Pages

Senin, September 17, 2012

Menhan : Hingga 2014 TNI AU Akan Diperkuat 14 Jenis Alutsista

MALANG-(IDB) : Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, menargetkan hingga 2014 atau hingga berakhirnya Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, 14 jenis alutsista akan hadir untuk memperkuat pertahanan udara TNI AU.

Alutsista tersebut, nilainya ialah 30 persen dari total Rp 57 Triliun yang telah dianggarkan pemerintah untuk 45 kegiatan di jajaran TNI AD, TNI AU, dan TNI AL.


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dalam sambutannya di serah terima empat pesawat EMB-314 Super Tucano di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, siang ini (17/9/2012) menguraikan bahwa untuk TNI AU, jenis-jenis alutsista yang akan diadakan diantaranya ialah alutsista jenis pesawat angkut, jenis pesawat tempur, jenis Helikopter, dan jenis pesawat latih.


"Setidaknya sampai akhir kabinet, semuanya diharap akan terpenuhi. Itu belum termasuk alutsista tidak bergerak seperti radar misalnya," kata Purnomo.


Sementara itu, untuk Super Tucano sendiri, ditargetkan pada Januari 2013 mendatang, empat Tucano akan kembali tiba di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh. Sedangkan delapan sisanya, direncanakan akan tiba pada akhir 2013 atau paling lambat pada awal 2014.
 
"Sehingga total akan ada satu skadron penuh Super Tucano yang memperkuat pertahanan kita," imbuhnya.



Sumber : Tribunnews

Embraer Brazil Tawarkan Pesawat Militer Angkut Berat Ke Indonesia

MALANG-(IDB) : Setelah pesanan pasti empat dari delapan pesawat tempur kontra penyusup EMB-314 Super Tucano diserahkan kepada TNI AU, Embraer Brazil berniat menawarkan pesawat transport berat.

"Bisa menggantikan C-130 karena daya angkut maksimalnya hingga 20 ton sementara Hercules cuma 12,5 ton saja. Pangsa pasarnya beda karena ini memiliki keunggulan tersendiri," kata CEO Embraer Brazil, Luiz C Aguiar, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdurrahman Saleh, Malang, Senin siang.

Bersama Duta Besar Brazil untuk Indonesia, Paulo Alberto da Silveira Soares, dia menyerahterimakan empat Super Tucano itu kepada Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, yang kemudian menyerahkan lagi kepada Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Imam Sufaat.

Aguilar sengaja datang dalam upacara serahterima empat Super Tucano yang beberapa waktu lalu menginjakkan ban-ban roda pendaratnya di Tanah Air setelah meninggalkan Brazil dua pekan lalu. Indonesia adalah pengguna pertama Super Tucano di Asia-Pasifik.

Dia tidak mengungkap secara persis jenis dan tipe pesawat angkut militer bermesin jet yang dikatakan itu. Akan tetapi, Embraer memiliki KC-900 yang difungsikan sebagai pesawat angkut berat dan tanker udara. Juga C-390 dengan rancangan futuristik yang fuselage-nya menyerupai paus, ditenagai dua mesin jet.
 
Indonesia telah memilih C-295 buatan Airbus Military sebagai pesawat angkut ringannya, mendampingi CN-235. Bicara soal pesawat transport militer, Embraer berhasil meyakinkan Angkatan Udara India untuk memilih EMB-145 sebagai pesawat peringatan dini dan pengatur pertempuran (AWACS).

Di Indonesia, nama Embraer sebagai produsen pesawat terbang telah lebih dulu ternama di bidang pesawat jet eksekutif dengan konfigurasi mewah, di antaranya Phenom 100 dan Legacy 600. 

Bagi Embraer, kata Aguilar, kenyataan Indonesia memilih Super Tucano adalah sangat penting. "Ini memberi kesempatan bagi kita bersama membangun kerja sama yang baru, yang saling menguntungkan," katanya. 
 
 
 
Sumber : Antara

Pesawat Super Tucano Resmi Diserahterimakan Kepada TNI AU

MUNADY/"PRLM"
MALANG-(IDB) : Empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 buatan Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer) Brasil secara resmi menjadi bagian dari alat utama sistem senjata di jajaran TNI Angkatan Udara.

Peresmian ditandai dengan diserahterimakannya empat unit pesawat Super Tucano EMB-314 dari Embraer Brasil kepada Kementerian Pertahanan RI, Senin (17/9) di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Serah terima dilakukan secara simbolis dari Chief Executive Officer (CEO) Embraer Defense and Security, Luiz Carlos Aguiar kepada Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI, Mayjen TNI Ediwan Prabowo.

Usai diterima oleh Kemhan RI, selanjutnya diserahterimakan kepada Mabes TNI diwakili oleh Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI, Mayjen TNI H Hari Krisnowo dan kemudian diserahkan kepada Mabes TNI AU diwakili oleh Aslog KSAU, Marsekal Muda TNI JFP Sitompul.

Serah terima disaksikan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan RI, Mabes TNI dan Mabes TNI AU. Hadir pula Dubes Brasil untuk Indonesia, Paulo Alberto da Silveira Soares.

Serah terima empat unit pesawat Super Tucano EMB-314 ini merupakan bagian dari kontrak pembelian 8 (delapan) unit pesawat sejenis antara Kemhan RI dengan Embraer pada tahun 2010 dengan nilai total US$141,99 juta.

Sedangkan empat unit pesawat Super Tucano lainnya direncanakan akan tiba di Indonesia pada bulan Maret 2013. Delapan pesawat tempur ini ditempatkan di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur untuk menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang secara resmi tidak lagi dioperasikan oleh TNI AU sejak tahun 2009.

Pesawat Super Tucano merupakan pesawat tempur taktis yang berfungsi counter insurgency, sebagai pesawat remote air control (pesawat kontrol udara) dan juga dapat digunakan sebagai pesawat intai. Keunggulan pesawat jenis Super Tucano ini tidak hanya lebih murah dibandingkan dengan pesawat tempur jenis F-16, akan tetapi juga paling murah biaya operasinya.

Keunggulan lainnya, pesawat Super Tucano mampu membawa amunisi minimal 1.500 kilogram. Selain itu, pesawat Super Tucano juga digunakan oleh banyak negara termasuk Amerika Serikat. Pesawat Super Tucano ini juga lebih unggul karena bisa beroperasi minimal tiga jam. Di Brasil, pesawat Super Tucano ini berhasil mengurangi illegal logging dan trafficking.

Sebelumnya, empat unit pesawat Super Tucano EMB-314/A-29 tiba di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, pada Minggu (2/9). Pesawat-pesawat itu tiba setelah sebelumnya menempuh perjalanan selama dua minggu. Keempat pesawat Super Tucano yang diawaki pilot dan teknisi Embraer itu melintasi wilayah udara seperti Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand, dan mendarat di Pangkalan Udara Soewondo di Medan, Sumatera Utara.

Kemudian dilanjutkan ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dan berakhir di Malang. Keempat pesawat Super Tucano tersebut telah diregistrasi dengan nomor ekor masing-masing TT 3101, TT 3102, TT 3103, dan TT 3104.

Tadi pagi, Senin (17/9) Menhan bersama rombongan take-off dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Lanud Abdulrachman Saleh dengan menggunakan pesawat Hercules.



Sumber : Jurnas

Anggaran Belanja Kemhan 2013 Di Dominasi Pinjaman Luar Negeri

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan menjadi kementerian/lembaga yang direncanakan menarik pinjaman proyek terbesar pada 2013 dengan nilai pinjaman luar negeri mencapai Rp12,75 triliun.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, dalam RAPBN 2013 total pinjaman proyek yang akan ditarik mencapai Rp39,4 triliun. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman kementerian/lembaga Rp29,21 triliun, pinjaman yang diterushibahkan kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta Rp3,22 triliun, dan penerusan pinjaman (subsidiary loan agreement) kepada Pemda dan BUMN Rp6,96 triliun.


Dari 23 K/L, pinjaman untuk Kementerian Pertahanan tercatat paling besar, yakni terdiri dari pinjaman proyek yang sedang berjalan (on-going) senilai Rp132,3 miliar dan pinjaman yang segera diaktifkan pada 2013 (pipeline) Rp12,62 triliun.


Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsyudin mengatakan pihaknya menargetkan pencapaian kebutuhan alutsista yang pembiayaannya menggunakan kredit ekspor dapat selesai pada semester I/2014.


Selama ini, imbuhnya, telah terjadi akselerasi pengadaan kapal selam, kapal rudal, pesawat CN-235 yang didatangkan dari Spanyol. Namun, beberapa kendala akuntabilitas menyebabkan pinjaman kredit ekspor alutsista tahun anggaran 2012 senilai Rp9 triliun diblokir oleh Kemenkeu.


"Saya kira blokir sudah mengalami akselerasi. Tugas Kemenkeu adalah bagaimana melaksanakan loan agreement sampai pengeluaran L/C yang dikeluarkan perbankan, Kemenhan skema pengadaannya," tuturnya di kantor Kemenkeu, pekan lalu (13/09).


Dalam RPJMN 2010-2014, program percepatan pembangunan Minimum Essential Forces menjadi salah satu prioritas pemerintah. Pada 2013, pemerintah menargetkan peningkatan alutsista matra darat menjadi 37%, matra laut 21%, dan matra udara 31%.


Selain Kemenhan, Kementerian Pekerjaan Umum, Polri, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga direncanakan menarik cukup banyak pinjaman proyek pada 2013. Nominalnya berturut-turut Rp7,80 triliun untuk KemenPU, Rp2,07 triliun untuk Polri, dan Rp1,65 untuk Kemendikbud.


Adapun dari total pinjaman proyek senilai Rp39,40 triliun yang akan dicairkan pada 2013, pemerintah menetapkan 9 proyek prioritas. Proyek tersebut mencakup rehabilitasi Pelabuhan Tanjung Priok, pembangunan transportasi kereta api jalur ganda, dan pengembangan mass rapid transportation (MRT) di Jakarta yang akan dibiayai dari pinjaman Jepang.


Selain itu, pembangunan infrastruktur oseanografi dibiayai pinjaman dari pemerintah Perancis, pemberdayaan petani melalui pemanfaatan teknologi informasi dari pinjaman Bank Dunia, pembangunan jalan di kawasan Indonesia Timur dari pinjaman pemerintah Australia, pembangunan waduk Jatigede dan waduk Citarum, serta pembangunan pelabuhan Belawan. 



Sumber : Bisnis

KSAL : Pemerintah Harus Perbanyak Kapal Cepat Berpeluru Kendali

JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) meminta pemerintah memperbanyak kapal-kapal cepat berpeluru kendali, termasuk KRI Klewang untuk memperkuat pengamanan di wilayah perairan.

Namun, kapal-kapal perang berukuran kecil tersebut harus ditopang dengan sistem persenjataan yang canggih. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno mengatakan, wilayah laut Indonesia yang sangat luas memerlukan dukungan alat utama sistem senjata (alutsista) yang banyak dan canggih. “Kita butuh banyak sekali kapal-kapal cepat seperti Klewang,” ungkap Soeparno di Jakarta kemarin. Namun,karena sekarang ini baru memiliki satu kapal kawal cepat rudal (KCR) dengan tiga lunas, penempatannya baru bisa dilakukan di Armada RI Wilayah Timur (Armatim).


Dia menyebut, KRI Klewang adalah kapal yang dari segi desain unik dengan ada tiga lambung. Dengan tiga lambung itu,kapal ini memiliki stabilitas yang tinggi saat menghadapi gelombang. Namun, biaya membuat kapal tersebut juga mahal yakni mencapai Rp114 miliar. Meski demikian, Soeparno mengatakan,pengadaan kapal KCR akan terus dilakukan sehingga jumlahnya lebih banyak lagi.Selain KRI Klewang, sebelumnya TNI AL juga mendapat tambahan beberapa unit KCR yakni KRI Celurit dan KRI Kujang.

Guna mendukung penambahan KCR,Kementerian Pertahanan telah bekerja sama dengan pemerintah China untuk produksi peluru kendali (rudal) C-705. Seluruh KRI akan dilengkapi dengan rudal berkemampuan jelajah hingga 140 kilometer itu.TNI AL juga sudah dua kali melakukan uji coba rudal ini.

Hasilnya cukup memuaskan untuk dipilih sebagai senjata kapal KCR. Menurut Menhan Purnomo Yusgiantoro, dengan produksi sendiri rudal,kemampuan persenjataan akan meningkat cukup signifikan. 



Sumber : Sindo

Asia Diambang Perang Karena Sengketa Wilayah

BEIJING-(IDB) : China dan negara-negara di Asia lain bisa terjerumus ke dalam perang yang dipicu sengketa wilayah. Ini bisa dipercepat dengan sikap berbagai pemerintahan yang provokatif.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta di Tokyo, Minggu (16/9/2012). Panetta memohon kesabaran Asia, terutama terkait sengketa di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

"Saya merisaukan negara-negara yang terlibat sengketa. Jika mereka terjebak aksi provokasi, maka itu meningkatkan kemungkinan salah interpretasi yang merujung pada aksi kekerasan dan selanjutnya berkembang menjadi konflik," kata Panetta. "Dan konflik ini bisa meluas."

Panetta berkunjung ke Jepang untuk menemui mitranya dan juga mitranya di China. Dia juga mengingatkan persaingan ekonomi bisa mendorong aksi perebutan kekayaan sumber daya alam. "Kita akan semakin sering menghadapi isu-isu seperti ini. Masalahnya banyak negara yang terlibat pencarian sumber daya alam," katanya.

Di Laut China Timur ada aksi provokatif yang dilakukan Jepang maupun China. Di Laut China Selatan juga ada aksi provokasi yang dilakukan China berhadapan dengan Vietnam dan Filipina. Korea Selatan dan Jepang juga terlibat aksi provokatif terkait Gugu Kepulauan Dokdo (dalam istilah Korea Selatan) atau Takeshima dalam istilah Jepang. 



Sumber : Kompas



BANDUNG-(IDB) : HELI TANPA AWAK. Mahasiswa teknik penerbangan ITB melakukan pengecekan kondisi hasil rakitan heli tanpa awak Tricopter bersistem kamera pengintai, pada Indonesian Aerial Robot Contest (IARC) 2012, Bandung, Jabar, Minggu (16/9). IARC merupakan kompetisi robot pesawat tanpa awak se-Indonesia guna meningkatkan penguasaan teknologi penerbangan dirgantara Indonesia dan mengurangi resiko human error ketika misi pengintaian tempur, rescue dan bencana alam


Sumber : Antara

Berita Foto : Binsat Marinir 2012





JAKARTA-(IDB) : Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL membidikan senjata laras panjang pada lomba menembak senapan posisi berdiri ketika berlangsungnya lomba Binsat Kormar 2012 di lapangan tembak Jusman Puger, Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu, (15/9). Selain menembak Senapan juga diperlombakan menembak sniper, menembak pistol, renang, dayung perahu karet, kebut gunung dan halang rintang, yang akan berlangsung hingga 21 September mendatang. 



Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL membidikan senjata laras panjang pada lomba menembak senapan posisi duduk ketika berlangsungnya lomba Binsat Kormar 2012 di lapangan tembak Jusman Puger, Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu, (15/9). Selain menembak Senapan juga diperlombakan menembak sniper, menembak pistol, renang, dayung perahu karet, kebut gunung dan halang rintang, yang akan berlangsung hingga 21 September mendatang. 



Sumber : Antara