Pages

Rabu, Oktober 17, 2012

Tahap Awal Suku Cadang Leopard Disupport Pabrikan Jerman

BANDUNG-(IDB) : Tank Leopard yang dibeli TNI dari Jerman dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada bulan November. Terkait hal tersebut, pihak PT Pindad selaku produsen alat militer dalam negeri mengatakan tidak ada rencana memenuhi kebutuhan sparepart tank tersebut.

"Untuk tahap pertama (sparepart) dari negara yang bersangkutan dulu," jelas Iwan Kusdiana, Kepala Sekretariat Perusahaan PT Pindad di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat.

Iwan mengatakan dalam pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) kepada negara asing biasanya nanti akan ada proses Transfer Of Technology (TOT). Untuk tank leopard nantinya akan didatangkan teknisi dari Jerman untuk menjelaskan tentang seluk beluk mengenai tank ini.

Hal ini bertujuan jika nantinya ditemukan masalah dalam pengoperasian atau ada kerusakan di bagian tertentu maka dapat ditanggulangi oleh pihak dalam negeri.

"Nanti juga ada TOT (Transfer Of Technology) jadi kalau ada kerusakan atau semacamnya bisa diatasi sendiri," lanjutnya.

Pada tahap pertama pengiriman bulan depan, tank buatan Jerman ini akan didatangkan sebanyak 15 unit. Nantinya tank canggih ini akan berjumlah sebanyak 100 unit. Pengiriman akan dilakukan dalam beberapa tahap.




Sumber : Detik

Rudal Jelajah India Untuk Pertahanan Wilayah

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan India A.K. Antony menegaskan, keberadaan misil jelajah BrahMos yang memiliki kemampuan supersonik, tidak akan mengancam negara tetangganya. Misil itu hanya digunakan untuk pertahanan India.

Dalam kunjungannya ke Kementerian Pertahanan Indonesia, Antony mendapat pertanyaan mengenai potensi ancaman ke Pakistan dan China, lewat eksistensi misil jelajah BrahMos yang sudah dilengkapi dengan sistem navigasi satelit Rusia. Antony pun menjawab, misil itu tidak akan mengancam negara tetangganya.

"Tidak, kami membangun BrahMos untuk mempertahankan wilayah kami. Kami juga membangun hubungan yang baik dengan Pakistan dan China," ujar Antony, di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Sejauh ini, integrasi dari sistem navigasi satelit KH-555 akan mengubah misil jelajah BrahMos menjadi "roket super" yang sanggup menghantam target sejauh 300 hingga 500 kilometer dari permukaan laut, darat dan udara. Satu hal yang paling penting adalah, misil itu sanggup membawa hulu ledak nuklir.

Sebagai negara tetangga, Pakistan belum memiliki misil secanggih BrahMos. Dan kepemilikan India terhadap BrahMos jelas menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pertahanan India.

Kombinasi BrahMos dan Sukhoi Su-30 akan memperkuat pertahanan udara India, serta menyetarakan India dengan Rusia yang memiliki pesawat bomber Tu-95MS dan Tu-160. Hal itu diutarakan oleh seorang pengamat penerbangan Vladimir Sherbakov.


India Tawarkan Senjata Kaliber Besar Dan Ranpur

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Selasa (16/10) setelah menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan India, Shri AK Antony beserta rombongan di gedung Kemenhan Jakarta, menyampaikan keterangan persnya kepada wartawan, tentang misi dan tujuan dari diadakannya kunjungan kedatangan Menhankam India ke Jakarta, dalam rangka melakukan Meeting Bilateral Indonesia - India dengan Menhankam, Purnomo Yusgiantoro beserta jajaran pejabat Kemenhankam TNI kedua negara.

Menhan menjelaskan, dari hasil pertemuannya, "kita baru saja melaksanakan bilateral meeting dengan Menteri pertahanan India, Shri AK Antony. Kita bertukar pikiran mengenai masalah Internasional di sekitar kita, nanti akan di jelaskan lagi oleh Sekjen, Marsekal Madya Earis Harianto. Dalam meeting tahap awal antara Sekjen kemenhan, pak Earis Harianto dan Secretary Maisteri dari India tadi. Sudah banyak yang kita bahas, diantaranya: kerjasama Maritim, Security dan keamanan lainnya," ujar Purnomo.

Sekjen Kemenhan, Marsekal Madya Earis Harianto mengatakan, "Dalam meeting bilateral tadi, kita telah membahas kerjasama Sharing Information, Schering Intelijen, Officer Iterpres, tawaran dari dari pihak India tentang Amunisi Kaliber Besar dan mesin-mesin truk, serta mesin untuk Kendaran tempur, juga telah kita diskusikan," jelasnya.

Sedangkan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen Hartind Asrin mengatakan, "Indonesia juga tidak ketinggalan dalam menawarkan produk industri pertahanan dalam negeri kepada India, diantaranya yang kita ditawarkan yaitu: pesawat CN 235, kapal Landing Platform Dock 125m, panser Anoa, dan senjata-senjata lainnya. Dalam hal ini, mereka juga meresponnya dengan positif, mereka juga tahu bahwa industri pertahanan Indonesia juga bagus," pungkas Hartind Asrin.




Sumber : Okezone

Latihan Gultor TNI Resmi Ditutup

tni-subBANTEN-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., secara resmi menutup latihan Penanggulangan Teror (Gultor) ke-7 tahun 2012 di Pulau Sangiang, Propinsi Banten, Rabu (17/10/2012).

Pelaksanaan latihan Gultor TNI telah dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu Gladi Posko di Cijantung, Latihan Pendahuluan di Pulau Dayung dan Penyergapan sasaran di Pulau Sangiang Banten serta kembali ke daerah penyelaman di Grup I Kopassus, Serang Banten.

Latihan Gultor TNI berlangsung dari tanggal 11 – 17 Oktober 2012, dengan melibatkan pelaku latihan sebanyak 131 personel TNI, terdiri dari Den Gultor Kopassus 61 orang, Den Jaka Marinir 35 orang, dan  Den Bravo Paskhas 35 orang serta para pendukung sebanyak 249 orang.

Panglima TNI dalam amanatnya menyampaikan bahwa, keberhasilan penyelenggaraan Latihan Satuan Gultor TNI, tidak terlepas dari keseriusan para parajurit, yang dilandasi oleh semangat, disiplin, kesungguhan dan motivasi berlatih untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, serta profesionalisme sesuai dengan tuntutan tugas.

Hal ini harus terus dipelihara bahkan ditingkatkan, mengingat aksi terorisme telah menjadi keprihatinan bagi masyarakat di Indonesia maupun masyarakat di dunia Internasional sehingga dikategorikan sebagai salah satu kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against humanity).

“Terorisme terus menjadi ancaman serius bukan hanya terhadap perdamaian dan keamanan Internasional, namun juga berdampak kepada perkembangan sosial dan ekonomi dalam negeri maupun negara lain di berbagai kawasan”, kata Panglima TNI.

Lebih lanjut dikatakan, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama Internasional dalam rangka pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme, baik dalam kerangka multilateral PBB maupun regional, serta bilateral, khususnya dalam bentuk peningkatan kapasitas, penegakan hukum, perbaikan legislasi ataupun kerangka hukum, pertukaran informasi dan berbagi pengalaman, pengiriman pakar, pemberian advis kepakaran, kerjasama teknis lainnya,  serta publikasi strategi Indonesia dalam penanggulangan terorisme di seluruh kawasan dunia.

Disamping itu, pemerintah juga melakukan langkah pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme melalui pendekatan “soft power” dan upaya pembinaan deradikalisasi, termasuk melalui upaya kerjasama dalam mengatasi permasalahan mendasar terhadap penyebab terjadinya aksi terorisme (underlying causes of terrorisme).

Pada kesempatan tersebut Laksamana TNI Agus Suhartono juga memberikan penekanan sebagai berikut : Pertama, cermati perkembangan dan fenomena aksi terorisme dengan segala modus operandi yang digunakan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri serta kemungkinan keterkaitan diantaranya. Kedua, evaluasi segala hambatan dan kendala selama latihan, baik yang terkait dengan personel, alat-peralatan maupun piranti lunak yang ada. Adakan terobosan yang inovatif dan kreatif dalam pemenuhan kebutuhan operasional dihadapkan kepada keterbatasan anggaran.

Selanjutnya susun organisasi dan standardisasi alkapsus Satuan Gultor TNI guna optimalisasi dan efektivitas komunikasi, komando dan pengendalian. Ketiga, bulatkan misi dan samakan persepsi antar sesama Satgultor TNI dalam menghadapi aksi terorisme di darat, laut dan udara di wilayah yurisdiksi nasional. Bangun sinergirtas dan soliditas Trimatra terpadu yang lebih efektif dan efisien, pelihara komunikasi yang harmonis serta hindari ego sektoral yang dapat menghambat pelaksanaan tugas pokok.

Turut hadir dalam penutupan Gultor TNI tahun 2012, antara lain Kasal, Kasau, Pangkostrad, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI, Danjen Kopassus, Pangdam III/Slw serta sejumlah pejabat di lingkungan TNI.
 
 
 
 
 
Sumber : Jaringnews

Lanud Supadio Latihan Pengamanan Pangkalan

hanlan-subSUNGAI RAYA-(IDB) : Sebanyak 125 personel Lanud Supadio dan Skadron Udara 1 ikut serta dalam Latihan Keamanan dan Pertahanan Pangkalan (Kamhanlan) di Lanud Supadio, Rabu (17/10).  Latihan Kamhanlan ini dengan sandi ”Pagar Betis  2012”.
 
Menurut Kasi Kamhanlan Mayor Psk Pronie, S.H, latihan ini bertujuan untuk memantapkan personel Lanud Supadio dalam memelihara dan meningkatkan ketrampilan dalam mendukung pengamanan wilayah Pangkalan TNI AU Supadio terutama dalam pengamanan obyek vital yaitu pesawat Hawk 100/200 serta patroli aset tanah dengan mengecek satu persatu patok batas tanah yang dimiliki Lanud Supadio.

Selain itu, lanjut Mayor Psk Pronie, S.H latihan ini juga untuk mengingatkan kembali pelaksanaan protap dalam menanggulangi bahaya serangan pasukan musuh dan kerusuhan musuh yang mengancam keamanan dan pertahanan Pangkalan TNI AU Supadio.

”Latihan ini juga melatih kerjasama, koordinasi dengan satuan atau instansi samping khususnya PAP II Bandara Supadio, Koramil, Polsek Sungai Raya dan satuan TNI terdekat,” tambahnya.

Latihan yang dilaksanakan selama satu hari bertempat di sekitar Lanud Supadio  dengan melibatkan Komando Latihan/Wasdal 13 orang, anggota Lanud 64 orang, anggota Skadud 1 25 orang, pelatih/bulsi 15 orang dan pendukung 8 orang.   Dalam latihan ini diberikan pelajaran teori dan praktek Pertempuran Perjumpaan dan Materi Penghadangan dari anggota Batalyon 465 Paskhasau.




Sumber : Poskota

RM-70 Grad Masih Manjadi Andalan Korps Marinir

SANGATTA-(IDB) : Peluncur roket multi RM-70 GRAD masih jadi andalan Marinir TNI AL. Dari demo penembakan di perbukitan Sangatta, Kalimantan Timur, penggunaan senjata ini sudah cukup memancarkan kekuatan yang mereka miliki. Gemuruh roket-roket kaliber 122 mm yang melesat dari deretan 10 x 4 peluncur yang bertengger di atas dua truk Tatra mewarnai salah satu serangan Marinir TNI AL dalam latihan Armada Jaya XXXI/2012. Angkasa/Commando beruntung bisa mengabadikan demo penembakan salah satu senjata TNI AL ini, karena dari sini kami bisa menjelaskan kepada Anda seperti apa roket-roket itu keluar dengan lidah api dari peluncurnya.

Selain RM-70, Marinir TNI AL juga mendemokan penembakan Howitzer HOW-105 guna mendukung serangan yang dilakukan BMP 3F dan LVT-7. Serangan artileri ini dilakukan setelah lebih dari dua ribu prajurit mendarat di Pantai Sekerat, Sangatta, Senin (15/10) dinihari. KSAL Laksamana TNI Soeparno, Direktur Latihan Laksda TNI Arief Rudianto, berserta pimpinan TNI AL meninjau langsung bagian terakhir dari skenario penguasaan kembali wilayah Indonesia yang dikuasai musuh ini. Sebelum Marinir menyerang, seperti dilaporkan Angkasa/Commando, Minggu (14/10), kapal perang TNI AL KRI-354 Oswald Siahaan telah mematahkan lebih dulu kekuatan laut musuh dengan serangan rudal Yakhont.

RM-70 adalah senjata artileri buatan Cekoslovakia yang digubah dari BM (Boyevaya Machina)-21 GRAD rancangan Rusia. Sesuai angka yang tertera di belakang namanya, Raketomet Vzor ini diperkenalkan pada 1970. Daya gempur RM-70 sendiri dilaporkan lebih tinggi dibanding BM-21. Dengan total berat peledak sekitar 256 kg, 40 roket yang ditembakkan dikatakan mampu menimbulkan kerusakan di wilayah sekitar tiga hektar. Oleh karena teknik penggunaannya yang sederhana dan mudah diperoleh, senjata ini cukup banyak ditemukan di wilayah konflik Afrika dan Timur Tengah. Di Lebanon, peluncur roket ini juga dikenal dengan nama Katyusha. Indonesia sendiri telah mengadopsi roket ini untuk roket RHan-122 yang tengah dipersiapkan masuk tahap produksi.




Sumber : Angkasa

Berita Foto : Pindad Genjot Produksi Anoa

BANDUNG-(IDB) : Pekerja menyelesaikan tahap akhir produksi Panser Anoa 6x6 di Gedung 100 PT. Pindad, Bandung, Jabar, Selasa (16/10). PT. Pindad memproduksi 61 Panser seharga USD 1 juta/unit untuk TNI dan 226 ribu unit Senjata SS1/SS2, produk komersil, produk Hankam, manufaktur, amunisi dan Kendaraan Tempur. 

Suasana area assembling Panser Anoa produksi PT Pindad di kawasan Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10). PT. Pindad menggenjot produksi Panser Anoa untuk memenuhi permintaan negara-negara tetangga seperti Filipina, Timor Leste, Korea Selatan, serta Malaysia, yang belum lama ini membeli 32 panser Anoa bermesin Benz. 


Teknisi merakit panser Anoa 6×6 pesanan TNI Angkatan Darat di Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10). PT Pindad dalam waktu dekat siap memproduksi tank tempur medium dengan bobot 20 ton. Ditargetkan pada 2014 prototipe tank tempur yang merupakan produk baru PT Pindad ini akan rampung. 



Panser Anoa 6×6 pesenan TNI Angkatan Darat tengah menjalani serangkaian pengujian di Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10). Panser Anoa menjadi produksi PT Pindad yang paling laris terjual. Meski, secara penjualan sedikit, tapi hingga 2008 omzet Anoa mencapai Rp1,13 triliun. Saat ini, PT Pindad tengah menyelesaikan sekitar 61 panser Anoa 6X6 pesanan TNI Angkatan Darat.





Sumber : BisnisJabar

80 Unit Anoa Per Tahun Berhasil Di Produksi Pindad

BANDUNG-(IDB) : Yadi Kussuryadi, Wakil Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad mengungkapkan, pihaknya mampu 'melahirkan' 80 unit kendaraan tempur (Ranpur) Model Anoa.

"Untuk kendaraan tempur ini, kami mampu membuat 80 unit per tahun," ujar Yadi kepada wartawan di Hall Assembling Kendaraan Khusus PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).

Yadi menjelaskan, proses pembuatan kendaraan lapis baja andalan TNI, melalui dua proses, yakni proses desain rangka. Setelah itu, baru masuk ke tahap assembling untuk memasang komponen-komponennya.

Tahapannya, Yadi menjelaskan, satu unit Anoa dapat memakan waktu selama 25 hari, untuk disusun setiap plat baja dan disatukan di hall pembuatan bodi Anoa.

Setelah disatukan, jelas Yadi, tubuh Anoa yang masih berbentuk rangka dikirim ke ruang assembling, untuk dilengkapi parts seperti shock breaker, interior dan parts lain yang diperlukan TNI. Di Hall Asembling, satu unit Anoa menghabiskan waktu 33 hari.

"Jadi, satu unit Anoa bisa diselesaikan utuh dalam waktu dua bulan," ucap Yadi.

Untuk saat ini, Yadi menjelaskan, sudah ada 61 unit Anoa yang siap 'didandani' di Hall Asembling. Para pegawai pun bekerja untuk menyiapkan segala komponennya.

"Kini sudah ada 61 unit yang siap. Pertengahan Desember sudah siap uji," ungkap Yadi.

Yadi memaparkan, pembuatan kendaraan tempur yang kini juga digunakan oleh Pasukan UNIFIL di daerah konflik Palestina-Israel, ternyata mampu dipercepat pembuatannya.

Jika diperlukan, Anoa ini mampu diproduksi dua kali lipat dari sebelumnya. Namun, tutur Yadi, percepatan pembuatan Anoa hanya dibutuhkan pada kondisi tertentu.

"Di sini (Hall Assembling) baru dua line. Jika mendesak atau negara dalam keadaan darurat, maka bisa ditambah menjadi empat line," kata Yadi.




Sumber : Tribunnews

Operasi Amfibi AJ XXXI/2012

SANGATTA-(IDB) : Operasi Amfibi, “berhasil merebut daerah Sangatta dari tangan musuh,” demikian sekenario dalam latihan dengan sandi Armada Jaya (AJ) XXXI/2012. Peralatan tempur TNI AL berupa kapal-kapal perang dan Tank Amfibi berbagai jenis dan pasukan Marinir, dikerahkan untuk merebut Sangatta dari pasukan lawan. Pasukan Pendarat (Pasrat) Marinir menyerbu daerah tumpuan pantai dan obbyek-obyek vital nasional yang berada di wilayah Sagatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Senin ( 15/10).
 
Serbuan amfibi diawali dengan Taklimat yang disampaiakan oleh Panglima Komando Tugas Gabungan Amfibi (Pangkogasgabfib), Laksamana Muda TNI Sadiman, pada pukul 04.10 WITA. Penyampaian taklimat disiarkan langsung dari KRI Banjarmasin-590, yang diakses oleh radio komunikasi unsur-unsur Subkogasgabfib. Dalam taklimatnya Pangkogasgabfib memerintahkan agar mendaratkan pasukan pendarat dan merebut kembali Sangatta kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Pertempuran akan dimulai, pasukan Marinir dengan peralatan tempurnya keluar dari beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Landing Ship Tank (LST) dan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD), yang sedang dalam posisi lego jangkar tidak jauh dari Pantai Sangatta. Sebelum pasukan Marinir didaratkan, beberapa personel Komando Pasukan Katak (Kopaska), terlebih dahulu menyusup didaerah pantai untuk memberikan data dan informasi tentang daerah sasaran.

Suasana Pantai Sangatta dinihari yang gelap dan hening, pecah ketika tim Kopaska melakukan demolisi (peledakan) sabotase terhadap garis pertahan musuh yang ada dipantai. Tindakan sabotase ini untuk membuka jalur bagi pasukan pendarat Marinir. Suara ledakan disusul Tembakan Bantuan Kapal (BTK) dari meriam-meriam kapal perang yang tergabung dalam Kogasgabla. Dentuman meriam bertubi-tubi menghajar daerah pertahan lawan.

Pada saat bersamaan Tank-Tank Amfibi, dan Kendaraan Pendarat Amfibi (Ranratfib) yang mengangkut pasukan Marinir meluncur ke garis pantai. Pasukan Marinir yang berhasil melakukan pendaratan, mengejar sisa-sisa pasukan musuh yang terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil. Sedangkan beberapa senjata berat berhasil didaratkan menggunakan Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (Kapa). Meriam Howitzer memberikan tembakan penghancuran.

Pasukan Marinir terus mengejar sisa-sisa pasukan musuh. Dalam pengejaran itu bahkan salah satu Tank Amfibi terkena ranjau yang dipasang musuh. Beberapa pasukan Marinir terluka dan dievakuasi. Hal ini tidak menyurutkan mental pasukan yang lain untuk terus bertempur dan dan menghancurkan musuh yang menguasai obyek-obyek vital nasional. Pertempuran berlangsung selama kurang lebih tujuh jam mulai pukul 09.00 WITA hingga pukul 16.WITA. Selasa (16/10), daerah tumpuan pantai, Dermaga, Stasiun pemancar radio dan TV serta bandara berhasil direbut. Keberhasilan pasukan pendarat menguasai obyek-obyek vital, dan pedaratan administerasi, merupakan akhir dari tahap Manuver Lapangan (Manlap) gladi tempur Armada Jaya XXXI/2012.

Tahapan Manlap Armada Jaya XXXI/2012, dimulai sejak tanggal tanggal 10-23 Oktober 2012, dengan daerah latihan melalui Alur Pelayaran Barat Surabaya, Laut Sulawesi, Selat Makassar dan Sangatta. Sedangkan Latihan AJ/12, diawali dengan Latihan Posko di Mako Seskoal, Jakarta, sejak awal September tahun 2012. Latihan ini melibatkan 21 KRI dari jajaran Koarmatim. Usai perebutan sasaran, Kapal-kapal perang tersebut melaksanakan persiapan untuk kembali ke pangkalan Surabaya.




Sumber : Koarmatim

India Belum Tawarkan Misilnya Untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjend TNI Hartin Asrind mengatakan, sampai saat ini India belum menawarkan misilnya ke Indonesia. Namun tak menutup kemungkinan Indonesia akan membeli misil dari Negeri Bollywood.

Dalam pertemuan bilateral Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro dan Menhan India AK Antony, India merespons baik tawaran kerja sama militer dengan Indonesia. Indonesia pun menawarkan produk-produk dari PT Dirgantara Indonesia. Namun pembahasan mengenai misil belum bergulir.

"India punya misil tapi mereka belum menawarkan ke kita. Kalau memang bagus ya kita beli," ujar Hartin di Kementerian Pertahanan Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Hartin turut menambahkan, India merupakan negara dengan kekuatan angkatan udara yang baik. Negeri Bollywood itu juga menjadi konsumen utama bagi jet Sukhoi buatan Rusia.

India dan Indonesia juga akan mengembangkan kerja samanya di bidang pertahanan dan produksi industri militer, mengingat baiknya perkembangan industri pertahanan negara tersebut.




Sumber : Okezone