BANDUNG-(IDB) : PT Pindad telah memasok Panser Anoa untuk
TNI angkatan darat. Panser ini diproduksi di PT Pindad, Bandung, Jawa
Barat. Yuk kita lihat proses perakitannya.
Pages
▼
Minggu, Oktober 21, 2012
Armada Perang RI Laksanakan Latihan Peperangan Elektronik
KOTABARU-(IDB) : Konvoi unsur kapal perang RI setelah latihan
Armada Jaya XXXI/2012 dinyatakan selesai selanjutnya pada saat lintas
laut kembali ke Pangkalan Surabaya terlibat peperangan elektronika
sejak memasuki perairan Alur Pelayaran Kepulauan Indonesia (AlKI )
sampai dengan perairan Laut Jawa,Sabtu (20/10).
Latihan peperangan Unsur kapal perang RI melibatkan sejumlah KRI
melaksanakan latihan peperangan laut guna meningkatkan profesionalisme
pengawak kapal perang RI dengan menggunakan peperangan peralatan
elektronika , radar permukaan dan radar udara yang diawali sejak
berangkat dari perairan Sangatta sampai dengan sepanjang route lintas
laut menuju pangkalan Angkatan Laut Ujung Surabaya.
Dalam
kegiatan lintas laut menuju pangkalan Angkatan laut Surabaya,kekuatan
kapal perang RI sejumlah lebih dari 30 tersebut dibentuk dalam tiga
gugus tugas dalam pelaksanaan peperangan laut mulai membentuk formasi
bersama-sama dengan sejumlah unsur kapal perang RI pada posisi 28 mil
sekitar Perairan Tanjung Kemuning Kotabaru Kalimantan Timur
Latihan peperangan laut melibatkan sejumlah 17 unsur KRI jenis
Fregat, SIGMA, perusak kawal tipe parchim,kapal cepat FBP 57 dan LPD
yang secara berkelompok tergabung dalam satuan tugas dengan nama Gugus
Tugas Merah dan Gugus Tugas Biru.
Sedangkan kapal perang jenis Landhing ship tank (LST ) dan Froch
dengan kekuatan lebih dari 10 KRI tergabung dalam Satuan Gugus Lambat.
Unsur
Gugus Tugas Biru dengan Komandan Gugus Tugas Kolonel Laut (P) Deni
Hendrata yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal korvet Komando
Armada RI Kawasan Barat dengan unsur-unsur dibtuan awah komandonya 8
kapal perang RI jenis landing Paltform Dock ((LPDserta jenis Fregat )
dan kapal Rumah sakit Sigma kelas dan kapal cepat FPB 57 serta jenis
angkut tank tipe froch dan 1 pesud U612 .
Sedangkan Satuan Gugus Merah dibawah komando Komandan Satuan Kapal
Cepat Armada RI kawasan Timur Kolonel Laut (P) Rahmat Eko Raharjo
melibatkan jenis LPD KRI Banjarmasin-592, jenis fregat KRI Oswal Siahaan
-354 dan KRI Ahmad Yani-351,,jenis Sigma KRI Diponegoro-365,jenis
parchim KRI Untung Suropati-372, dan kapal cepat FPB 57 KRI Hiu-804
dan 1 pesawat udara, nomed U 611.
Dalam latihan tersebut Gugus Tugas tersebut Asisten Operasi
Pangarmabar Kolonel laut (P) Agung Prasetyawan ,Aslog Pangarmabar
Kolonel Laut (T) Dani Achdani SE,MAP Asintel Pangarmabar Kolonrel Laut (
E) Hendrawan Bayu ,Kadiskomlek armabar Kolonel laut (E) Budi
Kalimantara dan beberapa perwira yang onboard di KRI KRI
Banjarmasin-592.
Sumber : Poskota
TNI AU Gelar Manlap Angkasa Yudha 2012 Di P. Belitung
BELITUNG-(IDB) : Latihan manuver lapangan (Manlap) TNI AU Angkasa Yudha tahun 2012 di
gelar di Air Weapon Range (AWR) Buding Lanud H. AS Hanandjoeddin
Tanjung Pandan, P. Belitung pada Selasa (23/10/2012), diawali dengan
Latihan Pos Komando (Latposko) selama tiga hari dari tanggal 10-12
Oktober di Seskoau Lembang. Bandung.
Dalam Latposko melibatkan unsure Komando Pengendali (Kodal), Pengawas
Pengendali (Wasdal), unsur pelaku serta melibatkan Satuan Tugas
Informasi (Satgas Info).
Sedang dalam manlap Angkasa Yuhda 2012 melibatkan beberapa unsur
satuan TNI AU, baik unsur pesawat tempur, angkut, helikopter dan
pasukan, seperti Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi yang mengerahkan
pesawat F-16 Fighting Falcon, Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin
Makassar dengan pesawat SU-27/30 Sukhoi.
Pesawat angkut melibatkan Skadron Udara 2 dan 31 Lanud Halim
Perdanakusuma, Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman
Saleh Malang, unsur intai Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin serta
serta unsur SAR dari Skadron Udara 7 Lanud Atang Sendjaja Bogor.
Sedangkan pasukan yang terlibat terdiri dari satu tim Pengendali
Tempur (Dalpur) Paskhas, Detasemen Bravo, Satuan Tempur (Satpur),
Pengendali Pangkalan (Dalan) serta SAR Tempur (Sarpur).
Disimulasikan, bahwa AWR Buding dikuasai oleh musuh yang akan merebut
NKRI, dengan segala kekuatan udaranya TNI AU melaksanakan operasi udara
yang melibatkan satuan-satuan udara untuk merebut kembali AWR Buding,
diawali dengan pengintaian oleh pesawat boeing pada sasaran yang disusul
serangan udara langsung pesawat-pesawat tempur pada sasaran.
Setelah penggempuran, dilaksanakan pembersihan sisa-sisa musuh oleh
Paskhas yang diterjunkan oleh pesawat angkut C-130 Hercules, dan setelah
berhasil dikuasai dilakukan penerjunan Pengendali Pangkalan untuk
mengoperasikan kembali AWR Buding.
Sumber : Poskota
Pesan Yang Hendak Di Capai Dalam Latgab TNI
SURABAYA-(IDB) : Apa
jadinya bila pisau tak pernah diasah, tentu akan tumpul. Begitu pula
dengan prajurit TNI, tanpa latihan apa jadinya mereka nanti, bila ada
perang. Maka, latihan gabungan dilakukan di Surabaya, Jawa-Timur.
Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2012 ini dibuka oleh Panglima TNI
Laksamana TNI Agus Suhartono, di Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya, Jawa
Timur (20/10). Sebagai Komandan Upacara adalah Panglima Divisi
(Pangdiv) 2 Kostrad, Mayjen TNI Setyo Sularso.
Dalam
latihan ini alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI dikerahkan.
Alutsista itu terdiri dari kendaraan tempur TNI Angkatan Darat seperti
enam Tank Scorpio, dua Stormer APC, satu Stormer Co, dua Kendaraan Timhar, satu RVC, sepuluh FRS, sembilan Tank Anoa, satu Radar Giraffe, satu Ambulan dan satu Kendaraan Recovery serta 44 Kendaraan Angkut Personel. Sedangkan dari TNI Angkatan Laut adalah 35 KRI, satu Cassa, dua Heli Bell, 34 Truk, lima Tank, lima BVP, empat Kapa, 20 Ranfib, tiga Howitzer dan dua RM-70 Grad.
Dari
TNI Angkatan Udara dikerahkan empat Pesawat Tempur Sukhoi
SU-27/30, enam Hawk SPO, delapan Pesawat Angkut C-130 HS/H/B, satu
Pesawat Angkut C-130 BT, dua Pesawat Intai Udara B-737, tiga Pesawat
Intai Udara C-212, empat Heli Super Puma NAS-332/ SA-330, lima Heli
Colibri EC-120b, satu Radar Smart Hunter, satu Kendaraan Angkut Rudal dan tiga Container Rudal QW 3.
Menurut, Dansatgas Penerangan Latgab TNI 2012, Letkol Laut (KH) Edys Riyanto, tujuan
Latgab ini adalah untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan
satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan
mekanisme operasi gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna,
dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan
terjadi.
Agenda latihan dimulai dengan latihan Posko di Komando Latihan Armada Timur (Kolat Armatim) mulai 20
Oktober sampai 25 Oktober 2012. “Kita melibatkan 931 personel yang
terdiri dari 240 personel sebagai penyelenggara dan 691 sebagai pelaku,”
kata Edys.Sedangkan Latihan Lapangan akan dilaksanakan mulai 26 Oktober
sampai dengan 30 November 2012 di perairan laut Sulawesi dan pendaratan
Amphibi di pantai Sangata, Kalimantan Timur. Dalam latihan ini melibatkan sedikitnya 11.693 personel yang terdiri dari 740 personel sebagai penyelenggara dan 10.953 sebagai pelaku.
Sejarah telah menjadi dasar dalam merumuskan doktrin pertahanan kepulauan, doktrin TNI dan strategi militer nasional. Penetapan doktrin pertahanan kepulauan dan doktrin militer nasional yang komprehensif, cepat dan tepat menjadi bagian terpenting dalam penetapan strategi militer nasional dan perumusan pembangunan kekuatan, demi tercapainya postur TNI, serta memastikan tercapainya prioritas, kebutuhan keunggulan, spesifikasi, serta kebutuhan kemandirian.
“Dalam konteks konsep Minimum Essential Forces (MEF), maka konsep gelar militer pertahanan kewilayahan dan penyiapan Komando Gabungan yang memiliki Inter-Operability tinggi, serta pemilihan Alutsista
yang tepat dan cepat, merupakan kata kunci keberhasilan tugas TNI dalam
menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI,” kata Panglima
TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.
Dalam konteks Doktrin Operasi Militer Modern, kata Panglima TNI, terdapat unsur-unsur penting yang menjadi perhatian.Pertama, strategi militer atau doktrin pelaksanaan sebagai metode. ini adalah Doktrin Militer Nasional dengan turunannya sebagai Field Manual untuk setiap unit TNI. Kedua, Markas Komando yang memberikan tujuan, pengawasan, evaluasi dan otorisasi aset kepada rantai komando, dimana tujuan harus terkait dengan doktrin dan strategi militer.
Ketiga, Pusat Komando dan kendali sebagai pengelola aset dan penentu metode. Hal ini terkait erat dengan Doktrin Operasi Gabungan yang harus diintegrasikan dalam konsep K4IPPMP, yaitu Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer, Intelijen, Pengamatan, Pengintaian dan Manajemen Pertempuran. Keempat, unit militer sebagai aset operasional dan aset tempur, baik tingkat Divisi, Brigade, Resimen, Batalyon, Detasemen, Kompi dan tingkat tim.
“Sampai
dengan tingkat perorangan yang melaksanakan operasi intelijen khusus,
merupakan unsur kekuatan yang harus dikembangkan dan diintegrasikan
secara bulat,” ujar Panglima TNI.
Latihan gabungan TNI tahun 2012 ini, memiliki dimensi taktis dan strategis, serta dimensi Politis dalam konteks pertahanan dan keamanan negara. Dalam dimensi Taktis dan strategis, latgab ini diarahkan guna meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan, serta aplikasi doktrin dan protap operasi gabungan, sebagaimana perkembangan operasi militer modern.”Sedangkan dimensi politis, latihan ini sebagai bentuk kontinuitas dan Deterrence Effect dalam penyelenggaraan keamanan negara di masa damai terhadap gangguan kedaulatan negara dan menjaga aset nasional dalam bentuk sumber daya alam dan sumber daya lainnya,” paparnya.
Sumber : Kompasiana
Latgab TNI 2012 Secara Resmi Dibuka Oleh Panglima TNI
SURABAYA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono,
S.E. secara resmi membuka Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2012, di
Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/10/2012),
bertindak selaku Komandan Upacara Panglima Divisi (Pangdif) 2 Kostrad
Mayjen TNI Setyo Sularso, dan dihadiri oleh para Kepala Staf Angkatan,
pejabat TNI dan Polri serta pejabat Sipil setempat.
Tujuan Latgab TNI adalah untuk meningkatkan dan menguji kemampuan
prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta
mengendalikan mekanisme Operasi Gabungan TNI secara tepat guna dan
berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang
diperkirakan akan terjadi.
Latihan Posko dilaksanakan di Komando Latihan Armada Timur (Kolat
Armatim) mulai tanggal 20-25 Oktober 2012, dengan melibatkan 931
personel terdiri dari 240 personel sebagai penyelenggara dan 691 sebagai
pelaku. Sedangkan Latihan Lapangan akan dilaksanakan mulai 26 Oktober
sampai dengan 30 November 2012 di perairan laut Sulawesi dan pendaratan
Amphibi di pantai Sangata Kalimantan Timur, melibatkan 11.693 personel
terdiri dari 740 personel sebagai penyelenggara dan 10.953 sebagai
pelaku.
Adapun peralatan yang dilibatkan adalah kendaraan tempur TNI AD : 6 Tank
Scorpio, 2 Stormer APC, 1 Stormer Co, 2 Kendaraan Timhar, 1 RVC, 10
FRS, 9 Tank Anoa, 1 Radar Giraffe, 1 Ambulan dan 1 Kendaraan Recovery
serta 44 Kendaraan Angkut Personel. TNI AL : 35 KRI, 1 Cassa, 2 Heli
Bell, 34 Truk, 5 Tank, 5 BVP, 4 Kapa, 20 Ranfib, 3 Howitzer dan 2 RM-70
Grad. TNI AU : 4 Pesawat Tempur SU-27/30, 6 Hawk SPO, 8 Pesawat
Angkut C-130 HS/H/B, 1 Pesawat Angkut C-130 BT, 2 Pesawat Intai Udara
B-737, 3 Pesawat Intai Udara C-212, 4 Heli Super Puma NAS-332/ SA-330, 5
Heli Colibri EC-120b, 1 Radar Smart Hunter, 1 Kendaraan Angkut Rudal
dan 3 Container Rudal QW 3.
Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan, sejarah yang menjadi dasar
dalam merumuskan Doktrin Pertahanan Kepulauan, Doktrin TNI dan Strategi
Militer Nasional. Penetapan Doktrin Pertahanan Kepulauan dan Doktrin
Militer Nasional yang komprehensif, cepat dan tepat menjadi bagian
terpenting dalam penetapan Strategi Militer Nasional dan Perumusan
Pembangunan Kekuatan, demi tercapainya Postur TNI, serta memastikan
tercapainya prioritas, kebutuhan keunggulan, spesifikasi, serta
kebutuhan kemandirian.
Dalam konteks konsep Minimum Essential Forces (MEF), maka konsep
gelar militer pertahanan kewilayahan dan penyiapan Komando Gabungan yang
memiliki Inter-Operability tinggi, serta pemilihan Alut Sista yang
tepat dan cepat, merupakan kata kunci keberhasilan tugas TNI dalam
menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, pada konteks Doktrin Operasi
Militer Modern, terdapat unsur-unsur penting yang menjadi perhatian,
antara lain : pertama, strategi militer atau doktrin pelaksanaan sebagai
metode. ini adalah Doktrin Militer Nasional dengan turunannya sebagai
Field Manual untuk setiap unit TNI. Kedua, Markas Komando yang
memberikan tujuan, pengawasan, evaluasi dan otorisasi aset kepada rantai
komando, dimana tujuan harus terkait dengan doktrin dan strategi
militer. Ketiga, Pusat Komando dan kendali sebagai pengelola aset dan
penentu metode.
Hal ini terkait erat dengan Doktrin Operasi Gabungan yang harus
diintegrasikan dalam konsep K4IPPMP, yaitu Komando, Kendali, Komunikasi,
Komputer, Intelijen, Pengamatan, Pengintaian dan Manajemen Pertempuran.
Keempat, unit militer sebagai aset operasional dan aset tempur, baik
tingkat Divisi, Brigade, Resimen, Batalyon, Detasemen, Kompi dan tingkat
tim, sampai dengan tingkat perorangan yang melaksanakan operasi
intelijen khusus, merupakan unsur kekuatan yang harus dikembangkan dan
diintegrasikan secara bulat.
Pelaksanaan Latgab TNI tahun 2012 ini, memiliki dimensi Taktis dan
Strategis, serta dimensi Politis dalam konteks pertahanan dan keamanan
negara. Dalam dimensi Taktis dan Strategis, Latihan Gabungan ini
diarahkan guna meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan, serta
aplikasi doktrin dan protap operasi gabungan, sebagaimana perkembangan
operasi militer modern. Sedangkan dimensi politis, latihan ini sebagai
bentuk kontinuitas dan Deterrence Effect dalam penyelenggaraan keamanan
negara di masa damai terhadap gangguan kedaulatan negara dan menjaga
aset nasional dalam bentuk sumber daya alam dan sumber daya lainnya.
Sumber : Poskota
Pasukan Strategis Atom Rusia Kembali Di Aktifkan
MOSCOW-(IDB) : Dmitry Sergeyevich Peskov, Juru Bicara Presiden Rusia
mengkonfirmasikan manuver pasukan strategis atom negara ini, dua dekade
setelah runtuhnya Uni Soviet.
IRNA (21/10) melaporkan,
Peskov mengatakan, "Pasukan strategis atom itu berada di bawah komando
Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai Panglima Tinggi Angkatan
Bersenjata Rusia. Dan pasukan ini telah menggelar manuver."
Dikatakannya, "Dalam manuver tersebut, sistem manajemen pasukan
strategis atom Rusia mengujicoba sistem manajemennya serta menembakkan
sejumlah rudal balistik bersayap.
Pelaksanaan manuver
pasukan strategis atom itu digelar menyusul keputusan Moskow untuk
menghentikan kesepakatan pengurangan senjata strategis Nunn-Lugar,
beberapa pekan lalu.
Para pengamat militer menilai
pernyataan para pejabat tinggi Rusia terkait kemampuan sistem manajemen
persenjataan nuklir strategisnya, platform peluncur rudal-rudal jelajah
antarbenuanya itu, menunjukkan garis kebijakan baru Kremlin untuk
menghidupkan kembali kekuatan strategisnya dalam rangka menghadapi
ancaman perluasan hegemoni Barat yang dipimpin Amerika Serikat, hingga
ke perbatasan di Barat Rusia.
Juru bicara Presiden
Rusia menegaskan bahwa seluruh rudalnya sukses diujicoba menghancurkan
target-target yang telah dituntukan dalam manuver.
Lebih lanjut dijelaskannya, sistem manajemen komunikasi otomatis dan
manejemen pasukan strategis atom Rusia itu mencakup pesawat-pesawat
strategis jelajah jauh, armada laut, dan unit-unit atom di darat, yang
semuanya di bawah pengawasan langsung Vladimir Putin.
Sumber : Irib