached."

He described the sticking points as minor and included issues such as the timing of delivery, after sale maintenance support and a technology transfer.

Deputy Defence Minister Sjafrie Sjamsoeddin said last week that the deal had been completed and the subsequent agreement would only be related to future maintenance and a transfer of technology.

Prabowo said there were no pending political or legal issues, saying the German government fully supported the deal.

Indonesia wants to buy 100 main battle tanks Leopard A24, including its upgraded version MBT Revoulution, and lighter Marder tanks from Rheinmetall.

Prabowo said Indonesia wanted the first batch to be delivered this year, but Rheinmetall had not given assurances because it would take some time to build tanks suited to Indonesian specifications.

The tank purchase was opposed by human rights groups in Indonesia and the Green and left-wing parties in Germany who argued that the military was committing human rights violations in the Papua region, the scene of a low-level separatist conflict.

The Defence Ministry dismissed the criticism on Tuesday, saying the purchase was part of the government drive to modernize its under-equipped military.
"Indonesia is a sovereign and civilized nation," said Defence Ministry spokesman Colonel Bambang Hartawan.

"We need to upgrade our defence capabilities like other countries have done, in terms of human resources and equipment," he said.

The military was accused of gross human rights violations under the rule of autocratic former president Suharto.

Activists said that despite a series of reforms following Suharto‘s downfall in 1998, there has been little accountability for past and recent abuses committed in Papua.

The government has allocated a defence budget of 156 trillion rupiah (16.4 billion dollars) for the 2011-14 period, allowing it buy hardware such as modern fighter aircraft, submarines and tanks.

Unlike neighbouring Malaysia and Singapore, Indonesia does not have main battle tanks. Its military has long relied on ageing French-made AMX-13 and British-made Scorpion light tanks.

The country‘s main weapons company, PT Pindad, has developed and produced light armoured personnel carriers and the government hopes it would eventually be capable of making tanks similar to the Leopard, in cooperation with Germany. dpa apa tlo Author: Ahmad Pathoni




Source : EuropeOnline

LM and PT CMI Teknologi Complete Radar Production Readiness Review

ASD-(IDB) : Lockheed Martin [NYSE: LMT] and Indonesian technology firm PT CMI Teknologi (CMI) recently completed a production readiness review that qualifies CMI to begin in-country manufacturing for the TPS-77 and FPS-117 long-range surveillance radars.

Lockheed Martin and CMI are jointly pursuing the National Airspace Surveillance – Republic of Indonesia (NASRI) program, with the intent to produce more than 20 new radars to improve airspace surveillance, safety, and management over the Indonesian Archipelago in support of the government’s defense revitalization initiative.


“The success of the production readiness review shows that CMI’s workforce is ready to begin the assembly of radar row receivers, which is a major step in the qualification process,” said James Gribbon, Asia Pacific regional president for Lockheed Martin. “These are key assemblies in the solid-state design and L-band operation of these high-performing radars that are already operating in 25 countries around the world.” 


The production readiness review is the latest step in supporting the Indonesian government’s efforts to greatly enhance air sovereignty and surveillance over the country’s more than 17,000 islands, and to expand Indonesia’s industrial capabilities. Data feeds from the new network will also enhance civilian air traffic control, including commercial air traffic management, which is currently handled by radars in nearby Singapore.
PT CMI Teknologi of Bandung, Indonesia, is a small, privately owned technology company specializing in microwave design and manufacturing. The company currently holds contracts for the development and support of Indonesian military radar systems. Lockheed Martin signed a teaming agreement with CMI earlier this year and in August Lockheed Martin issued a subcontract to CMI to begin the qualification process in building radar row receivers.





Source : ASD