Pages

Kamis, September 27, 2012

Latihan AJ XXXI, KRI OWA-354 Tembakan Rudal Yakhont

SURABAYA-(IDB) : Latihan Armada Jaya (AJ) XXXI/2012 yang manlapnya (manuver lapangan) digelar pada bulan Oktober mendatang ini bakal menarik dan seru. Pasalnya, TNI Angkatan Laut akan melaksanakan uji coba penembakan beberapa senjata strategis, diantaranya Rudal Yakhont buatan Rusia.Ujicoba penembakan Rudal Yakhont ini nantinya akan dilaksanakan oleh KRI Oswald Siahaan (OWA)-354 yang ikut terlibat dalam Latihan Armada Jaya tersebut.

KRI OWA-354 adalah kapal ke empat dari kapal perang kelas Perusak Kawal Kendali Kelas Ahmad Yani. Sampai saat ini, kapal perang tersebut memperkuat jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander. Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Doken Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI AL.

Uji coba pertama kali penembakan Rudal Yakhont berhasil dilakukan pada bulan April 2011 oleh KRI OWA-354 di perairan Selat Sunda. Pada saat uji coba tersebut,  sasaran tembak Yakhont berada di lintas cakrawala, yakni menghamtam target. Untuk mengecek kesiapan uji coba penembakan rudal tersebut, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum, rencananya akan meninjau langsung kesiapan KRI OWA-354, Jumat (28/9) besok siang. 



Sumber : Koarmatim

Seaman Brotherhood KRI Sultan Hasanuddin-366

LEBANON-(IDB) : Seaman Brotherhood merupakan rasa persaudaraan dan senasib yang dirasakan diantara sesama pelaut di muka bumi ini. Rasa persaudaraan ini muncul mulai dari berkembangnya dunia pelayaran yang menyertai perdagangan antar pulau maupun antara negara melalui laut yang menggunakan kapal motor maupun perahu layar. Pada jaman dahulu, apabila sebuah kapal mengalami kerusakan di tengah laut, yang dapat menolong hanyalah sesama pelaut yang sedang melintas dekat kapal tersebut. Hal ini  yang menjadikan lahirnya sebuah ikatan persaudaraan yang kuat diantara sesama pelaut sampai dengan saat ini.

Untuk memupuk ikatan persaudaraan tersebut, prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 dan prajurit BRS Liberal F-43 (Brazil) saling mengadakan kunjungan ke masing-masing kapal perang saat sandar di pelabuhan Beirut, Lebanon, Sabtu (22/9). Selain untuk mempererat rasa persaudaraan sesama pelaut, kunjungan ini juga bertujuan untuk mengenal lebih dekat keadaan dan situasi masing-masing kapal perang tersebut.

Kunjungan personel BRS Liberal F-43 ke KRI Sultan Hasanuddin-366 dilakukan pada pukul 09.00 waktu setempat dan diterima oleh Palaksa KRI Sultan Hasanuddin-366  Mayor Laut (P) Setyawan, S.T. di Lounge Room Perwira. Setelah itu, rombongan personel BRS Liberal yang terdiri dari tiga perwira dan tiga bintara tersebut melaksanakan ship tour yang dipandu oleh Letda Laut (P) Aldwin dan Letda Laut (P) Ryan serta seorang bintara. Mereka melihat-lihat peralatan dan persenjataan yang dimiliki di KRI Sultan Hasanuddin-366. Mulai dari ruang Pusat Informasi Tempur (PIT), Anjungan, Geladak Exocet, Geladak Helikopter, Haluan, gudang amonisi meriam kaliber 76 mm, dapur, ruang kesehatan, Machine Control Room (MCR) dan ruang loundry. Ruang PIT merupakan hal yang paling menarik bagi personel angkatan laut Brazil tersebut. Mereka banyak menanyakan tentang berbagai system control yang berada di ruangan ini dan berbagai armament apa saja yang dapat dikendalikan dari jantung kapal  perang ini. Dan semua keingintahuan tamu kunjungan ini dapat dijelaskan oleh pemandu.

Rombongan personel Marinha Do Brasil yang diketuai oleh Sub Leutenant Pedro Paina ini juga dapat melihat dari dekat tentang kehidupan sehari-hari prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 dengan melihat ruang akomodasi prajurit meliputi kamar tidur, ruang rekreasi, ruang makan dan alat kebugaran yang terdapat di kapal serta menanyakan langsung kepada pemandu bintara kapal. Terlihat suasana akrab dan hangat dalam kegiatan kunjungan ini, kedua pihak dapat saling tukar pengalaman mengenai keangkatanlautan dari negaranya masing-masing.

Begitu pula pada saat yang sama, enam personel dari KRI Sultan Hasanuddin-366 yang terdiri dari tiga perwira dan tiga bintara mengadakan kunjungan ke BRS Liberal yang sedang sandar bersebelahan dengan KRI Sultan Hasanuddin-366 di dermaga Beirut. Rombongan diterima oleh Leutenant Fabio Fonseca yang berprofesi sebagai pilot helikopter Super Lynx. Rombongan berkeliling kapal mulai dari geladak heliopter, ruang PIT, anjungan, haluan,  ruang mesin pokok, ruang turbin, dapur dan tempat akomodasi prajurit BRS Liberal. Dengan adanya kegiatan kunjungan ini kiranya dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara personel peace keeper MTF UNIFIL  baik dalam kegiatan operasi maupun latihan bersama. Lebih luas lagi dengan jiwa dan semangat seaman brotherhood ini diharapkan dapat  mempererat  hubungan  diplomasi  antara  dua negara.

Sebelum sandar di pelabuhan Beirut, KRI Sultan Hasanuddin-366 telah melaksanakan ontask ke-12 selama sepuluh hari, mulai tangal 11 sampai dengan 21 September 2012. Di sela-sela kegiatan operasi di Area of Maritime Operation, berbagai latihan dilaksanakan oleh para prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366, baik latihan internal maupun latihan bersama dengan unsur MTF lainnya. Latihan tersebut antara lain latihan peran kebakaran, peran kebocoran, peran peninggalan, peran tempur bahaya umum, peran tempur bahaya udara, peran tempur bahaya asymetris dan mailbag transfer dengan TCG  Kilic (Turki). Latihan ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan dan mengasah naluri tempur para prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 sesuai dengan tugasnya. Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan, dalam setiap ontask prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 menerima berbagai pelajaran yang disampaikan oleh perwira kapal yang dilaksanakan di Lounge Room Tamtama. Materi pelajaran antara lain sejarah Lebanon, intelijen, kesehatan, winching exercise, hely deck party, standar komando, visit boarding search and seizure, table manner dan lain-lain.

Sampai dengan saat ini KRI Sultan Hasanuddin-366 telah berhasil melaksanakan hailing sebanyak 441 kali kontak kapal permukaan dan memonitor military air activity sebanyak 88 kontak udara, ini merupakan pencapaian yang membanggakan selama tiga bulan penugasan sejak bergabung dengan Maritime Task Force UNIFIL  pada tanggal 15 Juni 2012 lalu. Setelah melaksanakan bekal ulang logistik dan maintenance rutin selama sandar, selanjutnya pada Minggu sore tanggal 23 September 2012, KRI Sultan Hasanuddin-366 kembali bertolak menuju Area of Maritime Operation (AMO), Laut Mediterranean untuk melaksanakan tugas operasi yang ke-13. Jales Veva Jaya Mahe



Sumber : Koarmatim

Komandan KRI Dewaruci Kunjungi Panglima Armada Laut Srilanka

COLOMBO-(IDB) : Hari ke dua keberadaan KRI Dewaruci singgah di Colombo Srilanka di gunakan oleh Komandan KRI DWR untuk mengadakan kunjungan ke Panglima Armada Laut Srilanka yang di terima oleh Rear Admiral AR Amarosinge, RSP,USP,PSC(22/9) bertempat di ruang kerjanya di Markas Panglima.

Pada  kunjungan  tersebut  Dan KRI DWR Letkol Laut Haris Bima Bayuseto di dampingi  Athan Kolonel Laut (E) Putu Angga serta tiga Pama Dewaruci , kolandan  dalam kesempatan tersebut menyampaikan missi KRI DWR yang sedang melaksanakan muhibah keliling dunia 2012 kepada Panglima serta mengucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa atas kehadiran kapalnya di Colombo.

Hebatnya Angkatan Laut Srilanka terhadap penyambutan kehadiran KRI Dewaruci dapat di buktikan dengan masuknya kerja Angkatan Laut pada hari Sabtu(22/9) hanya untuk Dewaruci, pada hal kebiasaanya pada hari Sabtu Angkatan Laut setempat libur/tidak masuk kerja. Juga sepanjang jalan masuk Markas Panglima banyak tentara yang siaga dengan sikap sempurna menyambut kedatangan Dan KRI DWR yang melintas hingga masuk ke ruang kerja Panglima.

Menurut rencana Angkatan Laut Srilanka juga akan mengirimkan dua perwiranya untuk mengikuti pelayaran KRI Dewaruci dari Colombo Srilanka hingga Belawan, ini suatu kerja sama yang baik bagi kedua Angkatan Laut. Pada tahun 2010 juga di lakukan pengiriman dua perwira untuk mengikuti pelayaran hingga  Belawan.Diharapkan kerja sama ini tidak berhenti disini saja , mungkin pada kesempatan lain akan dapat  di tingkatkan.

Di akhir kunjungannya baik Athan maupoun Dan KRI mengisi buku tamu di lanjutkan penyerahan cindera oleh Dan KRI DWR, Athan dan di akhiri oleh Panglima menyerahkan cindera mata kepada seluruh perwira yang yang mengikuti kunjungan tersebut. 



Sumber : Koarmatim

KRI Dewaruci Akhiri Perjalanan Muhibah Luar Negeri Di SriLanka

COLOMBO-(IDB) : Colombo Srilanka merupakan&nbsp:  pelabuhan terakhir  KRI Dewaruci dalam pelayaran keliling dunia 2012 sebelum memasuki  perairan Indonesia setelah   254 hari meninggalkan tanah air sejak keberangkatannya dari Pangkalan  Surabaya (15/1) yang di lepas keberangkatannya oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno. 

Setibanya di dermaga Colombo Srilanka (21/9) KRI DWR di sambut oleh Athase Pertahanan Kolonel Laut (E) Putu Angga beserta Ibu Protokoler KBRI Abdulah Zulkifli , beberapa perwira Staf  serta satu pleton korps musik Angkatan Laut Srilanka.

Rombongan yang terlibat dalam penyambutan kedatangan di Colombo kemudian singgah di Ruang Salon kapal, Athan dan Protokoler KBRI kemudian mencoba menaiki Ting Bima di haluan kapal hingga bordes sambil mengenang saat Athan masih menjadi kadet AAL mengikuti KJK di kapal latih ini, sebelum menaiki tangga hingga sampai ke bordes untuk menjaga keamanannya Athan  menggunakan  safety body harness yang di pasangkan oleh Kepala Departemen Bahari Kapten Laut (P) Sugeng Hariyanto di bantu oleh Kls Bah Kasmuri.

Keberadaan Dewaruci selama muhibah ke luar negeri  sejak kapal tersebut menjadi Kapal Latih Kadet Akademi TNI Angkatan Laut  tahun 1953 sudah 4 kali singgah di  Colombo Srilanka, masing-masing tahun  2003, 2005, 2010 dan  2012 untuk terakhir kalinya dalam pelayaran Keliling Dunia 2012.

Kapal yang sudah keliling dunia dua kali ini selama di Srilanka akan singgah selama tiga hari dan akan melakukan beberapa kegiatan antara lain kunjungan ke beberapa instansi pemerintahan, Angkatan Laut Srilanka , mengadakan Cocktail party di kapal, menghadiri undangan jamuan makan malam Angkatan Laut Srilanka dan mengadakan Tuor bagi Prajurit KRI  kawasan wisata dan tempat –tempat bersejarah.

Pada kesempatan pertama Dan KRI DWR Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto di dampingi Pasintel dan Pakom mengadakan kunjungan ke KBRI Srilanka di Colombo yang di terima oleh  KUAI  KBRI  Colombo Albert  Abdi  serta Athan Kolonel Laut (E) Putu Angga di ruang rapat KBRI. 



Sumber : Koarmatim

Industri Pertahanan Hebat, Negara Pasti Kuat

JAKARTA-(IDB) : Industri Pertahanan sebagai salah satu unsur pendukung pertahanan negara, diharapkan dapat mendukung pengadaan alutsista dalam upaya mewujudkan kemandirian pemenuhan kebutuhan sarana pertahanan, sehingga memberikan daya tangkal dan kekuatan pertahanan yang handal. Selain itu pertumbuhan dan perkembangan Industri Nasional (termasuk di dalamnya Industri Pertahanan) erat kaitannya dengan kondisi perekonomian suatu negara. Jika laju perekonomian meningkat, maka akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Industri Nasional demikian juga sebaliknya. Demikian harapan Sekretaris Jenderal Kemhan MarsdyaTNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A, dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Direktur Teknologi Industri Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dirtekind Ditjen Pothan) Kemhan Brigjen TNI Sukimin, S.Ip., M.M., dalam forum Bakohumas yang berlangsung selama sehari di kantor Kemhan Jakarta, Rabu (26/9). 

Lebih lanjut dikatakan Sekjen Kemhan bahwa kemampuan pertahanan negara akan sangat ditentukan oleh kemampuan industri pertahanannya sebagai bagian dari industri nasional. Sebagai komponen pendukung, industri pertahanan nasional harus mampu memenuhi spesifikasi teknis sesuai kebutuhan TNI sebagai pengguna termasuk faktor pemeliharaannya.

Untuk mendukung terwujudnya Industri Pertahanan yang berkemampuan maju, mandiri dan berdaya saing, dibutuhkan kebijakan tentang pemberdayaan seluruh Industri Nasional yang ada. Pemberdayaan Industri Pertahanan tersebut memerlukan adanya tekad dan keterpaduan upaya dari semua stake holder serta didukung oleh kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan segenap potensi sumber daya nasional termasuk perangkat regulasinya dalam bentuk peraturan perundang-undangan tentang Industri Strategis Pertahanan. Keberadaan undang-undang ini diperlukan agar dapat menyinergikan peraturan perundang-undangan lain terkait dengan Industri Pertahanan Nasional, serta optimalisasi upaya negara dalam mengelola Industri Pertahanan.

Untuk itu Sekjen Kemhan berharap Forum Komunikasi Kehumasan (Bakohumas) untuk dapat lebih meningkatkan komunikasi antar organisasi humas serta menjadikan media yang ada di lingkungannya untuk dapat diberdayakan guna memperlancar penyebarannya kepada masyarakat luas. Ke depan permasalahan pertahanan negara menjadi sangat kompleks, sehingga diharapkan tidak hanya bertumpu pada kementerian yang menangani pertahanan saja, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh kementerian atau instansi terkait, baik Lembaga Pemerintah maupun Lembaga Non Pemerintah, sesuai dengan lingkup tugas masing-masing.

Melalui forum ini Sekjen Kemhan menyampaikan harapannya agar komunitas kehumasan dapat membantu lembaga Legislatif, Eksekutif, Yudikatif serta lembaga masing-masing dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehingga masyarakat akan semakin mengerti tentang nafas dan urgensinya RUU Industri Pertahanan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Bakohumas yang diwakili Ses Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Drs. Ismail Cawidu, M.Si menyampaikan mengenai Pengamanan Informasi dan Misi Diplomasi di Era Keterbukaan Informasi. Terkait masalah pertahanan dan keamanan, Ses Dirjen Informasi dan Kompublik Kemkominfo menyatakan bahwa kemajuan teknologi informasi dapat mengakibatkan tantangan di bidang pertahanan dan keamanan. Untuk itu diperlukan sinergitas antar kementerian atau lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah dalam menghadapi tantangan tersebut.

Tantangan di bidang kemajuan teknologi merupakan tantangan yang luar biasa dan memerlukan kebersamaan antar instansi pemerintahan. “Oleh sebab itu, fahami betul konten yang terdapat dalam RUU Industri Pertahanan. Jika kita tidak memahami konten RUU tersebut maka kita tidak dapat mendukung RUU Industri Pertahanan. Untuk itu perlu adanya obligation to tell diantara peserta Bakohumas, ” tegas Ses Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo.

Forum Bakohumas yang merupakan wadah dan sharing informasi diantara sesama lembaga pemerintah dan non pemerintah kali ini mengangkat tema, “Melalui Forum Kehumasan Kita Tingkatkan Wawasan dan Pemahaman Seluruh Masyarakat terhadap Urgensi RUU Industri Pertahanan”. Hadir sebagai pembicara dalam Forum Bakohumas  Direktur Hukum Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Dirkum Ditjen Strahan) Kemhan M. Fachrueddin, M.H., M.M dan Dirtekind Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Sukimin, S.Ip., M.Si dengan moderator Kepala Bidang Kerjasama Informasi Puskom Publik Kemhan Kolonel Laut Ir. Paruntungan Girsang, M.A.



Sumber : DMC

Mako Divisi III Marinir Sorong Mulai Dibangun

SORONG-(IDB) : Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Mako Divisi III Marinir dilakukan oleh Wali Kota Sorong, Drs.Ec Lamberthus Jitmau, disaksikan tamu undangan yang kemudian dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Danlanal Sorong Kolonel Laut (P) Irvansyah pada hari Rabu (26/9). Markas tersebut berada di KM 16 Sorong Papua Barat.

Dalam pengembangan Korps Marinir TNI-AL, di Sorong nantinya akan menjadi Divisi III Marinir untuk mendukung keamanan dan pertahanan di komando wilayah laut timur. Ditargetkan markas komando tersebut akan selesai pada tahun depan (2013). Selesai pembangunan gedung mako akan dilanjutkan dengan sarana dan prasarana pendukung lainnya. 

15 Ribu Marinir Akan Ditempatkan Di Divisi III Sorong Secara Bertahap

Dalam pengembangan korps Marinir TNI-AL, di Sorong nantinya akan menjadi Divisi III Marinir yang diperkuat sekitar 15-an ribu personil untuk mendukung keamanan dan pertahanan di komando wilayah laut timur yang direncanakan berada di Sorong. Divisi III Marinir nantinya dipimpin panglima berpangkat bintang dua yang disebut Pangkowilatim. Demikian dikatakan Danlanal Sorong, Kolonel Laut (P) Irvansyah kepada wartawan usai meletakkan batu pertama pembangunan markas komando (Mako) Divisi III Mariniri di Km 16 Sorong, Rabu (26/9).

Selain pembangunan markas komando, di kompleks Km 16 ini lanjut Danlanal, juga akan dibangun barak-barak mariner, perumahan untuk anggota dan fasilitas penunjang lainnya. Pembangunan Mako Divisi III Marinir ini diestimasikan rampung tahun 2013 mendatang, dan secara bertahap akan mulai dilakuakn pergeseran pasukan hingga nantinya mencapai 15 ribuan personil.


“Saat pembangunan selesai sesuai jadwal tahun 2013 nanti, secara bertahap akan ada pergesaran pasukan. Tahap awal mungkin satu bataliyon dulu atau sekitar 1000-an personil,” terang Danlanal sembari mengatakan, saat ini personil Marinir yang ditempatkan di Sorong sekitar 60-an personil yang bertugas untuk pengamanan asset.


Ditanyai mengenai pembinaan personil untuk menghindari gesekan antar sesama aparat seperti yang terjadi baru-baru ini di salah satu tempat hiburan malam, Danlanal menegaskan jika pembinaan personil menjadi perhatian utama pihaknya di Lanal Sorong, dengan terus menerus melakukan pembinaan terhadap anggotanya, baik itu dari Satuan Tugas (Satgas) Mariniri yang saat ini masih dibawah komando Lanal Sorong, maupun terhadap anggota TNI-AL lainnya yang bertugas di Lanal Sorong.


”Untuk pembinaan, saat ini kan Satgas pengamanan aset di-BKO-kan di Lanal Sorong, kita lakukan pembinaan sama seperti anggota lainnya, baik itu mengenai penekanan kedisiplinan, penindakan pelanggaran, termasuk kesejahteraan juga kita perhatikan,” tandasnya.


Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Mako Divisi III Marinir ini dilakukan oleh Wali Kota Sorong, Drs.Ec Lamberthus Jitmau, disaksikan tamu undangan yang kemudian dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Danlanal Sorong.  



Sumber : Kormar

Marinir Siap Laksanakan Armada Jaya XXXI/2012

JAKARTA-(IDB) : “Marinir siap tempur dalam melaksanakan Latihan Armada Jaya XXXI/2012 yang akan dilaksanakan medium Oktober tahun ini. Marinir telah dan sedang berlatih serta mempersiapkan baik material tempur maupun personel untuk melaksanakan tugas negara ini, “ demikian disampaikan Danpasmar-1 Kolonel Marinir R Gatot Suprapto selaku Danpasrat 12.2.2 Armada Jaya XXXI/2012 sebelum menutup paparan Konsep Umum Operasi Pasukan Pendarat dalam Gladi Posko Latihan AJ XXXI/2012 di Seskoal Cipulir Jakarta Selatan, Kamis (27/9).

Dalam kesempatan tersebut Danpasrat 12.2.2 memaparkan Konsep Umum Operasi Pasrat di depan Pangkogab Laksamana Muda TNI Arief R, Pangkogasgabla Laksamana Pertama TNI Wahyudi S, SE, Pangkogasgabfib Laksamana Muda TNI Sadiman, Pangkogasgabratmin Laksamana Muda TNI SM Darojatim, Pangkogasgab Hantai Brigjen TNI Mar M Suwandy Thahir.

Marinir Terjunkan Satu Brigrat Dalam Armada Jaya XXXI/12

Korps Marinir tahun ini terlibat langsung dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012. Terhitung mulai tanggal 25 September 2012 Latihan Armada Jaya XXXI/2012 telah dimulai dengan Gladi Posko. Tahun ini Gladi Posko dipusatkan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) yang terletak di Cipulir Jakarta Selatan.

Danpasmar-1 Kolonel Marinir R Gatot Suprapto bertindak selaku Danpsrat 12.2.2 dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012 tahun ini. Rencananya Gladi Posko akan dilaksanakan sampai dengan tanggal 02 Oktober 2012. Dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012 Korps Marinir menerjukan pasukannya dengan kekuatan Satu Brigade Pendarat (Brigrat). Rencananya latihan operasi amfibi ini akan digelar di Pantai Sekerat Kalimantan Timur.



Sumber : Kormar

Danbrigif-3 Mar Lepas Satgas Pam Puter XIII

LAMPUNG-(IDB) : Indonesia adalah negara kepulauan yang berbatasan dengan negara – negara tetangga serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah. Hal ini berpotensi terjadi permasalahan diantaranya bidang pertahanan, hukum, ekonomi dan masalah yang menonjol akhir – akhir ini adalah sengketa batas wilayah, pencurian hasil alam, penyelundupan serta perompakan yang kesemuanya itu memerlukan pengamanan secara serius. Dari latar belakang itulah TNI, TNI AL khususnya Korps Marinir menggelar kekuatan untuk mengamankan pulau – pulau strategis terluar yang rawan konflik demi keutuhan NKRI.

Sebanyak 118 Prajurit Marinir dari Batalyon Infanteri – 9 Marinir yang tergabung dalam Satgasmar Pam pulau terluar XII dilepas oleh Komandan Brigif – 3 Marinir Kolonel Mar Hardimo dalam upacara resmi di Pelabuhan Pelindo Panjang Bandar Lampung pada hari Selasa tanggal 25 September 2012. Pasukan yang diberangkatkan dengan menggunakan KRI Teluk Manado dengan nomor Lambung 537 ini akan menempati empat pulau terluar di wilayah Indonesia bagian barat antara lain Pulau Rondo, Pulau Nipah, Pulau Berhala dan pulau sekatung dengan Komandan Satgas Kapten Marinir Roni Saputra. Sebelum berangkat ke daerah penugasan Prajurit – prajurit tersebut telah melaksanakan latihan pra satgas selama 1 minggu di Pantai Caligi Batumenyan Padang Cermin serta pembekalan tentang perkembangan situasi dan kondisi daerah penugasan.

Dalam amanatnya Danbrigif – 3 Mar mengatakan, “ pada dasarnya penugasan di pulau terluar yang akan dilaksanakan merupakan tugas yang sangat mulia bagi seorang prajurit sebagai komponen pertahanan negara yaitu merupakan tugas untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tugas untuk mempertahankan martabat bangsa dimana batas wilayah laut di daerah tersebut akhir – akhir ini semakin memanas dengan dipindahkannya beberapa patok sebagai tanda perbatasan diantara kedua negara yang menjadi konflik antara Indonesia dengan negara tetangga. Maka dari itu dibutuhkan prajurit – prajurit yang tangguh baik fisik dan mentalnya untuk menjaga daerah perbatasan tersebut.”

Dalam upacara tersebut turut hadir Danyonif – 7 Mar Letkol Mar Sunarko,S.sos, Danyonif – 9 Mar Letkol Mar I Dewa Gede Wirawan, dan Para perwira staf Brigif – 3 Mar serta tamu undangan yang lain.



Sumber : Kormar

Mabesal Berencana Menaikkan Lanal Pontianak Jadi Lantamal

Sepuluh Kapal Perang Mampu Berlabuh Sekaligus

SUKADANA-(IDB) : Markas Besar (Mabes) TNI-AL berencana menaikkan Pangkalan TNI AL (Lanal) Pontianak, menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal). Syaratnya, provinsi ini harus memiliki dua Lanal, di antaranya akan dibangun di Teluk Batang. Demikian salah satu ekpos perwakilan TNI AL ke jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara, bertempat di Balai Praja Sukadana, Rabu (26/9) pagi.

Ekspos tersebut dihadiri  Bupati Kayong Utara Hildi Hamid, Anggota DPRD Abdul Zamad M Amin, para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Camat Teluk Batang Idrus, dan undangan-undangan lain. “Pangkalan sebagai salah satu komponen sistem senjata armada terpadu (SSAT), merupakan pendukung yang memberikan bermacam dukungan kepada unsur-unsur persenjataan armada lainnya, baik kapal, pesawat udara (pesud), maupun marinir,” ungkap Mayor Laut (T) Rudy Salam ST, perwira Administrasi dan Logistik (Pasminlog) Lanal Pontianak, didampingi Kapten (L) Bambang Budi Raharjo.


Dikatakannya, rencana pembangunan Lanal Teluk Batang ini memiliki fasilitas 5 R yakni refuel, replenishment, repair, rest, and recreation. Di dalamnya, diungkapkan dia, terdapat fasilitas labuh, pemeliharaan dan perbaikan, pembekalan, perawatan personel, dan fasilitas pembinaan pangkalan. “Tugas pokok Lanal Teluk Batang, menyelenggarakan dukungan administrasi dan logistik bagi unsur-unsur TNI AL, seperti kapal, pesawat udara, dan marinir.


Kemudian melaksanakan patroli di wilayah kerja Lanal. Melaksanakan pemberdayaan potensi maritim dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki pangkalan sendiri, maupun sarana dan prasarana instansi terkait. Tugas tambahan, menyelenggarakan dukungan bagi kesatuan non TNI AL sesuai fungsi dan kebutuhan,” ungkap perwira yang pernah bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) sekitar delapan tahun dan menjadi staf hampir 2 tahun ini.

Lanal Teluk Batang, sambungnya, memiliki fungsi penguatan keamanan laut dan pemberdayaan matra laut. Fasilitas umum di Lanal ini, direncanakan memberikan dukungan perkantoran, sarana, dan prasarana dalam memperlancar kegiatan-kegiatan di pangkalan. Seperti bangunan representatif, instalasi sarana komunikasi, air minum, gas, listrik, dan telepon. Termasuk tandon air dan saluran pengisian BBM dari Pertamina.

“Lanal Teluk Batang juga direncanakan mampu memberikan dukungan angkutan barang maupun angkutan personel dan pos melalui darat dan laut. Lahan bangunan juga harus mampu memberikan pertahanan dan pengamanan terhadap ancaman dari darat, laut, dan udara secara terbatas. Berupa serangan udara, penerobosan kapal selam, sabotase dari pasukan katak serta ancaman berupa kegiatan-kegiatan lain dari darat. Karenanya akan dilengkapi dengan pagar tembok dan kawat berduri, pos-pos penjagaan, penerangan di sekitar pagar, sistem pencegahan bahaya kebakaran, serta fasilitas pertahanan udara dan pantai bila diperlukan,” tuturnya.


Fasilitas labuh dermaga, imbuhnya, direncanakan panjangnya 150 meter dengan lebar jalan 8 meter. Jadi panjang dermaga labuh ini mampu menampung sepuluh kapal perang sekaligus. Sedangkan fasilitas Harkan Lanal direncanakan kurang lebih 1 hektar, fasilitas pembekalan sekitar 1,5 hektar, perawatan personel 14 hektar, dan fasilitas pembinaan pangkalan mencapai 3,5 hetar. Total lahan untuk Lanal Teluk Batang direncanakan mencapai 20 hektar.


“Pembangunan Lanal Teluk Batang juga untuk menyikapi dan mengantisipasi perkembangan konflik di wilayah perbatasan di Kalbar. Menjaga segala bentuk kemungkinan ancaman. Peningkatan pengawasan dan pengamanan perairan Karimata dan sekitarnya serta Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, perlu dilakukan langkah strategis pembangunan kekuatan pertahanan dengan peningkatan pangkalan TNI AL di Kalbar,” paparnya.


Penambahan dan peningkatan fasilitas pangkalan, lanjutnya, tetap diperlukan agar memenuhi standarisasi sesuai klasifikasi pangkalan yang akan dibentuk, khususnya di Kabupaten Kayong Utara. Mengingat syarat umum dan syarat operasional sesuai standarisasi pangkalan bisa dibangun atau dibentuk sesuai kebutuhan pangkalan.


“Lokasi lahan untuk pembangunan Pangkalan TNI Angkatan Laut di KKU mohon segera disiapkan dan ditentukan. Harapannya dapat mempercepat usulan pembentukan pangkalan kepada Pemimpin TNI AL, guna meningkatkan pengawasan dan pengamanan perairan Karimata, serta ALKI I. Karenanya sosialisasi kepada instansi terkait ihwal rencana percepatan pembentukan Lanal Teluk Batang di KKU,” ucapnya.  


Pelabuhan Murah di Kayong Utara

Para pengusaha pelayaran Uni Eropa yang bermarkas di Rotterdam (Belanda), Tiongkok, Korea, dan Jepang (Asia), mengeluhkan mahalnya biaya lewat dan berlabuh di Pelabuhan Singapura. Rotterdam dan Tiongkok bahkan menginginkan Kabupaten Kayong Utara membangun sebuah pelabuhan internasional murah di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I.

“Kita sudah dipanggil Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) di Jakarta, kalau negara-negara Uni Eropa, kemudian dari Asia seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang, mengeluhkan mahalnya kalau melewati Singapura. Para pengusaha Uni Eropa dan Asia Timur Raya sudah muak dengan mahalnya cukai melintasi Singapura. Jadi mereka mengharapkan ada pelabuhan internasional murah di Selat Karimata dan sebagian perairan itu ada Kayong Utara, rencana yang dibidik di

Pulau Pelapis,” ungkap H Hildi Hamid, Bupati Kayong Utara di Balai Praja Sukadana, Rabu (26/9).

Dikatakannya, peminat pertama berasal dari konsorsium Rotterdam. Namun dalam perkembangannya, disayangkan Bupati bahwa investor Tiongkok yang lebih intens merayu Jakarta, untuk membangun pelabuhan murah di Kayong Utara. Tiongkok sendiri, disebutkan dia, saat ini menjadi pemain nomor dua pada perdagangan internasional, setelah Amerika Serikat. Bahkan, dia menyebutkan pada tahun 2010 pernah menjadi nomor satu karena krisis keuangan Uni Eropa dan Amerika Serikat, disusul Jepang serta Jerman.


“Meningkatnya perdagangan barang menggunakan kapal laut yang muat lebih banyak dan lebih murah daripada pesawat udara saat ini di Asia Timur Raya, menjadikan selat Melaka menjadi perairan tersibuk di dunia. Dan mereka kesal dengan Singapura yang bagaikan menguasai lalulintas laut selat Melaka. Kalau ALKI I mampu menjadikan Karimata rute alternatif yang lengkap tapi murah, diyakini perairan kita menjadi salah satu jalur utama perdagangan dunia,” tegas Hildi.



Sumber : PontianakPost

Flaypass 3 Black Panther Tandai Pembukaan BAS 2012

BANDUNG-(IDB) : Suara gemuruh tiga pesawat tempur 'Black Panther' menandai pembukaan Bandung Air Show (BAS) 2012 di Lanud Husein Satranegara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Kamis (27/9/2012). Pesawat jenis Hawk 200 ini pertama kalinya melintas dan mendarat di Lanud Husein Sastranegara.

Pesawat bercat hijau loreng tersebut diawaki tim Skadron 12 yang bermarkas di Pekanbaru. 'Black Panther' menepati janjinya meramaikan BAS 2012 dalam rangkaian Hari Jadi ke-202 Kota Bandung. Black Panther terbang dari Lanud Iswahyudi, Madiun.

Walikota Bandung Dada Rosada terpaksa beberapa kali menghentikan pidato sambutannya saat acara pembukaan BAS 2012. Dada yang berdiri di atas panggung tak bisa berbuat banyak dan matanya mengarah ke langit bercuaca cerah.

Suara 'Black Panther' melintas tepat di atas panggung menenggelamkan suara Dada melalui alat pengeras. Tiga kali pesawat melayang di udara, tiga kali Dada memberhentikan sambutannya.
Beberapa saat kemudian, Dada berbicara sebentar di hadapan tamu serta undanga. Setelah itu Dada memungkaskan sambutannya.
Koopsau I Marsda TNI Bagus Puruhito mendapat giliran menyampaikan pidato di lokasi sama. "Mohon maaf Pa Walikota. Pesawat Hawk ini sebagai tanda mengucapkan selamat bagi BAS 2012," ucap Bagus sembari tersenyum dan disambut tepuk tangan.

Hadir pula dalam pembukaan ini Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Umar Sugeng Hariyono, Ketua DPRD Erwa Setiawan, dan Wakapolda Jabar Brigjen Hengkie Kaluara.

BAS digelar selama empat hari hingga Minggu (30/9/2012). Hari ini BAS terbuka untuk kalangan TNI, Polri, dan PNS. Besok baru untuk kalangan pelajar dan mahasiswa. Sementara Sabtu dan minggu untuk umum.



Sumber : Detik

Wapangab Militer Timor Leste Berkunjung Ke Mabesad

JAKARTA-(IDB) : Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Budiman menerima kunjungan kehormatan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata (Wapangab) Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Brigjen Filomeno Da Paixao De Jesus beserta rombongan di Markas Besar Angkatan Darat, Kamis, (27/9).
 
Brigjen Filomeno Da Paixao De Jesus  mengatakan, tujuan kunjungan untuk membuka kerjasama di bidang militer khususnya dengan Angkatan Darat, karena Angkatan Darat dianggap mitra yang paling tepat. TNI Angkatan Darat diharapkan memberi peluang kepada personel Timor Leste baik Perwira , Bintara dan Tamtama untuk mengikuti pendidikan militer di Indonesia. Republik Demokratik Timor Leste  ingin meninggalkan masa lalu dan membangun masa depan bersama dengan TNI Angkatan Darat khususnya dalam bidang keamanan.

Wakasad Letjen TNI Budiman mengatakan, TNI AD akan membuka diri untuk bekerjasama dengan Angkatan Darat Timor Leste.  Mengenai kerjasama pendidikan Bintara dan Tamtama dapat di latih di Rindam/ IX Udayana dan untuk perwiranya dapat dilatih di Bandung.  Selain itu juga  TNI AD akan memfasilitasi rencana Angkatan Bersenjata Timor Leste untuk membeli peralatan militer seperti senjata ke Pindad dan pakaian seragam militer ke Sritex.

Wapangab RDTL akan berada di Indonesia tanggal 26 sampai 30 September 2012.  Selain melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Wakasad di Mabesad,  juga dijadwalkan untuk melaksanakan kunjungan ke satuan TNI AD lainnya yaitu di Kopassus dan Rindam Jaya serta mengunjungi PT. Sritex di Solo.

Saat menerima kunjungan kehormatan Wapangab Republik Demokratik Timor Leste  beserta rombongan, Wakasad didampingi  Aspam Kasad Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Aspers Kasad Mayjen TNI Sunindyo, Kasahli Kasad Mayjen TNI Muktiyanto, Kadispenad Brigjen TNI Sisriadi dan Paban V/Hublu Spamad Kolonel Chb Ivan Ronald Pelealu. Usai kunjungan kehormatan dilanjutkan dengan tukar menukar plakat antara Wakasad dengan Wapangab Timor Leste.



Sumber : TNI AD

Kkemungkinan Pengadaan Helikopter Apache Direalisasikan 2013

JAKARTA-(IDB) : Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq memastikan rencana pembelian enam unit helikopter serbu Apache dari Amerika Serikat, hingga kini belum pernah disampaikan ke DPR.

"Komisi I belum pernah diajak bicara soal rencana pembelian 6 Apache dari AS, oleh Kemhan. Sehingga Komisi I belum menyikapi hal ini. Karena sejauh ini keterangan rencana pembelian heli serbu Apache hanya kami dengar dan baca di media massa, dan Kemhan belum pernah menyampaikannya secara resmi ke Komisi I DPR," ujar Mahfudz Siddiq kepada Jurnalparlemen.com, Kamis (27/9).

Mahfudz mengatakan, dalam pembahasan anggaran 2013 untuk Kemhan, sejauh ini juga tidak ada alokasi anggaran yang diajukan untuk keperluan pembelian pesawat Apache tersebut. "Sehingga kemungkinan pengadaan Apache itu tidak dalam waktu dekat. Karena di APBN 2013 yang anggarannya masih dibahas di Komisi I, pihak Kemhan tidak menyebutkan adanya keperluan anggaran untuk belanja pesawat serbu tersebut," tegasnya.

Karena itu, kata Mahfudz, kemungkinan pengadaan helikopter Apache baru direalisasikan setelah 2013.

Komisi I sendiri, kata Mahfudz, sebelumnya telah menyarankan pihak Kemhan untuk membeli helikopter pengangkut yang besar, seperti Chinook. Namun sayangnya sejauh ini, pihak Kemhan tidak pernah merespons usulan Komisi I untuk membeli heli Chinook.

Lanjut Mahfudz, Komisi I menilai TNI perlu memiliki helikopter multifungsi seperti Chinook, untuk mengangkut logistik, pasukan dan lainnya. "Karena heli itu cocok dan sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Baik untuk kepentingan militer maupun untuk membantu penanganan korban bencana," kata politisi PKS ini.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan, rencana pengadaan helikopter serbu Apache dari AS, hingga kini masih dikaji dan dipelajari oleh TNI AD, sebagai salah satu opsi pengadaan helikopter serbu. Setelah kajian TNI AD selesai, akan diserahkan ke Mabes TNI, Kemhan, dan Komisi I DPR.

Seperti diketahui pemerintah AS berencana untuk menjual 8 Helikopter Apache ke Indonesia. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton, mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia akan membeli delapan unit helikopter Apache dari AS. Rencana penjualan delapan unit AH-64D Longbow Apache ini juga sudah diberitahukan oleh Presiden Barack Obama pada Kongres Amerika. Penjualan itu akan memperkuat kerja sama Indonesia-AS dan memperbaiki usaha memelihara keamanan di kawasan Asia Tenggara.



Sumber : Jurnamen 

CN 295 Dijadwalkan Mendarat Di Bandung 30 September

JAKARTA-(IDB) : Pesawat CN-295 yang akan dikembangkan PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military dijadwalkan mendarat di Bandung pada 30 September 2012.

"Berdasarkan jadwal, pesawat CN-295 akan mendarat di Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 30 September mendatang," kata Komandan Pangkalan Udara Husein Sastranegara Bandung, Kolonel Pnb Umar Sugeng di Bandung, Rabu.

Pesawat CN-295 tersebut, kata Umar Sugeng akan masuk langsung ke hanggar PT Dirgantara Indonesia.

Ia berharap pesawat itu bisa menjadi salah satu yang dipamerkan pada Bandung Air Show 2012 yang digelar di Lanud Husein Sastranegara.

"Yang pasti penonton kemungkinan bisa menyaksikan pendaratan pertama CN-295 di Lanud Husein, karena bertepatan dengan hari terakhir Bandung Air show 2012," kata Umar.

Pesawat CN-295 itu merupakan pesawat yang diproduksi dan dikembangkan oleh Airbus Military, dan ke depan akan dikembangkan bersama PT Dirgantara Indonesia.

PTDI sendiri sudah memegang lisensi sebagai ujung tombak pemasaran pesawat jenis propeler atau baling-baling itu untuk pasar Asia Fasific.

Pesawat itu memiliki kemampuan pendaratan di landasan pacu yang pendek, serta memiliki manuver yang cukup lincah dan cocok untuk angkutan logistik pada operasi militer maupun penerbangan sipil.

Pesawat itu bisa diproduksi untuk versi sipil maupun militer, serta untuk VVIP. Departemen Pertahanan sendiri akan menggunakan pesawat CN-295 itu untuk menggantikan pesawat militer jenis Fokker yang sudah diistirahatkan.

Sementara itu PTDI telah melakukan langkah-langkah revitalisasi produksi dengan menambah peralatan baru untuk bersiap memproduksi pesawat dalam jumlah yang banyak guna memenuhi pesanan baik dari dalam maupun luar negeri.



Sumber : Antara