Pages

Minggu, Agustus 26, 2012

Indonesia Akan Segera Jual Senjata ke Irak, Uganda Dan Kongo

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Indonesia dikabarkan akan segera menjual persenjataan ke Irak dan Uganda. Jika terealisasi, maka inilah penjualan senjata perdana dari negara Asia Tenggara. “Kami sudah mengundang delegasi militer Irak untuk datang ke Jakarta, pada 5 Oktober depan,” kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat, 24 Agustus 2012.

Selain menghadiri peringatan Hari Kelahiran TNI, delegasi Irak juga akan mengunjungi pabrik senjata Indonesia. Irak kabarnya membutuhkan rompi tahan peluru, helm, sepatu lars, dan seragam. Semua itu bisa disediakan Indonesia.

Sjafrie sendiri baru saja kembali dari kunjungan ke Irak. Di Baghdad, delegasi Indonesia memamerkan sejumlah persenjataan buatan anak bangsa, seperti senapan SS-2 dan kendaraan ringan lapis baja, Anoa. Keduanya diproduksi PT Pindad. Karena itulah, Sjafrie didampingi Direktur Utama Pindad, Adik Avianto, dalam kunjungan itu. Selain ke Irak, mereka juga menawarkan senjata ke Uganda dan Kongo.

Menurut Sjafrie, Irak juga tertarik untuk membeli pesawat CN-235 dan NC-212 buatan PT Dirgantara Indonesia. Dia menegaskan kualitas produk militer buatan Indonesia bisa diadu dengan negara lain. “Selama ini, kita sudah mengekspor persenjataan ke negara lain di Asia Tenggara, kini saatnya memperluas pasar dan volume produksi,” katanya. 


Sumber : Tempo

AS Jual Rudal AGM-65K2 Untuk Persenjatai F-16 indonesia Senilai $25 Juta

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Barack Obama mengusulkan menjual rudal udara-ke-permukaan dan peralatan terkait untuk melengkapi armada pertahanan Indonesia yaitu F-16, pesawat tempur buatan AS. Penjualan senilai 25 juta dolar itu akan menjadi langkah terbaru AS untuk memperkuat hubungan keamanan dengan sahabat dan sekutunya, menyusul mencuatnya kekuatan China.

Usulan itu disampaikan pemerintah Obama kepada Kongres dalam surat pemberitahuan bertanggal Rabu 22 Agustus 2012, demikian diberitakan Reuters, Minggu (26/8/2012).

Dijelaskan, Indonesia ingin membeli 18 rudal AGM-65K2 "Maverick All-Up-Round", 36 rudal pelatihan udara, 3 rudal pelatihan untuk pemeliharaan, ditambah suku cadang, peralatan uji dan pelatihan personel.

Rudal AGM-65 Maverick buatan Raytheon Co, dirancang untuk menyerang berbagai sasaran taktis, termasuk kendaraan lapis baja, pertahanan udara, kapal, transportasi darat dan fasilitas penyimpanan bahan bakar.

"Angkatan Udara Indonesia membutuhkan rudal ini untuk melatih para pilot F-16-nya dalam penggunaan senjata udara-ke-permukaan," kata Badan Kerjasama Hankam, Pentagon, dalam suratnya.

"Penjualan senjata ini akan berkontribusi untuk membuat Indonesia sebagai "mitra regional yang lebih berharga di wilayah paling penting di dunia," tulisnya.

Berdasar hukum AS, usulan penjualan senjata wajib diberitahukan kepada Kongres dan tidak berarti penjualan telah dikabulkan.

Tahun lalu, AS menghibahkan 24 F-16 C/D seken kepada Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dan mendorong apa yang Pentagon sebut kemampuan yang "sangat dibutuhkan" untuk melindungi wilayah udara Indonesia.

Indonesia harus merogoh kocek 750 juta dollar untuk meremajakan (upgrade) pesawat itu dari block 25 menjadi 52 dengan teknologi terbaru. Pesawat itu akan tiba di Indonesia pada 2014. Hibah itu diumumkan oleh Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali tahun silam.

Sementara, bulan Agustus ini AS juga menawari hibah 10 pesawat F-16. Indonesia yang senang dengan tawaran ini akan meminta persetujuan DPR lebih dulu, mengingat ongkos yang besar untuk mendandaninya


Sumber : Detik

Personel Latancab Resmi Dilepas Di Tanjung Priok

JAKARTA-(IDB) : Ratusan personel TNI AD dan embedded media yang terlibat dalam latihan antar kecabangan tingkat brigade tahun 2012 telah diberangkatkan dari pelabuhan Kolinlamil Tanjung Priok menuju pelabuhan Teluk Panjang, Lampung, Sumatera Selatan pada pukul 11.00 WIB dengan menggunakan Kapal KRI Manado 537 dan Kapal KRI Amboina 503, Minggu (26/08).

Sebelum keberangkatan terlebih dahulu dilakukan upacara pelepasan para pelaku Latancab dipimpin langsung oleh Kepala staf Kodam Jaya Brigjen TNI Edi Susanto sejumlah pejabat Kodam Jaya diantaranya para Asisten Kasdam Jaya dan para kabalakpus lainnya.

Satuan yang ikut dalam pemberangkatan ini yaitu satu Kompi dari Batalyon mekanis 201/ Jayakarta, kurang lebih satu pleton dari Batalyon Pernika dan satuan tugas  penerangan dengan mengikutsertakan 7 wartawan dari media elektronik dan media cetak. Dalam latihan Ancab tahun 2012 ini 16 ranpur Anoa ikut dalam pendukung latuhan tersebut yang dipusatkan di Baturaja, Lampung, Sumatera Selatan.

Latihan antar kecabangan tahun ini adalah latihan yang pertama kali dilakukan pada tingkat brigade yang digelar oleh TNI AD. Latihan ini diharapkan untuk  meningkatkan profesionalisme prajurit dalam menjaga keutuhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Latihan tingkat brigade ini dipusatkan di Daerah Baturaja Sematera Selatan dengan melibatkan beberapa Batalyon Infanteri diantaranya  509/9/2 Kostrad, Batalyon Infanteri 514/R/2 Kostrad, Batalyon Infanteri 501/18/Kostrad dengan didukung oleh sejumlah perkuatan lainnya separti  Batalyon perhubungan, Batalyon mekanis, Satgaspen, Satuan Arhanud dan  satuan Armed serta satauan pendukung lainnya.

Menurut rencana perjalan taktis ini akan sampai ke pelabuhan Teluk Panjang pada hari Senin (27/8) untuk bergabung dengan pasukan induk Brigif 9/Kostrad yang terlebih dahulu berangkat dari Tanjung Perak Surabaya pada tanggal Jumaat (24/8). Kemudian di Pelabuhan Panjang akan debarkasi untuk persiapan bergerak secara taktis menuju tempat latihan selanjutnya. 


Sumber : TNI AD

Pangarmatim Inspeksi Unsur Guspurlatim dan Guskamlatim

SULAWESI-(IDB) : Dalam kunjungan kerjanya ke Manado, Sulawesi Utara Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Agung Pramono SH. M. Hum. Jumat (24/8) mengadakan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke unsur-unsur yang sedang melaksanakan tugas pengamanan dan penegakan hukum di perairan Indonesia timur. Sidak ini dilaksanakan di perairan Laut Sulawesi.

Unsur –unsur yang sempat disidak oleh Pangarmatim itu antara lain unsur Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Guspurlatim) dam Unsur Gugus Keamanan Laut Wilayah Timur (Guskamlatim) yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Indonesia bagian timur tersebut. Pada kesempatan ini Pngarmatim memeriksa 5 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), ke 5 Kapal itu adalah KRI Makasar -590, KRI Tedung Selar-824, KRI Tedung Naga-819 dan KRI Nusa Utara-584.

Selama mengadakan sidak di jajaranya Pangarmatim berada di KRI Slamet Riyadi-352. KRI Slamet Riyadi -352 merupakan Kapal Perang buatan Belanda, yang kini dikomandani oleh Letkol Laut (P) Retiono Kunto. Saat mengadakan Sidak Pangarmatim didampingi oleh Komandan Guspurlaarmatim Laksma TNI Arie Soedewo SE. Komandan Lantamal IX Ambon Laksma TNI Aan Kurnia S.sos, Komandan Lantamal VIII Manado Laksma TNI Guguk Handayani, Asops Pangarmatim, Komandan Satkor Koarmatim dan para pejabat lainnya.

Usai melaksanakan Sidak Pangarmatim berkesempatan untuk meyaksikan olah kemahiran dari prajurit KRI Slamet Riyadi-352, KRI Makasar-590 dan KRI Pandrong-801dalam memeragakan kemahiran di bidang Living Harbour, melewati medan ranjau, isyarat morse serta kemahiran lainnya. Kegiatan olah kemahiran prajurit ini bertujuan untuk menguji kemampuan dan profesionalisme prajurit KRI di lingkungan Koarmatim.



Sumber : Koarmatim

Menhan Terima Kunjungan Dubes Singapura Yang Baru Anil Kumar Nayar

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dengan didampingi Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Jan Pieter Ate, M.Bus dan Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin, Jumat (24/8) menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Singapura untuk Indonesia yang baru H.E. Mr. Anil Kumar Nayar, di kantor Kemhan Jakarta. H.E. Mr. Anil Kumar Nayar telah menempati posnya sebagai Dubes Singapura untuk Indonesia Terhitung Mulai Tanggal 18 Juni 2012. 
 
Mr. Anil Kumar  Nayar yang sebelumnya menjabat Dubes Singapura untuk Belgia, Masyarakat Uni Eropa, Nederland dan Luxemburg dari tahun 2006-2012 ini berharap kunjungannya kepada Menhan semakin mempererat hubungan dan kerjasama pertahanan yang telah terjalin selama ini antara kedua negara bertetangga. Selain itu juga diharapkan hubungan kedua negara semakin solid dan memberi nilai positif bagi perkembangan pertahanan kedua negara di tengah arus globalisasi di wilayah regional yang semakin kompleks.

Dikatakan Menhan saat ini ASEAN sedang menghadapi tantangan terkait dengan masalah Laut China Selatan dan kembalinya AS ke wilayah Asia. Untuk itu negara-negara yang tergabung dalam ASEAN diharapkan bersatu-padu dalam menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin timbul di masa yang akan datang. 


Sumber : DMC