MALANG-(IDB) : Empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 buatan Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer) Brasil secara resmi menjadi bagian dari alat utama sistem senjata di jajaran TNI Angkatan Udara.
Peresmian ditandai dengan diserahterimakannya empat unit pesawat Super Tucano EMB-314 dari Embraer Brasil kepada Kementerian Pertahanan RI, Senin (17/9) di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Serah terima dilakukan secara simbolis dari Chief Executive Officer (CEO) Embraer Defense and Security, Luiz Carlos Aguiar kepada Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI, Mayjen TNI Ediwan Prabowo.
Usai diterima oleh Kemhan RI, selanjutnya diserahterimakan kepada Mabes TNI diwakili oleh Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI, Mayjen TNI H Hari Krisnowo dan kemudian diserahkan kepada Mabes TNI AU diwakili oleh Aslog KSAU, Marsekal Muda TNI JFP Sitompul.
Serah terima disaksikan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan RI, Mabes TNI dan Mabes TNI AU. Hadir pula Dubes Brasil untuk Indonesia, Paulo Alberto da Silveira Soares.
Serah terima empat unit pesawat Super Tucano EMB-314 ini merupakan bagian dari kontrak pembelian 8 (delapan) unit pesawat sejenis antara Kemhan RI dengan Embraer pada tahun 2010 dengan nilai total US$141,99 juta.
Sedangkan empat unit pesawat Super Tucano lainnya direncanakan akan tiba di Indonesia pada bulan Maret 2013. Delapan pesawat tempur ini ditempatkan di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur untuk menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang secara resmi tidak lagi dioperasikan oleh TNI AU sejak tahun 2009.
Pesawat Super Tucano merupakan pesawat tempur taktis yang berfungsi counter insurgency, sebagai pesawat remote air control (pesawat kontrol udara) dan juga dapat digunakan sebagai pesawat intai. Keunggulan pesawat jenis Super Tucano ini tidak hanya lebih murah dibandingkan dengan pesawat tempur jenis F-16, akan tetapi juga paling murah biaya operasinya.
Keunggulan lainnya, pesawat Super Tucano mampu membawa amunisi minimal 1.500 kilogram. Selain itu, pesawat Super Tucano juga digunakan oleh banyak negara termasuk Amerika Serikat. Pesawat Super Tucano ini juga lebih unggul karena bisa beroperasi minimal tiga jam. Di Brasil, pesawat Super Tucano ini berhasil mengurangi illegal logging dan trafficking.
Sebelumnya, empat unit pesawat Super Tucano EMB-314/A-29 tiba di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, pada Minggu (2/9). Pesawat-pesawat itu tiba setelah sebelumnya menempuh perjalanan selama dua minggu. Keempat pesawat Super Tucano yang diawaki pilot dan teknisi Embraer itu melintasi wilayah udara seperti Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand, dan mendarat di Pangkalan Udara Soewondo di Medan, Sumatera Utara.
Kemudian dilanjutkan ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dan berakhir di Malang. Keempat pesawat Super Tucano tersebut telah diregistrasi dengan nomor ekor masing-masing TT 3101, TT 3102, TT 3103, dan TT 3104.
Tadi pagi, Senin (17/9) Menhan bersama rombongan take-off dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Lanud Abdulrachman Saleh dengan menggunakan pesawat Hercules.
Peresmian ditandai dengan diserahterimakannya empat unit pesawat Super Tucano EMB-314 dari Embraer Brasil kepada Kementerian Pertahanan RI, Senin (17/9) di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Serah terima dilakukan secara simbolis dari Chief Executive Officer (CEO) Embraer Defense and Security, Luiz Carlos Aguiar kepada Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI, Mayjen TNI Ediwan Prabowo.
Usai diterima oleh Kemhan RI, selanjutnya diserahterimakan kepada Mabes TNI diwakili oleh Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI, Mayjen TNI H Hari Krisnowo dan kemudian diserahkan kepada Mabes TNI AU diwakili oleh Aslog KSAU, Marsekal Muda TNI JFP Sitompul.
Serah terima disaksikan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan RI, Mabes TNI dan Mabes TNI AU. Hadir pula Dubes Brasil untuk Indonesia, Paulo Alberto da Silveira Soares.
Serah terima empat unit pesawat Super Tucano EMB-314 ini merupakan bagian dari kontrak pembelian 8 (delapan) unit pesawat sejenis antara Kemhan RI dengan Embraer pada tahun 2010 dengan nilai total US$141,99 juta.
Sedangkan empat unit pesawat Super Tucano lainnya direncanakan akan tiba di Indonesia pada bulan Maret 2013. Delapan pesawat tempur ini ditempatkan di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur untuk menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang secara resmi tidak lagi dioperasikan oleh TNI AU sejak tahun 2009.
Pesawat Super Tucano merupakan pesawat tempur taktis yang berfungsi counter insurgency, sebagai pesawat remote air control (pesawat kontrol udara) dan juga dapat digunakan sebagai pesawat intai. Keunggulan pesawat jenis Super Tucano ini tidak hanya lebih murah dibandingkan dengan pesawat tempur jenis F-16, akan tetapi juga paling murah biaya operasinya.
Keunggulan lainnya, pesawat Super Tucano mampu membawa amunisi minimal 1.500 kilogram. Selain itu, pesawat Super Tucano juga digunakan oleh banyak negara termasuk Amerika Serikat. Pesawat Super Tucano ini juga lebih unggul karena bisa beroperasi minimal tiga jam. Di Brasil, pesawat Super Tucano ini berhasil mengurangi illegal logging dan trafficking.
Sebelumnya, empat unit pesawat Super Tucano EMB-314/A-29 tiba di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, pada Minggu (2/9). Pesawat-pesawat itu tiba setelah sebelumnya menempuh perjalanan selama dua minggu. Keempat pesawat Super Tucano yang diawaki pilot dan teknisi Embraer itu melintasi wilayah udara seperti Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand, dan mendarat di Pangkalan Udara Soewondo di Medan, Sumatera Utara.
Kemudian dilanjutkan ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dan berakhir di Malang. Keempat pesawat Super Tucano tersebut telah diregistrasi dengan nomor ekor masing-masing TT 3101, TT 3102, TT 3103, dan TT 3104.
Tadi pagi, Senin (17/9) Menhan bersama rombongan take-off dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Lanud Abdulrachman Saleh dengan menggunakan pesawat Hercules.
Sumber : Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar