SANGATTA-(IDB) : Operasi Amfibi, “berhasil merebut daerah Sangatta dari tangan musuh,” demikian sekenario dalam latihan dengan sandi Armada Jaya (AJ) XXXI/2012. Peralatan
tempur TNI AL berupa kapal-kapal perang dan Tank Amfibi berbagai jenis
dan pasukan Marinir, dikerahkan untuk merebut Sangatta dari pasukan
lawan. Pasukan Pendarat (Pasrat) Marinir menyerbu daerah tumpuan pantai
dan obbyek-obyek vital nasional yang berada di wilayah Sagatta,
Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Senin ( 15/10).
Serbuan
amfibi diawali dengan Taklimat yang disampaiakan oleh Panglima Komando
Tugas Gabungan Amfibi (Pangkogasgabfib), Laksamana Muda TNI Sadiman,
pada pukul 04.10 WITA. Penyampaian taklimat disiarkan langsung dari KRI
Banjarmasin-590, yang diakses oleh radio komunikasi unsur-unsur
Subkogasgabfib. Dalam taklimatnya Pangkogasgabfib memerintahkan agar
mendaratkan pasukan pendarat dan merebut kembali Sangatta kembali ke
pangkuan ibu pertiwi.
Pertempuran
akan dimulai, pasukan Marinir dengan peralatan tempurnya keluar dari
beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Landing Ship Tank (LST) dan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD),
yang sedang dalam posisi lego jangkar tidak jauh dari Pantai Sangatta.
Sebelum pasukan Marinir didaratkan, beberapa personel Komando Pasukan
Katak (Kopaska), terlebih dahulu menyusup didaerah pantai untuk
memberikan data dan informasi tentang daerah sasaran.
Suasana
Pantai Sangatta dinihari yang gelap dan hening, pecah ketika tim
Kopaska melakukan demolisi (peledakan) sabotase terhadap garis pertahan
musuh yang ada dipantai. Tindakan sabotase ini untuk membuka jalur bagi
pasukan pendarat Marinir. Suara ledakan disusul Tembakan Bantuan Kapal
(BTK) dari meriam-meriam kapal perang yang tergabung dalam Kogasgabla.
Dentuman meriam bertubi-tubi menghajar daerah pertahan lawan.
Pada
saat bersamaan Tank-Tank Amfibi, dan Kendaraan Pendarat Amfibi
(Ranratfib) yang mengangkut pasukan Marinir meluncur ke garis pantai.
Pasukan Marinir yang berhasil melakukan pendaratan, mengejar sisa-sisa
pasukan musuh yang terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil. Sedangkan
beberapa senjata berat berhasil didaratkan menggunakan Kendaraan Amfibi
Pengangkut Artileri (Kapa). Meriam Howitzer memberikan tembakan
penghancuran.
Pasukan
Marinir terus mengejar sisa-sisa pasukan musuh. Dalam pengejaran itu
bahkan salah satu Tank Amfibi terkena ranjau yang dipasang musuh.
Beberapa pasukan Marinir terluka dan dievakuasi. Hal ini tidak
menyurutkan mental pasukan yang lain untuk terus bertempur dan dan
menghancurkan musuh yang menguasai obyek-obyek vital nasional.
Pertempuran berlangsung selama kurang lebih tujuh jam mulai pukul 09.00
WITA hingga pukul 16.WITA. Selasa (16/10), daerah tumpuan pantai,
Dermaga, Stasiun pemancar radio dan TV serta bandara berhasil direbut.
Keberhasilan pasukan pendarat menguasai obyek-obyek vital, dan pedaratan
administerasi, merupakan akhir dari tahap Manuver Lapangan (Manlap)
gladi tempur Armada Jaya XXXI/2012.
Tahapan
Manlap Armada Jaya XXXI/2012, dimulai sejak tanggal tanggal 10-23
Oktober 2012, dengan daerah latihan melalui Alur Pelayaran Barat
Surabaya, Laut Sulawesi, Selat Makassar dan Sangatta. Sedangkan Latihan
AJ/12, diawali dengan Latihan Posko di Mako Seskoal, Jakarta, sejak awal
September tahun 2012. Latihan ini melibatkan 21 KRI dari jajaran
Koarmatim. Usai perebutan sasaran, Kapal-kapal perang tersebut
melaksanakan persiapan untuk kembali ke pangkalan Surabaya.
Sumber : Koarmatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar