Pages

Selasa, September 18, 2012

Peserta Lemhanas Tinjau Industri Strategis India

NEW DELHI-(IDB) : Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI mengunjungi India antara lain untuk melihat industri strategis India dan berdiskusi dengan berbagai pihak di negara berpenduduk terbesar kedua di dunia tersebut.

Pada Senin peserta PPSA mengunjungi industri strategis di New Delhi, untuk melihat kemampuan negara itu dalam memenuhi alat utama sistem senjata (alutsista), seperti misil penjelajah supersonik.

Kepala Pengawas Badan Penelitian dan Pengembangan Riset Pertahanan dan Pengembangan Organisasi Pertahanan, Kementerian Pertahanan India, Dr. A. Sivathanu Pillai kepada para peserta PPSA XVIII mengatakan India telah mampu memenuhi alutsista berteknologi tinggi untuk angkatan bersenjata mereka.

Produk tersebut antara lain berupa misil penjelajah berkecepatan supersonik yang dapat diluncurkan dari berbagai landasan seperti kapal perang, kapal selam, pesawat tempur, maupun kendaraan tempur darat.

Industri strategis milik India itu merupakan kerjasama Republik India dan Federasi Rusia yang diberi nama "Brahmos" yakni gabungan dua nama sungai, "Brahmaputra" di India, dan "Moskva" di Rusia .

Daya jarak jangkau maksimum misil adalah 290 kilometer dan kecepatannya mencapai 2,5 sampai 2,8 kecepatan suara.

"Misil dapat membawa hulu ledak antara 200-300 kg," kata Sivathana kepada rombongan yang dipimpin Ketua Kelompok Peserta, Letjen TNI M. Munir yang juga Pangkostrad.

Menurut Savathanu, tingkat perkenaan misil terhadap target sangat akurat yakni 100 persen. "Jarak tempuh yang jauh dengan kecepatan supersonik, menjadi singkat," kata Savathanu yang dalam kesempatan itu mengajak para peserta melihat kemajuan teknologi India.

Ia menyampaikan bahan baku pembuatan misil tersebut seluruhnya berasal dari dalam negeri India. Misil tersebut juga merupakan misil tercepat yang ada di dunia saat ini. Saat ini versi hipersonik hingga 7 kali kecepatan suara sudah mulai dikembangkan dan diharapkan pada 2017 sudah dapat diujicobakan penembakannya.

Para ilmuwan India juga terus mengembangkan berbagai teknologi untuk membangun negeri berpenduduk nomor dua terbanyak di dunia itu. "Kami tidak hanya mengembangkan teknologi pertahanan, tetapi juga teknologi kesehatan," ujarnya.

Kerja sama
Dalam kesempatan terpisah, peserta juga mengunjungi Kementerian Luar Negeri India guna mendiskusikan berbagai masalah menyangkut kondisi peran India dan Indonesia dalam menjaga keamanan di kawasan, terutama kawasan laut.

Peserta diterima Sekretaris Kementerian Luar Negeri India, Sanjay Singh. Singh memuji peran Indonesia dalam menjaga keamanan laut di perairan Selat Malaka yang merupakan urat nadi pelayaran lalu lintas internasional.

Dia berharap peran tersebut akan tetap mampu dilaksanakan Indonesia, sementara India berupaya menjaga perairan di Samudera Hindia guna mengamankan kapal-kapal niaga yang melintas di sana.

Peserta Pendidikan Singkat Lemhannas mengadakan studi strategis ke India 16-21 September guna memahami negeri demokratis tersebut mengelola bangsa dan negara mereka yang dalam hal-hal tertentu memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia.

Selain mengunjungi berbagai industri strategis, rombongan peserta yang berjumlah 15 orang tersebut yang didampingi sejumlah pengajar dan pembimbing, juga mengadakan diskusi dengan koleganya "National Defence College of India". Selain itu juga mengunjungi Kementerian Pertahanan India.

Dalam studi strategis ini, peserta juga akan melihat langsung bagaimana pola hubungan dan kerjasama pemerintah pusat di New Delhi, dan pemerintah negara bagian dalam membangun negeri itu. Untuk itu peserta PPSA XVIII akan membahasnya dengan Gubernur Negara Bagian Maharashta, di Mumbay.



Sumber : Antara

Indonesia Desak China-Jepang Cari Solusi Damai

BEIJING-(IDB) : Indonesia menyerukan kepada China dan Jepang agar segera menyelesaikan sengketa teritorial demi menjaga stabilitas kawasan.

"China dan Jepang sebagai negara besar yang berpengaruh di kawasan, khususnya Asia, hendaknya segera menyadari bahwa persengketaan mereka yang berkepanjangan dapat berdampak buruk tidak saja bagi hubungan kedua negara, tetapi juga stabilitas kawasan," kata Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar di Beijing, Selasa (18/9).

Usai menjadi salah satu narasumber dalam diskusi pagi seputar hubungan ASEAN-China, ia mengatakan China dan Jepang adalah dua negara raksasa ekonomi dunia, utamanya di Asia.

Persengketaan berkepanjangan di antara keduanya juga akan berdampak pada stabilitas ekonomi global. "China dan Jepang adalah mitra dagang yang besar. Keduanya juga menjadi mitra dagang bagi sejumlah negara lainnya. Jika sengketa maritim ini semakin memanas, maka mau tidak mau akan berdampak pula pada stabilitas keamanan dan ekonomi baik regional maupun internasional," katanya.

Karena itu, lanjut Dewi, Indonesia menyerukan agar China dan Jepang dapat mengelola konflik yang ada secara baik dan diselesaikan secara damai. "Jangan sampai terjadi perang terbuka, karena dengan sengketa yang semakin memanas saja sudah akan memberikan dampak bagi stabilitas bagaimana jika terjadi perang terbuka," katanya.

Dewi menegaskan China dan Jepang memiliki tanggung jawab besar untuk menjada stabilitas keamanan, politik dan ekonomi di kawasan. "Karena itu China dan Jepang hendaknya segera menyelesaikan sengketa itu dengan jalan damai," katanya.

Menyusul sengketa terirorial dengan China, Jepang menutup sejumlah perusahaan, pabrik, dan toko-toko mereka di China menyusul keadaan yang makin panas dan tidak menguntungkan. Media massa China, Senin, memperingatkan bahwa Jepang bisa mengalami lagi "dekade yang hilang" jika hubungan perdagangan menjadi dingin.

Peringatan sepihak itu dilansir menyusul gelombang protes selama akhir pekan kemarin berlangsung di puluhan kota, di antaranya disertai kekerasan. Pada Selasa, diberitakan akan ada demonstrasi besar di China terkait peringatan pendudukan Jepang pada masa perang di wilayah-wilayah China.

Jepang memang pernah menganeksasi Semenanjung Manchuria, suatu hal yang masih menyakitkan bagi China. Menurut laporan kantor berita Antara, sampai Selasa siang ini situasi kota Beijing relatif kondusif.

Aksi unjukrasa anti Jepang, telah berlangsung sepekan sejak Jepang memutuskan untuk membeli pulau di kepulauan yang disengketakan dengan Jepang. Ketegangan antara China dan Jepang akibat sengketa teritorial atas beberapa pulau yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China yang terletak di laut China Timur.

Sengketa yang mencakup delapan pulau dan batu karang tidak berpenghuni itu bisa memicu perang di kawasan Asia. Luas kawasan itu sekitar 7 km2 dan terletak di timur laut Taiwan, di timur China daratan dan di barat daya kawasan Okinawa Jepang. Kepulauan itu penting karena letaknya strategis di rute perkapalan penting dan diduga mengandung deposit minyak dan kaya akan ikan.

Partai Komunis China berkuasa, yang jarang mengizinkan aksi unjuk rasa di jalanan, kini membuka pintu untuk memperlihatkan kemarahan masyarakat umum setelah Jepang pekan lalu memutuskan untuk membeli Kepulauan Senkaku di Laut China Timur. Karena melakukan tindakan militer memiliki dampak sangat buruk maka China melancarkan pembalasan secara ekonomi jika persengketaan memburuk.

Menteri Luar Negeri Jepang, Koichiro Gemba, mengatakan, Tokyo dan Washington sepakat pulau-pulau kecil di Laut China Timur yang diklaim Jepang dan China dilindungi Traktat Keamanan Jepang-Amerika Serikat. Jika konflik militer membuncah, bisa diramalkan Amerika Serikat akan masuk gelanggang secara lebih terbuka. Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta mengatakan, China dan negara-negara di Asia lain bisa terjerumus ke dalam perang yang dipicu sengketa wilayah. 



Sumber : Kompas

Jepang Peringatkan Kapal China

TOKYO-(IDB) : Para penjaga pantai Jepang, Selasa (18/9), mengatakan, mereka telah memperingatkan satu kapal China yang terlihat di dekat sebuah pulau yang menjadi pusat sengketa teritorial yang kian memanas antara Bejing dan Tokyo agar menjauh.

Kapal patroli perikanan China itu terlihat berada di dekat pulau utama dalam gugusan kepulauan kecil yang disengketakan, kata juru bicara penjaga pantai di Okinawa, yang dihubungi lewat radio. "Kapal itu berada sekitar 42 kilometer di baratlaut Uotsurijima pada pukul 07.00 waktu setempat (05.00 WIB) dan sedang berlayar ke timur," katanya.

Dalam beberapa hari terakhir protes-protes anti-Jepang meluas di China, beberapa bahkan diwarnai kekerasan. Rangkaian protes itu terkait dengan sengketa kepulauan di Laut China Timur yang dikenal sebagai Diaoyu oleh Beijing dan Senkaku oleh Tokyo. Pulau-pulau itu diklaim kedua negara tetapi saat ini dikendalikan Jepang.

Sejumlah perusahaan besar Jepang, termasuk Canon dan Honda, telah menghentikan sementara operasi di sejumlah pabrik di China, kata para pejabat dan sejumlah laporan Senin.

Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, Senin, melakukan sejumlah pertemuan di Tokyo dengan para pejabat senior Jepang. Pada hari yang sama ia melanjutkan perjalanan ke Beijing. Ia mendesak kedua pihak "tenang dan menahan diri".

Gelombang unjuk rasa anti-Jepang diperkirakan akan pecah lagi hari ini, bertepatkan dengan peringatan "insiden Mukden" tahun 1931 yang menyebabkan invasi Jepang ke Manchuria. Invasi itu diperingati setiap tahun di China.

China dan Jepang punya hubungan dagang dan bisnis yang erat. Nilai perdagangan kedua negara negara tahun lalu mencapai 342,9 miliar dolar AS, demikian menurut data-data pihak China.  Namun hubungan politik kedua negara sering tegang karena sengketa teritorial dan kebencian China terhadap Jepang terkait konflik dan kekejaman di masa lalu. 



Sumber : Kompas

China Ancam Beri Sanksi Dagang Terhadap Jepang

BEIJING-(IDB) : China mengancam akan memberi sanksi dagang terhadap Jepang terkait keputusan Jepang membeli tiga pulau di Laut China Timur yang diklaim milik China. China berharap Jepang menghentikan rencana tersebut.

Demikian dikatakan juru bicara Partai Komunis China di Beijing, Senin (17/9/2012). Selama ini hubungan dagang antara China dan Jepang terjalin sangat erat. Tahun lalu, sejumlah perusahaan Jepang menginvestasikan dana di China sebesar 342,9 miliar dollar AS. Akan tetapi, hubungan tersebut kerap diwarnai ketegangan seperti yang terjadi saat ini.

Sanksi ekonomi China tidak hanya akan mengguncang perekonomian Jepang, tetapi juga akan berdampak serius terhadap perekonomian Asia, bahkan Barat.

Sebuah artikel komentar di surat kabar corong Pemerintah China, People’s Daily, mengatakan, perekonomian Jepang melemah sejak tahun 1990 dan semakin ambruk setelah krisis ekonomi serta gempa bumi 2011. Perekonomian Jepang akan semakin parah jika China menjatuhkan sanksi dagang sebagai buntut sengketa pulau yang disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh China.

Di Jakarta, Asisten Kementerian Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan, China siap diajak berdialog secara damai jika Jepang menghentikan langkah- langkah provokasinya. ”Semua ini bergantung pada Jepang karena mereka yang memulainya,” ujarnya.

Pada prinsipnya, lanjut Le, China tak akan mengalah menghadapi provokasi Jepang. China akan terus melawan, termasuk dengan kemungkinan memberi sanksi dagang.

Ia menjelaskan, kepulauan tersebut sejak dulu masuk dalam teritori China. Menurut Le, pada tahun 1895, Jepang mencuri dan mengklaimnya sebagai milik mereka. Selepas Perang Dunia II, semestinya Jepang menyerahkan kembali kepulauan tersebut kepada China.

Namun, faktanya, Jepang tidak pernah melepaskan kepulauan itu sehingga terjadi ketegangan dengan China. ”Kalau Jepang baik, kami juga baik,” ujar Le.

Menutup pabrik

Beberapa perusahaan Jepang menghentikan operasi pabrik- pabrik mereka di China. Perusahaan elektronik Panasonic menutup satu pabriknya di Qingdao, China utara, setelah dibakar massa. Perusahaan raksasa itu juga menyatakan akan segera menutup dua pabrik lainnya di China.

Hal serupa dilakukan produsen kamera Canon. Mereka menutup perusahaannya pada hari Senin dan Selasa guna menjamin keamanan para pekerja.

Para pekerja dan warga asal Jepang di China juga diimbau agar tidak keluar rumah guna menghindari amukan pengunjuk rasa.

Unjuk rasa anti-Jepang terus meluas di lima kota besar di China. Para pengunjuk rasa menyasar kantor dan bangunan perusahaan Jepang. Beberapa bangunan dirusak dan dibakar pengunjuk rasa.

Puluhan ribu warga Jepang tinggal di China saat ini. Di Shanghai saja setidaknya terdapat 56.000 warga Jepang.

Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda, saat bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, mendesak agar Pemerintah China melindungi warga Jepang.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei menegaskan, Pemerintah China akan melindungi warga dan perusahaan Jepang di China. Ia juga mengimbau agar pengunjuk rasa mematuhi hukum.

Sementara itu, Panetta mengajak agar Jepang dan China saling menahan diri dalam menyelesaikan kasus perebutan kepulauan tersebut.

Menurut dia, kasus ini menyangkut kepentingan banyak pihak. Oleh karena itu, China dan Jepang harus mencari cara penyelesaian tanpa memicu eskalasi ketegangan.

Masih terkait sengketa teritorial, Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengatakan, tak ada jaminan tak akan ada masalah serius dalam konferensi tingkat tinggi para pemimpin ASEAN, November mendatang. Empat anggota ASEAN terlibat sengketa teritorial dengan China terkait Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.



Sumber : Kompas

India Kirim Misi Ke Mars Tahun 2013

BANGALORE-(IDB) : India berencana meluncurkan wahana luar angkasa yang mengorbit Planet Mars pada November 2013. Waktu ini dipilih karena pada saat itu Mars alias Planet Merah sedang berada pada jarak yang sangat dekat dengan Bumi.

Pihak India berniat menempatkan wahana luar angkasa pada sebuah orbit yang elips untuk mempelajari atmosfer dan mendeteksi adanya kehidupan di permukaan Mars.

Proyek ini akan menandai langkah lain dari program luar angkasa India yang ambisius. Tiga tahun lalu India berhasil menempatkan wahananya di permukaan Bulan. Langkah ini akan diikuti dengan pengiriman wahana luar angkasa berawak pada tahun 2016.

Menurut Kepala Riset Luar Angkasa India (ISRO) K Radhakrishnan, sebagaimana dikutip kantor berita AP, Selasa (18/9/2012), misi tak berawak ke Mars ini akan menelan biaya hampir 5 miliar rupee atau sekitar Rp 810 miliar. Langkah ini memberikan kebanggaan secara nasional bagi India, sekalipun tidak sedikit kritik pada pemerintahan di New Delhi yang belum juga mengatasi masalah kemiskinan dan kurang gizi di kalangan anak-anak.

Pada September 2009, wahana luar angkasa Chandrayaan-1 milik India membuktikan adanya air di permukaan Bulan. Hal ini membuktikan bahwa India sebagai negara dengan kemampuan luar angkasa dan punya pengalaman hebat dibanding negara-negara lain yang punya pengalaman luar angkasa. Sebagai informasi, AS, Rusia, dan China termasuk dalam negara yang sudah mengirim misi ke Mars. 



Sumber : Kompas

DPR Akan Bicarakan Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Delegasi Turki

Project terbaru MBT Turki
JAKARTA-(IDB) : Selasa (18/9) pagi ini, Komisi I DPR dijadwalkan menerima kunjungan kerja delegasi Parlemen Turki, untuk membahas sejumlah persoalan internasional dan kelanjutan upaya peningkatan kerja sama industri pertahanan antar kedua negara.

"Turki, parlemen dan pemerintahannya, sesungguhnya selama ini banyak berharap Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia dan mempunyai pengaruh luas di kawasan ASEAN dan Gerakan Non Blok, banyak memainkan peran dalam penyelesaian masalah internasional yang terjadi saat ini. Seperti isu nuklir Iran dan  masalah Palestina," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq kepada Jurnalparlemen.com

Kata Mahfudz, Turki sejak lama telah membuka diri dan mengajak Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang pertahanan. Namun sayang Pemerintah RI sangat lambat meresponsnya, ketimbang misalnya kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat dan Eropa. Padahal, standar alutusista Turki itu sudah sama dengan yang dimiliki negara-negara NATO.

"Ini sebagaimana juga mereka sampaikanan saat kunjungan kerja kita (Komisi I DPR) ke Turki beberapa lalu dan kunjungan kenegaraan Presiden dan PM Turki ke Indonesia selama beberapa waktu lalu. Mereka berulang kali sudah menyampaikan dan mengajak peningkatan kerja sama pertahanan dengan RI."

Kata Mahfudz, sebelumnya Komisi I DPR juga telah menekankan perlunya pengadaan dan modernisasi alutsista TNI yang bervariasi. Tujuannya, ketika negara yang selama ini menjadi tumpuan atau kiblat alutsista bagi TNI, tiba-tiba mengembargo, Indonesia tidak terpukul. Menurut Mahfudz, sejumlah alutsista berat Turki seperti kapal selam, kapal perang, pesawat tempur, pesawat tanpa awak, dan radar militer, sangat berkualitas baik dan berstandar NATO.

"Mereka (Turki) sudah berulang kali menyatakan siap melakukan transfer teknologi alutsista jika Pemerintah RI mau. Dan, Turki sangat terbuka serta tidak memberikan persyaratan politik untuk kerja sama pengadaan, alih teknologi, dan produksi alutsista dari Turki pada Indonesia tersebut. Sekarang tinggal kitanya, mau tidak meningkatkan kerja sama dengan Turki tersebut, utamanya kerja sama dalam bidang pertahanan tersebut," ujar politisi PKS tersebut.



Sumber : Jurnamen

Tiga Alasan Jerman Dukung Penuh Pembelian Alutsista Oleh Indonesia

BERLIN-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, mengadakan kunjungan kerja ke Jerman, Perancis dan Spanyol  dari Tanggal 17 sampai dengan 24 September 2012. Dalam kunjungan kerja Wamenhan sebagai Ketua High Level Committee (HLC) Kemhan ini didampingi Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemhan Marsda TNI Sunaryo, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, Aslog Kasad Mayjen TNI Joko Sriwidodo, Aslog Kasau Marsda TNI JFP Sitompul. Kunjungan ini dimaksudkan untuk melaksanakan negosiasi dalam proses pembelian atau pengadaan Alutsista TNI sesuai dengan Rencana Strategi 2010 -2014.
 
Mengenai kunjungan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan tim HLC ke Jerman, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan memberikan dukungan kepada Indonesia dalam pembelian Alutsista Jerman. Pernyataan tersebut dimuat di  beberapa media Jerman menanggapi kunjungan Wamenhan bersama tim HLC ke Jerman. Kanselir memberikan tiga alasan dukungan terhadap Indonesia dalam pembelian Alutsista Jerman tersebut yaitu ; Indonesia bukan negara yang memiliki banyak hutang, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat, dan Indonesia bukan merupakan negara pelanggar HAM. Kanselir Jerman Angela Merkel juga menegaskan bahwa tidak ada negara lain yang mendikte Jerman dalam penjualan Alutsistanya. 

Dalam   kunjungan Wamenhan di Jerman, Wamenhan dijadwalkan bertemu dengan CEO Rheinmetall, CEO Grob, dan CEO Luersen. Turut serta dalam kunjungan kerja tersebut Deputi Menteri Negara PPN/Ka Bappenas Bid. Polhukhankam Ir. Rizky Ferianto MA, dan Dirut PT. Dirgantara Indonesia Budi Santoso.

Dalam kunjungannya ke Spanyol, Wamenhan direncanakan akan mengunjungi Kementerian Pertahanan Spanyol dan bertemu dengan Menhan Spanyol D. Pedro Morenes Eulate, serta melaksanakan pertemuan dengan State Secretary Bidang Industri Pertahanan Spanyol. 



Sumber : DMC

KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 Latihan Peran Tempur Dalam Kakadu 2012


DARWIN-(IDB) : Matahari belum menampakan sinarnya, embun pagi masih membasahi geladak heli KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 dan udara yang cukup dingin menusuk tulang. Tiba-tiba sirine  meraung raung memberikan tanda adanya bahaya yang mengancam “ ….PERAN TEMPUR ….PERAN TEMPUR….PERAN TEMPUR BAHAYA UMUM, HELI ALERT 15…”. Derap langkah dan teriakan anggota saling berhamburan menuju pos tempurnya masing – masing untuk  menghadapi ancaman serangan musuh, pagi itu (4/9).

Dalam situasi tersebut heli harus sudah terbang dalam waktu 15 menit kedepan,  Flight Deck Officer (FDO) dengan sigap memimpin crew helly deck menyiapkan heli take off, Lettu Laut (P) Joko segera menghadap Komandan KRI Frans kaisiepo – 368 untuk mendapatkan perintah terbang dan tugas yang harus dilaksanakan.

“Garuda…laksanakan shadowing terhadap kekuatan musuh yang disinyalir sedang melaksanakan lintas laut menuju pulau yang disengketakan, jaga jarak aman dari jangkauan senjata musuh….keep establish communication dengan FKO. Paga PIT laksanakan positif control terhadap garuda…utamakan keselamatan,” demikian penekanan Letkol Laut (P) Yayan Sofiyan, ST selaku Dansatgas Kakadu 2012.

Tidak sampai 15 menit sudah terdengar “request to green deck…rogger command approve…greend deck”. Garuda (panggilan sandi Helikopter) pun melesat kearah yang dikendalikan CIC (Combat Information Centre) KRI FKO – 368.  

Setelah  13 nm terbang kearah halu190, visual ID positif HMAS Gascoyn dan HMAS Huon teridentifikasi damage assesment “A”/rusak parah dan dinyatakan tenggelam oleh hantaman Exocet MM 40 Block 2 KRI FKO – 368 dan rudal Harpoon  HMAS Perth. 

Sekilas cerita tersebut diatas, adalah skenario yang digelar dalam latihan Kakadu 2012, yang sedang berlangsung saat ini.



Sumber : Koarmatim

Sailing Pass Sail Morotai

MOROTAI-(IDB) : Seluruh kapal yang terlibat dalam rangka pelaksanaan Sailing Pass Sail Morotai, Jumat (14/9) mengadakan gladi bersih. Pelaksanaan Sailing Pass ini langsung dibawah komando Komandan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Supriyadi.

Sailing Pass Sail Morotai 2012 dengan tema “Menuju Era Baru Ekonomi Regional Pasifik” ini melibatkan beberapa kapal perang dan kapal instansi terkait  lain. Diantaranya KRI Slamet Riyadi, KRI Abdul Halim Perdanakusuma, RSS Persistence, USNS Henson, KRI Kihajar Dewantara, KRI Hasan Basri, KRI Hiu, KRI Kakap, KRI Rencong, KRI Badik, KRI Teluk Ratai, KRI Teluk Bone, kapal Polri dan Kapal Bea Cukai.



Sumber : Koarmatim

Korea Selatan Izin Amerika Untuk Perkaya Uranium

SEOUL-(IDB) : Korea Selatan (Korsel) mendesak Amerika Serikat (AS) agar mengizinkan negaranya untuk melakukan proses pengayaan uranium. Korsel juga menegaskan, nuklirnya akan digunakan untuk kepentingan damai.

Di bawah perjanjian 1974, AS melarang Korsel untuk memperkaya uranium dan memproses ulang energi nuklir untuk dijadikan bahan bakar. Kedua negara yang bermitra itu juga sudah menggelar lima tahap negosiasi formal yang dilakukan sejak 2010 lalu, guna merevisi kerja sama nuklir. Perjanjian itupun akan segera berakhir pada 2014 mendatang.

"Kebijakan AS yang melarang Korsel memperkaya uranium dalam tujuan damai, sangat bertentangan dengan perjanjian kerja sama bilateral di bawah aliansi AS dan Korsel," ujar salah seorang akademisi Korsel Jun Bong-geun, seperti dikutip Korea Times, Senin (17/9/2012).

"Fakta, Korsel sudah aktif bekerja untuk memperkuat perjanjian non-poliferasi nuklir. AS harus mengubah kebijakannya terkait kerja sama nuklir antara negaranya dan Korsel," tegasnya.

Sejauh ini, Korsel menginginkan teknologi yang dinamakan pyroprocessing. Teknologi itu akan memisahkan plutonium agar tidak tercampur ke dalam beberapa elemen lainnya. Seperti diketahui, plutonium adalah salah satu elemen kimia yang digunakan untuk membangun senjata atom.

Korsel mendesak AS agar memperbolehkannya dalam menggunakan teknologi baru itu. Meski demikian, sejumlah ahli nuklir mengatakan bahwa pyroprocessing tidak berbeda dari teknologi sebelumnya. Senjata nuklir dapat diciptakan lewat teknologi tersebut.

Pihak AS pun akan tetap melarang Korsel menggunakan teknologi pengayaan uranium. Koordinator pengendalian senjata di Gedung Putih juga mengatakan, Korsel tidak perlu melakukan proses pengayaan uranium karena mereka bisa membelinya dari AS, Prancis dan sejumlah negara lainnya yang memiliki teknologi itu.


Sumber : Okezone

AS Bangun Perisai Misil di Jepang untuk Hadapi Korut

TOKYO-(IDB) : Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Leon Panetta mengatakan, negaranya dan Jepang sepakat untuk menempatkan sistem pertahanan misil di Negeri Sakura. meski demikian, tempat di mana instalasi persenjataan itu dibangun masih belum diketahui.

Sejumlah pejabat Jepang mengatakan, misil itu akan ditempatkan di wilayah selatan Jepang, bukan di Pulau Okinawa. Senjata itu juga akan dilengkapi radar, guna mewaspadai serangan misil dari Korea Utara (Korut).

AS menegaskan kembali bahwa, sistem pertahanan misil itu juga tidak akan mengganggu China. Negeri Paman Sam juga sudah menempatkan radar di kapal-kapalnya yang saat ini berada di wilayah Asia Pasifik.

Panetta mengatakan, sistem pertahanan misil baru yang ada di Jepang, akan melindungi wilayah AS dari ancaman Korut. Sejauh ini, AS pun memandang misil-misil balistik milik Korut sebagai ancaman potensial AS dan sejumlah negara di kawasan Asia-Pasifik. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Senin (17/9/2012).

Kekhawatiran baru terhadap roket jarak jauh Korut muncul di usai Korut menggelar uji coba satelit antariksanya yang gagal. Banyak spekulasi menyebutkan bahwa, roket negeri komunis itu sanggup melintasi Jepang dan menghantam AS.



Sumber : Okezone

Indonesia Selandia Baru Jalin Kerjasama Militer

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Soeparno, menerima kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut Selandia Baru, Rear Admiral A.J. Tony Parr, hari ini, Senin, 17 September 2012, di Markas Besar TNI Angkatan Laut, Cilangkap.

“KSAL kedua negara membahas mengenai kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, dalam rilisnya, Senin, 17 September 2012.

Kerja sama ini nantinya akan dibahas lebih mendalam melalui Mutual Asistance Program (MAP) Talks. “Dalam MAP nantinya akan dibahas jenis pendidikan dan pelatihannya,” kata Untung.

Parr juga memberikan penghargaan atas peranan Indonesia di ASEAN dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Asia Pasifik. Sedangkan Indonesia mengharapkan kerja sama yang lebih intensif antara Angkatan Laut kedua negara.



Sumber : Tempo

Kehadiran Super Tucano Menuju The First Class Air Force

MALANG-(IDB) : Pengadaan pesawat terbang Embraer EMB 314 Super Tucano merupakan bagian dari program pembangunan kekuatan pertahanan untuk mewujudkan kekuatan pokok pertahanan (minimum essensial force) dan dalam rangka membangun kekuatan TNI AU menuju the first class air force.

Untuk tujuan tersebut, pada rencana strategis 2010-2014, pemerintah telah merencanakan pengadaan 16 unit pesawat Super Tucano untuk tercapainya satu Skuadron Super Tucano yang utuh.

Demikian disampaikan oleh Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro pada acara Serah Terima Pesawat Terbang Embraer EMB 314 Super Tucano dan Follow On Support di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin (17/9).

Menurut Menhan, pesawat terbang Super Tucano ini akan memperkuat jajaran Wing 2 Lanud Abdurachman Saleh Malang khususnya Skadron-21 Koopsau 2. Penempatan Skuadron-21 Super Tucano di Lanud Abdulrachman Saleh Malang didasarkan pada pertimbangan taktis dan strategis yang cukup mendalam untuk menjaga dan melindungi wilayah kedaulatan NKRI serta melaksanakan tugas-tugas operasi pertahanan udara nasional serta penegakan hukum wilayah udara NKRI.

Menhan berharap keberadaan pesawat terbang Super Tucano dapat menjadi kebanggaan tidak hanya jajaran TNI dan TNI AU tapi bangsa Indonesia secara keseluruhan guna mengemban tugas mulia dalam melindungi dan mengamankan kedaulatan udara NKRI.

Pada kesempatan itu, Menhan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah Brasil serta apresiasi atas kerja sama yang erat dan bersahabat dalam meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang pertahanan. "Kepada jajaran TNI khususnya TNI AU, dengan hadirnya pesawat terbang Super Tucano ini saya harapkan dapat memanfaatkannya secara optimal termasuk dalam sistem pemeliharaan dan perawatannya," kata Menhan.

Menhan berharap dengan kehadirannya pesawat Super Tucano ini, TNI AU khususnya jajaran Lanud Abdurachman Saleh, Malang akan lebih semangat dan termotivasi dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 buatan Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer) Brasil secara resmi memperkuat memperkuat kekuatan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) di jajaran TNI Angkatan Udara. Peresmian ditandai dengan diserahterimakannya empat unit pesawat Super Tucano EMB-314 dari Embraer kepada Kementerian Pertahanan RI, Senin (17/9) di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Serah terima dilakukan secara simbolis dari Chief Executive Officer (CEO) Embraer Defense and Security, Luiz Carlos Aguiar kepada Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI, Mayjen TNI Ediwan Prabowo.

Usai diterima oleh Kemhan RI, selanjutnya diserahterimakan kepada Mabes TNI diwakili oleh Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI, Mayjen TNI H. Hari Krisnowo dan kemudian diserahkan kepada Mabes TNI AU diwakili oleh Aslog KSAU, Marsekal Muda TNI JFP Sitompul.

Serah terima disaksikan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan RI, Mabes TNI dan Mabes TNI AU. Hadir pula Dubes Brasil untuk Indonesia, Paulo Alberto da Silveira Soares.



Sumber : Jurnas

Kemhan Siapkan Dana Pinjaman Rp 21 T Pengadaan Alutsista TNI

MALANG-(IDB) : Kementerian Pertahanan terus berupaya melengkapi alutsista di lingkungan TNI. Sekitar 40 persen dari program pembangunan kekuatan pertahanan sudah direncanakan selama 15 tahun ini terealisasi hingga akhir semester pertama tahun 2014 mendatang.

"Total dana yang dianggarkan sebesar Rp 57 triliun, Rp 21 triliun di antaranya berasal dari pinjaman luar negeri," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, disela serah terima empat pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (17/9/2012).

Purnomo menjelaskan, dalam program pembangunan kekuatan pertahanan itu, tercatat sebanyak 45 kegiatan pengadaan alutista bergerak bakal selesai pada Tahun 2014 nanti.

"Ada 45 jenis pengadaan," jelas dia kepada wartawan.

Ia menambahkan, dari total 45 pengadaan itu, sebanyak 30 persen alutsista diperuntukkan bagi TNI AU, yang meliputi pesawat tempur, pesawat angkut, helikopter, dan pesawat latih.

"Sedangkan alutsista tak bergerak seperti radar," imbuh dia.

Dalam kesempatan itu, Purnomo menyerahkan empat pesawat Super Tucano kepada Skadron 21 Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, turut hadir dalam acara itu Panglima TNI, dan Kasau, Pangkoops2 TNI Angkatan Udara, dan Pangdam V Brawijaya.

Tak ketinggalan, pihak ambassador Brasil sebagai produsen pesawat taktis pengganti OV-10 Bronco sudah di-grounded sejak 2007 silam. "Kini resmi Tucano menjadi kekuatan baru pertahanan udara tanah air," sebut Purnomo.

Sebelumnya, empat pesawat Super Tucano terlebih dahulu tiba di Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh setelah menempuh perjalanan panjang dari Brasil.



Sumber : Detik

Embraer Brazil Tawari Joint Production Super Tucano

MALANG-(IDB) : Pemerintah Brasil membuka kesempatan lebih luas untuk kerja sama pengadaan pesawat militer aneka jenis dari Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer) pascapenjualan Super Tucano ke Indonesia.

Sayangnya, dalam pengadaan Super Tucano yang sudah berjalan, alih teknologi (ToT) yang didapat Indonesia minim. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, setiap pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) harus disertai alih teknologi. Namun dalam pengadaan Super Tucano ini, alih teknologi yang didapat tidak sampai dalam tahap teknologi pembuatan. Menurut dia,minimal harus beli 32 unit agar Indonesia bisa mendapat ToT hingga proses produksi bersama.


”Kalau minimal 32 unit, beberapa pesawat bisa diproduksi di Indonesia. Tapi karena baru delapan, ToT untuk PT Dirgantara Indonesia (DI) baru bisa ground support,” terangnya seusai serah terima pesawat dari Pemerintah Brasil kepada Indonesia di Skuadron Udara 21 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang,kemarin. Seperti diketahui, TNI AU membeli delapan pesawat Super Tucano dengan nilai USD141,99 juta. Pihak Embraer Brasil selaku produsen baru mengirimkan empat pesawat.

Direncanakan empat pesawat lagi akan dikirim pada 2013. KSAU menuturkan, memang diharapkan PT DI bisa turut serta dalam pembuatan pesawat yang cocok untuk counter insurgency (antigerilya) sehingga suatu saat Indonesia bisa memproduksi pesawat jenis ini. Namun, dengan jumlah pembelian yang sedikit tersebut, jika dipaksakan dilakukan produksi bersama justru membuat anggaran membengkak. ”Kita sudah lima tahun off, skuadron tidak terbang (pascagrounded OV-10 Bronco pada 2007). Jadi kita harus cepat (pengadaannya),”terangnya.

Adapun untuk persenjataan, lanjut KSAU,hanya sebagian yang tidak dibeli dari luar negeri seperti PDU, bom MK82,dan roket FFAR karena industri dalam negeri sudah bisa memproduksi.Selebihnya harus membeli dari luar negeri seperti peluru kaliber 12,7 mm dengan sistem tembak elektrik.” Super Tucano bisa mengangkut senjata hingga 1,5 ton,” sebut Imam. Duta Besar Brasil untuk Indonesia Paulo Alberto da Silvera Soares mengatakan,kerja sama pertahanan antara kedua negara tak hanya untuk jangka pendek dan menengah,melainkan jangka panjang.

”Kami juga siap memberikan alih teknologi dan siap memberikan masukan apa pun yang dibutuhkan Indonesia,”tegasnya. Chief Executive Officer (CEO) Embraer Defense and Security Luiz Carlos Aguiar menambahkan,Indonesia bisa melakukan alih teknologi Super Tucano minimal lima hingga tujuh tahun ke depan. Itu pun jika Indonesia membeli minimal dua skuadron.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, serah terima pesawat Super Tucano tersebut cukup monumental karena Indonesia mendapat pesawat beserta perjanjian kerja sama berkelanjutan. ”Januari 2013 datang lagi pesawat itu (4 unit),” ucapnya. Selanjutnya, pada akhir 2013 atau awal 2014, delapan unit yang dibeli pada tahap kedua dijadwalkan juga tiba.



Sumber : Sindo